Undangan Dewi

Hamdan sampai di sekolah bersamaan dengan suara bel berbunyi sehingga dia langsung masuk ke kelas.

Fitri melambaikan tangannya.

"Duduk di sini saja, Hamdan!"

"Terima kasih banyak, Fit. Aku di bangku belakang saja. Itu bangkunya sudah berisi."

Hamdan menuju bagian belakang. Dia sengaja melewati bangku Dewi.

"Selamat pagi, Dewi."

Seperti biasa, Dewi tidak menggubrisnya sama sekali.

"Aduh duh duh...kasihan sekali. Tidak dilayan. Malunya."

Zaki terkikik geli.

Di antara anggota silatnya, hanya Zaki yang sekelas dengan Hamdan sedangkan Tanto dan Rudi di kelas 2B.

Hamdan tidak meladeni. Dia langsung meletakkan tasnya di meja.

"Hei Hamdan. Kamu jangan sok keren. Tanto pasti akan membalas perbuatan kamu yang licik itu." Bisik Zaki dengan geram.

Gara-gara Hamdan, dia didamprat oleh orang tua Tanto.

Zaki yang awalnya siswa pendiam menjadi berisik dan suka cari gara-gara karena dendam.

Tak lama kemudian, Buk Sonia Wali kelas 2 A yang sekaligus merangkap sebagai guru Fisika masuk ke dalam kelas.

"Anak-anak, hari ini kita akan membahas tentang Dinamika Gerak Partikel."

"Apa itu Dinamika? Apa yang dimaksud dengan gerak? Dan seperti apa Partikel itu? Hari ini kita akan membahas hingga tuntas."

"Ibuk yakin kalian semua bisa fokus dan konsentrasi karena mapel ini jadwalnya pagi."

"Tentunya ini merupakan waktu yang pas karena kalian masih segar dan kenyang karena sudah sarapan."

"Sekarang perhatikan di depan..."

Buk Sonia mulai menjelaskan materi tentang dinamika gerak partikel dengan runut.

Karena cara mengajar Buk Sonia ini apik sehingga anak badung pun akan tersihir sehingga mereka juga ikut mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

Saat jam istirahat seperti biasa Hamdan hanya di kelas saja. Dia tidak seperti siswa-siswi yang lain yang dibekali oleh orang tua mereka dengan uang jajan.

"Bang!!!!!"

Beberapa siswa masuk ke kelas dengan kasar.

"Kamu yang bernama Hamdan?"

Hamdan langsung waspada. "Iya, benar. Aku Hamdan. Ada apa?"

"Ooo jadi kamu siswa pengecut itu. Kamu telah mencelakai kawan kami dengan licik."

"Kawan-kawan!" Siswa itu menoleh ke belakang. "Pelasah dia!"

Mendengar perintah itu, beberapa siswa langsung melompat menyerang Hamdan.

Lalu terjadi lah perkelahian yang tidak seimbang itu.

Walau pun Hamdan tidak berbakat dalam ekskul silat karena tak mampu mengingat materi dasar, bukan berarti dia tidak mampu melawan.

Hamdan sedikit berpengalaman dalam berkelahi sehingga bukan perkara yang mudah bagi para siswa itu untuk menjatuhkannya.

"Bak Buk..."

"Aduh!!"

Seorang siswa berhasil melayangkan pukulannya ke dada Hamdan. Hamdan terjajar ke belakang.

Namun Hamdan tidak menyiakan gerakan mundurnya.

Tinjunya menghantam siswa lain yang ingin menyerangnya dengan licik tepat di wajahnya.

"Berhenti!!!"

Terdengar suara teriakan. Hamdan melirik, ternyata Fitri.

Namun para siswa yang menyerang tadi tidak menggubris teriakan Fitri.

"Pak Azman!! Ada yang berkelahi..."

Mendengar nama Pak Azman, para siswa itu buru-bur menghentikan tindakan mereka.

"Kita cabut dulu..."

Yang lain tidak menjawab. Mereka mengikuti dalam diam. Dibandingkan dengan sikap arogan saat mereka pertama kali masuk tadi, sekarang mereka semua lebih mirip seperti pengemis.

Pakaian dan rambut acak-acakan.

"Awas kamu Hamdan. Perkara ini belum selesai."

Setelah mereka pergi, Fitri mendekati Hamdan.

"Kamu ini berkelahi terus. Bisa tidak satu hari saja kamu tidak membuat masalah, Hamdan?"

Fitri cemberut.

Sebenarnya dia khawatir tapi pura-pura marah.

"Aku tidak berniat untuk berkelahi, Fit. Tak ada orang yang suka tubuhnya babak belur begini setiap hari."

"Tapi entah mengapa, masalah itu sendiri yang suka datang kepada aku."

"Aku rasa mungkin karena aku terlalu ganteng sehingga masalah itu suka mendekati aku, Fit."

"Plak..."

Fitri menepuk bahu Hamdan.

"Aduh! Sakit, Fit..."

"Kamu ini masih bisa bercanda dalam keadaan begini."

Fitri tak mampu menahan senyumannya melihat tingkah Hamdan.

"Sini salepnya! Biar aku obati."

Saat melihat salep yang digunakan oleh Hamdan adalah salep pemberiannya kala itu, tanpa sadar senyum kembali merekah dari bibir Fitri. Kali ini lebih manis dan alami.

...****************...

Pagi berganti siang, siang berganti malam dan malam pun sirna digantikan oleh pagi.

Begitu lah siklus yang terus terjadi.

Tanpa terasa, satu bulan telah berlalu.

Hamdan tetap sekolah dan rutin latihan silat seperti biasanya.

Walau pun dia tidak mampu untuk mengingat dasar tendangan atau dasar pukulan, tapi Hamdan sudah mulai terbiasa untuk bertarung tapi dengan gayanya sendiri.

Kak Seto hanya bisa pasrah. Dia sudah angkat tangan untuk mengajar Hamdan.

Berkat lobi Bang Herman, gaji Hamdan yang awalnya 800 ribu sekarang sudah naik menjadi satu juta dua ratus ribu.

Sungguh manis rasanya memiliki penghasilan sendiri.

Sekarang Hamdan sudah bisa jajan di kantin selama jam istirahat.

Bahkan Hamdan memberanikan diri untuk mentraktir Dewi.

Bukannya berhasil, malah Hamdan didamprat dan dihina habis-habisan oleh si Dewi.

Makin hari si Dewi makin sewot terhadap Hamdan.

Soalnya Hamdan tidak ada kapoknya.

Walau pun telah dihina dan dicaci-maki, Hamdan tetap berusaha untuk mendekati Dewi.

Hanya Fitri seorang lah yang harus mengelus dadanya saat Dewi mencaci-maki Hamdan.

Namun Fitri tidak bisa berbuat apa-apa soalnya Hamdan sendiri tidak peduli.

Entah pesona apa yang ada pada diri Dewi sehingga Hamdan kepincut habis.

Dia bahkan rela melakukan apa pun demi si Dewi.

Hati dan pikiran Hamdan sudah tertutup jika hal itu berhubungan dengan si Dewi.

"Hamdan! Tunggu sebentar!"

Hamdan baru saja melangkahkan kakinya keluar dari pintu gerbang sekolah saat Rika memanggil namanya.

"Ada apa, Rika?"

Hamdan tahu bahwa Rika adalah teman sebangku Dewi sehingga dia bergegas mendekati Rika.

Rika menoleh kiri-kanan. Setelah yakin tidak ada orang lain, dia berkata dengan suara lirih.

"Besok Dewi ulang tahun. Malamnya dia akan membuat pesta di salah satu hotel terkenal."

"Namun sebelum itu, dia ingin memberikan hadiah spesial kepada kamu. Dia menunggu mu di hutan belakang sekolah jam 10 siang."

"Benar kah?" Mata Hamdan berbinar.

Ternyata usahanya selama ini tidak sia-sia.

Akhirnya hati Dewi luluhnya. Hamdan perlu menasehati Fitri yang pernah mengatakan bahwa hati Dewi lebih keras dari pada batu.

"Buat apa aku berbohong kepada kamu? Tak ada untungnya juga bagi aku."

"Baik lah, baik lah..aku mohon maaf, Rika."

"Tapi Rika, hutan di belakang sekolah kan luas, di sebelah mana Dewi akan berjumpa dengan aku?"

"Besok kamu ikuti saja Dewi dari belakang. Dia akan menuntun mu."

"Tapi ingat! Jangan bilang kepada siapa-siapa! Dan juga jangan sapa Dewi! Kamu ikut saja dia tapi anggap saja tidak kenal."

"Baik lah, Rika. Terima kasih banyak, Rika." Hamdan sumringah. "Aku pulang dulu. Aku harus menyiapkan hadiah untuk ulang tahun Dewi."

Terpopuler

Comments

Doni Gunawan

Doni Gunawan

lanjutkan lagi

2025-01-14

1

Abdul Muis

Abdul Muis

pelasah itu gebukin/hajar gitu lho

2024-10-10

0

Chepy Rhaya Rukmana

Chepy Rhaya Rukmana

pelasah itu apa ya..?? bahasa mana ini..??

2024-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Tidak Berbakat
2 Penghinaan
3 Fitri
4 Kuota
5 Diusir dari Panti
6 Penjaga Gudang
7 Munculnya Harimau Putih
8 Undangan Dewi
9 Konspirasi
10 Binasa???
11 Hadiah Tersembunyi
12 Pertolongan
13 Cinta Ditolak
14 Bertemu Harimau Putih
15 Sakit Hati Karena Dimanfaatkan
16 Andaikan Kamu Punya Handphone
17 Merasa Bersalah
18 Kekuatan Cinta
19 Hukuman
20 Kecewa
21 Mengundurkan Diri
22 Memberi Pelajaran Kepada Fadil dan Kawan-kawan
23 Perlunya Ilmu Kebatinan
24 Ingin Balas Dendam
25 Sudah Tiada?
26 Terbongkar
27 Masalah Bertubi-tubi
28 Daftar Nama Cabang Silat
29 Proses Pembukaan Mata Batin
30 Memberi Peringatan dan Menghajar Rangga
31 Daftar Nama Berubah di Saat-saat Terakhir
32 Perasaan Dewi
33 Perjalanan Jiwa
34 Kalah dengan Sangat Cepat
35 Didiskualifikasi
36 Pertarungan
37 Berjuang Sendirian
38 Babak Final
39 Curang
40 Mulai Serius
41 Hukum Rimba
42 Latihan Rutin
43 Menghina
44 Tidak Terima
45 Istirahat Selama Tiga Tahun
46 Dendam Kesumat
47 Tawaran dari Pak Rico
48 Menolong Buk Sonia
49 Membujuk
50 Mengobati Karmila 1
51 Tanto Yang Malang
52 Sepupu Yang Menyebalkan
53 Kesembuhan Karmila
54 Penyergapan
55 Melaksanakan Misi Perdana
56 Membuat Kenangan
57 Hadiah
58 Perkelahian di Simpang Pusara
59 Cemburu?
60 Latihan dimulai
61 Tarung
62 Aturan
63 Tuduhan
64 Dikeluarkan dari Tim
65 Bos Jang
66 Diguna-guna?
67 Dipanggil Kembali
68 TTM
69 Keberangkatan
70 Di Dalam Perjalanan
71 Latihan Menjelang Pertandingan
72 Apa Yang Kalian Berdua Lakukan?
73 Kesalahpahaman Yang Disengaja
74 Babak Penyisihan
75 Berakhirnya Babak Penyisihan
76 Semi Final Dimulai
77 Masuk Final
78 Tuk Megat
79 Pertandingan Final 1
80 Pertandingan Final 2
81 Pertandingan Final Selesai
82 Seni Regu
83 Keadaan Memburuk
84 Medali Emas Kedua
85 Bang Dino Yang Sekarat
86 Konflik di Rumah Sakit
87 Tiga Medali Emas
88 Malam Yang Menyeramkan
89 Pertolongan Yang Ditolak
90 Pulang
91 Amelia
92 Menginap di Tanjung Buton
93 Salah Paham
94 Tiba di Selat Panjang
95 Telaga Bening
96 Bermain Api
97 Ilmu Pelet
98 Usir Dia Sekarang
99 Pingsan
100 Misi Gagal
101 Pertarungan Yang Adil
102 Bos Aheng Merugi
103 Dilarang Bertindak
104 Musibah Dalam Perjalanan
105 Terlambat
106 Duel
107 Ada Udang Disebalik Bakwan
108 Penggerebekan
109 Rencana Curang
110 Pelatihan khusus
111 Menghasut
112 Menuju Bengkalis
113 Masalah Keluarga
114 Dua Orang Pengganti
115 Satu Lawan Dua
116 Evaluasi
117 Evaluasi Yang Tak Jadi
118 Hilang Ingatan
119 Serangan?
120 Tunggu Saja Kamu, Hamdan!
121 Ilmunya Tidak Bisa Dihentikan.
122 Perjalanan Ke Bandung
123 Permintaan
124 Aturan Pertandingan Yang Tidak Menguntungkan
125 Pertandingan dimulai
126 Perkuat Markas atau Pindah
127 Mimpi Aneh
128 Meditasi Mendalam
129 Tragis
130 Kecewa
131 Diskualifikasi
132 Melawan Serangan Tenaga Dalam
133 Final Seni Tunggal
134 Menuju Impian
135 Pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Tidak Berbakat
2
Penghinaan
3
Fitri
4
Kuota
5
Diusir dari Panti
6
Penjaga Gudang
7
Munculnya Harimau Putih
8
Undangan Dewi
9
Konspirasi
10
Binasa???
11
Hadiah Tersembunyi
12
Pertolongan
13
Cinta Ditolak
14
Bertemu Harimau Putih
15
Sakit Hati Karena Dimanfaatkan
16
Andaikan Kamu Punya Handphone
17
Merasa Bersalah
18
Kekuatan Cinta
19
Hukuman
20
Kecewa
21
Mengundurkan Diri
22
Memberi Pelajaran Kepada Fadil dan Kawan-kawan
23
Perlunya Ilmu Kebatinan
24
Ingin Balas Dendam
25
Sudah Tiada?
26
Terbongkar
27
Masalah Bertubi-tubi
28
Daftar Nama Cabang Silat
29
Proses Pembukaan Mata Batin
30
Memberi Peringatan dan Menghajar Rangga
31
Daftar Nama Berubah di Saat-saat Terakhir
32
Perasaan Dewi
33
Perjalanan Jiwa
34
Kalah dengan Sangat Cepat
35
Didiskualifikasi
36
Pertarungan
37
Berjuang Sendirian
38
Babak Final
39
Curang
40
Mulai Serius
41
Hukum Rimba
42
Latihan Rutin
43
Menghina
44
Tidak Terima
45
Istirahat Selama Tiga Tahun
46
Dendam Kesumat
47
Tawaran dari Pak Rico
48
Menolong Buk Sonia
49
Membujuk
50
Mengobati Karmila 1
51
Tanto Yang Malang
52
Sepupu Yang Menyebalkan
53
Kesembuhan Karmila
54
Penyergapan
55
Melaksanakan Misi Perdana
56
Membuat Kenangan
57
Hadiah
58
Perkelahian di Simpang Pusara
59
Cemburu?
60
Latihan dimulai
61
Tarung
62
Aturan
63
Tuduhan
64
Dikeluarkan dari Tim
65
Bos Jang
66
Diguna-guna?
67
Dipanggil Kembali
68
TTM
69
Keberangkatan
70
Di Dalam Perjalanan
71
Latihan Menjelang Pertandingan
72
Apa Yang Kalian Berdua Lakukan?
73
Kesalahpahaman Yang Disengaja
74
Babak Penyisihan
75
Berakhirnya Babak Penyisihan
76
Semi Final Dimulai
77
Masuk Final
78
Tuk Megat
79
Pertandingan Final 1
80
Pertandingan Final 2
81
Pertandingan Final Selesai
82
Seni Regu
83
Keadaan Memburuk
84
Medali Emas Kedua
85
Bang Dino Yang Sekarat
86
Konflik di Rumah Sakit
87
Tiga Medali Emas
88
Malam Yang Menyeramkan
89
Pertolongan Yang Ditolak
90
Pulang
91
Amelia
92
Menginap di Tanjung Buton
93
Salah Paham
94
Tiba di Selat Panjang
95
Telaga Bening
96
Bermain Api
97
Ilmu Pelet
98
Usir Dia Sekarang
99
Pingsan
100
Misi Gagal
101
Pertarungan Yang Adil
102
Bos Aheng Merugi
103
Dilarang Bertindak
104
Musibah Dalam Perjalanan
105
Terlambat
106
Duel
107
Ada Udang Disebalik Bakwan
108
Penggerebekan
109
Rencana Curang
110
Pelatihan khusus
111
Menghasut
112
Menuju Bengkalis
113
Masalah Keluarga
114
Dua Orang Pengganti
115
Satu Lawan Dua
116
Evaluasi
117
Evaluasi Yang Tak Jadi
118
Hilang Ingatan
119
Serangan?
120
Tunggu Saja Kamu, Hamdan!
121
Ilmunya Tidak Bisa Dihentikan.
122
Perjalanan Ke Bandung
123
Permintaan
124
Aturan Pertandingan Yang Tidak Menguntungkan
125
Pertandingan dimulai
126
Perkuat Markas atau Pindah
127
Mimpi Aneh
128
Meditasi Mendalam
129
Tragis
130
Kecewa
131
Diskualifikasi
132
Melawan Serangan Tenaga Dalam
133
Final Seni Tunggal
134
Menuju Impian
135
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!