Bab 16

Weekend ini Junior mengajak Jasmine untuk jalan-jalan ke taman komplek. Setelah semalaman ia tidak bisa tidur karena ulah Juliet dan Joy dengan ajaran sesat mereka. Junior saat ini sedang mengajari Jasmine mengendarai sepeda motor. Jasmine ingin mengendarai sepeda motor ke kantor agar ia tidak perlu pergi bersama Vano terus menerus.

Sementara di mansion Oma Alexa meminta Juliet memanggil Junior dan Jasmine untuk ikut sarapan bersama mereka.

"Tadi pagi-pagi sekali mereka izin ke luar, katanya mau jalan-jalan Oma" ucap Juliet.

"Iya, mereka pergi naik motor. Biar mesra" sahut Joy terkikik.

"Biarin mereka menikmati masa pacaran mereka setelah menikah" ujar Dad Kaivan seraya menikmati nasi goreng yang disajikan oleh istrinya.

Joy mengangguk paham mendengar ucapan Daddy nya, Joy menyajikan makanan untuk Marvel. Marvel tersenyum manis kepada istrinya, senyumnya memudar ketika Daddy posesif Joy mendelik kepadanya.

Joy terkekeh melihat tingkah Daddy-nya yang masih saja posesif, padahal sebentar lagi ia akan menjadi Opa.

Joy pun ingin sekali melihat kakak kakunya itu bucin sebucin-bucinnya. Oleh karena itu Joy terus mendorong Junior agar berdekatan terus dengan istrinya. Meskipun saat ini belum ada cinta diantara mereka atau sudah ada tapi mereka tidak sadar, Joy ingin sekali pernikahan mereka bahagia seperti pernikahan dirinya dan Marvel.

Pernikahan yang terjadi lewat jalur jebakan, namun kini sang Daddy akhirnya mau menerima suaminya itu. Bahkan kini mereka melakukan bisnis bersama.

Mereka pun memutuskan untuk sarapan tanpa Junior dan Jasmine. Setelah selesai sarapan, Juliet, Joy dan suami mereka sedang bersantai diruang keluarga.

"Pagi-pagi banget mereka kemana sih?" tanya Romeo kepo.

"Paling juga lagi pengen berduaan, kayak belum pernah aja lo" sahut Marvel sembari merangkul pundak istrinya.

Joy memegang ponselnya, mencari nama kakaknya lalu ia melakukan panggilan telepon. Tak lama kemudian Junior mengangkat panggilan tersebut.

"Kau dimana kak?" tanya Joy kepada kakaknya.

Namun tiba-tiba saja Jasmine hendak terjatuh dari sepeda motor yang sedang ia kendarai.

"Awww sakit!" pekik Jasmine.

Junior memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaket miliknya tanpa mematikan sambungan telepon. Sehingga obrolan mereka saat ini terdengar oleh Joy dan yang lainnya.

Joy mengeraskan suara ponselnya agar mereka mendengar percakapan mereka.

"Kamu tenang, ya jangan tegang" bujuk Junior penuh kelembutan.

"Ini pertama kalinya buat aku, Junjun" rengek Jasmine membuat Joy dan Juliet terkikik mendengarnya.

"Aku gugup!" sambung Jasmine kemudian.

"Rileks ya, setelah ini kau akan menyukainya" ucap Junior sambil membantu Jasmine yang hendak mengendarai motor tersebut.

Joy dan Juliet yang mendengar sejak tadi bersama suami mereka menahan tawa agar tidak terdengar oleh Junior. Junior yang pintar bisa menjadi ceroboh seperti ini ketika ia bercinta pikir mereka. Kenyataannya mereka saat ini sedang belajar mengendarai sepeda motor.

"Kamu jangan pegang-pegang pinggang aku geli!" protes Jasmine membuat mereka yang mendengar semakin salah paham.

"Kalau tidak pegang pinggang aku pegang apa?" tanya Junior.

"Apa saja, asal jangan pinggang" jawab Jasmine.

"Yasudah, sekarang buka kakimu lebar-lebar agar tidak kesulitan nanti" pinta Junior.

Juliet dan Joy tergelak tawa, lalu mematikan sambungan telepon. Mereka tidak mau mengganggu pasangan pengantin baru itu.

"Bilangnya mau jalan-jalan, tahu nya ngamar. Junior ternyata lebih suhu dari kita," tukas Romeo.

"Tapi, kok tadi kayak kedengeran suara motor ya?" tanya Marvel merasa ada yang aneh.

"Paling juga mereka melakukannya di atas motor," Juliet terkekeh mengingat dirinya dan Romeo.

Romeo si pelaku hanya tersenyum tanpa dosa menanggapi ucapan istrinya.

Sementara itu, kembali ke Junior dan Jasmine. Junior terus mengarahkan Jasmine untuk tetap fokus ke depan. Ia meminta Jasmine melebarkan kakinya untuk menahan ketika mereka hendak berhenti.

"Kenapa enggak kamu saja sih yang nahan?" tangga Jasmine mengerucutkan bibirnya.

"Kalau gitu, nanti kamu enggak bisa-bisa."

Mereka kembali melanjutkan sesi belajar Jasmine, beberapa menit berlalu Jasmine merasa letih. Kini Junior yang mengendarai kendaraan beroda dua itu. Jasmine merentangkan kedua tangannya ketika merasakan hembusan angin yang menerpa tubuhnya.

Andai ini film Bollywood, mungkin saat ini Jasmine akan joget-joget sambil bernyanyi. Jasmine meminta Junior memberhentikan kendaraannya di depan jajanan di pinggir jalan.

Ada berbagai macam jajanan di sana, Junior pun mengikuti langkah Jasmine yang kini sudah berada di depan stand penjual cilor. Ia mencicipi makanan tersebut satu persatu. Jasmine sesekali menyuapi suaminya itu, awalnya Junior tidak mau tapi setelah merasakannya kini mereka saling berebut seperti anak kecil.

Saking menikmati makanan di setiap stand, mereka tidak sadar sejak tadi berjalan sambil bergandengan tangan. Seolah dunia milik berdua, seolah mereka dua insan yang saling mencintai.

"Junjun aku lelah, gendong!" rengek Jasmine manja.

Mereka berjalan terlalu jauh dari tempat Junior memarkirkan kendaraannya. Sehingga Jasmine kelelahan karena sejak tadi mereka berjalan kaki menikmati makanan dari satu tempat ke tempat lain.

Junior pun mau tidak mau menggendong istri manja nya ini.

"Kamu jangan tidur, kalau kamu tidur nanti aku ikat kamu dari belakang" ancam Junior.

"Ish, kamu ini suami atau bukan sih? Tega banget!" Jasmine terus menggerutu.

Melihat Jasmine yang sudah mengantuk, Junior pun merogoh sakunya untuk menghubungi supir mansion. Ia meminta supir menjemput mereka, lama menunggu tak lama kemudian supir pun datang menjemput.

Junior mengendarai mobil yang dibawa oleh supir tadi setelah memastikan istrinya duduk dengan nyaman. Ketika ia sudah berada di dalam mobil, Jasmine langsung terlelap. Sepeda motor tadi biarlah supir yang membawa.

Junior terkekeh melihat Jasmine tertidur karena ia terlalu banyak makan. Belum lagi hari ini sangat melelahkan namun Junior sangat menikmati weekend nya kali ini. Entahlah bersama dengan Jasmine ia merasakan menemukan sesuatu yang telah lama hilang. Hari-harinya kini menjadi berwarna dari biasanya yang selalu datar.

Lama berkendara, kendaraan beroda empat yang dikendarai oleh Junior baru saja sampai di pekarangan mansion. Junior keluar dari mobil lalu berjalan berputar kemudian menggendong Jasmine yang masih terlelap.

Romeo dan Marvel melihat hal itu tersenyum menyeringai. Junior tidak memperdulikan tatapan menyebalkan dari mereka berdua. Ia membawa Jasmine ke dalam kamar, lalu merebahkan tubuh Jasmine di atas tempat tidur.

Junior keluar dari kamar setelah menyelimuti Jasmine dengan selimut tebal. Ia menghampiri Romeo dan Marvel yang sedang menonton televisi.

"Tega banget lo sama Jasmine sampe tepar gitu?" sindir Romeo.

"Yeah! Orang dia yang mau. Dia yang pengen melanjutkan malah enggak mau pulang" jawab Junior yang tidak paham maksud ucapan Romeo.

"Emang abis berapa ronde?" kini Marvel ikut penasaran.

"Ronde? Kita enggak abis ngeronda!" balas Junior.

.......

Maafkan hari ini up terlambat ya gaess .. nak bayi lagi rewel syekali 🤭

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***