19. Keadaan Si Kembar Dan Bukti yang Ditemukan

Meski Rasya tetap diam, dirasa Akina, alasan Rasya begitu karena tengah menahan amarah. Cara Rasya bersikap kepada Irene saja, jadi tak selembut sebelumnya. Baru saja, Rasya mendorong kursi roda Irene dengan buru-buru. Namun kali ini, Rasya sampai membuat kursi roda Irene agak terbanting. Sementara meski Irene merintih kesakitan dan sangat manja sambil menggunakan kedua tangannya untuk memegangi perutnya yang besar, kali ini Rasya tak sebucin biasanya. Rasya mengabaikan Irene dan terus mendorong kursi roda Irene dengan buru-buru.

“Kalau sudah begini, aku cuma ingin bilang, KAPOK! Aku memang jadi kasihan ke mas Rasya karena cinta gilanya ke Irene. Terlebih biar bagaimanapun, mas Rasya tetap papa dari anak-anakku. Namun, pria seperti mas Rasya memang harus hancur sehancur-hancurnya, agar dia menyadari kesalahannya!” batin Akina seiring dirinya yang diboyong masuk ke dalam lift oleh Zeedev.

Namun omong-omong Zeedev, Akina baru ingat mengenai wanti-wanti Alina. Ini mengenai Zeedev yang dikata Alina sudah memiliki calon. Hingga Akina diwanti-wanti untuk menjaga jarak dari Zeedev.

“K—Kak?”

“He'um?”

Baik Akina maupun Zeedev, sama-sama canggungnya.

“Ini Kakak beneran enggak apa-apa, bantu aku di sini? Aku takut ada salah paham loh,” ucap Akina.

“Salah paham yang bagaimana?” bingung Zeedev. Saking bingungnya, sekadar berbicara saja, Zeedev jadi hanya bisa melakukannya lirih.

“Begini,” ucap Akina bersamaan dengan pintu lift di hadapannya yang terbuka. “Aku kan ....”

“Oh, ... salah paham mengenai hubungan kita, maksudnya?” sergah Zeedev meski Akina belum selesai bicara. Namun, diamnya Akina ditambah wanita di kursi roda tersebut yang akhirnya mengangguk, dirasa Zeedev memang membenarkan anggapannya.

Di tengah dadanya yang jadi berdebar-debar, Zeedev menghela napas dalam sekaligus panjang. Ia sengaja berhenti melangkah dan membuat kursi roda Akina duduk, mengalami hal serupa. Meski gugup luar biasa, Zeedev sengaja melangkah pelan dan berhenti tepat di hadapan Akina. Pandangan Akina yang masih menunduk, menyaksikan kedua kaki panjang Zeedev yang perlahan menekuk. Zeedev jongkok di hadapannya, dan Akina jadi sangat gugup karena merasa sangat aneh dengan keadaan sekarang.

Saking gugupnya Akina maupun Zeedev, kedua sejoli itu merasa bahwa dunia mereka seolah menjadi berputar lebih lambat dari sebelumnya.

“Aku mau,” ucap Zeedev mulai bicara, tapi dari belakangnya, mommy Rere berseru memanggil Akina.

“Qilla dan Chilla siuman! Mereka nyari-nyari kamu!” sergah mommy Rere sangat antusias. Wanita baya itu sampai menghampiri Akina.

Akina yang awalnya gugup luar biasa, langsung menjadi tersenyum bahagia. “Alhamdullilah ya Allah ... Qilla dan Chilla langsung ingat aku!” lirih Akina benar-benar lega.

Zeedev yang memang turut memperjuangkan nasib si kembar meski ia tak sampai mendonorkan darahnya, juga langsung bahagia. Bergegas ia berdiri untuk memboyong pergi Akina ke depan ruang rawat anak-anak. Bahkan meski mommy Rere sudah ada di hadapan mereka, Zeedev tetap mendorong kursi roda Akina, tanpa mau membaginya ke mommy Rere.

“Mama ....”

Suara Aqilla dan Asyilla masih terdengar sangat lemah, ketika akhirnya Akina datang. Awalnya, Zeedev hanya mengintip dari pintu yang Zeedev buka sedikit. Namun karena Aqilla dan Asyilla memanggilnya, Zeedev diminta masuk oleh mommy Rere. Mommy Rere mengalah keluar. Karena memang, yang boleh masuk ke dalam ruang si kembar dibatasi.

“Oum ....”

Kepala si kembar sama-sama dihiasi perban dan nyaris semuanya terbungkus. Termasuk kedua tangannya yang sama-sama diperban, perban patah tulang. Namun, harusnya tidak ada luka berarti yang lainnya, selain beberapa luka memar. Mereka berharap begitu, meski kemarin yang membuat keduanya pendarahan itu bagian kepala.

Zeedev tersenyum manis membalas Asyilla maupun Aqilla. Keduanya masih tidak bisa bergerak dengan leluasa. Baik Aqilla maupun Asyilla terlihat sama-sama tersiksa.

“Qilla dan Syilla juga masih ingat Kak Dev. Mereka juga ingat oma Rere. Ingatan mereka baik-baik saja, padahal yang bikin mereka kehabisan darah masih bagian kepala. Ya Allah, ... aku takut banget!” batin Akina susah payah menahan tangis lantaran anak-anaknya, merengek kesakitan dan perlahan kompak menangis meraung-raung.

“Oum ... cakit banet!” ucap Aqilla yang kemudian berkata, “Aku kak Qilla, Oum ....” Sebab Zeedev yang mengelus-elus lengannya, memanggilnya Chilla.

“Oh ... maaf ... Om lupa,” lembut Zeedev yang seolah-olah dirinya hendak mendekap tubuh Aqilla. Namun, ia hanya berani mengungkungnya sambil sesekali mengelus karena kedua tangan Aqilla dan Asyilla, sama-sama diperban.

Mommy Rere sengaja masuk dan menenangkan Asyilla karena Akina tak mungkin melakukannya. Namun, bisa dipastikan bahwa kali ini, si kembar sedang merasa sakit-sakitnya.

Akina berkaca-kaca menyaksikan kesakitan kedua putrinya. Zeedev menekan nurse call dan berakhir belajar menggendong Aqilla. Dalam keadaan terluka parah tersebut, tampaknya terus menerus berbaring juga membuat punggung si kembar terasa sangat panas dan tentu saja tidak nyaman. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja akan kesakitan.

Baik suster maupun dokter mengizinkan si kembar diemban asal dengan hati-hati. Masalahnya, keduanya berebut Zeedev.

“Gantian, ya?” bujuk Zeedev. Mulut Zeedev yang biasanya tak memiliki rem, benar-benar manis jika sedang dengan si kembar.

Keadaan si kembar yang tengah terluka seperti sekarang membuat Zeedev tak berani mengemban keduanya secara langsung. Apalagi perawat maupun dokter juga sudah wanti-wanti, agar Zeedev hati-hati dalam memperlakukan Aqilla.

“Nda mau! Ogah!” ngambek Aqilla yang masih tersedu-sedu karena rasa sakit di tubuhnya.

Balasan Aqilla membuat Asyilla patah hati seremuk-remuknya. Bocah itu makin kejer dalam menangis. Meski dijanjikan bahwa pak Akala papa kandung Akina sebentar lagi sampai rumah sakit, Asyilla tetap maunya ke Zeedev. Padahal, biasanya Asyilla terbilang dekat dengan pak Akala. Barulah ketika akhirnya Yusuf datang, Asyilla mau diemban Yusuf.

“Chilla ... Chilla anak pintar. Cepat sembuh, ya. Kita jalan-jalan di dalam ruang ini saja ya. Soalnya di luar banyak monster kuman,” ucap Yusuf yang memang lebih memiliki jiwa kebapakan. Sebab di rumah, ia yang sempat sulit memiliki keturunan, memiliki putra angkat. Yusuf sudah terbiasa merawat anak.

“Pak Duda jiwa kebapakannya tinggi banget, ya? Aduh, aku merasa kalah saing. Moga Qilla enggak minta ganti juga,” batin Zeedev yang menanyai Aqilla mau makan atau minum apa?

Sambil menyeka air matanya, jauh di lubuk hatinya Akina bertanya-tanya. Kenapa kedua anaknya sama sekali tidak menanyakan Rasya? Padahal saat sehat saja, keduanya akan mencuri-curi kesempatan untuk menanyakannya.

“Enggak. Tadi yang dicari langsung kamu. Enggak, mereka sama sekali enggak cari Rasya!” yakin mommy Rere berbisik-bisik. “Alhamdullilah mereka bakalan pindah ke ruang rawat. Dirawat satu ruangan saja sama kamu, ya? Mommy atur, ... sekalian mau cari makanan dan minuman pesanan Qilla dan Chilla!” ucap Mommy Rere.

Meninggalkan kebersamaan Akina yang jadi diselimuti harapan besar, Rasya dan Irene yang baru masuk ke dalam mobil malah berakhir bertengkar hebat. Padahal di kediamannya, pak Helios sudah menemukan bukti nyata, bahwa nomor ponsel Irene sudah berkomunikasi dengan nomor kedua sopir truk yang masih ditahan.

“Irene ... sepertinya kamu begitu terobsesi ingin merasakan kecelakaan lalu lintas. Sesuai pesan yang kamu kirim ke mereka. Jika tidak bisa langsung mati, buat Akina dan anak-anaknya cacat. Baiklah ... ayo kita buat kamu yang jadi Akina dan anak-anaknya!” batin pak Helios yang sampai meretakkan layar ponsel Irene. Padahal, ponsel mahal itu hanya pak Helios pegang menggunakan tangan kanan. Namun karena layar ponselnya dihiasi WA agar Akina dan kedua putrinya dibuat mati bahkan cacat, emosi pak Helios meluap. Kedua tangan pak Helios gemetaran hebat di tengah jantungnya yang berdetak sangat cepat.

Terpopuler

Comments

MaL@🪄✨

MaL@🪄✨

mengemban? 😂😂

2024-12-27

0

Inooy

Inooy

seru bgt nih cerita nyaaa..👍👍👍

2024-10-29

0

Jamayah Tambi

Jamayah Tambi

Jahatnya

2024-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Panggilan “Sayang” Dari Mas Rasya
2 2. Kewajiban dan Bakti Seorang Suami Setelah Menikah
3 3. Sebatas Istri Pancingan?
4 4. Darah Di Lantai
5 5. Ancaman Talak
6 6. Menceraikan Akina
7 7. Luka Tanpa Nama
8 8. Berat, Tapi Harus Terbiasa
9 9. Tiga Bulan Telah Berlalu
10 10 : Janda
11 11. Tidak Benar-Benar Bahagia
12 12. Lebih Menyeramkan Dari Preman Pasar
13 13. Papa Balu (Sedikit Revisi)
14 14. Terlempar Dan ....
15 15. Menguras Emosi
16 16. Kecurigaan Demi Kecurigaan
17 17. Misi yang Dimulai
18 18. Ibu Peri Kelakuan Innalilahi
19 19. Keadaan Si Kembar Dan Bukti yang Ditemukan
20 20. Mirip Harapan
21 21. Seperti Ada yang Ditutup-Tutupi
22 22. Kelainan dan Kabar Irene
23 23. Penyesalan Rasya
24 24. Si Kembar yang Lupa Ke Rasya
25 25. Gagal Move On Dan Lampu Hijau
26 26. Bayi Laki-Laki
27 27. Teramini
28 28. Mendadak Jadi Calon Istri Orang
29 29. Mengusut Kasus Kecelakaan Akina Dan Si Kembar
30 30. Permohonan Rasya Dan Keadilan
31 31. Lagi-Lagi Menyesal
32 32. Gugup Dan Ingin Tampil Sempurna
33 33. Momen Tak Terlupakan
34 34. Siap Memulai Lembaran Baru
35 35. Para Kerikil
36 36. Tipu Daya yang Masih Berlanjut
37 37. Di Rumah Baru
38 38. Sederet Rencana
39 39. Menji·lat Koto—ran Sendiri?
40 40. Kang—Cut
41 41. Pecah Telor!
42 42. Peringatan Keras
43 43. Takdir yang Mulai Berbicara
44 44. Kehebohan Fitting Pakaian Pengantin
45 45. Rasya yang Akhirnya Sadar
46 46. Trauma Akina
47 47. Rasya yang Terancam Bangkrut
48 Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Anak Laki-Laki
66 Dampak Pinjol
67 Novel : Tukar Tambah Pasangan (Gara-Gara Dituduh Mandul)
68 Saudara Zeedev
69 Membahagiakan Anak
70 Jayan-Jayan Teyus...
71 Bertemu Jadi Satu
72 Awal Mula Hubungan Mereka
73 Obat Awet Muda
74 Serang.an Ngidam
75 Perubahan Demi Perubahan
76 Anak yang Diharapkan
77 Pembukaan Dadakan Dan Sebuah Kewajiban
78 Lahirnya Musafir Cinta Dan Pecinta Dolar
79 Keseruan Ronda
80 Perhatian Manis
81 Anak-Anak Sudah Besar
82 Novel Dituduh Mandul Dan Dicerai Tapi Hamil Anak Bos
83 Bonus Episode : Ada Cinta Di Antara Anak-Anak
84 Novel Baru : Kau Selingkuh Dengan Istriku, Kuratukan Istrimu
85 Promo Novel : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)
86 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Panggilan “Sayang” Dari Mas Rasya
2
2. Kewajiban dan Bakti Seorang Suami Setelah Menikah
3
3. Sebatas Istri Pancingan?
4
4. Darah Di Lantai
5
5. Ancaman Talak
6
6. Menceraikan Akina
7
7. Luka Tanpa Nama
8
8. Berat, Tapi Harus Terbiasa
9
9. Tiga Bulan Telah Berlalu
10
10 : Janda
11
11. Tidak Benar-Benar Bahagia
12
12. Lebih Menyeramkan Dari Preman Pasar
13
13. Papa Balu (Sedikit Revisi)
14
14. Terlempar Dan ....
15
15. Menguras Emosi
16
16. Kecurigaan Demi Kecurigaan
17
17. Misi yang Dimulai
18
18. Ibu Peri Kelakuan Innalilahi
19
19. Keadaan Si Kembar Dan Bukti yang Ditemukan
20
20. Mirip Harapan
21
21. Seperti Ada yang Ditutup-Tutupi
22
22. Kelainan dan Kabar Irene
23
23. Penyesalan Rasya
24
24. Si Kembar yang Lupa Ke Rasya
25
25. Gagal Move On Dan Lampu Hijau
26
26. Bayi Laki-Laki
27
27. Teramini
28
28. Mendadak Jadi Calon Istri Orang
29
29. Mengusut Kasus Kecelakaan Akina Dan Si Kembar
30
30. Permohonan Rasya Dan Keadilan
31
31. Lagi-Lagi Menyesal
32
32. Gugup Dan Ingin Tampil Sempurna
33
33. Momen Tak Terlupakan
34
34. Siap Memulai Lembaran Baru
35
35. Para Kerikil
36
36. Tipu Daya yang Masih Berlanjut
37
37. Di Rumah Baru
38
38. Sederet Rencana
39
39. Menji·lat Koto—ran Sendiri?
40
40. Kang—Cut
41
41. Pecah Telor!
42
42. Peringatan Keras
43
43. Takdir yang Mulai Berbicara
44
44. Kehebohan Fitting Pakaian Pengantin
45
45. Rasya yang Akhirnya Sadar
46
46. Trauma Akina
47
47. Rasya yang Terancam Bangkrut
48
Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Anak Laki-Laki
66
Dampak Pinjol
67
Novel : Tukar Tambah Pasangan (Gara-Gara Dituduh Mandul)
68
Saudara Zeedev
69
Membahagiakan Anak
70
Jayan-Jayan Teyus...
71
Bertemu Jadi Satu
72
Awal Mula Hubungan Mereka
73
Obat Awet Muda
74
Serang.an Ngidam
75
Perubahan Demi Perubahan
76
Anak yang Diharapkan
77
Pembukaan Dadakan Dan Sebuah Kewajiban
78
Lahirnya Musafir Cinta Dan Pecinta Dolar
79
Keseruan Ronda
80
Perhatian Manis
81
Anak-Anak Sudah Besar
82
Novel Dituduh Mandul Dan Dicerai Tapi Hamil Anak Bos
83
Bonus Episode : Ada Cinta Di Antara Anak-Anak
84
Novel Baru : Kau Selingkuh Dengan Istriku, Kuratukan Istrimu
85
Promo Novel : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)
86
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!