14

kehidupan keduanya berjalan sangat lancar tanpa hambatan bahkan keluarganya di ibu kota juga sering mengirimkan banyak hal untuk dia dan jiali

jadi ketika dia melihat kalender dia segera memilih satu hari hari sebelum tahun baru untuk pergi mengunjungi keluarganya di ibu kota bersama jiali

jiali ragu-ragu saat dia mengatakan tujuannya kesana karena dia takut mereka tidak menyukainya tapi setelah ditenangkan oleh suho akhirnya dia lega. besoknya saat dia pergi ke kota di mengirim surat pada ibunya terlebih dahulu sebelum pergi membeli tiket

karena takut jiali tidak nyaman dia kereta dia sengaja membeli beberapa makana yang memiliki daya simpan lama dan harganya cukup mahal era ini , selain itu dia juga membeli beberapa cemilan dan buah kering

dan pada tanggal yang di tentukan dia bersama jiali pergi menaiki kereta dan segera pergi mencari tempat mereka beristirahat

" duduklah "

jiali dengan patuh duduk di kasur itu dan meletakan barang di pojok dia tampak sangat eksaited dengan pengalaman naik kereta pertamanya

dan suatu kebetulan bahwa pria yang bersama guyen tempo hari naik dan berada di satu ruangan dengan mereka, suho mengabaikan pria itu dan memilih sibuk dengan urusannya sendiri perjalanan kereta menjadi sangat tidak nyaman dengan adanya pria di sebrang tempat mereka tidur yang selalu menatap dengan jijik setiap saat ke arah mereka

jika tidak ada jiali di sini mungkin dia sudah lama akan menghajar pria itu

disisi lain suho tidak tau bahwa setelah ibunya mendapatkan kabar dia akan kembali membawa istrinya, dia sangat eksaited sekali bahkan dia secara khusus membeli banyak makanan, membersihkan kamar lama suho serta dengan sendiri datang menjemput putra bungsunya dengan putra sulungnya

benar saja hal pertama yang di liat oleh suho saat tiba di stasiun adalah melihat ibu dan kakaknya

" ibu "

mata wanita itu memerah tak bisa menahan diri lebih lama lagi segera menangis di pelukan putra kecilnya " putra ku "

dia menangis membuat suho yang tidak tau apa itu perasaan kasih sayang ibu langsung diliputi rasa bahagia

" ibu, mari kita bawa adik pulang dulu " kakak sulung suho berbicara dengan penuh perhatian

ibu suho segera melepaskan pelukan dengan penuh kasiah sayang membawa suho dan jiali pulang, kejadian itu diliat oleh seseorang dari jauh dengan wajah tanda tanya

tiba di rumah suho segera di manjakan oleh ibunya bahkan secara khusus ibunya membuatkan dia banyak makanan dengan alasan bahwa dia sangat kurus sejak pergi ke desa

suho tidak tau harus menangis atau bahagia dengan hal ini

saat mereka berlima sedang asik mengobrol di aula tiba-tiba ayahnya kembali dengan wajah cuek, suho sama sekali tidak tertarik menyapa orang itu

" sejak tinggal di desa sepertinya kau semakin tidak ada aturan "

" ohhh "

wajah ayah suho semakin cemberut tapi ibu suho segera naik pitan " kau sebaiknya pergi jika tidak suka melihat kami bahagia "

pria itu tidak melawan dan hanya cemberut langsung duduk disana dengan wajah jeleknya. suho mengabaikan orang itu bahkan jiali juga sangat marah saat suaminya di perlakuan seperti itu

semuanya tidak bahagia saat kedatangan dia dan semakin tidak bahagia saat suara seseorang tiba-tiba terdengar

" ayah, aku pulang "

suho menaikan alis melihat raut wajah pria yang tidak ingin dia liat lagi dan pria itu juga terkejut melihat dia ada disini tapi segera wajahnya berubah seakan tidak pernah bertemu denganya

" ibu, apakah kau ke stasiun? kenapa kau tidak menunggu ku padahal aku sudah memanggil mu " ucapnya penuh keluhannya

ayah suho ingin berbicara dengan ibu suho tapi segera ibu suho menatap dengan tajam pada ayah suho membuat dia kehilangan kata-kata " aku bukan ibu mu, dan aku hanya memiliki tiga orang anak "

" tapi ayah telah mengangkat aku menjadi anak mu "

" cih dia yang ingin mengangkat mu, bukan aku jadi itu urusan mu dengannya " ketus ibu suho tidak memberikan ayah suho celah sedikit pun untuk berbicara

suho merasa ini sungguh plot twist sekali orang yang membuat di kesal setengah mati ternyata adalah saudara angkatnya, tapi terlihat sekali ibu dan saudaranya tidak menyukai pihak lain hanya ayahnya yang bahagia melihat pria yang seumuran denganya itu

ini membuatnya curiga tapi dia berusaha bersikap biasa-biasa saja

" ibu maaf "

ibu suho mendengus, suho melihat itu memegang tangan ibunya dengan lembut " ibu jangan marah karena hal sepele, tapi sangat anehh bahwa saat aku ke desa tiba-tiba sekali ayah membawa seorang anak yang sama dengan umurku ke rumah " dia berbicara santai tapi mampu membuat ayah suho sidikit panik

" itu karena dia adalah anak teman ku, aku kasih melihatnya "

suho mencibir dengan jijik dengan jawaban asal itu, siapa yang tidak tau sifat ayahnya yang sangat mencari keuntungan dari semua orang

" ini rumah ku jadi terserah aku ingin membawa siapa " ujarnya lagi

ibu suho segera menaikan alis " rumah mu? bagus bagus karena ini rumah mu perlihatkan pada ku sertifikat rumah ini "

" menantu "

" diam , jangan coba-coba mengatakan hal itu pada anak-anak ku "

dia hanya tediam, karena melihat suasana yang tidak bagus itu suho mengajak ibunya untuk melihat hadiah apa yang dibawa khusus untuknya dan pergi meninggalkan kedua orang itu di aula

kakak-kakak suho juga semakin curiga dengan sikap ayahnya terhadap anak angkat itu , jadi ketiga bersaudara itu sengaja menyuruh seseorang detektif menyamar untuk mengetahui apa yang dilakuan oleh ayah mereka dan siapa saja yang dia temui

karena hal ini menyangkut ibunya suho tidak kembali dan segera mengabarkan kapten brigadir bahwa terdapat masalah sehingga dia kembali lebih lama lagi

tiga hari penuh ketiga saudara itu bersikap biasa-biasa saja dipermukaan tapi di belakang mereka dengan kejam menyewa banyak orang untuk berurusan dengan ayah dan anak angkatnya itu atau lebih tepatnya anak haramnya itu.

dalam tiga hari kebenaran bahwa ternyata ayahnya telah menikah dengan seorang wanita yang merupakan asistennya dulu dan telah melahirkan seorang anak

karena hal itu pada hari keempat mereka bertiga sepakat memberi tau ibunya dan tentu saja ibu mereka terkejut dan marah tapi karena bujukan suho dia ikut ber acting dengan mereka untuk mendapatkan lebih banyak bukti perselingkuhan itu

dan tepat pada hari kelima suho dan saudara-saudaranya membawa ibu mereka menggerebek perzinahan hanya jiali yang tidak suho ajak agar tidak melihat hal menjijikan

kedua orang yang sedang berkumpul terkejut melihat siapa yang merusak rumah mereka

" menantu "

" jangan panggil aku menantu sialan "

" aku bisa jelasin "

ayah suho berusaha meraih tangan ibu mereka tapi segera ditendang oleh kakak suho dan segera mendapatkan acungan jempol dari suho membuat pria itu mengangkat wajah dengan bangga

kakak suho hanya mengelengkan kepala dengan tingkah dua adiknya itu " sebaiknya kau bekerja sama dengan kami atau perselingkuhan kalian serta anak haram kalian akan kamj publikasikan "

" tidak tidak" keduanya panik

" bagus, cukup jelas tandatangani saja kertas ini "

ayah suho membaca setiap kata dengan wajah murung karena tertera bahwa ketika mereka bercerai dia tidak akan mendapatkan harta selama pernikahan ini

" aku tidak mau "

" kalau begitu mari kita liat reaksi orang-orang mengetahui bahwa mereka telah bertetangga dengan penzinah dan liat apakah putra mu dapat bekerja dengan baik "

ayah suho yang awalnya ragu langsung bertekat menandatangani kontrak demi masa depan putra haramnya

" bagus "

ibu suho juga tampak lega melihat pria itu akhirnya menandatangani surat itu

Terpopuler

Comments

trie

trie

betul sangat keren

2024-10-03

0

Yun Weinuan❤❤

Yun Weinuan❤❤

kismin deh lu /Joyful//Joyful/

2024-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!