Rili terbangun ketika mendengar suara adzan sayup-sayup menelusup ke kamarnya. Wanita yang sangat kelelahan itu melihat jam yang ada di dinding kamarnya, ternyata sudah pukul 18.30 Wib. Rili bangun kemudian berjalan menuju kamar mandi. Dia membersihkan tubuhnya dan berwudhu kemudian Rili menunaikan sholat magrib di dalam kamarnya.
Setelah sholat dia kembali berbaring di ranjangnya. Dia merogoh tas ranselnya untuk mengambil handphone. Dia melihat ada tiga panggilan tak terjawab. Rili sangat kecewa ternyata yang menelpon dia adalah orang lain bukan Yasir pria yang sangat dicintainya itu.
Dia membuka galeri foto di hapenya. Dia merindukan Yasir padahal mereka baru berpisah tiga jam. "Kenapa Abang Yasir tidak menelpon? apa dia sedang sibuk karena dia akan ke luar kota." Rili berbicara sendiri sambil mengusap foto dirinya dan Yasir yang ada di galeri handphone nya.
Sesekali Rili mencium foto di Handphone nya tersebut. Sungguh gadis ini sudah mabuk kepayang kepada pria yang sudah pernah memberinya kenikmatan surgawi.
Rili manusia biasa yang punya perasaan, dia juga punya hawa nafsu. Apalagi dia sudah merasakan nikmat dari skin to skin dengan lawan jenis. Dia tidak bisa munafik lagi. Dia menyukai rasa nikmat itu. Benar kata mamanya Rili berpacaran banyak mudharatnya.
"Astaghfirullah....!" Ampuni hamba mu ini Ya Allah, yang sudah terjerumus maksiat." Rili meminta ampun terhadap Sang khalik. Kejadian dimalam yang panas bersama Yasir melintas lagi dipikirannya.
Dia membenci dirinya dan juga Yasir, kenapa itu harus terjadi. Sekarang Rili yang sengsara, bisakah wanita yang katanya polos ini bisa menahan nafsunya? Secara dia sudah merasakan nikmat surga dunia.
Ceklek, pintu terbuka. Ternyata yang masuk ke kamar Rili adalah mamanya. Mamanya menghampiri putrinya tersebut dan duduk disisi ranjang Rili.
"Kamu gak makan nak? Ayo keluar dan makan dulu." Ucap mama Rili sembari membelai rambut putrinya. Mamanya tahu Rili sedang bersedih saat ini.
"Mama kenapa tidak bangunkan Rili? Hampir aja Rili melewatkan sholat Maghrib ma." Ucap nya sembari meletakkan kepalanya dipaha mamanya.
"Mama tahu kamu letih sayang. Makanya mama ingin kamu istirahat yang banyak biar kamu tidak sakit. Kemarin setelah kamu pergi bersama Yasir ke Pulau Poncan, Tante Mirna datang ke sini." Ucap mama Rili sambil terus membelai rambut putrinya yang sedang tidur dipaha mamanya tersebut.
"Ngapain Tante ke sini ma?" Tanya Rili sembari mendongakkan mukanya ke atas untuk melihat wajah mama nya tersebut. Rili sangat penasaran alasan Tante Mirna ke rumah mereka.
"Tantemu kesini mau membahas pria yang dijodohinnya samamu, kata Tante Mirna orangnya tampan, sholeh pandai mengaji dan baik." Ucap mamanya sambil tetap membelai rambut panjang hitam milik putrinya tersebut.
"Mamakan tahu aku udah menjalin hubungan dengan Abang Yasir, kenapa lagi mama semangat sekali ikutan jodohi aku ma." Tanya Rili dengan sedikit kesal.
"Yasir itu orang kaya nak. Kita bukan level dia. Jangan terlalu percaya sama pria yang hanya baru kamu kenal enam bulan. Bahkan kamu belum tahu gimana seluk beluk keluarganya kan?" Tanya mamanya sembari memberi pengertian pada putrinya tersebut.
"Abang Yasir itu baik ma, dia serius sama Rili dan Rili sudah kenal orang tua Abang Yasir. Saat Abang Yasir mengajak aku makan malam sama keluarganya. Rili lihat ayahnya tidak menolak Rili ma." Ucap Rili
" Tapi mereka orang kaya nak. Kalau Yasir memang serius samamu dia tidak akan mengajakmu menikah siri."
"Mama dengar sendirikan, apa alasan Abang Yasir mengajak nikah siri." Ucap Rili dengan cemberut.
"Tetap aja mama kurang sreg sama Yasir nak. Kamu coba aja berteman dulu sama pria kenalan dari Tante Mirna ya. Jangan sombong. kalau dia menelpon angkat." Ucap Mamanya sembari mengangkat kepala putrinya yang berada di atas pahanya.
Rili mengubah posisi tubuhnya. Dia menyandarkan punggungnya di bagian kepala ranjang. "Ayo kamu makan malam dulu." Ucap mama Rili dan bergegas keluar dari kamar putrinya tersebut.
"Aku tidak selera makan ma, aku mau tidur." Jawab Rili sembari memperhatikan ibunya yang hendak membuka pintu kamar. "Terserah, Kalau kamu sakit nanti jangan manja ya?" Ucap mama Rili sembari menutup pintu kamar putrinya tersebut.
Rili hendak tidur. Handphone nya kembali berdering. Wanita itu sangat senang mendapati handponenya berdering lagi. dia langsung mengambil handphone nya diatas meja samping tempat tidur. Dia sangat senang, karena dia berpikir Yasir menelponnya. Ternyata bukan Yasir, tapi pria yang dikenalkan Tante Mirna.
"Assalamualaikum dek?" Ucap seorang pria dari ujung sana.
"Walaikumsalam...!" Ucap Rili dengan malas, karena memang dia tidak tertarik pada pria manapun. Dia sudah memberikan hatinya pada Yasir. Rili adalah tipe wanita setia.
Rili menguap dengan sangat kuat hingga pria yang menelpon Rili pun mendengarnya.
"Udah ngantuk ya dek?"
"Iya bang." Jawab Rili dengan tidak semangat.
"Abang mengganggu dong!"
"Iya mengganggu." Jawab Rili dengan refleks. Dia baru sadar bahwa ucapannya itu bernada sombong.
"Maaf ya bang! Aku beneran sangat ngantuk. Aku matiin ya bang. Assalamualaikum." Rili mematikan panggilan tersebut.
Ditempat lain ada seorang pria tampan yang sedang memandangi foto seorang wanita. Pria itu merasa sangat tertantang untuk mendapat hati gadis yang jutek tersebut yang tak lain adalah Rili Askana. Kamu pasti akan menjadi milikku!!.
*
*
*
Setiap pagi ayam seolah menjadi alarm alami yang berkokok membangunkan insan yang tengah tidur dengan suara lantangnya.
Tak terkecuali Rili, wanita ini akan terbangun ketika mendengar Kokok ayam ayahnya setiap pagi.
Rili tertidur dengan sangat nyenyak semalam, sampai wanita itu melewatkan makan malam.
Rili bergegas mengambil handponenya yang diletakkan di meja samping tempat tidur. Dia sangat berharap ada panggilan dari Yasir. Harapan tinggallah harapan teryata Yasir tidak ada menghubungi wanita yang sudah dilanda rindu tersebut.
Pukul 07.00wib Rili sudah sampai di kantornya. Dia duduk dikursi meja kerjanya sambil tetap melihat handponenya. Dia berharap setidaknya dapat SMS dari yasir.
Ting... Handphone Rili berbunyi ada satu sms yang masuk. Ternyata SMS itu dari kenalan Tante Mirna. Rili kembali sedih, dia sangat berharap yang mengiriminya SMS adalah Yasir.
Selamat pagi Rili jangan lupa sarapan. Semangat.....!
Begitulah isi pesan dari pria comblangan Tante Mirna. Rili hanya membacanya tanpa membalas pesan tersebut.
Satu persatu pegawai kantor sudah berdatangan, setelah apel pagi. Para pegawai sibuk dengan kerjaannya masing-masing karena biasanya di waktu pagi sampai waktu istirahat pasti banyak kerjaan. Kerjaan akan lebih sedikit diwaktu habis istirahat siang.
Dari tadi Rili tidak melihat Bella. Sehingga wanita itu bertanya pada teman kerjanya. Rili menghampiri meja kerja Windi.
"Windi, Bella gak masuk ya?" ucap Rili.
"Bella kan sudah dalam tahanan. Semalam polisi datang ke kantor kita ini menjemputnya." ucap Windi dengan sangat antusias.
"Benarkah? koq Bella ditangkap polisi, Siapa yang laporin? Tanya Rili dengan muka bingungnya.
"Kata orang-orang Yasir yang melaporkannya. Dengan tuduhan perencanaan pembunuhan." Jawab Windi dengan semangat.
"Koq kamu senang gitu, tahu Bella dipenjara?" Tanya Rili dengan masih mimik wajah bingung.
"Senanglah, biar tahu rasa dia. Jadi orang jangan belagu. Aku juga benci banget sama Bella. Maunya menang terus, sok cantik dan masih banyak lagi sikapnya yang membuat orang kesal. Kamu aja yang betah temenan sama dia." Ucap Windi.
"Aku kan masih hidup, jadi Bella tak mesti dipenjara." Ucap Rili.
"Kamu jadi orang koq baik banget sih Rili? Pantesan Yasir cinta mati samamu. Kamu tahu gak, sekarang orang pada iri samamu karena bisa pacaran sama Yasir. Dari kabar yang ku dengar semalam. Yasir itu orang kaya, Pengusaha sukses." Ucap Windi dengan muka takjub.
Rili tahu bahwa Yasir orang kaya dan punya usaha, tapi Rili tidak pernah menanyakan pada Yasir, mengenai usaha yang digeluti pria yang dicintainya tersebut. Rili takut Yasir mencap nya cewek matre, kalau terlalu banyak bertanya mengenai pekerjaan dan harta yang dimiliki Yasir.
"Dari info yang kamu dapat, emang Abang Yasir punya usaha apa aja?" Tanya Rili.
Windi menepuk lengan sahabatnya itu. "Kamukan pacarnya Yasir koq kamu tidak tahu sih?" Celoteh Windi.
"Beneran aku tidak tahu." Jawab Rili.
"Dari yang ku dengar, Yasir itu punya usaha perhotelan,pariwisata dan juga perkebunan sawit dan karet." Ucap Windi.
"Benarkah?" Rili nampak terkejut mendengar ucapan Windi. Rili kembali lagi ke kursinya.
"Iya, bahkan hotel tempat acara ultahnya kemarinkan katanya punya Yasir. Dari yang ku dengar Yasir baru membeli beberapa hotel di kota kita ini Empat bulan lalu. Yuk ke kantin?" Ajak Windi.
"Kamu duluan aja." Ucap Rili.
Rili kembali memperhatikan handponenya, wanita itu sangat ingin mendengar suara Yasir. Apa aku telpon duluan ya? tapi, kalau aku mengganggunya gimana? Rili berbicara sendiri. Sungguh dia sangat merindukan pria itu.
Bersambung...
Mohon beri like, coment yang positif dan jadikan novel ini sebagai favorit.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Sunarti
Yasir sibuk bgt tuh makannya dia kan dah bilang klo sempet nti dihubungi
terus kadonya dah dibuka blm apa isinya penasaran😊😊
2021-04-17
2
Cici moci
kado dari yasir pas ultah rili apa sih?? blom d buka kan ya??
2021-03-20
2
Putri Putri
aku mampir salam dari #ketika takdir menyatu kan aku dan mereka
2021-03-08
1