Cinta Ditolak

Hampir jam delapan malam, Fitri tiba di rumah.

"Kamu ke mana saja, Fit? Malam-malam baru pulang. Mau jadi apa kamu? Pulang sekolah tidak langsung pulang ke rumah tapi malah keluyuran entah ke mana."

Papanya langsung memarahi Fitri begitu dia sampai di rumah.

"Fitri dari rumah teman, Pa. Jenguk teman sakit. Maaf kan Fitri karena tidak sempat ngabari Papa dan Mama."

Mendengar hal tersebut, amara Pak Wadi, papanya Fitri, berkurang separuhnya.

Selama ini Fitri memang tidak pernah membuat ulah sehingga Pak Wadi langsung percaya akan ucapannya.

"Ya sudah kalau begitu. Masuk sana! mandi. Lepas itu langsung makan. Papa sama Mama sudah makan malam sedari tadi.

Tapi ingat! Besok-besok jangan diulangi lagi seperti ini!

Paling tidak, kabari Papa dan Mama. Jangan membuat kami risau sepanjang hari di rumah."

"Baik Pa, Terima kasih, Pa."

Dengan masih menyembunyikan roknya yang kotor, Fitri cepat-cepat masuk ke kamarnya.

Sambil mandi, Fitri langsung mencuci pakaiannya agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan dari kedua orang tuanya.

Karena dia ada lah satu-satunya putri pasangan Pak Wadi dan Buk Resti sehingga Fitri sangat disayang sekaligus diawasi.

Mereka takut terjadi apa-apa terhadap anak kesayangannya.

Bukan berarti Fitri tidak bebas melakukan apa-apa selagi yang dia lakukan itu baik. Orang tuanya tidak akan mengekangnya sampai seperti itu.

Selesai makan malam Fitri kembali ke kamarnya yang elegan.

Fitri melihat beberapa pesan lagi yang dikirimkan oleh Fadil, seperti menanyakan kabar, lagi ngapain? Dah makan atau belum dan sejenis pesan yang menunjuk perhatian lainnya.

Setelah ragu sejenak, Fitri akhirnya membalas pesan Fadil.

"Kak Fadil, terima kasih atas perhatian Kakak kepada Fitri selama ini. Terus terang, Fitri merasa tersanjung."

"Namun, Fitri mohon maaf, Fitri tidak bisa menerima Kak Fadil sebagai pacar Fitri."

Di dalam hati ini, Fitri hanya menganggap Kak Fadil sebagai senior dan tidak lebih daripada itu .Fitri Harap Kak Fadil faham dan tidak marah apalagi tersinggung karena persoalan hati tidak bisa dipaksakan."

"Sekali lagi, Fitri mohon maaf, Kak."

Setelah mengirim pesan tersebut, Fitri mematikan jaringan data dan bersiap-siap untuk tidur.

Hari ini dia lelah sekali.

Lelah fisik dan juga mental.

Mengeluarkan Hamdan dari lubang dan membawanya keluar dari hutan, bukan lah perkara mudah baginya.

Walau pun Fitri merupakan atlet panahan, namun dia juga adalah seorang wanita sehingga tenaganya terbatas, di tambah lagi dia termasuk anak orang kaya sehingga dia tidak biasa bekerja keras.

Di samping itu juga, hingga kini dia masih penasaran.

Hamdan memang telah menceritakan atas apa yang telah terjadi dengan dirinya tapi dia bersikeras untuk tetap tidak mengatakan siapa pelakunya.

Hamdan takut Fitri bertindak impulsif dan bisa membahayakan diri Fitri secara pribadi.

Hati Fitri sontak menghangat, ternyata Hamdan sangat mengkhawatirkan keselamatannya. Fitri pun akhirnya tertidur sembari mengukir senyum manisnya.

...****************...

Dalam pada itu, di sebuah rumah yang terkesan mewah, Fadil sedang membaca buku.

Walau pun matanya terus memandang buku, nyata benar pikirannya tidak sedang berada di sana.

Fadil sedang memikirkan Fitri.

Kira-kira kapan dia akan memberikan keputusannya.

Kebanyakan para siswa berlomba-lomba mengajar Dewi seorang siswi kelas dua yang juga satu lokal dengan Fitri.

Berbeda dengan Fadil, dia tidak tertarik dengan Dewi. Walau pun cantik, tapi sifatnya kasar dan sedikit kejap.

Dari informasi yang dia peroleh melalui papanya, keluarga Dewi juga bukan termasuk keluarga yang baik.

Berbeda dengan Fitri, walau pun kecantikannya sedikit kurang dibanding Dewi, tapi karakternya sangat terpuji, sungguh beruntung jika bisa menjadi pacarnya.

Makanya Fadil menolak cinta para siswi yang lain dan fokus untuk mendapatkan Fitri.

Dia sudah menyelidiki tentang Fitri, hingga kini Fitri belum mempunyai pacar, bukan karena tak ada yang menyukainya, hanya saja dia mempunyai standar yang tidak biasa.

Tampang ganteng, atletis, gagah dan kaya saja tidak cukup untuk meluluhkan hati Fitri.

Oleh karena itu Fadil berharap banyak, jika dia lah yang cocok untuk menjadi pacar Fitri.

"Drrrr."

Hp nya bergetar. Ada pesan masuk.

Fadil dengan malas menggapainya.

Namun saat melihat siapa yang mengirim pesan itu, dia langsung bersemangat.

Duduk duduk tegak. Bukunya sudah terbang entah ke mana.

Akhirnya Fitri membalasnya.

Fadil tersenyum. Dia yakin, tak ada alasan bagi Fitri untuk menolak cintanya.

Senyum Fadil semakin lebar. 'Ini merupakan hari yang baik.'

Jarinya dengan penuh semangat memencet pesan untuk dibaca, namun wajahnya sontak berubah seputih kertas.

"Apa-apaan ini?"

Fadil melihat ID nama dan nomor si pengirim, memang nomor kontak Fitri.

Tapi mengapa balasannya seperti ini. Ini bukan jawaban yang dia inginkan.

Fadil tidak menerima kenyataan ini. Tapi dilayar handphonenya tertulis, "Kak Fadil, terima kasih atas perhatian Kakak kepada Fitri selama ini. Terus terang, Fitri merasa tersanjung."

"Namun, Fitri mohon maaf, Fitri tidak bisa menerima Kak Fadil sebagai pacar Fitri."

Di dalam hati ini, Fitri hanya menganggap Kak Fadil sebagai senior dan tidak lebih daripada itu .Fitri Harap Kak Fadil faham dan tidak marah apalagi tersinggung karena persoalan hati tidak bisa dipaksakan."

"Sekali lagi, Fitri mohon maaf, Kak."

Fadil menjambak rambutnya. Dia tidak terima ini.

Bisa jadi nomor Fitri sedang dihack sehingga ada orang lain yang mengirim pesan seperti itu.

"Aku harus memastikannya. Tak mungkin Fitri tega menolak cintaku."

Tangan Fadil gemetar menahan berbagai perasaan di dada.

Dia menelpon Fitri untuk konfirmasi langsung.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Mohon tunggu beberapa saat lagi..."

Fadil frustasi. Dia menelpon lagi hingga lima kali. Namun jawabannya masih tetap sama.

Dia menelpon lewat aplikasi pesan pun sama juga. Nomor kontak Fitri tidak aktif.

Jari Fadil gemetar saat mengetik pesan.

"Fit, Kak Fadil ingin bertemu besok di tempat panahan setelah pulang sekolah. Jika kamu masih menganggap Kak Fadil sebagai seniormu, Kakak harap kamu bisa datang tepat waktu. Kakak tunggu!"

Pesan dikirim tapi tak masuk. Hanya centang satu.

Fadil benar-benar galau. Dia tidak bisa konsentrasi lagi.

"Huff. Bangs*t betul!" Dia memukul dinding.

"Fadil! Jangan berisik! Orang mau tidur." Terdengar bentakan dari luar kamar.

"Maaf, Pa. Tak sengaja." Fadil hanya bisa menepuk jidatnya.

Dia lupa jika papanya sedang mengerjakan sesuatu di ruang keluarga tadi.

...****************...

Hamdan tidak bisa bergerak bebas. Dia makan kue yang dibelikan oleh Fitri langsung menggunakan mulutnya karena kedua tangannya tidak bisa digunakan.

Tingkahnya laksana kucing. Dari musibah ini, Hamdan semakin menyadari betapa besarnya karunia Yang Maha Kuasa yang telah memberikan manusia berupa kedua tangan yang sehat.

Terpopuler

Comments

Obey Propaganda

Obey Propaganda

deketin fitri sama hamdan thor jadikan handam benci sama dewi

2025-02-10

1

Doni Gunawan

Doni Gunawan

selanjutnya

2025-01-14

0

MasWan

MasWan

jodohin fitri ma hamdan ya thor

2024-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Tidak Berbakat
2 Penghinaan
3 Fitri
4 Kuota
5 Diusir dari Panti
6 Penjaga Gudang
7 Munculnya Harimau Putih
8 Undangan Dewi
9 Konspirasi
10 Binasa???
11 Hadiah Tersembunyi
12 Pertolongan
13 Cinta Ditolak
14 Bertemu Harimau Putih
15 Sakit Hati Karena Dimanfaatkan
16 Andaikan Kamu Punya Handphone
17 Merasa Bersalah
18 Kekuatan Cinta
19 Hukuman
20 Kecewa
21 Mengundurkan Diri
22 Memberi Pelajaran Kepada Fadil dan Kawan-kawan
23 Perlunya Ilmu Kebatinan
24 Ingin Balas Dendam
25 Sudah Tiada?
26 Terbongkar
27 Masalah Bertubi-tubi
28 Daftar Nama Cabang Silat
29 Proses Pembukaan Mata Batin
30 Memberi Peringatan dan Menghajar Rangga
31 Daftar Nama Berubah di Saat-saat Terakhir
32 Perasaan Dewi
33 Perjalanan Jiwa
34 Kalah dengan Sangat Cepat
35 Didiskualifikasi
36 Pertarungan
37 Berjuang Sendirian
38 Babak Final
39 Curang
40 Mulai Serius
41 Hukum Rimba
42 Latihan Rutin
43 Menghina
44 Tidak Terima
45 Istirahat Selama Tiga Tahun
46 Dendam Kesumat
47 Tawaran dari Pak Rico
48 Menolong Buk Sonia
49 Membujuk
50 Mengobati Karmila 1
51 Tanto Yang Malang
52 Sepupu Yang Menyebalkan
53 Kesembuhan Karmila
54 Penyergapan
55 Melaksanakan Misi Perdana
56 Membuat Kenangan
57 Hadiah
58 Perkelahian di Simpang Pusara
59 Cemburu?
60 Latihan dimulai
61 Tarung
62 Aturan
63 Tuduhan
64 Dikeluarkan dari Tim
65 Bos Jang
66 Diguna-guna?
67 Dipanggil Kembali
68 TTM
69 Keberangkatan
70 Di Dalam Perjalanan
71 Latihan Menjelang Pertandingan
72 Apa Yang Kalian Berdua Lakukan?
73 Kesalahpahaman Yang Disengaja
74 Babak Penyisihan
75 Berakhirnya Babak Penyisihan
76 Semi Final Dimulai
77 Masuk Final
78 Tuk Megat
79 Pertandingan Final 1
80 Pertandingan Final 2
81 Pertandingan Final Selesai
82 Seni Regu
83 Keadaan Memburuk
84 Medali Emas Kedua
85 Bang Dino Yang Sekarat
86 Konflik di Rumah Sakit
87 Tiga Medali Emas
88 Malam Yang Menyeramkan
89 Pertolongan Yang Ditolak
90 Pulang
91 Amelia
92 Menginap di Tanjung Buton
93 Salah Paham
94 Tiba di Selat Panjang
95 Telaga Bening
96 Bermain Api
97 Ilmu Pelet
98 Usir Dia Sekarang
99 Pingsan
100 Misi Gagal
101 Pertarungan Yang Adil
102 Bos Aheng Merugi
103 Dilarang Bertindak
104 Musibah Dalam Perjalanan
105 Terlambat
106 Duel
107 Ada Udang Disebalik Bakwan
108 Penggerebekan
109 Rencana Curang
110 Pelatihan khusus
111 Menghasut
112 Menuju Bengkalis
113 Masalah Keluarga
114 Dua Orang Pengganti
115 Satu Lawan Dua
116 Evaluasi
117 Evaluasi Yang Tak Jadi
118 Hilang Ingatan
119 Serangan?
120 Tunggu Saja Kamu, Hamdan!
121 Ilmunya Tidak Bisa Dihentikan.
122 Perjalanan Ke Bandung
123 Permintaan
124 Aturan Pertandingan Yang Tidak Menguntungkan
125 Pertandingan dimulai
126 Perkuat Markas atau Pindah
127 Mimpi Aneh
128 Meditasi Mendalam
129 Tragis
130 Kecewa
131 Diskualifikasi
132 Melawan Serangan Tenaga Dalam
133 Final Seni Tunggal
134 Menuju Impian
135 Pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Tidak Berbakat
2
Penghinaan
3
Fitri
4
Kuota
5
Diusir dari Panti
6
Penjaga Gudang
7
Munculnya Harimau Putih
8
Undangan Dewi
9
Konspirasi
10
Binasa???
11
Hadiah Tersembunyi
12
Pertolongan
13
Cinta Ditolak
14
Bertemu Harimau Putih
15
Sakit Hati Karena Dimanfaatkan
16
Andaikan Kamu Punya Handphone
17
Merasa Bersalah
18
Kekuatan Cinta
19
Hukuman
20
Kecewa
21
Mengundurkan Diri
22
Memberi Pelajaran Kepada Fadil dan Kawan-kawan
23
Perlunya Ilmu Kebatinan
24
Ingin Balas Dendam
25
Sudah Tiada?
26
Terbongkar
27
Masalah Bertubi-tubi
28
Daftar Nama Cabang Silat
29
Proses Pembukaan Mata Batin
30
Memberi Peringatan dan Menghajar Rangga
31
Daftar Nama Berubah di Saat-saat Terakhir
32
Perasaan Dewi
33
Perjalanan Jiwa
34
Kalah dengan Sangat Cepat
35
Didiskualifikasi
36
Pertarungan
37
Berjuang Sendirian
38
Babak Final
39
Curang
40
Mulai Serius
41
Hukum Rimba
42
Latihan Rutin
43
Menghina
44
Tidak Terima
45
Istirahat Selama Tiga Tahun
46
Dendam Kesumat
47
Tawaran dari Pak Rico
48
Menolong Buk Sonia
49
Membujuk
50
Mengobati Karmila 1
51
Tanto Yang Malang
52
Sepupu Yang Menyebalkan
53
Kesembuhan Karmila
54
Penyergapan
55
Melaksanakan Misi Perdana
56
Membuat Kenangan
57
Hadiah
58
Perkelahian di Simpang Pusara
59
Cemburu?
60
Latihan dimulai
61
Tarung
62
Aturan
63
Tuduhan
64
Dikeluarkan dari Tim
65
Bos Jang
66
Diguna-guna?
67
Dipanggil Kembali
68
TTM
69
Keberangkatan
70
Di Dalam Perjalanan
71
Latihan Menjelang Pertandingan
72
Apa Yang Kalian Berdua Lakukan?
73
Kesalahpahaman Yang Disengaja
74
Babak Penyisihan
75
Berakhirnya Babak Penyisihan
76
Semi Final Dimulai
77
Masuk Final
78
Tuk Megat
79
Pertandingan Final 1
80
Pertandingan Final 2
81
Pertandingan Final Selesai
82
Seni Regu
83
Keadaan Memburuk
84
Medali Emas Kedua
85
Bang Dino Yang Sekarat
86
Konflik di Rumah Sakit
87
Tiga Medali Emas
88
Malam Yang Menyeramkan
89
Pertolongan Yang Ditolak
90
Pulang
91
Amelia
92
Menginap di Tanjung Buton
93
Salah Paham
94
Tiba di Selat Panjang
95
Telaga Bening
96
Bermain Api
97
Ilmu Pelet
98
Usir Dia Sekarang
99
Pingsan
100
Misi Gagal
101
Pertarungan Yang Adil
102
Bos Aheng Merugi
103
Dilarang Bertindak
104
Musibah Dalam Perjalanan
105
Terlambat
106
Duel
107
Ada Udang Disebalik Bakwan
108
Penggerebekan
109
Rencana Curang
110
Pelatihan khusus
111
Menghasut
112
Menuju Bengkalis
113
Masalah Keluarga
114
Dua Orang Pengganti
115
Satu Lawan Dua
116
Evaluasi
117
Evaluasi Yang Tak Jadi
118
Hilang Ingatan
119
Serangan?
120
Tunggu Saja Kamu, Hamdan!
121
Ilmunya Tidak Bisa Dihentikan.
122
Perjalanan Ke Bandung
123
Permintaan
124
Aturan Pertandingan Yang Tidak Menguntungkan
125
Pertandingan dimulai
126
Perkuat Markas atau Pindah
127
Mimpi Aneh
128
Meditasi Mendalam
129
Tragis
130
Kecewa
131
Diskualifikasi
132
Melawan Serangan Tenaga Dalam
133
Final Seni Tunggal
134
Menuju Impian
135
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!