Bab 12. First kiss

Vicky menemui Azila yang sedang duduk di dekat kolam sambil melamun, ia membawa segelas minuman di tangan dan mendekat ke arah gadis itu sambil tersenyum. Ya pria itu berniat meminta maaf pada Azila, sekaligus menjelaskan kalau ia sama sekali tak berniat mengintip gadis itu saat sedang berganti pakaian di kamar putrinya tadi.

Melihat kehadiran Vicky di dekatnya, sontak Azila terkejut dan berusaha menjauh dari pria itu. Namun, Vicky justru mencekal lengannya sambil meminta padanya untuk tetap disana. Ya mau tidak mau, Azila pun terpaksa meladeni Vicky disana karena ia tidak bisa pergi kemana-mana. Padahal, rasanya ia amat cemas kali ini semenjak kejadian pagi tadi.

"Om, om tuh mau apa sih dari aku? Ngapain coba om samperin aku lagi? Cukup ya om, tolong jangan ganggu aku!" kesal Azila.

"Sabar Azila, tenang dulu ya! Saya itu gak ada niat sama sekali buat intip kamu tadi, jadi kamu jangan salah paham! Saya cuma mau antar sarapan untuk Ceisya, mana saya tau kalau kamu lagi ganti baju?" ucap Vicky.

"Seharusnya om itu ketuk pintu dulu dong, jangan main langsung masuk gitu aja! Kan om tahu sekarang di kamar itu juga ada aku," ucap Azila.

"Iya iya Azila, om minta maaf ya sama kamu! Saya janji gak akan mengulangi hal itu, jangan marah ya cantik! Lagipula, saya kan gak lihat bagian yang lebih intim dari tubuh kamu," ucap Vicky.

"Tetap aja aku gak nyaman kalau kayak gini om," ucap Azila.

Vicky tersenyum, membelai lembut punggung tangan gadis itu sambil perlahan merambat ke atas. Dengan sengaja Vicky menyentuh pipi Azila, mengusapnya disertai cubitan gemas. Vicky benar-benar tidak tahan lagi, karena Azila sungguh menggoda dan membuatnya sulit menahan diri.

"Maafin saya ya Azila, tolong rahasiakan ini dari Ceisya! Jangan beritahu soal ini ke dia ya!" pinta Vicky.

Azila berusaha berontak dan melepaskan diri, tetapi Vicky tak membiarkannya lepas begitu saja saat ini. Ya Vicky semakin menekan lengan gadis itu, bahkan menciuminya secara brutal. Vicky sudah semakin bergairah, apalagi bagian bawahnya telah lama tidak diberi kenikmatan.

"Hmm, saya suka wangi kamu Azila. Belum pernah saya merasakan tangan selembut dan sewangi ini, kamu memang luar biasa Azila!" ucap Vicky terus menggodanya.

"Ck, om lepasin! Om gak boleh kayak gini sama aku, aku ini temannya anak om. Tolong om, lepasin aku!" rengek Azila.

"Tidak zila, kali ini aja tolong biarkan saya menikmati indahnya tubuh kamu ya!" ucap Vicky.

"Om, jangan om!!" Azila semakin ketakutan.

Ya Azila terus berontak karena tidak ingin Vicky menyentuhnya, ia coba memukul dan menarik tangannya agar lepas dari genggaman pria itu. Akan tetapi, Vicky sama sekali tak goyah dan malah semakin gencar mencumbu lengannya.

Perlahan Vicky naik hingga menyentuh pundaknya, dikecupnya dengan lembut dan membuat Azila merinding. Karena tidak tahan, Vicky coba mendekap tubuh gadis itu dan menguasainya sepenuhnya disana.

"Ahh, kamu cantik banget Azila. Biarkan saya nikmati indahnya tubuh kamu ini ya!" goda Vicky.

Saat Vicky hendak mendekapnya, Azila berhasil mendorong tubuh lelaki itu dengan sekuat tenaga sampai terjatuh ke lantai. Keuntungan itu dimanfaatkan Azila untuk bangkit, kemudian berusaha kabur dari sana.

"Hey Azila, tunggu!" Vicky berteriak, lalu coba mengejarnya.

Bruuukkk

Namun, Vicky malah terpeleset dan jatuh kembali disana karena terburu-buru akibat ingin mengejar gadis itu.

Malam harinya, tepat saat makan malam usai Azila memutuskan pergi ke dapur untuk membantu bik Saroh mencuci piring bekas makan mereka. Gadis itu mendekat dan mengambil alih tugas bik Saroh saat ini, sebab ia merasa tidak enak jika hanya menumpang makan dan tidur disana.

"Umm bik, sini biar aku aja yang cuci piring sama gelasnya ya! Bibik mending istirahat, ini kan sudah malam pasti bibik capek!" ucap Azila.

"Eh non zila, udah gausah non gapapa! Bibik mah biasa cuci piring sebelum tidur, baiknya non zila aja gih yang naik ke atas terus masuk kamar! Nanti bibik setelah selesai cuci piring juga mau langsung tidur kok," ucap bik Saroh.

"Gapapa bik, biar aku aja ya yang cuci piringnya? Itung-itung aku mau balas budi sama keluarga ini," ucap Azila memaksa.

Saroh tersenyum dan merasa salut dengan sikap Azila saat ini, ia bangga lantaran Azila ternyata memiliki kebaikan seperti itu yang membuatnya terharu. Namun saat ia hendak bicara, tiba-tiba Vicky muncul dan menyela obrolan mereka.

"Sudahlah bik, sebaiknya bibik turuti saja kemauan Azila ya! Sekarang bibik urusin kerjaan yang lain, kalau udah gak ada silahkan beristirahat! Nanti biar saya yang bantu Azila," ucap Vicky.

"Hah? Ta-tapi pak..."

"Bik Saroh, jangan bantah saya ya! Ini perintah dari saya loh bik, baiknya sekarang bibik nurut aja sama saya!" sela Vicky.

"I-i-iya pak, ba-baik!" dengan gugup, bik Saroh berbalik dan melangkah pergi dari sana.

Setelah kepergian bik Saroh, kini Vicky hanya berdua dengan Azila di dapur tersebut. Ya Vicky pun mulai mendekati gadis itu disertai senyuman lebarnya, ia sangat tidak sabar untuk segera mencicipi tubuh indah Azila yang sangat menggoda itu.

"Hai Azila! Saya senang deh bisa berduaan sama kamu lagi, saya juga kagum dengan sikap kamu tadi. Kamu itu benar-benar cocok sebagai pengganti istri saya," ujar Vicky.

Deg

Betapa syoknya Azila mendengar itu, ia melotot lebar dan langsung menatap ke arah Vicky. Jelas saja ia tak menyangka ketika Vicky mengatakan itu, apalagi menurutnya hal itu sangatlah tidak pantas dikatakan oleh seseorang seperti Vicky.

"Om bicara apa sih? Aku ini temannya anak om, gak pantas banget om bicara begitu sama aku. Sekarang tolong deh om pergi, jangan ganggu aku!" geram Azila.

"Saya tidak akan pergi Azila, justru malam ini saya ingin memiliki kamu seutuhnya. Kamu harus jadi milik saya, Azila!" tegas Vicky.

"A-apa maksud om?" tanya Azila ketakutan.

Vicky menyeringai, mendekati gadis itu sambil berusaha menyentuh tubuhnya. Tentu Azila menghindar, tapi pada akhirnya juga Vicky berhasil menangkap dan mendekap tubuhnya dari belakang. Ya ini menjadi kesempatan besar bagi Vicky, karena tidak akan ada lagi yang mengganggunya.

"Kena kamu Azila, sudahlah sebaiknya kamu diam dan menurut!" ujar Vicky.

Azila menggeleng kuat, "Enggak om, aku gak mau. Lepasin aku, sadar om ini tuh salah!" rengeknya.

"Tidak Azila, tidak ada yang salah dari semua ini. Saya cinta sama kamu sejak pertama kita bertemu, dan sekarang saya hanya ingin memastikan kalau kamu akan menjadi milik saya seutuhnya!" ucap Vicky.

Dengan sigap Vicky menarik wajah gadis itu ke arahnya, kemudian menyambar bibirnya yang lembut itu tanpa memberi aba-aba. Azila terkejut, namun hanya bisa pasrah ketika Vicky mulai menyatukan bibirnya sambil terus memegangi tubuhnya.

"Mmhhh mmpphhh mmccuuaahh..."

Suara decakan bibir keduanya terdengar, Vicky benar-benar menikmati momen yang sudah lama ia nantikan itu. Tapi sesuatu yang tak diinginkan terjadi, ya tiba-tiba saja seseorang datang kesana dan terkejut melihat kelakuan mereka.

"Hah? Daddy!!"

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GUYS YA!!!...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo CINTA tuh di halalin bukannya malah MERUSAK anak orang..😡😡😡

2024-07-31

2

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa Azilaasih betah di sini,Setelah kelakuan Vicky kek gitu masih aja dia betah disini,Kalo aku udah langsung pulang aja tuh,Gak sudi aku msih di sana lagi..

2024-07-31

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Hila nih orang, Temen anak nya juga mau di embat..ckk

2024-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!