Bab 7

"Aku harus pulang." Selly mengerucutkan bibir mendengar ucapan Bayu.

Dia ingin Bayu seutuhnya bukan hanya sekedar persinggahan saja. Rasanya dia ingin menjadi yang terlihat bukan menjadi yang disembunyikan.

"Apa harus sekarang?" Selly ingin menahan Bayu lebih lama kalau perlu lelaki itu menginap di tempatnya.

"Bukankah tadi aku sudah bilang kalau ayah mengundang makan malam." ucap Bayu sambil memakai pakaiannya kembali.

Cup

Bayu mengecup bibir Selly. Kemudian mencium pucuk kepala wanita itu. Selly hanya menatap kepergian Bayu. Dia belum memberi tahu Bayu bahwa kini dirinya sedang mengandung benih cinta mereka.

Dua hari yang lalu Selly merasa mual dan pusing. Dia juga sudah telat selama seminggu. Selly curiga dia hamil. Wanita itu memutuskan untuk membeli testpack di apotik.

Dan benar saja saat melakukan tes urine hasilnya dua garis merah.

***

Angkasa benar-benar mengantar Jira sampai di rumahnya. Beruntung Bayu belum pulang. Jadi Jira bisa bernafas lega.

"Terima kasih kak."

Angkasa tidak menjawab. Dia membuka pintu mobil dan mengikuti langkah Jira. Saat pintu akan tertutup saat itu pula Angkasa menahannya membuat Jira terkejut. Untuk apa Angkasa turun?

"Kak."

"Aku haus jadi aku ingin minum sebentar." Angkasa langsung masuk begitu saja melewati Jira. Yang masih berdiri di depan pintu.

Angkasa langsung ke dapur. Membuka lemari pendingin dan mengambil sebuah kaleng minuman dingin yang menyegarkan.

Setelah membuang kaleng bekas minumannya Angkasa langsung memeluk pinggang Jira yang sedang membuka pintu kulkas.

"Kak." hembusan nafas Angkasa di tengkuk Jira membuat wanita itu memejamkan mata. Menikmati apa yang Angkasa lakukan.

"Aku menginginkanmu Jira."

"Bayu sebentar lagi pulang kak."

"Kita main cepat." Angkasa menggendong tubuh Jira. Menaiki tangga menuju kamar.

"Dimana kamarmu?" Jira menunjuk kamar dirinya dan Bayu. Angkasa pun langsung membawa Jira ke dalam kamar.

Suara nyanyian dua manusia yang saling menyatu menghiasi kamar Jira. Hubungan terlarang yang semakin lama akan semakin dalam jika terus berlanjut. Tubuh Jira seolah sudah menjadi candu bagi Angkasa pun dengan Jira. Sentuhan Angkasa yang begitu lembut tidak mampu dia tolak. Karena sesungguhnya dia begitu menikmati setiap sentuhan dari Angkasa. Terlebih sapuan bibir Angkasa yang menikmati setiap inci tubuhnya.

Suara deru mobil terdengar dari arah luar. Jira yakin itu pasti mobil Bayu. Tidak ingin ketahuan lebih awal Jira meminta Angkasa untuk lebih cepat.

"Cepat kak itu Bayu sudah datang." Angkasa mempercepat tempo dan akhirnya mereka mendapatkan kenikmatan dunia itu.

Jira dengan cepat memakai bajunya. Dia mencari sesuatu sebagai alasan nantinya jika ditanya oleh Bayu.

"Cepat kak pakai bajumu." Jira memberikan baju angkasa yang sebelumnya berserakan di bawah.

"Dimana kamar tamu?"

"Disamping kamar ini." Angkasa pun pergi ke kamar tamu. Jira membiarkan Angkasa pergi. Dia harus segera mengganti sprei. Agar tidak ada sisa-sisa penyatuan mereka di atas kasur. Yang akan membuat Bayu curiga nantinya.

"Ini kan mobil kak Angkasa."

Bayu segera masuk ke dalam rumah. Disana dia tidak mendapati siapapun. Lelaki itu pun segera naik ke atas. Saat ingin membuka pintu ternyata dikunci dari dalam. Bayu mulai curiga. Dia pikir Angkasa dan Jira pasti ada di dalam. Dia segera mencari kunci cadangan. Setelah ketemu dengan buru-buru Bayu membuka pintu kamarnya.

Bayu melihat seluruh isi ruangan kamar. Tidak ada siapapun di dalam. Yang terdengar hanya suara gemericik air di dalam kamar mandi. Pikiran Bayu semakin jauh. Jangan-jangan Angkasa dan Jira sedang bermain di dalam. Tanpa pikir panjang dia pun melangkah mendekati pintu kamar mandi.

Dan dengan satu kali dobrakan pintu itu langsung terbuka. Jira yang sedang mandi di bawah guyuran air shower terkejut. Dia membeku beberapa detik. Sebelum akhirnya meraih handuk untuk menutupi tubuh polosnya.

"Apa yang kau lakukan?" kesal Jira.

Bayu tidak menjawab dia masih menatap tubuh indah Jira di balik balutan handuk putih yang dia kenakan. Rasa takut mulai Jira rasakan saat melihat tatapan mata Bayu yang berbeda dari biasanya.

"Keluar Bayu." perintah Jira. Kalau dulu dia ingin disentuh oleh Bayu tapi sekarang tidak. Setelah mengetahui perselingkuhan Bayu dan wanita itu. Jira merasa jijik disentuh oleh lelaki yang masih sah sebagai suaminya itu.

Bayu melangkah semakin dekat membuat Jira menjadi was-was.

"Bayu aku bilang keluar." teriaknya.

Bayu tersenyum."Kenapa?Bukankah kita suami istri."

"Bagaimana ini? Kak Angkasa tolong aku." doa Jira dalam hati berharap Angkasa datang untuk menyelamatkan dirinya.

Bayu mulai membuka kancing bajunya satu persatu kemudian membuang kemeja itu asal. Jira menatap tubuh Bayu yang penuh dengan tanda merah yang sudah mulai keunguan.

Jira mendorong tubuh Bayu sekuat tenaga."Aku tidak ingin disentuh olehmu."

"Kau istriku dan kau harus mau melayani ku." Bayu menarik paksa tubuh Jira. Dia ingin mencium bibir Jira. Namun Jira selalu menolak. Bayu mulai emosi. Has*ratnya yang sudah membuncah karena melihat tubuh polos Jira membuat dirinya hilang akal.

Bayu menahan tengkuk Jira. Wanita itu meronta memukul bidang dada Bayu. Lelaki itu masih kesusahan menyentuh bibir Jira. Istrinya itu terus memberontak membuat dia kesulitan melakukan apapun. Dengan cepat Bayu mengangkat tubuh Jira seperti karung beras. Kemudian melemparkan tubuh itu ke atas kasur.

Jira ingin lari namun tidak bisa. Gerakannya kalah cepat dengan Bayu yang kini sudah mengungkung tubuhnya. Jira mulai menangis. Dia benar-benar tidak ingin disentuh oleh Bayu.

"Kak Angkasa aku mohon tolonglah aku." Jira memejamkan mata berharap Angkasa datang tepat waktu.

Jira dapat merasakan handuk yang dia pakai sudah ditarik dengan kasar oleh Bayu. Tubuh indah itu membuat Bayu hilang kendali. Kenapa tidak dari awal dia nikmati saja tubuh halal istrinya. Kenapa baru sekarang saat Jira telah mengetahui suaminya berselingkuh.

Disaat Bayu sedang menikmati leher mulus istrinya tiba-tiba terdengar ketukan dari arah luar. Ketukan pintu berkali-kali yang membuat Bayu mendengus kesal.

"Jira cepatlah,kau itu lama sekali." Sejujurnya Angkasa tidak rela jika Bayu dan Jira melakukan hubungan suami-istri walaupun itu hal yang wajar.

"Jira." teriak Angkasa yang semakin kencang mengetuk pintu.

Bayu yang dibuat kesal pun langsung membuka pintu. "Bisa tidak kak kerjaan jangan dibawa pulang ke rumah?"

"Tidak bisa." sahut angkasa dengan cepat menelisik tubuh Bayu yang penuh dengan bercak.

"Dimana Jira? Aku sudah menunggu terlalu lama di bawah."

"Sebentar aku panggil dia dulu." dengan terpaksa Bayu menuruti perintah kakaknya.

"Lihat saja nanti saat aku memegang penuh perusahaan Wardana. Tidak akan aku biarkan kau hidup mewah." gerutu Bayu yang gagal unboxing Jira.

Terpopuler

Comments

Muji Lestari

Muji Lestari

di Tggu kelanjutanya thor

2024-09-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!