Kerumunan mulai berkumpul di sekitar Lin Xieng dan Lin Bay. Suasana pasar yang awalnya riuh berubah sunyi, hanya suara bisikan orang-orang yang terdengar.
"Itu Lin Bay! Jenius keluarga Lin!"
"Dan yang satunya... bukankah itu Lin Xieng si sampah?"
"Dia benar-benar berani menantang Lin Bay?"
Wajah Lin Xieng tenang, namun di dalam hatinya, ia tahu pertarungan ini bukan sekadar adu kekuatan. Ini tentang harga diri. Tentang menunjukkan bahwa ia bukan lagi Lin Xieng yang dulu, bocah lemah yang dipandang rendah oleh semua orang.
"Lin Xieng, karena kau sudah berani, maka aku tidak akan menahan diri!" seru Lin Bay sambil mengedarkan kekuatan dunia bintang puncaknya. Aura tekanan hebat langsung menekan sekeliling, membuat beberapa penonton mundur ketakutan.
Namun Lin Xieng berdiri tegak. Bola fondasi di dalam tubuhnya bergetar pelan, memperkuat tubuh dan mengatur aliran energi agar tetap stabil. Meski ia masih menekan kultivasinya ke tahap dunia bintang, kekuatannya sudah jauh melampaui level itu.
"Silakan mulai duluan," ucap Lin Xieng datar.
"Jangan menyesal!!" teriak Lin Bay. Dengan cepat, ia mengerahkan teknik pukulan Langit Retak, sebuah jurus kelas tinggi yang mampu memecah batu besar menjadi debu. Tangannya menyala keemasan saat dia menyerang langsung ke arah dada Lin Xieng.
Namun di detik berikutnya, Lin Xieng menggeser satu langkah ke samping dan melayangkan satu pukulan ke arah tangan Lin Bay.
Bugh!
"Aaagh!" Lin Bay terpental ke belakang, tangan kanannya tertekuk aneh. Ia memelototi Lin Xieng dengan amarah dan rasa tidak percaya.
"Itu... bukan kekuatan dunia bintang biasa!"
"Lin Xieng berhasil menahan pukulan Lin Bay... bahkan melukai balik!"
Kerumunan makin gaduh. Tak ada yang menyangka pemuda yang selama ini dianggap sampah ternyata mampu melawan seorang jenius.
"Tinju Api, Level 4," bisik Lin Xieng dalam hati. "Aku harus menyelesaikan ini sebelum dia mengerahkan semua kekuatannya."
Lin Bay meraung, lalu merapal teknik lain. "Kau cari mati, Lin Xieng!! Pedang Angin Guntur!!"
Seketika, energi membentuk pedang besar dari udara yang mengarah ke Lin Xieng. Jurus ini memiliki daya hancur luar biasa, bahkan bisa membuat luka parah pada kultivator dunia raja tahap awal.
Tapi Lin Xieng tidak mundur. Matanya menyala, tubuhnya merendah, dan dia bersiap dalam posisi Tinju Api.
"Tinju Api — Pukulan Merah Membakar Langit!"
Boom!
Kedua serangan bertabrakan di udara. Ledakan energi mengguncang tanah, debu dan batu beterbangan. Orang-orang terpental beberapa langkah ke belakang. Saat debu perlahan menghilang, hanya satu sosok yang masih berdiri tegak.
Lin Xieng.
Sementara Lin Bay terkapar di tanah dengan mulut berdarah dan tubuh gemetar. Matanya melebar ketakutan saat melihat Lin Xieng berjalan mendekat.
"Kau... siapa kau sebenarnya?" tanya Lin Bay dengan suara gemetar.
"Aku Lin Xieng... putra Lin Yufei. Dan aku bukan lagi sampah yang kau hina," ucap Lin Xieng dingin. Ia lalu membalikkan badan, meninggalkan Lin Bay yang terbaring tak berdaya.
Penonton yang tadinya mengejek kini memandang Lin Xieng dengan takjub.
"Dia menyembunyikan kekuatannya..."
"Apakah dia akan ikut turnamen antar keluarga?"
"Kalau iya... bisa-bisa dia masuk tiga besar!"
Saat kembali ke rumah, Lin Yufei sedang menyapu halaman depan. Ia memandang anaknya dengan cemas, lalu melihat debu dan luka ringan di bajunya.
"Kau... berkelahi?" tanya Lin Yufei.
"Sedikit latihan, Bu," jawab Lin Xieng sambil tersenyum.
Namun dalam hati, Lin Xieng tahu satu hal: jika kekuatan dan potensinya terus tumbuh secepat ini, akan ada banyak musuh baru yang muncul. Tapi dia juga tahu... sekarang, dia sudah punya kekuatan untuk berdiri di atas panggung para jenius.
"Turnamen antar keluarga akan dimulai dalam lima hari," gumamnya pelan. "Aku akan berdiri di sana... dan membuat semua orang mengingat nama Lin Xieng."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Aman 2016
mantab Thor lanjut terus semangat semangat
2025-05-11
0