dengan gembira kembali ke desa , saat melewati jalan itu tak banyak orang yang ada disana sehingga membuat suho tidak terlalu waspada.
dan begitu tiba di asrama dia membersihkan diri dan berbaring sebentar untuk memulihkan kembali energinya. tapi baru saja dia berbaring nyenyak suara dari laur membuat dia kesal karena menganggu tidurnya
bangkit dari ranjang dia berjalan ke arah sumber suara yang ternyata berasal dari dua wanita beracun itu " guyen kau berani sekali mengunakan pakaian ku "
" deyin kenapa kau marah hanya karena masalah sepele saja "
" kau benar-benar tidak tau malu "
suho yang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi menoleh ke arah pemuda pelajar yang berada di sisinya " apakah kau tau ada apa ini? "
pemuda itu menoleh ke arah suho dan menceritakan sebab dan akibat dari guyen yang mengenakan pakaian deyin tanpa izin sehingga deyin marah besar padanya. dan bukan hanya pakaian tapi juga beberapa makanan ringan di ambil oleh guyen membuat deyin semakin marah
" benar-benar sial ada orang seperti itu "
guyen yang tak sengaja melirik suho mulai memanggilnya " saudara suho tolong aku, liat bagaimana deyin sangat tidak masuk akal dan pelit "
suho menaikan alis bingung kapan dia dekat dengan pihak lain
" kamerad guyen harap perhatikan reputasi anda, kita sama sekali tidak dekat jadi tolong panggil dengan sebutan kamerad "
" sau_ kamerad suho apakah karena deyin mengoda mu " keluhnya membuat suho merinding
sepertinya tindakannya untuk tidur siang akan terganggu dengan dua wanita ini , tapi untuk saja suara memanggil suho segera menyelamatkannya dari masalah. dia lebih cocok memukul dari pada berdebat yang akan membuat dia capek ngomong
segera dia keluar tanpa menjawab guyen dan melihat bahwa ternyata yang mencarinya adalah jiali
" saudara aku membawakan mu makanan " ujarnya dengan malu-malu
" apakah paman ju tau "
" iya ayah menyuruh ku "
sohu ingin menarik jiali masuk tapi melihat biang masalah ada didalam dia segera membawa gadis itu menunju ke sungai untuk berduaan tanpa ganguan siapa-siapa. disana dia cukup terkejut bahwa di era ini ternyata sungai penuh dengan bekicot
" jiali apakah di desa tidak ada yang menangkap bekicot "
jiali menatap ke arah pandangan suho " saudara tidak ada yang mau makan bekicot itu sangat pahit "
suho mengerti bahwa ternyata mereka belum tau cara mengolahnya, jadi dia pergi menangkap bekicot itu
" saudara aku akan membantu "
" tidak, cukup disitu disini licin "
jiali yang di larang hanya bisa membantu dengan menenun keranjang yang terbuat dari ilalang kering
suho cukup terkesan bahwa jiali dapat membuat keranjang dalam waktu singkat
setelah mengumpulkan bekicot dia kembali ke rumah jiali untuk memberi tau cara mengolahnya dan dengan telaten jiali dapat membuat makanan itu dengan arahan suho
paman ju yang baru saja pulang dari tanah segera tergiur dengan aroma yang melayang di sekitar rumahnya
" jiali apa yang kau masak "
" paman ju " suho mengapa paman ju yang baru saja tiba
" suho ? "
jiali keluar dari dapur dengan membawa semangkuk bekicot " ayah cepat duduk, kakak suho menangkap dan mengajarkan cara memasak bekicot "
paman ju melirik ke arah mangkuk itu dengan tatapan serakah segera melupakan apa yang ingin dia tanyakan pada suho.
suho tersenyum kecil hanya orang yang memiliki mata jeli yang dapat melihat senyum kecil itu
paman ju mencicipi masakan itu dan langsung membulatkan mata sempurna " enakk"
jiali tersenyum senang saat mendengar pendapat ayahnya bahwa makanan itu enak , suho melihat itu hanya beraksi biasa saja sambil mengambilkan makanan untuk jiali " makanlah "
jiali tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit sangat mempesona , dia menyukai perhatian dari suho prianya itu. saat kedua sedang bermain api paman ju sedang asik makan dengan lahap tidak melihat kelainan itu setelah puas menyantap makanan itu jiali secara otomatis membersihkan piring dan suho pamit untuk kembali ke asrama sebelum gelap
didesa tidak memiliki penerangan yang cukup sehingga banyak orang enggan untuk keluar rumah jam segini
dan suatu kebetulan saat tiba fi asrama dia melihat putra bungsu kapten sedang berbicara dengan deyin. dia dan deyin tidak memiliki hubungan perasaan sehingga dia tetap bersikap acuh pada kejadian itu bahkan ketika wajah deyin seperti orang yang tercyduk dia bersikap biasa saja bahkan mengabaikan kedua orang itu saat akan masuk kedalam
saat akan masuk kedalam kamar deyin tiba-tiba memanggilnya " suho tunggu "
"???? "
" bisakah kau merahasiakan ini " ujarnya dengan wajah ragu-ragu
dia buka orang yang sibuk dengan urusan orang lain dan segera memberi jawaban setuju pada pihak lain. setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan deyin segera memutar badan pergi dari sana
.
.
.
esoknya suho mengikuti para pemuda pelajar untuk bekerja di tanah dan istirahat selama beberapa hari sebelum kembali berjualan ke kota
saat sedang bekerja suho tampak seperti pria desa yang mampu melakukan pekerjaan pertanian dengan telaten dan cepat, jika bukan karena kulit dan wajah pihak lain mereka hanya akan berfikir bahwa suho adalah orang desa seperti mereka
" suho kemarilah " kapten memanggil suho dari seberang tanah
suho yang dipanggil buru-buru menghampiri kapten dengan raut wajah tanda tanya " kapten ada apa ? "
" kau berasal dari kota , apakah kau tau tempat memperbaiki traktor "
" jika kapten tidak keberatan aku bisa memperbaikinya "
" benarkah "
suho mengangguk membiarkan kapten berfikir sebelum akhirnya dia setuju membiarkan suho untuk melihat traktor itu
para pejabat desa awalnya ragu-ragu tapi melihat bagaimana suho begitu ahli dalam membuka dan memasang setiap bagian membuat mereka terkesan
" coba nyalakan "
kapten menyalakan traktor sesuai arahan dari suho dan begitu suara traktor berbunyi mereka tampak bahagia karena tidak perlu pergi ke kota dan mengeluarkan banyak uang
" kamerad suho kau sangat berjasa untuk brigadir "
suho hanya mengangguk ringan dan pamit kembali bekerja , karena keahliannya saat memperbaiki traktor pejabat desa cukup memiliki visi baik untuk suho bahkan mereka sangat ramah pada suho yang berbanding terbalik dengan para pemuda yang lain. entah mereka telah menyinggung penduduk desa dengan bagaimana sehingga semua seperti tidak ingin berinteraksi dengan mereka kecuali suho
selama beberapa hari jujur di tanah suho memanggil izin bekerja setengah hari dan pergi ke kota menjual bekicot
dengan kereta paman ju dia membawa 5 keranjang bekicot untuk dijual
tiba di kota pertama-tama dia pergi ke restoran milik pemerintah
" apa kau ingin membeli sesuatu " suara wanita disana dengan males bahkan dia tidak melirik ke arah suho
" apakah ada koki yang bertanggungjawab? aku ingin menjual sesuatu "
setelah mengatakan itu wanita itu melirik dari atas kebawah pada suho " tunggu "
tak lama seorang pria mendatangin suho " apa kau yang ingin menjual sesuatu "
" ya , cobalah "
suho mengeluarkan hidangan bekicot yang sudah dia siapkan dalam kotak aluminium
" enak, kau bisa menjual resepnya pada kami. kami akan membayar 200 Yuan sebagai imbalannya "
200 Yuan???
apakah otaknya sudah dimakan babi
" aku menjualnya seharga 1000 Yuan "
koki melirik suho dengan jijik " kau bahkan tidak pernah melihat 200 Yuan tapi berniat meminta harga 1.000 Yuan. mimpi "
" kalau begitu jangan jual "
" kalau begitu jangan, aku ingin liat siapa yang mau membeli resep mu itu "
suho segera keluar tanpa melirik ke arah belakang sama sekali
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
trie
bekicot itu sangat enak apalagi banyak bumbu ....
2024-10-03
0
Herna Nurmala
akhirnya up juga.tolong Thor up tiap hari.semangatt thor
2024-08-26
3
❤️🔥
akhirnya up juga
2024-08-26
1