Sehari sebelum lebaran.
...----------------...
"kenapa nak kok sedih"nenek sambil memeluk azeena.
"besok lebaran,Zena gak punya baju baru nek,teman teman Zena pada ke pasar semua tadi aku liat,mereka bilang mereka ingin beli baju"merintih ia pada sang nenek yang selalu menemaninya.
"kenapa gak minta sama bunda,minta dibeliin baju beli sendal beli apa aja yang ingin kamu pakai besok"tanya nenek yang kasian melihat cucunya merintih.
"tapi bunda gak punya uang nek,kemaren aku liat ibu ditagih ibuk sebelah katanya uang yang dipinjam bunda mau dipakai besok"sambung Zena.
"ya udah lagian lebaran gak harus baju baru sama sendal baru kok,kamu kan masih punya banyak baju yang bagus bagus di lemari pakai itu jauh lebih cantik"bujuk nenek agar Zena taknlagi sedih padahal baru Zena sudah lama lama dan sudah banyak yang tak bisa dipakai lagi.
"beneran nek kalau Zena pakai yang itu cantik gak nek"jawab iya dengan semangat karena bujukan neneknya sambil menunjuk pakaian yang ada di lemari kamarnya itu.
"semua baju kalau Zena yang pakai pasti cantik meskipun sudah pernah Zena pakai"nenek sambil tersenyum karena ia kasian pada sang cucu yang tidak bisa memakai pakaian baru.
"nenek,aku lupa memberikan obat pada Oma,aku harus memberikan obat pada Oma boleh kah aku pergi dulu nek"tersenyum ia menyembunyikan tangisnya.
"baiklah baiklah cepat berikan obatnya pada Oma agar besok ia sehat"sambil menepuk pipik sang cucu yang ia rangkul dari tadi.
"tapi nenek jangan keluar nenek tunggu aku disini ya"pintah ia pada sang nenek.
Sesampainya ia didapur ia mendapati ibundanya yang sedang memasak buat besok lebaran,yang sangat kerepotan.
"bunda,aku mau ngambil air untuk Oma"sapa ia pada sang bunda.
"ambillah sendiri disana,dan bawalah ini suruh Oma makan sebelum ia minum obat"sambung ibunda sambil memberikan ya sepiring nasi.
"baik lah bunda"sambil mengambil makanan yang benda berikan dan segelas air yang telah ia ambil.
sesampainya ia dikamar Oma ia dapati Oma sedang duduk sendirian.
"Oma waktunya minum obat,aku bawakan makanan dan juga air buat Oma" mendekati Oma dan menaruh bawaannya didekat Oma.
"makasih,Zena sudah makan"tanya Oma.
"sudah Oma tadi sama nenek"
"baguslah,Zena udah beli apa buat besok"tanya ia sambil melahap suapan makanan dari Zena.
"gak ada Oma, Zena gak perlu apa apa untuk besok,Zena hanya perlu Oma sembuh itu aja"dengan tegar ia mengucapkannya pada Oma.
"sudah jangan suapin lagi Oma udah kenyang,pait rasanya,berikan obatnya sekarang"sambil tersenyum.
"ini Oma obatnya"menyodorkan obat ada Oma.
"kamu beneran gak pengen sesuatu"tanyanya memastikan
"gak Oma lagian kata nenek Zena cantik pakai apapun yang Zena pakai,dan lagi pakaian Zena masih bagus kok yang Oma belikan lebaran kemaren"jelaskan pada Omanya.
Omanya hanya diam dan tak berkata apapun karena ia ingat bahwa ia membelikannya lebaran tahun lalu dan sudah dipakai dua kali lebaran,meskipun ia ingin membelikannya namun ia tak punya apa apa untuk Zena.
"nah sudah minum obatnya Oma mau Zena pijat gak,tadi pagi Oma mandi dibantu bunda ya,Zena kesiangan bangunnya,dan bunda juga gak bangunin Zena"ngoceh ia sambil memijat tubuh Omanya.
"gak papa,Zena ngantuk banget ya,tumben kesiangan biasa lebih pagi dari Oma"tanya Oma menikmati pijitan cucunya.
"ngantuk banget Oma tadi malem Zena ngaji sama sholat malam"oceh iya pada Oma.
"tau dari mana emang Zena sholat malam"tanya Oma sambil tersenyum.
"Zena tau dari pak ustad Oma,katanya kalau kita ingin cerita kalau ingin didengar harus sama Allah dan kalau kita ingin sesuatu harus sama Allah Oma,Zena juga diajarin Doanya sama pak ustadz Zena catat biar gak lupa jadi pas sholat catatan nya Zena Taru depan biar gak lupa bacaannya"cerita ia pada omah nya.
"Zena minta apa sama Allah"sambung Oma yang sedih mendengar kan cerita Zena.
"Zena minta sama Allah semoga Zena bisa beli baju bisa jalan jalan,bisa main sama teman teman,bisa makan kue lebaran bisa nyalain kembang api bareng paman dan semuanya"cerita Zena pada Oma yang selalu mendengarkan.
"Zena juga minta sama Allah agar Oma disembuhkan biar Zena bisa ke hutan bareng Oma lagi biar pas nanem jagung bareng Oma,sama Zena juga minta agar bunda diberi kesehatan dan kuat ngayun sepedanya,bunda kan kerja buat Zena makan juga jadi Zena doain"celoteh anak itu membuat Oma tak lagi dapat menahan air matanya tapi ia tetap usahakan menutupinya.
"Oma mau tiduran bantu Oma ya"
"baiklah Oma, beristirahat lah dulu pasti Oma mengantuk setelah minum obat"
"iya Oma sangat ngantuk Zena"
"beristirahat lah Oma Zena akan kembali kekamar nenek pasti sudah capek nunggu Zena,tadi Zena suruh nenek nunggu dikamar".
setelah ia membantu omanya beristirahat kemudian ia berlari menuju kamarnya.
sedang Oma yang diam diam menangis di kamarnya merasa bahwa keadaannya membuat beban bagi anaknya merasa sangat sedih dan menyesal akan keberadaannya sendiri.
"ibu kenapa menangis,sakit lagi yah"ibunda azeena yang melihat ibunya menangis dan menghampirinya.
Oma hanya menangis dan tak menjelaskan apa yang ia rasakan dan tak bisa mengucapkan apapun pada sang anak yang telah merawatnya dan menanggung semu kebutuhannya ditambah kebutuhan obat obatnya.
"dimana yang sakit, dimana obat pereda nyerinya ditaruh, kenapa gak ada disini,disini juga gak ada"sambil panik mencari obat pereda nyeri yang biasanya di berikan ketika Oma merasa nyeri yang biasanya ditaruh di dekat Oma.
"ini Diah"akhirnya ia mendapatkan obat yang ia cari dan menuju tempat tidur ibunya.
"gak usah, ibuk gak butuh obat itu"tolak Oma.
"kalau sakitnya kambuh harus minum obat buk biar segerah rendah"sambil mengambil segelas air disamping Oma.
"obat ini hanya bisa meredakan nyeri ditubuh ibuk,bukan menyembuhkan perasaan ibuk"sambung Oma yang sedih.
"maafin ibuk ya,ngerepotin kamu,kamu jadi gak bisa beli baju buat kamu dan anakmu,kamu harus bayarin obat obat ibu juga,gara gara ibuk kamu harus kerja sampai dari bahkan kamu jarang nemenin Zena gara gara ibuk"kata Oma dengan penuh kesedihan dan sakit hati ia mengungkapkan segala kesedihannya dan meluapkan semua sakit yang tertahan dihatinya.
"ga papa asal ibuk cepat sembuh,aku ga papa aku pasti bisa melewatinya buk,doain aja agar aku diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah"saut ibunda dengan haru.
Sebenarnya bukan tak ingin membelikan tapi ia sudah tidak punya uang,setelah beberapa saat kemudian ibunda azeena keluar dari kamar Oma dan bergegas melihat kebun yang sudah tinggal pohon pohonnya sedang buahnya sudah ia jual.
Perasaannya campur aduk antara kecewa dan putus asa serasa ia tak sanggup lagi menahan semuanya.
"bunda,jangan nangis,Zena gak mau baju baru kok Zena juga gak mau sendal baru,Zena pakek apa aja cantik kok Bun"kata Zena menghampiri ibundanya yang sedang duduk dikebun.
"maafin bunda Zena ,benda gak bisa beliin apa yang Zena inginkan"kata bunda sambil mengusap air matanya dan memeluk anaknya tersebut.
"gak papa bunda,dipeluk bunda aja aku udah bahagia kok gak usah pakaian gak usa apa apa bunda"ucapnya dengan ceria
"bantu bunda petik tomat ya buat bikin sambal besok"mengalihkan pembicaraan agar ia tak terlihat menangis lagi dihadapan anaknya itu.
Setelah selang beberapa jam kemudian mereka sudah mengumpulkan beberapa buah tomat yang tersisa karena sudah sering di petik untuk dijual jadi tinggal sisa sisanya saja dan bahkan tidak bisa dijual kerena kecil kecil.
"kalian disini,dicariin kerumahnya gak ada ternyata ada disini"panggil ibuk tetangga yang pernah meminjamkan uangnya kepada bunda azeena.
"kami sedang memetik tomat buk,ada apa mencari kami"tanya ibunda azeena.
"sudah beli baju untuk Zena"tanya ibuk tetangga itu.
"saya gak perlu baju baru buk kan cuman lebaran"saut azeena yang mendengarkan.
"tidak buk"jawab sambil berusaha tersenyum.
"yaudah ini uang buat beli baju Zena,cepetan beli mumpung belum tutup pasar jam segini"sambung ibu lagi.
"gak usah buk, Zena juga gak minta baju baru sama saya"tolak ibuk karena malu.
"walaupun gak minta sudahlah belikan saja ini uangnya saya kasih kok bukan pinjemin,lagian hitung hitung bayar upah azeena yang sering nyabutiin uban saya setiap saya jenguk ibumu"jelaskan agar ibunda azeena tidak menolaknya .
azeena yang tak menyangka bahwa ia akan membeli bajupun Marasa sangat bahagia,ia sangat girang sampai sampai sepanjang jalan ia tersenyum,ia tak sabar lagi untuk memakainya besok
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam takbiran.......
...----------------...
akhirnya malam kemenanganpun tiba,riuh nya petasan pun terdengar dimana mana hingga terdengar ke kamar azeena,azeena tersenyum sambil mendengarkan suara lanjutan takbir dan suara ledakan petasan.
"ada uang gak aku mau beli rokok mau berangkat SE mosola"kata ayah pada bunda yang tak lagi memegang uang.
"udah gak ada tadi juga beli baju Zena dikasi ibuk sebelah,lagian ngapain ngerokok kalau gak punya uang buat beli rokok"jawab bunda kesal pada ayah azeena.
"yah kalau gak ada ikan mau kerja apa lagi orang gak ada kerjaan maku ini bikin emosi aja"jawab ayah yang marah pada bunda.
"iya gak ada sekarang uangnya udah habis"balas bunda.
"cuman buat beli rokok doang kamu pelit gimana sih kok gak nyisain buat beli rokok paling rokok jugak gak seberapa,kamu kan kerja dari pagi Sampek siang masak gak ada simpenan gitu,gimanasih kamu"
"aku kerja hasilnya cuman pas Pasan untuk kita makan sehari hari,seharusnya kamu yang kerja bukan aku yang seharusnya cari nafkah kamu,kamu itu udah gak kerja minta uang lagi"sambung ibunda yang kesal pada ayah azeena yang tak bekerja dan hanya betmlas malasan dirumah.
"bruuuukkkk,cuman uang aja kamu pelit ya"bentak ayah yang marah karena tidak diberikan uang dan berlahan menuju pintu dan berangkat ke mosola terdekat.
Azeena yang mendengar dari kamarnya pun merasa sedih seharusnya malam takbiran ini dihiasi kebahagiaan bukan kesedihan.
"kenapa sedih lagi kan sudah punya baju untuk dipakai besok"kata nenek yang berjalan kearahnya.
"enggak nek"saut azeena.
"sudah jangan dipikirkan,oreng dewasa memang begitu,tapi nanti kalau sudah dewasa Zena gak boleh seperti ayah,gak boleh mukul mukul kecuali Zena dipukul duluan"kata nenek sambil duduk dan meraih tubuh Zena dan merangkulnya.
"iya nenek,nanti kalau Zena sudah dewasa pasti selalu ingat kata kata nenek"jawab Zena dengan tersenyum gembira.
Pagipun tiba hari yang ditunggu sekarang telah tiba,setelah azeena bersih bersih kemudian ia mandi dan mengenakan pakaian yang dibelikan ibundanya kemaren,ia bergegas berjalan menuju mosola dan bergabung dengan teman temannya yang sudah lebih awal sampai dimosola tersebut.
...----------------...
...****************...
"jangan pernah berhenti berharap,meskipun keadaan tak lagi memungkinkan,setidaknya dalam sebuah harapan terdapat doa yang tersampaikan pada ya Allah SWT,dan barang kali Allah sedang menguji kita"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Yurin y Meme
Gemesin banget karakternya!
2024-05-28
0