Hari libur kerja, hari santai santai. Dan tidak di kejar kejar waktu.
"Nisa, hari kamu libur. bantu ibu masak." ucap ibu
"iya Bu, " ucap ku
Padahal aku ini mau nyantai, tapi yaudah deh siapa lagi yang bantu ibu kalau bukan aku. Selesai masak ibu mengajak makan dan berbincang bincang. Seperti biasa yang di bahas adalah jodoh terus.
" nis, kamu mau ga. Kabulin permintaan ibu satu ini. " ucap ibu
" permintaan apa Bu" ucap ku.
"jangan terlalu sibuk dengan karir mu nak. Pikirkan pernikahan. Ibu ingin lihat anak kesayangan ibu menikah. sebelum ibu meninggal." ucap ibu.
"ih ibu , jangan ngomong gitu." ucap ku cemberut
" biar , ibu tenang. Kalau kamu sudah menikah ada yang jagain kamu. Temanin kamu , tidak sendirian." ucap ibu
"aku tidak sendirian. Ada ibu di sisi aku. Aku tidak sendirian. Tenang saja nya Bu." ucap ku
Aku mengerti semua maksud ibu, cuma ucapan ibu bikin aku sedih. Namun ku tahan air mataku sampai aku berada di kamar ku.
" aku mau istirahat dulunya Bu, " ucap ku.
"iya, nak." ucap ku
Sampai di kamar, air mata ku tidak di bendung lagi.
" mengapa ibu ngomong seperti itu. Aku sedih kalau ibu ngomong seperti itu." ucapku
Sambil memeluk guling dan tertidur dengan air mata yang mengalir.
Aku bangun , aku membuka media sosial ku. Ada saran pertemanan seseorang. aku add pertemanan itu. dan langsung di terima.
Aku melihat lihat beranda seseorang yang baru ku add pertemanan itu. Namun aku tidak berani untuk mengucapkan salam karena aku perempuan.
Dan aku kembali tidur lagi.
dan beberapa jam terdengar ketukan pintu dari luar.
Tok .. Tok.. Tok..
"Nisa bangun, " ucap ibu
"iya Bu" ucap ku
Sebelum aku keluar, aku bercermin dulu. Melihat mata ku apa masih lebam karena menangis tadi.
"nis, jangan tidur lagi. Ibu keluar bentarnya." ucap ibu
" iya Bu." ucap ku
Mumpung ibu keluar, aku langsung ke dapur dan kelemari es. Untuk mengambil es batu dan mengompres mata ku. Setelah itu aku mandi. Untungnya pas aku sudah rapi dan mata ku tidak sembab lagi. Ibu baru datang
"laper," ucap ku sambil pasang wajah melas
Dan di balas cubitan pipi .
"sakit ibu." ucap ku sambil cemberut.
"kamu itu bukan anak kecil lagi, masa nunggu ibu. Itu ada makanan mentah . Kau olah lah. Bentar lagi kamu jadi istri dan ibu " ucap ibu.
" ihh ibu, jodoh ku aja masih nyasar kemana. Istri apa lagi ibu." hadeah." ucap ku
Ibu tertawa melihat expresi ku itu. Dan aku pun tertawa juga melihat ibu.
Selama masih ada ibu, dunia ku masih indah walaupun jodoh ku belum kelihatan.
ibu memasak, masakan kesukaan ku dan aku menunggu ibu di meja makan. Walaupun aku sudah dewasa, aku masih terlihat seperti anak kecil di depan ibu ku.
"assalamualaikum, apa aku boleh kenalan." pesan dari massenger
" boleh." balas ku di massenger
Lelaki Yang chat minta kenalan adalah lelaki yang buat ku penasaran.
"nama saya Al, boleh saya mengenal kamu." chat dalam massenger.
" boleh, aku Nisa." balasku
akhirnya aku berkenalan lewat media sosial dengan seorang pria. kita hanya chatting chatting saja. Sampai beberapa bulan ku beranikan diri untuk menelpon nya. awalnya Al tidak mau karena dia sangat malu. aku mendengar suara Al yang sangat gugup saat pertama kali nelepon.
dan kita lanjutkan dengan video call. Aku dan Al mengenal sangat dekat sampai Al mengutarakan perasaan nya. Itu kepada ku walaupun tidak secara langsung.
tidak bertemu , hanya lewat video call. Namun ku terima perasaan nya itu.
"anak ibu, sekarang makin ceria aja ni." ucap ibu
"ihh ibu, emang dari dulu aku tidak ceria" ucap ku cemberut
"maksudnya ada aura aura pink gitu." ucap ibu bercandain ku.
sepertinya ibu tau , kalau aku sekarang punya seorang yang sepesial. Aku belum kenalin ke ibu karena aku tidak ingin ibu kecewa. Karena aku masih masa pendekatan, sama Al . Dan aku belum tau Al serius atau masih main main.
"nanti kalau ku siap, aku kenalin ke ibu, aku berangkat dulunya. " ucap ku
Aku pun berpamitan sama ibu.
dan melihat dari Ara kejauhan ibu tersenyum sangat bahagia.
Sesampai di kantor, aku malah di cengin sama Ica.
"ada yang mau sebar undangan, jangan lupa undangan aku yang spesial." ucap Ica sambil tertawa.
"kamu itu ke ruangan pagi pagi cuma mau cengin aku nya." ucap ku sambil cemberut .
"tidak lah, aku ini seneng banget karena sahabat ku sedang kasmaran dan bentar lagi menikah. Belajar sama suhu." ucap Ica sambil tertawa terbahak bahak.
"suhu, Melo." ucap ku sambil ku cubit pada pipinya.
Ku perhatikan badan Ica yang besar , dan perutnya buncit.
"kamu hamilnya." ucap ku.
"iya .. Alhamdulillaah" ucap Ica.
"alhamdulillaah," ucap ku sambil memeluk Ica
Bahagia ku mendengar kabar bahagia ini.
"pagi pagi aku bawa sarapan buat sahabat ku ini, bumil yang buat. Kepengen masak dan masak buat Nisa." ucap Ica
" ah masa , ngidam gitu." ucap ku sambil tersenyum malu
pas ku buka bekalnya. Seperti bekal anak SD yang di siapin sama mamanya. Lucu sekali dengan karakter kartun.
" ihh gemes banget, aku izin fotonya." ucap ku
" silakan." ucap Ica
Akhirnya ku foto dan ku buat status di media sosial. dengan keterangan, di buatin bekal sam bumil dengan karakter lucu. Berasa anak SD. Heheheh
"bumil, duduk dulu" ucap ku
" iya, " ucap Ica.
Ica pun istirahat, dan merasa lelah. Selesai makan aku ambil minyak kayu putih dan mengurut kakinya yang bengkak.
"Nisa jangan, " ucap Ica
" tidak apa apa, kamu udah cape cape bikin bekal buat ku. Dan membawanya ke ruangan ku. Ku mau pijitin kaki mu. Tanda terimakasih." ucap ku
Awalnya Ica menolak namun lama kelamaan, dia mengizinkan ku mengurut kakinya. Agar kakinya tidak terlalu tegang. Ku buatin air teh hangat.
"terimakasih nya Nisa." ucap Ica
"masih sakit," ucap ku
" udah tidak." ucap Ica
Ica pamit mau ke ruangan nya, aku meminta izin kepada Ica buat menemaninya. Namun Ica menolaknya. Karena takut Nisa di marahin atasannya karena sudah jam kerja.
Namun atasan Nisa mengizinkan, Nisa untuk menemani Ica ke ruangannya.
" Nisa temanin Bu Ica ke ruangannya. " ucap atasan Ica.
" baik pa." ucap ku
Akhirnya aku menemani Ica ke ruangan Ica. Ini adalah pertama kali aku ke ruangan pejabat tinggi. Tidak sembarang orang masuk ketempat itu.
" ini kantor atau apa, bagus banget aku." ucap ku
" ini kantor nis, " ucap Ica
Aku kagum dengan suasananya ruangan Ica, berbeda dengan ruangan ku. Selesai mengantar Ica aku pun pamit untuk kembali keruangan ku.
"Nisa terimakasih nya atas semua nya." ucap Ica
"terimakasih kembali " ucap ku
Aku pun keluar ke ruangan dan turun lewat lift dan kembali ke ruang kerja dan menyelesaikan tugas tugas ku sebelum waktu pulang kerja tiba
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
S. M yanie
bagus
2024-06-06
0
astxrism_8
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
2024-05-31
1