“Oh ya Jira tolong temuin Jingga di cafe Djawa. Ada berkas yang harus kita pelajari.” Angkasa hendak pergi namun langkahnya terhenti karena ucapan Bayu.
“Tapi kak malam ini aku dan Jira akan pergi makan malam bersama ayah.”
“Jadi?” tanya Angkasa yang tidak suka jika perintahnya ditolak.
“Jadi tidak bisakah pekerjaan Jira ditunda besok saja.” Lirih Bayu.
Angkasa menatap Jira pun sebaliknya Jira membalas tatapan Angkasa. Mereka seolah berbicara melalui tatapan mata. Jira mengangguk seolah mengerti dengan tatapan Angkasa.
“Sebelum makan malam aku akan menemui Jingga lebih dulu.” Bayu langsung menoleh ke arah Jira yang berada di belakang tubuhnya. Dia tidak terima dengan jawaban Jira. Rasanya ingin sekali marah kepada wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.
“Bagus.” Angkasa pun langsung pergi dari sana. Melajukan mobilnya meninggalkan rumah Bayu.
Setelah memastikan Angkasa pergi Bayu kembali ke dalam rumah dan mendapati Jingga sudah rapi. Istrinya terlihat cantik walau tanpa make up. Kulitnya putih rambutnya diikat asal menambah kecantikan alami dalam diri Jira.
“Aku pergi dulu.” pamit Jira.
Bayu langsung memegang lengan Jira saat wanita itu berjalan melewati dirinya.
“Lepas.”
Bayu menatap dalam wajah Jira. Dia seperti melihat orang lain dalam diri istrinya. Dulu wanita di hadapannya sangat penurut. Dan begitu memujanya, mengagungkan dirinya. Tapi sekarang sikap istrinya tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat. Apa sebenarnya yang terjadi hingga Jira si penurut kini berubah menjadi lebih berani.
“Jira kenapa sikapmu berubah?”
Jira tersenyum sinis mendengar ucapan yang keluar dari bibir Bayu. Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada. Mendongakkan kepala seolah menantang lelaki yang dulu pernah dia harapkan menjadi suami idaman. Dan sekarang tidak lagi. Dia tidak akan menyia-nyiakan waktu hanya untuk mengejar lelaki pengkhianat seperti Bayu.
“Kau tanya kenapa?”
“Ya, dulu kau tidak seperti ini.”
“Memang, karena dulu aku bodoh dan sekarang tidak.”
“Apa maksudmu?”
“Pecundang.”
“Jira! Jangan memancing emosiku.” Bayu marah tidak terima dirinya dihina oleh Jira.
“Kenapa tidak suka?” Sekarang Jira tidak takut dengan siapapun. Dia akan melindungi dirinya sendiri. Melindungi apapun yang menjadi haknya. Dan tidak akan membiarkan siapapun merebut miliknya.
“Kau itu pengkhianat. Kau sudah mengkhianati pernikahan kita. Kau berselingkuh dan entah sejak kapan. Selain itu bukan kau yang menolong ibuku tapi orang lain. Dan kau pasti bersekongkol dengan ayah tiriku untuk merebut harta peninggalan ibuku bukan. Karena semua harta ibuku atas nama diriku. Dan lelaki tua bangka itu pasti ingin memiliki harta ibuku. Karena itu tua bangka itu selalu membelamu walaupun kau itu bersalah terhadap putrinya.” Jira meluapkan segala emosi yang dia rasakan di dalam dada. Yang harusnya dia keluarkan saat melihat Bayu bergumul di hotel waktu itu.
Deg
Bayu terdiam mendengar ucapan Jira. Darimana dia tahu jika bukan dia yang menolong ibunya. Dan benar dia bekerja sama dengan Ferry hanya untuk menguasai harta milik Jira. Bayu belum menyanggah ucapan Jira. Dia harus lebih berhati-hati dalam memilih kalimat. Agar Jira kembali berempati padanya dan menjadi penurut seperti sebelumnya.
“Jira, Maafkan aku.” Bayu hendak memeluk Jira namun Jira mundur dua langkah. Dia tidak sudi dipeluk oleh Bayu.
***
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi Selly. Wanita itu langsung memegang pipinya yang terasa panas dan merah. Ayahnya baru saja mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Selly lupa membuang tespack yang dia pakai. Alhasil saat ibunya masuk ke dalam kamar miliknya, ibunya menemukan benda tersebut tergeletak di atas meja rias.
“Siapa ayah anak itu?” tanya Ferry yang sudah dikuasai oleh emosi.
“Tenang pa.” Leni memegang lengan suaminya. Memberi usapan lembut agar lelaki itu lebih tenang.
“Bagaimana bisa tenang ma, Anakmu hamil. Hamil diluar nikah!” tekan Ferry dengan intonasi nada yang lebih keras dan tinggi.
“Iya mama tahu tapi sikap papa yang begini membuat Selly takut.”
Ferry menghela nafas kasar berusaha meredam emosinya meskipun tidak sepenuhnya reda setidaknya dia tidak semarah tadi. Leni menuntun putrinya untuk duduk. Sejujurnya dia juga kecewa dan marah. Tetapi Leni ingin tahu terlebih dahulu siapa ayah dari calon bayi Selly.
“Cepat katakan siapa ayah dari janin yang ada di dalam perutmu?!”
“Selly!!!”geram Ferry yang tak kunjung dapat jawaban dari putrinya.
Leni memeluk bahu putrinya. Sebelah tangannya menggenggam tangan Selly. Kedua mata ibu dan anak saling tatap. Leni pun ingin Selly segera bicara siapa ayah dari calon cucunya.
“Sayang beritahu kami siapa lelaki itu biar papa dan mama meminta pertanggung jawabannya.”
“Tapi ma…”
“Tapi kenapa Selly?” rasanya Ferry sudah tidak sabar dengan jawaban putrinya. Tangannya terkepal erat menahan emosi yang masih menguasai dirinya.
“Dia sudah beristri pa.”
“Apa?” Ferry dan Lena kompak terkejut dengan jawaban Selly. Putrinya menjalin hubungan gelap dengan pria beristri. Pria seperti apa yang bisa membuat Selly memberikan tubuhnya untuk lelaki itu.
“Selly jangan bilang kamu menjadi sugar baby pria tua dengan perut buncit. Apa uang yang papa berikan selama ini kurang hingga kamu harus menjadi simpanan om-om?” kini mama Lena yang bersuara. Rasanya tidak sudi memiliki cucu dari benih pria hidung belang dan tua seperti bayangannya. Rasanya bulu kuduknya berdiri dan bergidik ngeri membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi.
“Ya enggaklah ma mana mau Selly dengan lelaki seperti itu.”
“Lalu seperti apa lelaki itu?” Mama Lena begitu penasaran siapa lelaki yang menghamili putrinya. Dalam hati dia berdoa semoga pria kaya yang menghamili putrinya. Bukan lelaki miskin yang tidak punya apa-apa. Tampang boleh keren tapi kalau tidak punya duit buat apa. Mau makan cinta? Emang cukup? Kenyang hanya dengan cinta?
“Papa dan Mama kenal dia kok.”
“Apa?” Kedua orang tua Selly kembali terkejut.
“Kami mengenalnya?” Selly mengangguk menjawab pertanyaan mamanya.
“Apa dia tampan?”
“Tampan.”
“Apa dia masih muda?”
“Masih.”
“Apa dia kaya?”
“Dia anak orang kaya.”
“Bagus.”
“Mama.” Tegur Ferry saat melihat tingkah istrinya. Bukannya terlihat sedih malah senang.
“Apa sih pa?” kesal Lena yang mendapat teguran dari suaminya.
“Anakmu itu hamil di luar nikah. Yang menghamili dia sudah beristri. Apa kamu mau anakmu itu jadi yang kedua? Itupun kalau lelaki itu mau tanggung jawab.”
“Papa.” Lena tidak terima dengan ucapan suaminya. Bagaimana pun caranya Selly harus menikah dengan lelaki itu. Lelaki yang telah menanam benihnya di rahim Selly. Setidaknya Lena merasa lega jika ayah dari calon cucunya tampan dan anak orang kaya. Paling tidak dia akan berbesan dengan orang kaya bukan orang miskin yang mengaku kaya seperti Ferry, suaminya. Ngaku kaya ternyata harta mendiang istrinya. Dan apesnya semua harta peninggalan mantan istrinya sudah dibalik nama atas nama anaknya. Dan Ferry sama sekali tidak mendapatkan apapun. Sial memang dirinya.
“Jadi siapa ayah dari anak itu?” tanya Ferry.
“Bayu Angga Wardhana. Suami dari Jira Mahira. Putri tiri Papa.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Mawar
cerita nua bagus tapi nunggu up nya kayak nunggu durian jatoh adoh sayang nya..
2024-10-30
1
Ma Em
Waw kisahnya berputar disekitaran keluarga Jira anak tiri Feri dan Sely anak kandung Fery bagaimana kalau Jira tau kalau selingkuhan Bayu suami Jira adalah saudara tiri Jira yg sama " mau merebut hartanya Jira
2024-10-07
1