Wajah Liu Feng berubah muram dengan mengerutkan keningnya, memandang gulungan kertas yang berisi tentang perjanjian pembatalan pertunangan antara dirinya dengan Shiao Ling.
"Apa salahku?" tanya Liu Feng dengan ekspresi heran.
"Kamu terlalu miskin, kamu juga tidak bisa beladiri seperti para pemuda lainnya. Hanya mengandalkan pekerjaan mu sebagai pelayan di tempat ini, bagaimana bisa aku bisa menikmati hidup ke depannya" ucap Shiao Ling dengan alis meninggi.
Mendengar penghinaan yang dilakukan oleh Shiao Ling, emosi di dalam diri Liu Feng menggebu-gebu, ia yang sudah bekerja sangat keras dan mengumpulkan uangnya pada gadis tersebut kini justru mendapatkan perlakuan yang tidak layak.
"Sudah, jangan banyak berpikir. Cepat tandatangani surat pemutusan hubungan pertunangan kita. Setelah ini kita sudah tidak ada hubungan apa pun, sehingga aku bisa menjalin hubungan dengan Ming Wei. Anggap saja selama ini aku sedang sial bisa menjalani kontrak pertunangan dengan dirimu" ucap Shiao Ling dengan ekspresi jijik di wajahnya, di sampingnya tampak seorang pria menggandeng tangannya.
Liu Feng mengepalkan tangannya, menahan amarahnya terhadap kelakuan wanita yang tidak tahu malu ini. Jika bukan karena kakeknya, ia juga tidak mau menjalani pertunangan dengan wanita seperti Shiao Ling. Di masa lalu, kakeknya adalah teman dekat Shiao Shuxiang yang merupakan kakek Shiao Ling. Hubungan keduanya begitu baik hingga ingin menyatukan kedua keluarga melalui hubungan pernikahan, dalam hal ini Liu Feng dan Shiao Ling menjadi jembatan atas hubungan itu.
Liu Feng kemudian membaca perjanjian itu dengan seksama lalu menandatanganinya tanpa pertanyaan apa pun. Setelah itu, ia mengembalikan gulungan tersebut dengan pandangan yang dingin ke arah Shiao Ling.
"Bagus, ternyata kamu cukup tahu diri juga" ucap Shiao Ling dengan nada mencibir.
"Lalu bagaimana dengan uangku yang selama ini aku kumpulkan padamu?" tanya Liu Feng.
"Uang apanya? Bagaimana bisa lelaki miskin seperti mu memberiku uang? Lihat saja pakaianmu dan bagaimana keadaan mu yang begitu menyedihkan" Shiao Ling memandang Liu Feng penuh dengan penghinaan.
Liu Feng menggertakkan giginya, jika bukan karena di depan umum ia sudah melampiaskan kemarahannya karena selalu direndahkan. Dalam hatinya ia bergumam, " Lihat saja nantinya, kamu akan menyesal karena sudah menjadi budak uang".
"Ingat jangan pernah katakan kau pernah mengenalku, karena hal itu hanya akan menodai nama keluargaku" ucap Shiao Ling sebelum meninggalkan restoran tempat Liu Feng.
Meski beberapa pasang mata tampak melihat ke arahnya namun ia tidak peduli. Shiao Ling merasa ada kepuasan tersendiri saat dirinya menghina Liu Feng dan mempermalukannya di depan umum.
Liu Feng menatap kepergian Shiao Ling dengan penuh kekesalan, ia tahu hanya bisa menahannya saja. Apalagi saat seorang pria menggandeng tangannya dengan mesra membuat Liu Feng yakin jika ia tidak salah dalam mengambil keputusan. Wanita yang di awal sudah mengesampingkan kerja kerasnya, maka tidak akan layak untuk menemaninya ke puncak kesuksesan.
Namun memikirkan tentang kesuksesan, wajah Liu Feng terlihat menggelap. Saat ini ia tidak memiliki apapun, setelah kejatuhan keluarganya ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri bekerja di tempat ini dengan penuh tekad.
Sebelumnya ia adalah seorang tuan muda keluarga Liu, namun setelah usaha kakeknya direbut oleh keluarga Zhu maka ia dan seluruh anggota keluarga Liu lainnya terpaksa meninggalkan kediaman lama mereka dan hidup terpisah-pisah satu dengan yang lainnya.
Liu Feng sebenarnya masih memiliki kedua orang tua yang tinggal di salah satu Desa di Kota Shaanxi, ia juga seharusnya memiliki seorang adik yang belum pernah ia temui. Ketika kedua orang tuanya memilih Kota Shaanxi sebagai tujuan, ibunya tengah hamil besar pada saat itu. Sedangkan Liu Feng memutuskan tetap bertahan di Ibukota Xi'an untuk mencoba peruntungannya. Namun siapa sangka setelah lima tahun bertahan, akhirnya ia merasakan pil pahit kehilangan harapannya.
Dari tempat Liu Feng berada, pengemis tua yang dari tadi memperhatikan kejadian tersebut hanya tersenyum ringan. Ia sedikit takjub dengan tindakan Liu Feng yang tidak mempermasalahkan sebuah perpisahan dengan wanita yang selama ini ia perjuangkan.
"Bagus, begitulah seharusnya lelaki tidak lemah apalagi hanya karena urusan wanita" ucap pengemis tersebut pelan.
Hingga menjelang akhir pekerjaannya, Liu Feng tetap bekerja hingga beberapa tugas ia selesaikan dengan baik. Saat ini ia berjalan ke bagian kasir yang juga merupakan pengelola rumah makan untuk mengambil upahnya sebagaimana seperti biasanya, uang yang biasanya ia kumpulkan untuk masa depannya. Namun memikirkan tentang uang, hatinya tiba-tiba terasa pedih mengingat tentang jerih payahnya selama ini diambil oleh Shiao Ling.
"Tuan, aku ingin mengambil bayaran ku untuk pekerjaan hari ini" ucap Liu Feng dengan tenang.
"Bayaran? Tidak ada bayaran untuk mu, anggap saja itu sebagai kompensasi atas makanan yang kau berikan setiap harinya untuk pengemis. Mulai besok kamu tidak perlu lagi bekerja di tempat ini" ucap pengelola rumah makan dengan nada mencibir.
"Hah? Memangnya apa salahku?" tanya Liu Feng keheranan.
"Kau seharusnya tahu jika lelaki yang bersama dengan mantan tunangan mu adalah tuan muda Ming Wei yang merupakan pemilik beberapa properti di wilayah ini, restoran ini adalah salah satunya" ucap pengelola restoran tersebut dengan angkuh.
Liu Feng tersenyum getir, ia tidak menduga akan ada hal seperti ini kemalangannya hari ini benar-benar sangat menyakitkan dan membuatnya bertekad untuk keluar dari ketidakberdayaan.
Tidak lama kemudian Liu Feng membereskan barang-barangnya yang biasanya ia gunakan untuk bekerja, ia membungkusnya dan berjalan meninggalkan restoran tersebut saat situasi sekitar mulai terlihat sepi.
Rutinitas seperti ini sudah biasa ia lalui, namun kali ini kepalanya tertunduk pasrah memikirkan tentang hari esok yang harus ia lalui. Tanpa pekerjaan, ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyambung kehidupan sehari-harinya. Ia juga tidak bisa mengandalkan kehidupan sederhana ayah dan ibunya yang sama-sama hidup di bawah kesederhanaan.
Meski dalam cahaya yang tidak begitu terang, Liu Feng tetap berjalan untuk menghampiri pengemis tua dan ingin memberikan makanan untuk terakhir kalinya. Liu Feng juga ingin berpamitan, mengatakan jika dirinya tidak bekerja di rumah makan itu lagi mulai besok.
Melihat Liu Feng datang, pengemis tua itu berdiri sambil memangku kucing kesayangannya.
"Tuan, ini adalah pemberianku yang terakhir. Mulai besok aku tidak bisa lagi memberi mu makanan" ujar Liu Feng sambil menghela napas.
"Hahaha, sepertinya kau sedang mengalami masalah yang cukup serius" pengemis tua itu sedikit tertawa sambil memandang ke arah Liu Feng.
"Jika kau percaya padaku, maka aku bisa mengubah kehidupan mu menjadi lebih baik" sambung pengemis tua itu dengan tenang.
Mata Liu Feng membesar, ia juga terkejut dengan perkataan pengemis tua yang sudah ia kenal selama beberapa tahun terakhir ini. Bagaimana caranya ia bisa mengubah hidup orang lain sementara kehidupannya sendiri saja berada pada kondisi yang menyedihkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Xiao Shuxiang
AUTHOR SESAT..... KENAPA GUA JADI KAKEK2 YG SDH MATI DR BETINA SIALAN MACAM SHIAO LING.... BANGKE ....SIALAN LU THOR 🤣🤣🤣🤣🤣 MINIMAL JADI BEST FREND NYA MC LAH... MALAH JD KAKEK2 YG SUDAH MATI... BIADAB 🤣🤣🤣🤣
2024-05-25
30
Cahaya Sidrap
up lanjut thor
2025-02-15
0
Syahrudin Denilo
waduh duh
2025-01-07
0