"Ya ampunnnn ma, pagi-pagi sudah berisik, Rei baru tidur berapa jam ini".
Reiner merasa terganggu, karena mamanya masuk kamar dan membangunkan Reiner.
"Memang kamu pulang jam Rei?", tanya mamanya.
"Jam 5", jawab Reiner sambil kembali menarik selimut untuk tidur lagi.
"Keterlaluan kamu Rei, bangun sekarang, mama tunggu kamu di bawah dalam waktu 1 jam lagi, telat dari 1 jam, mama stop semua kartu kredit kamu", teriak mama Reiner.
Reiner tidak perduli dengan ancaman mamanya, karena selama ini hanya bualan belaka, Reiner pun kembali tidur.
Sekitar jam 12 siang Reiner baru turun dari kamarnya dan mencari makan siang.
"Mba tolong siapin makan siang mba, aku lapar" Kata Reiner kepada asisten rumah tangga di rumahnya.
Sambil menyerahkan makan siang, asisten rumah tangga itu berkata, "Kak, itu ibu marah banget loh, nanti kamu cari ibu ya, minta maaf sama ibu kak".
"Siap mba, terima kasih ya mba" Kata Reiner sambil tersenyum dan mulai menyantap makan siangnya.
Reiner sebenarnya anak yang baik, ia tau sopan santun, cuma selama ini terlalu dimanja oleh mamanya.
Reiner adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Kakak perempuan Reiner berumur 10 tahun lebih tua, ia sudah menikah dan memiliki 1 anak laki-laki yang berumur 2 tahun.
Tabiat Reiner mulai berubah semenjak ayah Reiner meninggal karena sakit sewaktu Reiner masih duduk dikelas 3 SMP.
Sebagai single mother yang bekerja menggantikan posisi ayah Reiner yang memiliki beberapa bisnis, tidaklah mudah dan banyak menyita waktunya. Hingga Reiner kurang perhatian dan kontrol dari mamanya.
Reiner suka sekali bermain dan malas belajar, ia suka keluar masuk klub bersama teman-temannya dan minum alkohol sampai pagi.
Reiner sempat tinggal kelas waktu kelas 3 SMU, jadi dia telat 1 tahun untuk masuk kuliah.
Sebenarnya Reiner tergolong cukup pintar, andai saja dia sedikit perduli dengan sekolahnya. Mungkin ini adalah bentuk luapan emosinya yang meminta perhatian mamanya. Kakak Reiner juga sibuk membantu mamanya menjalankan bisnis, apalagi usia mereka terpaut jauh, jadi mereka tidak terlalu dekat.
Reiner diterima di perguruan tinggi negri Jakarta jalur mandiri.
"Ma... Rei boleh masuk?", tanya Reiner mengetuk pintu ruang kerja mamanya.
Tidak ada jawaban apapun dari dalam ruangan, Reiner pun memberanikan diri menerima amarah sang mama.
"Ma... maafin Rei ya, Rei lupa waktu, lagian pulang pagi itu gara-gara Rei antar pulang teman-teman dulu", kata Reiner memelas pada sang mama.
"Mama udah capek marah sama kamu Rei, mama bingung harus bagaimana lagi bersikap sama kamu".
"Rei, kapan kamu sadar kalau masa depanmu masih panjang Rei, mama sudah mulai tua, kapan kamu bisa bersikap dewasa?".
Reiner hanya terdiam menunduk mendengarkan ucapan mamanya.
"Kamu harus belajar mandiri Rei, harus merasakan sulitnya kehidupan."
"Saat mulai kuliah nanti, kamu tinggal di apartemen dekat kampus saja, mama cabut fasilitas kamu Rei. Tidak ada mobil, cuma motor saja. Tidak ada kartu kredit juga, kamu hanya akan pegang uang secukupnya tiap bulan hanya untuk makan", mama Reiner berkata dengan suara tegas.
"Ma... Rei janji ga akan mengulanginya lagi ma, tapi jangan cabut fasilitas Rei ma", Reiner memelas pada mamanya.
"Mama melakukan ini demi masa depan kamu Rei".
Keputusan mama Rei sudah bulat dan tidak bisa berubah lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments