Misteri Jodoh (Janda Tapi Perawan )
Setting Cerita Tahun 2010
Rili POV
Semua wanita normal pasti ada niat untuk berumah tangga, tak terkecuali diriku. Umurku yang sudah kepala tiga membuatku resah dan gelisah. Apakah masih ada jodohku di dunia ini?
Disetiap akhir sholatku aku selalu meminta jodoh sama Allah, entah kenapa niat untuk menikah sangat besar dihatiku, secara aku sudah dilangkahi adikku, bahkan teman-teman SMA dan kuliahku sudah punya anak. Sedangkan aku pacar saja tidak ada.
Usaha untuk mendapatkan jodoh sudah banyak kulakukan sejak aku mulai bekerja. Aku selalu menerima tawaran dijodohkan baik dari saudara, teman kerja, teman kuliah bahkan teman-teman pengajian mama banyak juga sering mengenalkan pria untukku.
Aku mau dicomblangin atau apalah itu namanya, karena itu ku anggap sebagai suatu usaha untuk mendapatkan jodoh. Ya. keseringan memang gak berjodoh, kalau aku suka pria yang dicomblangin padaku eh malah si pria tidak suka padaku. Atau sebaliknya si pria menyukaiku dan ngebet ingin menikahi, entah kenapa hatiku sangat berat untuk menerimanya. Begitulah terus sampai sekarang diusiaku yang hampir kepala tiga.
Ku akui mulai tamat SMA sampai kuliah aku sama sekali tidak pernah punya kenalan cowok yang spesial, karena memang aku takut untuk pacaran.
Pada saat usia 13 tahun, saat itu aku masih duduk di kelas satu SLTP aku punya teman yang bernama Andre Dermawan.
Aku sangat menyukai pria kecil itu, dia sangat baik padaku. Usia kami beda satu tahun. Dia lebih tua dariku.
Si pria kecilku itu tidak malu menemaniku berjualan gorengan dipinggir pantai ini. Ya, kalau sudah pulang sekolah sorenya aku pasti akan menggantikan mama untuk menjajakan dagangan kami. Karena kalau sudah sore mama akan pulang ke rumah untuk memasak makan malam, kalau masih ada dagangan yang belum habis maka tugasku lah yang akan menjualnya.
Awal mula aku bisa berteman dengan pria kecil ini saat aku terjatuh dan daganganku tumpah semua, sehingga gorenganku kotor kena pasir.
Aku menangis sambil memunguti gorenganku kemudian mengelapnya dan menepis nepiskannya agar pasir yang menempel digorenganku hilang. Siapa tahu masih bisa dimakan pikirku.
"Hiks...hiks...hiks.... gimana ini, gorengannya kotor semua, ini tidak bisa dijual lagi. Ibu pasti akan kecewa padaku karena hari ini kami akan rugi. Hiks....hiks...hiks..." Aku menangis sambil mengomel - ngomel sendiri dan merutuki diriku karena tidak hati-hati saat berjalan.
Saat aku menunduk, aku melihat siluet seorang anak cowok tepat di depanku. Aku mendongakkan kepalaku ke atas, melihat siapakah anak cowok dihadapanku.
Anak cowok di depanku sangat tampan, kulitnya bersih, pakaiannya bagus sekali sepertinya dia anak orang kaya. Setelah melihat dia sekilas, aku kembali memunguti gorenganku yg jatuh diatas pasir pantai.
"Daganganmu kenapa jatuh?" Pria kecil yang tampan ini bertanya padaku sambil membantuku memunguti daganganku. "Apa ada orang yang menjatuhkan daganganmu?" pria kecil itu bertanya lagi.
"Tidak, aku terjatuh sendiri karena tersandung." Jawabku sambil menyeka air mataku.
"Daganganmu sudah kotor, sepertinya tidak bisa dijual lagi." Katanya sambil melihatku dengan penuh rasa iba.
" Iya." Jawabku singkat, sambil berniat pergi karena daganganku sudah kukemasi kembali ke tempatnya.
"Tunggu.....!" ucap pria kecil yang tampan itu. Aku memutar tubuhku yang sedang menjujung gorengan di atas nampan bulat berukuran besar ayaman dari bambu.
"Ada apa?" jawabku.
"Besok kamu berjualan lagi kan kesini?" tanyanya sambil berjalan ke arahku.
"Iya," jawabku dengan datar. Karena, besok sampai dua minggu ke depan aku akan setiap hari jualan. Karena sekarang lagi libur panjang sekolah. Kami libur dua minggu.
"Besok kalau kamu berjualan lagi, tolong singgah di depan hotel itu ya? Aku mau memborong gorengan mu." Kata si pria kecil yang tampan itu dengan sangat antusias.
Aku menganggukkan kepalaku, pertanda aku menyetujuinya.
Sejak hari itu sampai hari libur sekolah berakhir, si pria kecil tampan itu sering menemaniku berjalan menjajakan daganganku.
Hingga tibalah suatu sore dia berkata. "Besok kami sekeluarga akan pulang ke kampung ayahku." Aku yang mendengar ucapannya menjadi sedih tentunya kami tidak akan bertemu lagi.
" Ini, terimahlah." Dia memberikan sebuah kalung liontin yang terbuat dari emas putih. Ini indah sekali pikirku.
"Aku tidak bisa menerimanya, ini sepertinya mahal." Jawabku dengan sendunya.
"Ini tidak mahal, ini bukan emas asli." kata si pria kecil itu. Dia meyakinkanku agar aku mau menerimanya.
"Boleh aku pakaikan kepadamu?" katanya dengan senyum yang sangat manis.
"I....ya. iya.." Jawabku dengan gugupnya. Aku merasa ada sesuatu desiran di aliran darahku dan getaran hebat dijantungku. Aku menyukainya bahkan mungkin lebih dari rasa suka.
Sejak saat itu sampai saat ini aku tidak pernah bertemu lagi dengan si pria kecil tampan dan baik hati itu. Masih kuingat, dia berjanji kalau libur sekolah akan datang ke kota ini lagi, tapi sampai sekarang aku tidak pernah bertemu lagi dengannya.
Aku selalu menunggunya, siapa tahu dia berkunjung lagi ke kota ini. Bahkan dihari libur sekolahpun dia tidak berkunjung lagi ke pantai ini.
Pria kecil itulah yang menjadi salah satu faktor aku sangat sulit untuk didekati atau mendekati pria. Hingga umur 30 tahun aku masih menjomblo. Karena dihatiku sudah bersemayam namanya.
Aku seolah-olah menunggu si pria kecil itu, sering berdoa agar kami bertemu lagi dan berharap dialah jodohku.
Alasan lain mungkin aku sulit bertemu jodohku karena aku memang tumbuh menjadi gadis pemalu, disaat pria mulai berkenalan padaku aku tidak merespon, sehingga mungkin mereka mengganggap aku tidak tertarik pada mereka.
Aku semakin takut, takut tidak kebagian jodoh. Hingga hal-hal yang buang waktu kulakukan di warnet. Siapa tahu dapat kenalan cowok yang cocok dari dunia Maya pikirku.
Diwaktu luang aku habiskan waktuku di warnet untuk masuk ke group chating. Ya, aku lebih percaya diri kenalan di dunia maya. Karena memang sejatinya dikehidupan nyata aku pemalu sama pria.
Banyak kenalan dari dunia maya menambah pengalamanku dalam hubungan dengan pria. Tak ayal kadang diforum chating yang kumasukin ada saja akun yang tidak sopan. Diawal–awal chating aku sering terkejut dimana akun yang tidak sopan sering muncul kelayar computerku. Tiba-tiba saja ada nongol burung. Uuppps..... Maaf maksudnya organ sensitif pria itu muncul tepat di mataku.
Aku terkejut sambil mengucap-ucap. Bener sekali kata orang bahwa dunia internet bisa merusak otak dan moral orang.
Karena kita bisa mengakses hal-hal berbau pornografi.
Entahlah.... Bahkan aku ikut terlena untuk cari jodoh di dunia maya. Kenalan yang datang dari berbagai provinsi dari forum chating kadang membuat hariku jadi berwarna, tanpa ku sadari itu adalah kesengan sesaat. Eehhmmm…. Aku sering merutuki diriku yang candu cari kenalan didunia maya.
Pekerjaanku sehari-hari adalah PNS di salah satu kantor pemerintah. Karena kegigihan ku belajar dan mungkin karena nasib baik akhirnya aku lolos menjadi PNS. Di kampung ku menjadi PNS bagi masyarakat awam adalah prestasi yang membanggakan.
Di tempat kerja ada satu teman kerja yang aku sukai, Dia Baru saja lulus PNS dan di tempatkan di kantor ini. Entah kenapa wajah pria itu seperti tidak asing buatku, seperti aku pernah kenal dengannya. Jangankan aku mungkin setiap gadis yang melihatnya akan jatuh cinta padanya.
Sebenarnya pria yang ku sukai itu sering mengajakku ngobrol, sepertinya dia mau mengakrabkan diri denganku, tapi aku menanggapinya biasa saja. Aku tak mau kebawa perasaan, secara dikantor ini banyak cewek-cewek cantik menaruh hati padanya.
Apalagi sebulan terakhir ini, pria yang ku sukai itu sikapnya membuatku penasaran.
Mohon like, coment dan vote dan jadikan novel ini sebagai favorit ya kakak!
Mampir juga ke novel ku yang lainnya yang tidak kalah serunya yang berjudul
❤️ Dipaksa Menikahi Pariban
❤️Pengantin Pengganti
Happy reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Dita Suriani
cerita awal bagus
2024-07-18
0
💕febhy ajah💕
kepoin ini ah
semoga ceritanya bgus
2023-05-29
1
Spurwani Nci
semangat baca ny ky ny bagus nih cerita ny
2022-10-12
1