Pagi ini Dwiky bangun pagi sekali. Mandi selama 15 menit di lanjut sholat subuh,baru dia menuju kamar tidur Moya.Tujuan awal mau membangunkan si putri kesayangan, tapi sepertinya akan menjadi lain apa bila yang di lihat begitu menggoda mata.
Deg...
Bagaimana Dwiky tidak menelan ludah...kalo Moya tidur dengan posisi terlentang, selimut sudah jatuh di bawah lantai.Tangan dan kaki sudah tidak beraturan.kaki kiri di tekuk ke arah dalam sedang kaki kanan mengangkang, sedang tangan kiri di atas perut dan tangan kanan mengarah ke atas kepala, Bibir sedikit menganga yang menurut Dwiky menambah seksi saja.
'Hadeeehhh...bisa gila nih gue, pagi pagi dah liat yang beginian.Dosa apa gue ya....,sabar ya cok..,lu nggak boleh nakal...die anak gue lu tau...!!'
Batin Dwiky merutuki nasibnya pagi ini.Bergegas di ambil selimut dan menutupi tubuh putrinya sampai batas pinggang.Lalu di tepuk nya perlahan sebelah pipi Moya.
"Sayang.., bangun yuk udah pagi nih !!" kata Dwiky sedikit mendekat ke arah telinga Moya.
Tak begitu susah ternyata membangunkan moya.sekali tepuk pipi langsung...
"Uengggg....,masih ngantuk dad !" jawab Moya tambah menaikkan selimutnya.
"Sayangggg...ayo dong bangun !!"sambil membuka selimut dan menarik kedua tangan Moya hingga jatuh di pelukannya.Kembali terjadi di setiap pagi membangunkan amora.posisi wajah berdekatan dan berakhir dengan...
Cup
"Morning kiss Daddy....!!"sambil berlari kecil ke arah kamar mandi.
"Haissttt...dasar anak nakal..!!"sambil tersenyum mengembang
Di siapkannya baju sekolah Moya,beserta tas dan sepatu.Kebiasaan yang akhir akhir ini sering Dwiky lakukan,untuk menebus 7 tahun,tak bisa mengurusi Moya karena studinya ke luar negri. Selang beberapa menit Moya sudah keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk sebatas paha. Dwiky menelan ludahnya beberapa kali.hingga Moya mendudukkan diri di depan meja rias.
Dengan telaten Dwiky mulai mengeringkan rambut dengan hair dryer.Sedangkan Moya mulai mengaplikasikan skincare ke seluruh wajah. Meratakan handbody ke kaki dan tangannya,tak lupa mengoleskan sedikit deodorant ke arah ketiaknya.Tak lupa dia selalu mengoleskan minyak kayu putih di bagian dada dan di arah tengkuk, untuk menjaga tubuh agar tetap hangat.
Setelah ritual mempercantik diri,Moya mulai menggunakan dalaman dan baju sekolah tanpa sungkan dengan keberadaan Dwiky.Sedang Dwiky hanya memperhatikan dengan tidak berkedip,beberapa kali jakunnya turun naik karena kesusahan menelan ludah.
"Sudah siapppp...." teriak Moya dengan pakaian rapi.
"Sekarang gantian Daddy yang harus Moya layani...!!" kata Dwiky sambil mengecup kening putrinya.
"Ok dad...seperti biasa bukan??"
"emm...!" balas Dwiky sambil mengangguk.
Bergegas keduanya ke kamar Dwiky.Dan dengan sabar Moya memakaikan dasi Dwiky dengan sedikit berjinjit,kemudian memakaikan minyak rambut dan menyisirnya.Tak lupa menyemprotkan minyak wangi yang wanginya soft menenangkan jiwa.
"Sempurna...!" kata Moya puas dengan hasil kerjanya.
"Ayo sayang kita ke bawah....!" ajak Dwiky.
"Ayo dad..." balas Moya sambil memeluk lengan Dwiky manja.
Keduanya menuju ruang makan di lantai bawah.Mami dan papi pun sudah menunggu mereka berdua.Mereka tersenyum mengembang menyambut kedua putra dan cucunya.
"Selamat pagi oma, opa..."sambil mencium oma dan opanya
"Selamat pagi sayang...." sahut keduanya.
"Sini sayang... Duduk dekat oma !!" sambil menepuk kursi sebelah Cantika.
Keduanya pun duduk di kursi yang biasa mereka pakai untuk sarapan.
Dwiky sebelah papinya,sedang Moya duduk di sebelah omanya. Mereka mulai sarapan dengan tenang hingga selesai.
Hendra berangkat kekantor dengan sopir pribadinya,pak Joko.Sedang Dwiky mengantar Moya terlebih dahulu baru menyusul kekantor.Dwiky melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Tak berapa lama mereka sampai di depan gerbang SMA DIANTARA.
Seperti biasa mencium tangan daddy-nya,sebaiknya mencium kening moya lembut.
"Sayang...kalo nanti Daddy belum bisa jemput,kamu di jemput supir saja ya !"kata Dwiky.
"Nggak usah jemput dad,Moya mau belajar kelompok di rumah Rini...mungkin pulangnya sore."kata Moya memberitahu.
"Oh...ya sudah,kalo Moya ada apa apa hubungi Daddy aja ok...?" sambil mengelus pipi Moya.
"Ok dad...bye!" sambil turun dari mobil dan melambaikan tangan.
Selama 20 menit Dwiky sampai di perusahaan papinya. Semua karyawan belum tau kalo dia anak dari pemilik perusahaan tempat mereka bekerja, jadi itu memudahkan Dwiky untuk langsung menuju ke lantai 25 ,di mana ruangan papinya berada.
Sampai depan ruangan Hendra,Dwiky langsung di sambut sekretaris dan Aspri dari sang papi.
"Pak Dwiky sudah di tunggu di ruangan meeting." Beritahu sang Aspri.
"Oh...di mana ruang meeting nya pak Rudi?" tanya Dwiky
"Mari ikuti saya pak...!"
Bergegas ketiga orang itu menuju ke ruang meeting.Dan benar adanya di dalam sudah berkumpul semua kepala bagian staf,dan semua pemegang saham di perusahaan Hendra.Dwiky langsung mendekat ke arah papinya.
"Maaf telat pi...!" bisik Dwiky
"Tidak masalah son...!" balas berbisik.
Perkenalan pun di mulai dari memperkenalkan Dwiky siapa dan akan menjabat apa di perusahaan.
Semua karyawan sedikit speechless, ternyata bos mereka memiliki seorang putra yang ganteng,gagah dan berpenampilan maskulin.
Hanya kata..."wooowww,benarkah itu calon PRESDIR baru di perusahaan kita??
...****************...
Happy reading guys,
Jangan lupa like dan komennya ya....
Terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments