Kecewa

Sesuai dengan prediksi Tanto, akhirnya Dewi kena batunya.

Dewi dimarah habis-habisan oleh Pak Riko.

"Kenapa harus Dewi yang disalahkan, Pa? Bukan Dewi yang mengeroyoknya. Seharusnya orang tua Hamdan menuju orang yang langsung mengeroyoknya, bukan Dewi."

"Jangan banyak alasan kamu! Siapa yang tak tahu akal bulusmu? Pasti kamu dalang di sebalik pengeroyokan itu, kan? Ngaku saja kamu!"

"Pokoknya mulai hari ini hingga seminggu ke depan, kamu tidak boleh keluar rumah. Biar kamu tidak masuk sekolah sekalian."

Dewi berdiri. Dia tidak terlalu peduli. Tidak sekolah selama setahun pun dia tidak ambil peduli.

"Kunci mobilmu!"

Pak Riko mengulurkan tangannya.

Dewi langsung meletakkan kunci di telapak tangan papanya.

"Handphone sama ATM mu juga."

Wajah Dewi berubah. "Pa, ini terlalu berlebihan."

Pak Riko tidak menjawab.

Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Dewi memberikan barang yang diminta oleh papanya.

Dengan menghentakkan kaki ke lantai, Dewi bergegas pergi ke kamar.

Tak lama kemudian.

"Brak...!!!" Dewi membanting pintu kamarnya dengan keras sehingga mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.

Pak Riko tidak peduli. Dia menelpon seseorang.

"Aku sudah melakukan apa yang kamu minta. Tolong sampaikan kepadanya jangan menganggu bisnis aku lagi."

...****************...

Tanto ingin berteriak keras-keras untuk merayakan penderitaan yang dialami oleh Dewi. Tapi tak bisa. Setiap kali dia ingin mengeluarkan suara, dadanya akan terasa sangat sakit.

Barusan papanya telah menceritakan tentang hasil yang dia peroleh.

Papanya telah berhasil menekan Pak Riko untuk memberikan sedikit hukuman kepada Dewi atas 'perbuatannya.'

Tidak sembarang orang yang bisa menggertak Pak Riko si preman pasar itu.

Oleh karena itu papanya Tanto telah meminta bantuan seseorang guna menekan si preman gi*a itu.

Walaupun hukuman yang diterima oleh Dewi tidak terlalu berat yang penting mereka bisa membalasnya.

Bukan tipe papanya Tanto Jika dia tidak membalas perbuatan seseorang terhadap keluarganya.

Itu merupakan prinsipnya.

Dia tidak tahu bahwa sebenarnya dia telah dibohongi oleh anak kesayangannya sendiri.

Seandainya tahu mungkin papanya Tanto akan langsung muntah darah.

...****************...

Hamdan dengan rutin berolahraga untuk menguatkan fisiknya.

Walaupun dia mempunyai ilmu yang dia pelajari dari Harimau Putih, namun jika fisiknya tidak mendukung maka ilmu itu tidak bisa dia gunakan secara maksimal.

Oleh karena itu, Hamdan gila-gilaan terus berlatih dan berlatih setiap ada waktu.

Hanya dalam beberapa hari saja, sudah tampak otot yang bermunculan di lengannya.

Badannya kelihatan lebih tegap, lebih keras dan dia kelihatan sedikit lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Hamdan sedang menunggu Fitri. Hari ini mereka akan berangkat sekolah bersama-sama.

Barusan Fitri menelponnya bahwa dia sudah di jalan.

"Kamu belum sarapan kan, Hamdan?"

"Belum lah, Tuan Putri. Kan tadi katanya jangan sarapan dulu."

Hamdan membuat pose seperti prajurit yang sedang menghadap ratunya.

"Iiihh..." Fitri mecubitnya. Dia tertawa senang.

"Aku sudah bawa bekal. Kita sarapan sama-sama nanti." Fitri memperlihatkan bekal di jok motornya.

"Oke siap..."

"Ayo naik!"

Malu lah, Fit. Masa cewek terus yang bonceng."

"Apa kamu sudah bisa bawa motor?" Tanya Fitri penasaran. Semalam Hamdan bilang dia belum pernah bawa motor sendiri.

"Mudah-mudahan bisa, Fit. Ini juga mau belajar. Kamu berani tidak? Nanti kalau jatuh bagai mana?"

"Asalkan jatuh sama kamu, aku siap saja, Hamdan."

Fitri terkekeh.

Dalam bercanda sebenarnya dia serius.

Setiap kali bertemu dengan Hamdan, rasanya hatinya ini semakin kuat terpaut.

Walau pun hingga hari ini Hamdan tidak mengungkapkan perasaannya kepada Fitri, lewat tindakannya Fitri tahu bahwa Hamdan mulai menyukainya.

Terkadang rasa cinta itu tidak perlu diungkapkan dengan kata-kata yang penuh rayuan maut.

Rasa cinta itu cukup dibuktikan dengan tindakan yang nyata.

Karena hal itu akan terasa lebih asli, lebih alami dan tentunya juga jauh dari drama.

Sekarang ot*k Hamdan jauh lebih cerdas. Semenjak latihan silat di alam mimpi, bukan hanya ilmu silat yang dia dapatkan.

Ilmu pengobatan seperti ilmu urut pun mulai dia pelajari.

Selain ada perubahan pada fisiknya seperti pandangannya menjadi lebih tajam dan penciuman dan pendengarannya menjadi lebih peka.

Ot*knya juga sepertinya mendapat nutrisi sehingga pikirannya menjadi lebih cemerlang.

Secara teori, Hamdan sudah lama faham cara mengendarai motor. Cuma belum punya kesempatan untuk praktek saja.

Oleh karena itu, hanya dalam waktu sebentar, Hamdan sudah mulai terbiasa mengendarai motor ini. Apa lagi motor Fitri adalah jenis matic.

"Eh, itu si Hamdan? Lama dia tak masuk. Sekali masuk sekolah langsung berduaan sama si Fitri."

"Enak betul si Hamdan, bisa pacaran sama Fitri, selain cantik, kaya lagi."

"Tapi kemaren Hamdan masih terkejar-kejar sama Dewi. Apakah sekarang dia sudah menyerah?"

Hamdan mendengar dengan jelas setiap bisik-bisik dari teman sekelas saat mereka tiba di kelas.

Namun Fitri tidak mendengar sama sekali sehingga dia masih bisa tersenyum ramah kepada mereka.

"Hamdan?? K-kamu ternyata sudah sembuh?" Rika berusaha menutup bibirnya yang keceplosan.

"Apa maksudnya, Rika? Fitri langsung mendekati Rika.

"Apakah kamu yang mengatur semua ini?"

Hamdan tidak ikut campur karena dia sudah tahu sedari awal. Berbeda dengan Fitri, dia memang belum diberi tahu oleh Hamdan.

Atas desakan sikap agresif yang ditunjukkan oleh Fitri, Rika tanpa daya langsung membeberkan rencana mereka yang ingin memberikan pelajaran kepada Hamdan.

"Plak..."

"Plak..."

Fitri menampar wajah Rika.

"Itu peringatan bagi mu karena telah berani menyakiti Hamdan."

"Mana Dewi? Aku juga akan memberikan pelajaran kepadanya."

"Sudah, Fit. Tak enak dilihat orang."

Hamdan menarik Fitri ke bangku.

"Katanya tadi mau sarapan bersama."

Rika mengusap bibirnya yang berdarah.

"Awas kamu, Fit! Tunggu saja Dewi datang. Dewi pasti akan membalas perbuatan kamu ini."

"Coba saja kalau berani." Fitri tak takut.

Para siswa yang lain saling berpandangan.

Fitri membela Hamdan yang selama ini cuek terhadapnya.

Apa kah itu berarti dia dan Hamdan sekarang berpacaran.

Lalu mulai lah gosip itu menyebar dari mulut ke mulut.

Mereka mulai sarapan. Jelas Fitri tidak sedang berada dalam mood yang baik.

"Jadi benaran si Dewi yang telah mencelakakan kamu, Hamdan. Wajar saja kamu tak mau cerita karena jelas kamu masih ada perasaan terhadapnya sehingga kamu masih tetap ingin membelanya."

"Sebegitu besar kah cinta mu terhadapnya sehingga kamu rela mengorbankan nyawa demi dia?"

Mata Fitri sudah mulai berkaca-kaca.

"Bukan begitu, Fit. Tolong dengarkan penjelasan aku dulu."

"Penjelasan apa lagi, Hamdan? Semuanya sudah langsung kelihatan walau pun awalnya kamu ingin menutup-nutupinya."

"Berbahagia lah Dewi karena ada cowok yang benar-benar mencintainya tanpa pamrih dan rela berkorban apa saja demi dia."

"Bukan seperti aku yang hanya bisa berharap dan berangan-angan..."

Terpopuler

Comments

Doni Gunawan

Doni Gunawan

lanjut lagi

2025-01-14

1

Bagus Wike

Bagus Wike

Fitri merajuk,,, Hamdan pun langsung memeluknya

2024-08-11

1

Rhaka Kelana

Rhaka Kelana

romansa cinta SMA

2024-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Tidak Berbakat
2 Penghinaan
3 Fitri
4 Kuota
5 Diusir dari Panti
6 Penjaga Gudang
7 Munculnya Harimau Putih
8 Undangan Dewi
9 Konspirasi
10 Binasa???
11 Hadiah Tersembunyi
12 Pertolongan
13 Cinta Ditolak
14 Bertemu Harimau Putih
15 Sakit Hati Karena Dimanfaatkan
16 Andaikan Kamu Punya Handphone
17 Merasa Bersalah
18 Kekuatan Cinta
19 Hukuman
20 Kecewa
21 Mengundurkan Diri
22 Memberi Pelajaran Kepada Fadil dan Kawan-kawan
23 Perlunya Ilmu Kebatinan
24 Ingin Balas Dendam
25 Sudah Tiada?
26 Terbongkar
27 Masalah Bertubi-tubi
28 Daftar Nama Cabang Silat
29 Proses Pembukaan Mata Batin
30 Memberi Peringatan dan Menghajar Rangga
31 Daftar Nama Berubah di Saat-saat Terakhir
32 Perasaan Dewi
33 Perjalanan Jiwa
34 Kalah dengan Sangat Cepat
35 Didiskualifikasi
36 Pertarungan
37 Berjuang Sendirian
38 Babak Final
39 Curang
40 Mulai Serius
41 Hukum Rimba
42 Latihan Rutin
43 Menghina
44 Tidak Terima
45 Istirahat Selama Tiga Tahun
46 Dendam Kesumat
47 Tawaran dari Pak Rico
48 Menolong Buk Sonia
49 Membujuk
50 Mengobati Karmila 1
51 Tanto Yang Malang
52 Sepupu Yang Menyebalkan
53 Kesembuhan Karmila
54 Penyergapan
55 Melaksanakan Misi Perdana
56 Membuat Kenangan
57 Hadiah
58 Perkelahian di Simpang Pusara
59 Cemburu?
60 Latihan dimulai
61 Tarung
62 Aturan
63 Tuduhan
64 Dikeluarkan dari Tim
65 Bos Jang
66 Diguna-guna?
67 Dipanggil Kembali
68 TTM
69 Keberangkatan
70 Di Dalam Perjalanan
71 Latihan Menjelang Pertandingan
72 Apa Yang Kalian Berdua Lakukan?
73 Kesalahpahaman Yang Disengaja
74 Babak Penyisihan
75 Berakhirnya Babak Penyisihan
76 Semi Final Dimulai
77 Masuk Final
78 Tuk Megat
79 Pertandingan Final 1
80 Pertandingan Final 2
81 Pertandingan Final Selesai
82 Seni Regu
83 Keadaan Memburuk
84 Medali Emas Kedua
85 Bang Dino Yang Sekarat
86 Konflik di Rumah Sakit
87 Tiga Medali Emas
88 Malam Yang Menyeramkan
89 Pertolongan Yang Ditolak
90 Pulang
91 Amelia
92 Menginap di Tanjung Buton
93 Salah Paham
94 Tiba di Selat Panjang
95 Telaga Bening
96 Bermain Api
97 Ilmu Pelet
98 Usir Dia Sekarang
99 Pingsan
100 Misi Gagal
101 Pertarungan Yang Adil
102 Bos Aheng Merugi
103 Dilarang Bertindak
104 Musibah Dalam Perjalanan
105 Terlambat
106 Duel
107 Ada Udang Disebalik Bakwan
108 Penggerebekan
109 Rencana Curang
110 Pelatihan khusus
111 Menghasut
112 Menuju Bengkalis
113 Masalah Keluarga
114 Dua Orang Pengganti
115 Satu Lawan Dua
116 Evaluasi
117 Evaluasi Yang Tak Jadi
118 Hilang Ingatan
119 Serangan?
120 Tunggu Saja Kamu, Hamdan!
121 Ilmunya Tidak Bisa Dihentikan.
122 Perjalanan Ke Bandung
123 Permintaan
124 Aturan Pertandingan Yang Tidak Menguntungkan
125 Pertandingan dimulai
126 Perkuat Markas atau Pindah
127 Mimpi Aneh
128 Meditasi Mendalam
129 Tragis
130 Kecewa
131 Diskualifikasi
132 Melawan Serangan Tenaga Dalam
133 Final Seni Tunggal
134 Menuju Impian
135 Pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Tidak Berbakat
2
Penghinaan
3
Fitri
4
Kuota
5
Diusir dari Panti
6
Penjaga Gudang
7
Munculnya Harimau Putih
8
Undangan Dewi
9
Konspirasi
10
Binasa???
11
Hadiah Tersembunyi
12
Pertolongan
13
Cinta Ditolak
14
Bertemu Harimau Putih
15
Sakit Hati Karena Dimanfaatkan
16
Andaikan Kamu Punya Handphone
17
Merasa Bersalah
18
Kekuatan Cinta
19
Hukuman
20
Kecewa
21
Mengundurkan Diri
22
Memberi Pelajaran Kepada Fadil dan Kawan-kawan
23
Perlunya Ilmu Kebatinan
24
Ingin Balas Dendam
25
Sudah Tiada?
26
Terbongkar
27
Masalah Bertubi-tubi
28
Daftar Nama Cabang Silat
29
Proses Pembukaan Mata Batin
30
Memberi Peringatan dan Menghajar Rangga
31
Daftar Nama Berubah di Saat-saat Terakhir
32
Perasaan Dewi
33
Perjalanan Jiwa
34
Kalah dengan Sangat Cepat
35
Didiskualifikasi
36
Pertarungan
37
Berjuang Sendirian
38
Babak Final
39
Curang
40
Mulai Serius
41
Hukum Rimba
42
Latihan Rutin
43
Menghina
44
Tidak Terima
45
Istirahat Selama Tiga Tahun
46
Dendam Kesumat
47
Tawaran dari Pak Rico
48
Menolong Buk Sonia
49
Membujuk
50
Mengobati Karmila 1
51
Tanto Yang Malang
52
Sepupu Yang Menyebalkan
53
Kesembuhan Karmila
54
Penyergapan
55
Melaksanakan Misi Perdana
56
Membuat Kenangan
57
Hadiah
58
Perkelahian di Simpang Pusara
59
Cemburu?
60
Latihan dimulai
61
Tarung
62
Aturan
63
Tuduhan
64
Dikeluarkan dari Tim
65
Bos Jang
66
Diguna-guna?
67
Dipanggil Kembali
68
TTM
69
Keberangkatan
70
Di Dalam Perjalanan
71
Latihan Menjelang Pertandingan
72
Apa Yang Kalian Berdua Lakukan?
73
Kesalahpahaman Yang Disengaja
74
Babak Penyisihan
75
Berakhirnya Babak Penyisihan
76
Semi Final Dimulai
77
Masuk Final
78
Tuk Megat
79
Pertandingan Final 1
80
Pertandingan Final 2
81
Pertandingan Final Selesai
82
Seni Regu
83
Keadaan Memburuk
84
Medali Emas Kedua
85
Bang Dino Yang Sekarat
86
Konflik di Rumah Sakit
87
Tiga Medali Emas
88
Malam Yang Menyeramkan
89
Pertolongan Yang Ditolak
90
Pulang
91
Amelia
92
Menginap di Tanjung Buton
93
Salah Paham
94
Tiba di Selat Panjang
95
Telaga Bening
96
Bermain Api
97
Ilmu Pelet
98
Usir Dia Sekarang
99
Pingsan
100
Misi Gagal
101
Pertarungan Yang Adil
102
Bos Aheng Merugi
103
Dilarang Bertindak
104
Musibah Dalam Perjalanan
105
Terlambat
106
Duel
107
Ada Udang Disebalik Bakwan
108
Penggerebekan
109
Rencana Curang
110
Pelatihan khusus
111
Menghasut
112
Menuju Bengkalis
113
Masalah Keluarga
114
Dua Orang Pengganti
115
Satu Lawan Dua
116
Evaluasi
117
Evaluasi Yang Tak Jadi
118
Hilang Ingatan
119
Serangan?
120
Tunggu Saja Kamu, Hamdan!
121
Ilmunya Tidak Bisa Dihentikan.
122
Perjalanan Ke Bandung
123
Permintaan
124
Aturan Pertandingan Yang Tidak Menguntungkan
125
Pertandingan dimulai
126
Perkuat Markas atau Pindah
127
Mimpi Aneh
128
Meditasi Mendalam
129
Tragis
130
Kecewa
131
Diskualifikasi
132
Melawan Serangan Tenaga Dalam
133
Final Seni Tunggal
134
Menuju Impian
135
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!