BAB 3 - Non Attraente

"Apa yang kau lakukan?" Marquess Drevan memunggut kertas warna-warni itu. Dahinya mengerut memandangi bentuk aneh yang dibuat dari tangan adiknya.

Andrient tergelak, "Untuk calon istriku."

Marquess Drevan manggut-manggut, kabar lamaran Andrient sudah terdengar ke telinganya. Melihat kesibukan adiknya, otomatis ia sedikit penasaran. Wanita mana yang menarik perhatian si bungsu Moonstone?

"Jangan hanya belajar origami saja, perdalam ilmu berdagangmu. Jadi di kemudian hari kalian berdua dapat hidup damai, tidak memikirkan politik kerajaan," nasihat Marquess Drevan.

Andrient membantah, "Haduh Marquess Drevan de Moonstone ini selalu saja menggiring topik ke berdagang. Kita berdua kan sudah mempersiapkan semuanya di kampung halaman, aku juga sudah berusia 25 tahun. Aku tahu apa yang perlu kulakukan dan tidak perlu."

Marquess Drevan tersenyum tipis dan menepuk pelan bahu pemuda itu, mentransfer semangat. "Baik, kakak yakin padamu. Manfaatkan peluang sebaik mungkin."

Tanpa berpikir panjang, ia berlalu meninggalkan adik 'kecilnya' ini. 'Sebentar lagi, kedamaian akan kita jalani,' pikir Marquess Drevan.

Kasus penangguhan ini akan menjadi tugas terakhirnya, sebelum ia dan adiknya nanti pindah ke Burnsville.

*****

"Eve, bagaimana pendapatmu tentang Marquess Andrient?" Rose iseng bertanya, membelakangi lawan bicara dan tidak melihat rona kemerahan tercetak jelas di wajah pelayannya.

"Tuan adalah pria yang sopan dan ramah. Sepenglihatan pelayan ini, tidak ada gosip buruk yang beredar mengenainya," tutur Evelyn sembari menyisir rambut Rose. Eve berusaha membuat nada bicaranya tetap datar. "Apakah nona berniat menerima pinangan darinya?" Bagaimanapun, rasa penasaran tetap terselip dari ucapannya.

Rose tertawa kecil, mengibaskan tangannya dengan ringan. Umurnya sudah menaiki 15 tahun. Di umur itu, memang sudah ada beberapa gadis yang menikah. Namun puncaknya di umur 16 hingga 17 tahun, masa merekahnya bunga bunga seorang gadis.

"Masih kupertimbangkan. Mungkin iya, mungkin tidak," jawab Rose. Sisiran yang awalnya terhenti, dilanjutkan lagi.

Di pantulan kaca, Rosella baru memfokuskan arah pandangnya pada Eve. Bila dilihat, sebenarnya dia juga sudah memasuki umur matang. Tetapi ia memilih mengabdi, tidak ada kamus menikah bagi pelayan atau budak. Evelyn Sonata , kepribadiannya berbanding terbalik dengan arti "Sonata". Pesona Eve ditutupi oleh kekakuan dan ketertutupannya.

"Bagaimana denganmu, Eve? Apakah kau benar benar tidak ingin menikah?" Iming Rose, sejak lama ia penasaran dengan alasan Eve yang memilih untuk melajang.

Evelyn mengepang rambut majikannya menjadi dua bagian, bibirnya tersenyum lembut. "Pernikahan bagi orang lain adalah anugerah, namun aku menunggu waktu yang tepat untuk hal ini." Jawaban Eve tetap sama. Ia tidak berhasil mengorek informasi pribadi dari pelayannya sebesar apapun usahanya.

Rose mendengus kasar. "Apa tidak ada jawaban lain Eve?"

Kepangan sudah jadi, pelayannya mundur dan membungkuk. Tiada suara, menandakan bahwa ia memilih diam. Kali berikutnya Rose pasti akan kembali mengecohnya. Ketika majikannya mengelus pelan kepangannya, Eve berbisik kecil.

"Apakah nona bersedia mendengarkan sebuah kisah?"

Rose tidak patah arang, ia berdiri dan mengelus tangan Eve dengan lembut. Kata "ya" terluncur dari mulutnya. Keduanya berjalan ke luar, tepatnya menuju taman kediaman. Dedaunan berguguran, matahari bersembunyi di balik awan.

"Di malam natal, sepasang suami istri berkicau, masing masing memaksakan pendapatnya. Kehangatan yang seharusnya hadir, sirna akibat permasalahan ekonomi. Tanpa mereka sadari, anaknya mengintip di balik meja."

"Tidak beberapa lama mereka diam. Ketika mengira orang tuanya sudah berbaikan, anak itu hendak berlari mencuri gabin kesukaannya. Ibunya mencium bibir ayahnya, dan mengambil pisau pemotong. Menusuknya berkali kali ke tubuh suaminya." Eve tetap bercerita. Matanya lurus ke depan, suaranya tidak gemetar. Seolah itu adalah hal biasa.

"Anak itu awalnya tidak mengerti, ia mengira ibunya hanya bermain. Esok paginya, tetangga berkerumun ke dalam rumah. Bodohnya dia-"

"Dia mengira orang tuanya hanya.. tidur," potong Rose. Lalu ia memeluk pelayannya dengan kuat.

"Maaf.."

Eve hanya menggeleng kecil, nonanya tidak bersalah sama sekali. Lagipula, ia pindah ke sini karena kejadian itu. Bila orang tuanya tidak saling melukai di hari itu, Count Arthur tidak akan memunggut dia sebagai pelayan putrinya. Tidak ada perasaan trauma.

Selama ini ia memendamnya erat, spekulasi nonanya yang ketakutan dan menjauhinya selalu terbayang. Namun Rose meringkuk dan memeluk raganya, perasaan hangat melingkupi dirinya. Keluarga ini memperlakukannya dengan setara walaupun tersekat oleh kasta. Hutang budinya terlalu besar.

"Hei, kenapa kalian berdua berpelukan.." Duke Cornwall yang baru keluar dari kamarnya kebingungan. Apalagi yang dimainkan kedua gadis belia ini.

Rose menggeleng kuat, "Ga ada kak, pergilah urus kerjaanmu. Kau mau pergi ke istana hari ini kan?" Eve juga menggangguk, menyetujui perkataan majikannya.

Duke si penjaga wilayah Cornwall mengangkat buku tebal dan menepukkan buku tersebut ke kepala adiknya. Tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut. Auman si singa cilik memenuhi taman, membuat suasana terasa ramai. Kakak Rose memasang wajah konyolnya dan segera berjalan keluar dari kediaman.

Akan tetapi, Rose berteriak dan mengintari kakak tirinya. "Bolehkah aku bersamamu ke istana?"

"Tidak boleh Ella, berbahaya. Lebih baik kau cari Chloe saja. Bukankah kalian sedang menjalani kursus memasak?" dalih Duke Cornwall, lelaki itu tahu dengan jelas bahwa adiknya tidak akan aman di dalam istana.

Eve melihat tanda peringatan dari mata Duke Cornwall dan ikut mendorong Rose menjauh. Setelah sesi 'perseteruan dan puppy eyes' milik nonanya, Eve tidak melembut. Dengan keras kepala, pelayan itu berhasil membuat Rose bungkam dan menurut.

Sepanjang perjalanan menuju kediaman Chloe Schariac, Rose memajukan bibirnya. Ia merasa malas bila nanti menerima undangan pesta teh lagi, terlalu ribet. Teriakan penjual pernak pernik dan makanan terdengar di tengah aksi ngambeknya. Hingga gadis usil itu tercerahkan.

"Sebentar, tolong menepi."

Kusir kuda pun menghentikan kereta dari kediaman Zen, Rose menarik Eve bersamanya dan lari keluar. Bila di detik awal mereka berdua memasuki toko grosir dan melihat lihat tusuk konde, di detik terakhir tubuh kurus kedua gadis itu menghilang.

"Bila kau melapor lagi, kutinggal kau disini," ancam Rose pada pelayannya. Karena beberapa kali usahanya untuk melarikan diri digagalkan oleh Eve.

Belasan menit berlalu, penjaga kereta dan kusir mulai curiga kemana perginya anak gadis bermarga Zen. Ketika mereka memeriksa sekitar, sudah terlambat. Eve dan Rose tidak ada di tempat. Mau tidak mau, mereka berpulang, seolah tindakan gadis itu memang sudah berulang beberapa kali. Pasti dia akan kembali di petang hari.

Setelah puas berkeliling, Rose pun membawa Eve ke tempat Chloe. Eve memaksa Rose untuk datang karena terlanjur menyampaikan surat kedatangannya. Bila nonanya tidak bisa dibujuk, harus dipaksa dengan metode apapun.

Tap.. tap.. tap..

Peluh berceceran dan gaun biru laut Rose kotor. Berjalan kaki dari pasar menuju tempat Chloe memakan tenaga banyak. Sebaliknya Eve bersenandung ringan, tidak ada ekspresi lelah sedikit pun darinya. Sesampainya disana, Chloe mencicipi beberapa jajanan yang dibeli oleh Rose selagi memberikan timbal balik dengan handuk hangat dan kipas kain.

"Seperti kerbau dicocok hidungnya saja. Gimana caranya kita kursus memasak sekarang dengan kondisimu ini," tegur Chloe sambil menyuruh Eve menyeka wajah Rose yang dikuasai oleh butiran keringat kecil.

Terpopuler

Comments

Lei.

Lei.

wuah baru awalan baca uda buat aku kagum sama isi ceritanya/Applaud/

2024-06-19

1

Hiatus

Hiatus

kayak baca manhwa aku

2024-06-17

1

ona

ona

lah bjir

2024-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Malam Pengkhianat
2 BAB 1 - Sacrificare Vita
3 BAB 2 - Mystique Kiddo
4 BAB 3 - Non Attraente
5 BAB 4 - Pietra Che Salta
6 BAB 5 - Crethel Raven Vollerei
7 BAB 6 - Something's Fishy
8 BAB 7 - Troublemaker
9 BAB 8 - Little Mouse
10 BAB 9 - Gold Fermillion
11 BAB 10 - Eve's Treatment
12 BAB 11 - Eve's Treatment (II)
13 BAB 12 - Afternoon Ghost
14 BAB 13 - Puppy Eyes
15 BAB 14 - Little Fox
16 BAB 15 - Lost n Found
17 BAB 16 - Chaotic Quest
18 BAB 17 - Udon Palace
19 BAB 18 - Dreamcatcher
20 BAB 19 - Nightmare
21 BAB 20 - Change The Fate
22 BAB 21 - First Dance
23 BAB 22 - Target Clear
24 BAB 23 - Wrong Shoot
25 BAB 24 - Punishment
26 BAB 25 - Bezile Kingdom
27 BAB 26 - Maid or Sister?
28 BAB 27 - Warriors and Nobles
29 BAB 28 - Distrust and Nobles
30 BAB 29 - Revenge
31 BAB 30 - Retreat Order
32 BAB 31 - Retreat Order II
33 BAB 32 - Part of Crime
34 BAB 33 - Sacrifice Choice
35 BAB 34 - Pengusiran
36 BAB 35 - Memilih Setia atau Sebaliknya
37 BAB 36 - Pecahnya prajurit
38 BAB 37 - Bubuk Racun
39 BAB 38 - Kabar Buruk
40 BAB 39 - Pesimis
41 BAB 40 - Permainan Pion
42 BAB 41 - Jubah yang Berdarah
43 BAB 42 - Tunduk Padanya
44 BAB 43 - Tahanan Bawah Tanah
45 BAB 44 - Algojo Putra Mahkota
46 BAB 45 - Dihujani Fakta
47 BAB 46 - Pengantin Dekret Kaisar
48 BAB 47 - Duka dan Benci
49 BAB 48 - Tawaran Permaisuri
50 BAB 49 - Kembali ke Rumah
51 BAB 50 - Gwen Jerinski
52 BAB 51 - Anggur dan Chamomile
53 BAB 52 - Menenggak Racun
54 BAB 53 - Nilai Sebuah Nyawa
55 BAB 54 - Cukup Sampai Disini
56 BAB 55 - Obat yang Pahit
57 BAB 56 - Memantik Perkara
58 BAB 57 - Rawat Lukaku
59 BAB 58 - Tembok Tinggi Meluruh
60 BAB 59 - Mawar Hitam
61 BAB 60 - Cabang Salju
62 BAB 61 - Dualisme Situasi
63 BAB 62 - Hukuman Dewa
64 BAB 63 - Siapa Ruelle?
65 BAB 64 - Kodaline Stewart
66 BAB 65 - Menerka-nerka
67 BAB 66 - Mandat Baru
68 BAB 67 - Penangkal Penyakit Berdarah
69 BAB 68 - Si Pemarah dan Si Cakar Ayam
70 BAB 69 - Nona Pesta Rakyat
71 BAB 70 - Hadiah Kecil dan Sumpah
72 BAB 71 - Jamuan Musim Panas
73 BAB 72 - Menunjukkan Sesuatu
74 BAB 73 - Taruhan
75 BAB 74 - Kabar Miring
76 BAB 75 - Menantikannya
77 BAB 76 - Mengosongkan Pikiran
78 BAB 77 - Semua Sepadan
79 BAB 78 - Tempat Asing
80 BAB 79 - Salju Pertama
81 BAB 80 - Jalur Pintas
82 BAB 81 - Begitu Payah
83 BAB 82 - Penyerangan Tersembunyi
84 BAB 83 - Memecahkan lorong
85 BAB 84 - Piccolo
86 BAB 85 - Lengan Dahan
87 BAB 86 - Selalu di Sisimu
88 BAB 87 - Jangan Ikut Campur
89 BAB 88 - Impian Kecil
90 BAB 89 - Disibukkan Banyak Hal
91 BAB 90 - Mempertanyakan Kesedihan
92 BAB 91 - Menemui Saudari Lama
93 BAB 92 - Bukan Orang Tepat
94 BAB 93 - Kuil Willinz
95 BAB 94 - Udara Kosong dan Patung Manusia
96 BAB 95 - Benang Segitiga Bermuda
97 BAB 96 - Kucing Rakus
98 BAB 97 - Ingin Mengumpat
99 BAB 98 - Menghancurkan Siklus
100 BAB 99 - Serigala Penggoda
101 BAB 100 - Putri yang Dikutuk
102 BAB 101 - Putri yang Dikutuk (II)
103 BAB 102 - Pasangan Sembrono
104 BAB 103 - Sikap Berbeda, Akhir Berbeda
105 BAB 104 - Membereskan Sesuatu
106 BAB 105 - Silsilah Sihir
107 BAB 106 - Sajak Problematik
108 BAB 107 - Karangan Tercuri
109 BAB 108 - Menolak atau Menyetujui?
110 BAB 109 - Bendera Putih
111 BAB 110 - Berdarah
112 BAB 111 - Berubah Drastis
113 BAB 112 - Kucing yang Sama
114 BAB 113 - Pita Merah Jambu
115 BAB 114 - Prajurit yang Berkeliaran
116 BAB 115 - Pertukaran Merugikan
117 BAB 116 - Surat Merpati
118 BAB 117 - Muncul Tiba-tiba
119 BAB 118 - Bagaimana Jika Kita Bertukar Posisi?
120 BAB 119 - Mangsa yang Menunggu Waktu Kematian
121 BAB 120 - Penyerangan Massal
122 BAB 121 - Menantang Maut
123 BAB 122 - Musuh Dibalik Selimut
124 BAB 123 - Hancurnya Bangsawan Besar
125 BAB 124 - Bara Api Kejujuran
126 BAB 125 - Berlindung
127 BAB 126 - Udara Kosong
128 BAB 127 - Tergantung Penggunanya
129 BAB 128 - Serangan Beruntun
130 BAB 129 - Dua Puluh Menit
131 BAB 130 - Liontin Kematian
132 BAB 131 - Pemberian Kecil
133 BAB 132 - Memastikan Sesuatu
134 BAB 133 - Mencari Celah
135 BAB 134 - Tiba di Markas
136 BAB 135 - Selamatkan Tuan!
137 BAB 136 - Banding Kekuatan
138 BAB 137 - Seri
139 BAB 138 - Pertumpahan Darah
140 BAB 139 - Ilusi
141 BAB 140 - Siapa Pemenang dan Pengecutnya?
142 BAB 141 - Tidak Pantas Diampuni
143 BAB 142 - Kedok yang Terbongkar
144 BAB 143 - Aku Mengerti
145 BAB 144 - Janji yang Tak Terpenuhi
146 BAB 145 - Milik Tuan
147 BAB 146 - Rahasia Terakhir
148 BAB 147 - Jasad Tidak Membusuk
149 BAB 148 - Pemindahan Peti
150 BAB 149 - Terjebak Alam Bawah Sadar
151 BAB 150 - Memotret Kilasan Waktu
152 BAB 151 - Tiga Rintangan
153 BAB 152 - Fakta dibalik Cincin
154 BAB 153 - Putaran Waktu
155 BAB 154 - Awal Segalanya
156 BAB 155 - Harmoni yang Hilang
157 BAB 156 - Kebenaran Dibalik Tabir
158 BAB 157 - Menyatukan Pecahan Tragedi
159 BAB 158 - Berbalik Padanya
160 BAB 159 - Menemanimu di Akhirat
161 BAB 160 - Pengakuan Dosa
162 Akhir Manis Drevan dan Rosella #1
163 Akhir Manis Drevan dan Rosella #2
164 Akhir Manis Drevan dan Rosella #3
165 Side Story - Marquess Andrient dan Marchioness Evelyn #1
166 Side Story - Marquess Andrient dan Marchioness Evelyn #2
167 Side Story - Duke Christoff dan Duchess Chloe #1
168 Side Story - Duke Christoff dan Duchess Chloe #2
169 Side Story - Kenneth Bruce dan Gwen Jerinski
170 Extra - Si Kembar Cilik
171 Tidak Pernah Berhenti Mencintaimu (End)
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Tragedi Malam Pengkhianat
2
BAB 1 - Sacrificare Vita
3
BAB 2 - Mystique Kiddo
4
BAB 3 - Non Attraente
5
BAB 4 - Pietra Che Salta
6
BAB 5 - Crethel Raven Vollerei
7
BAB 6 - Something's Fishy
8
BAB 7 - Troublemaker
9
BAB 8 - Little Mouse
10
BAB 9 - Gold Fermillion
11
BAB 10 - Eve's Treatment
12
BAB 11 - Eve's Treatment (II)
13
BAB 12 - Afternoon Ghost
14
BAB 13 - Puppy Eyes
15
BAB 14 - Little Fox
16
BAB 15 - Lost n Found
17
BAB 16 - Chaotic Quest
18
BAB 17 - Udon Palace
19
BAB 18 - Dreamcatcher
20
BAB 19 - Nightmare
21
BAB 20 - Change The Fate
22
BAB 21 - First Dance
23
BAB 22 - Target Clear
24
BAB 23 - Wrong Shoot
25
BAB 24 - Punishment
26
BAB 25 - Bezile Kingdom
27
BAB 26 - Maid or Sister?
28
BAB 27 - Warriors and Nobles
29
BAB 28 - Distrust and Nobles
30
BAB 29 - Revenge
31
BAB 30 - Retreat Order
32
BAB 31 - Retreat Order II
33
BAB 32 - Part of Crime
34
BAB 33 - Sacrifice Choice
35
BAB 34 - Pengusiran
36
BAB 35 - Memilih Setia atau Sebaliknya
37
BAB 36 - Pecahnya prajurit
38
BAB 37 - Bubuk Racun
39
BAB 38 - Kabar Buruk
40
BAB 39 - Pesimis
41
BAB 40 - Permainan Pion
42
BAB 41 - Jubah yang Berdarah
43
BAB 42 - Tunduk Padanya
44
BAB 43 - Tahanan Bawah Tanah
45
BAB 44 - Algojo Putra Mahkota
46
BAB 45 - Dihujani Fakta
47
BAB 46 - Pengantin Dekret Kaisar
48
BAB 47 - Duka dan Benci
49
BAB 48 - Tawaran Permaisuri
50
BAB 49 - Kembali ke Rumah
51
BAB 50 - Gwen Jerinski
52
BAB 51 - Anggur dan Chamomile
53
BAB 52 - Menenggak Racun
54
BAB 53 - Nilai Sebuah Nyawa
55
BAB 54 - Cukup Sampai Disini
56
BAB 55 - Obat yang Pahit
57
BAB 56 - Memantik Perkara
58
BAB 57 - Rawat Lukaku
59
BAB 58 - Tembok Tinggi Meluruh
60
BAB 59 - Mawar Hitam
61
BAB 60 - Cabang Salju
62
BAB 61 - Dualisme Situasi
63
BAB 62 - Hukuman Dewa
64
BAB 63 - Siapa Ruelle?
65
BAB 64 - Kodaline Stewart
66
BAB 65 - Menerka-nerka
67
BAB 66 - Mandat Baru
68
BAB 67 - Penangkal Penyakit Berdarah
69
BAB 68 - Si Pemarah dan Si Cakar Ayam
70
BAB 69 - Nona Pesta Rakyat
71
BAB 70 - Hadiah Kecil dan Sumpah
72
BAB 71 - Jamuan Musim Panas
73
BAB 72 - Menunjukkan Sesuatu
74
BAB 73 - Taruhan
75
BAB 74 - Kabar Miring
76
BAB 75 - Menantikannya
77
BAB 76 - Mengosongkan Pikiran
78
BAB 77 - Semua Sepadan
79
BAB 78 - Tempat Asing
80
BAB 79 - Salju Pertama
81
BAB 80 - Jalur Pintas
82
BAB 81 - Begitu Payah
83
BAB 82 - Penyerangan Tersembunyi
84
BAB 83 - Memecahkan lorong
85
BAB 84 - Piccolo
86
BAB 85 - Lengan Dahan
87
BAB 86 - Selalu di Sisimu
88
BAB 87 - Jangan Ikut Campur
89
BAB 88 - Impian Kecil
90
BAB 89 - Disibukkan Banyak Hal
91
BAB 90 - Mempertanyakan Kesedihan
92
BAB 91 - Menemui Saudari Lama
93
BAB 92 - Bukan Orang Tepat
94
BAB 93 - Kuil Willinz
95
BAB 94 - Udara Kosong dan Patung Manusia
96
BAB 95 - Benang Segitiga Bermuda
97
BAB 96 - Kucing Rakus
98
BAB 97 - Ingin Mengumpat
99
BAB 98 - Menghancurkan Siklus
100
BAB 99 - Serigala Penggoda
101
BAB 100 - Putri yang Dikutuk
102
BAB 101 - Putri yang Dikutuk (II)
103
BAB 102 - Pasangan Sembrono
104
BAB 103 - Sikap Berbeda, Akhir Berbeda
105
BAB 104 - Membereskan Sesuatu
106
BAB 105 - Silsilah Sihir
107
BAB 106 - Sajak Problematik
108
BAB 107 - Karangan Tercuri
109
BAB 108 - Menolak atau Menyetujui?
110
BAB 109 - Bendera Putih
111
BAB 110 - Berdarah
112
BAB 111 - Berubah Drastis
113
BAB 112 - Kucing yang Sama
114
BAB 113 - Pita Merah Jambu
115
BAB 114 - Prajurit yang Berkeliaran
116
BAB 115 - Pertukaran Merugikan
117
BAB 116 - Surat Merpati
118
BAB 117 - Muncul Tiba-tiba
119
BAB 118 - Bagaimana Jika Kita Bertukar Posisi?
120
BAB 119 - Mangsa yang Menunggu Waktu Kematian
121
BAB 120 - Penyerangan Massal
122
BAB 121 - Menantang Maut
123
BAB 122 - Musuh Dibalik Selimut
124
BAB 123 - Hancurnya Bangsawan Besar
125
BAB 124 - Bara Api Kejujuran
126
BAB 125 - Berlindung
127
BAB 126 - Udara Kosong
128
BAB 127 - Tergantung Penggunanya
129
BAB 128 - Serangan Beruntun
130
BAB 129 - Dua Puluh Menit
131
BAB 130 - Liontin Kematian
132
BAB 131 - Pemberian Kecil
133
BAB 132 - Memastikan Sesuatu
134
BAB 133 - Mencari Celah
135
BAB 134 - Tiba di Markas
136
BAB 135 - Selamatkan Tuan!
137
BAB 136 - Banding Kekuatan
138
BAB 137 - Seri
139
BAB 138 - Pertumpahan Darah
140
BAB 139 - Ilusi
141
BAB 140 - Siapa Pemenang dan Pengecutnya?
142
BAB 141 - Tidak Pantas Diampuni
143
BAB 142 - Kedok yang Terbongkar
144
BAB 143 - Aku Mengerti
145
BAB 144 - Janji yang Tak Terpenuhi
146
BAB 145 - Milik Tuan
147
BAB 146 - Rahasia Terakhir
148
BAB 147 - Jasad Tidak Membusuk
149
BAB 148 - Pemindahan Peti
150
BAB 149 - Terjebak Alam Bawah Sadar
151
BAB 150 - Memotret Kilasan Waktu
152
BAB 151 - Tiga Rintangan
153
BAB 152 - Fakta dibalik Cincin
154
BAB 153 - Putaran Waktu
155
BAB 154 - Awal Segalanya
156
BAB 155 - Harmoni yang Hilang
157
BAB 156 - Kebenaran Dibalik Tabir
158
BAB 157 - Menyatukan Pecahan Tragedi
159
BAB 158 - Berbalik Padanya
160
BAB 159 - Menemanimu di Akhirat
161
BAB 160 - Pengakuan Dosa
162
Akhir Manis Drevan dan Rosella #1
163
Akhir Manis Drevan dan Rosella #2
164
Akhir Manis Drevan dan Rosella #3
165
Side Story - Marquess Andrient dan Marchioness Evelyn #1
166
Side Story - Marquess Andrient dan Marchioness Evelyn #2
167
Side Story - Duke Christoff dan Duchess Chloe #1
168
Side Story - Duke Christoff dan Duchess Chloe #2
169
Side Story - Kenneth Bruce dan Gwen Jerinski
170
Extra - Si Kembar Cilik
171
Tidak Pernah Berhenti Mencintaimu (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!