Mengikuti

Malam harinya

Kebetulan Fadil belum tidur, Ia masih bergadang di balkon kamarnya. Ia mencocokkan laporan tertulis dan data di laptop. Tidak lama kemudian ada taxi yang berhenti di depan rumahnya. Fadil penasaran melihat orang baru turun dari taxi.

"Siapa malam-malam bertamu?" Monolognya.

Satpam membukakan pintu. Baru Fadil tahu kalau yang datang adalah adik iparnya, suami Fatin.

"Itu kan Zaki."

Fadil segera turun ke bawah. Ia membukakan pintu untuk Zaki sebelum Zaki menekan bel.

"Ehem... "

"Eh, bang....Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

"Maaf Bang, aku datangnya kemaleman."

"Nggak bisa tahan untuk besok gitu?"

"Makanya nikah Bang, biar tahu rasanya rindu."

"Ya salam... ini lagi nyuruh nikah!"

"Ngomong-ngomong makasih sudah dibukain pintu bang."

"Iya, sama-sama"

Fadil pun pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Namun rupanya ia membentur seseorang

"Au... " Pekik seseorang.

Fadil dengan sigap memegang tangan seseorang yang ia bentur. Ia sangat menyadari suara itu.

"Kamelia?"

Dah dig dug

Ada jantung yang berdetak sangat kencang.

"Ka- Kamelia itu benar kamu?"

"Iya, den. Ini saya, bukan hantu!"

Fadil baru sadar kalau saat ini ia masih memegang tangan Kamelia.

"Eh, maaf aku tidak melihat, tadi gelap sekali. Sakit ya tangannya?"

"Hem, sedikit. Tidak apa-apa, den. "

"Aku benar-benar minta maaf , Mel. Lagian kenapa kamu tidak menyalakan lampunya?"

"Saya cuma mau menaruh piring kotor."

"Oh ya sudah."

"Sa-saya kembali ke kamar dulu, den."

"Hem.. "

Kamelia pun berlalu dari hadapan Fadil. Ia kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Keesokan harinya.

Kamelia baru saja keluar dari kamarnya. Ia akan berangkat bekerja. Langkahnya terhenti saat melihat Fatin dan suaminya sedang duduk berdua di kursi taman belakang. Mereka nampak sangat romantis. Kamelia memperhatikan mereka.

"Ya Allah, semoga suatu saat nanti hamba mendapatkan pasangan yang baik, yang bisa menerima segala kekurangan hamba." Batinnya.

"Ehem.. "

"Astagfirullah... kaget saya, den."

Suara Fadil mengejutkan Kamelia. Nampak ia sudah rapi dengan pakaian kantornya.

"Dosa ngintip orang pacaran."

"Sa-saya nggak ngintip kok, den."

"Ini, cucian ku. Tolong cuci yang bersih!Itu ada noda bekas ketumpahan minuman kemarin." Fadil menyerahkan baju kotornya yang disatukan dalam sebuah keranjang ukuran sedang.

"Eh, iya den. Tapi saya nyucinya nanti pulang kerja."

"Terserah, asal jangan setahun kemudian."

Fadil pun kembali ke depan untuk berangkat ke kantor. Abi Tristan sudah menunggunya di depan. Sudah sepuluh hari ini ia masuk kantor.

Kamelia menyimpan pakaian kotor milik Fadil di dalam kamarnya. Setelah itu ia pun berangkat ke Galery.

Hari ini Kamelia sangat sibuk karena harus menyelesaikan finishing busana eksklusif untuk siang pemilihan Miss Indonesia. Busana tersebut adalah hasil desain Fatin. Namun untuk bagian aksennya, Kamelia yang memasangnya sendiri.

Sampai waktunya pulang, Kamelia belum juga selesai mengerjakannya.

"Mel, maaf aku tidak bisa menemanimu lembur malam ini. Ibuku sakit, barusan aku ditelpon untuk segera pulang."

"Iya nggak papa Mbak Mini."

"Kenapa tidak dilanjutkan besok saja, Mel?"

"Eh... besok siang sudah mau diambil, Mbak."

"Terus gimana dong? Apa aku nyuruh anak-anak buat nemenin kamu?"

"Tidak usah, Mbak. Mereka juga pasti ingin segera pulang. Aku nggak pa-pa sendirian. Paling habis isyak juga aku sudah bisa pulang."

"Yakin?"

"Iya, Mbak."

Mini pun meninggalkan Kamelia. Tidak lama kemudian, security berpamitan kepada Kamelia.

"Non, saya pulang duluan ya? Nona nggak pa-pa kan sendirian?"

"Iya Pak, nggak pa-pa."

Sudah adzan Maghrib, Kamelia pun segera shalat. Setelah itu ia melanjutkan pekerjaannya.

Sementara di rumah Fadil. Ia sedang mengintip ke luar rumah menunggu kepulangan Kamelia.

"Apa mungkin dia sudah pulang dan aku tidak mendengar suara motornya." Batinnya.

Fadil turun ke bawah untuk shalat Maghrib berjama'ah bersama keluarganya. Setelah shalat, Bunda menanyakan keberadaan Kamelia kepada Bi' Jum.

"Bi', Kamelia belum datang?"

"Belum, Nya."

"Kok tumben ya?"

"Ada apa, Bun?" Sahut Fatin.

"Kamelia tumben belum pulang, tin?"

"Oh... Kamelia sudah menelpon ku tadi, katanya masih lembur. Dia menyelesaikan aksen busana yang akan diambil besok siang."

"Owalah... anak itu sangat ulet dalam bekerja."

"Iya Bunda, tidak salah aku merekrutnya, kan?"

"Iya... "

Diam-diam Fadil mendengarkan pembicaraan mereka. Sekarang ia paham penyebab Kamelia belum pulang.

Fadil kembali ke kamarnya. Entah kenapa hatinya tidak tenang. Sepertinya ia mengkhawatirkan sesuatu. Fadil segera memakai jaketnya, lalu mengambil kunci mobil.

"Bunda, Fadil izin keluar."

"Mau ke mana kamu?" Sahut Abi Tristan.

"Cari angin Bi."

"Angin kok dicari? Masuk angin baru tahu rasa."

"Hehe... ya keliling saja bi. Kan sudah lama aku tidak menikmati kota Surabaya di makan hari. Katanya sekarang semakin banyak wisata kuliner. "

Abi Tristan memperhatikan pakaian putranya. Pakai sarung atasan kaos oblong dan dirangkapi jaket. Abi Tristan yakin putranya tidak mungkin berbuat nyeleneh.

"Ya sudah hati-hati." Ujar Abi Tristan.

"Bunda kalau mau nitip sesuatu, telpon saja ya!"

"Iya, jangan malam-malam pulangnya!"

"Siap Bunda."

Dengan ridho dari orang tuanya Fadil pun melangkah keluar. Ia mengendarai mobilnya menuju ke arah Galery. Di tengah perjalanan, adzan Isyak berkumandang. Fadil melajukan mobilnya lebih cepat lagi. Dan tidak lama kemudian, Fadil sampai di dekat Galery. Ia sengaja berhenti di depan toko dan kios foto copy yang sudah tutup. Toko tersebut memang hanya buka sampai sore saja. Fadil turun dari mobil untuk memeriksa keadaan Galery, lebih tepatnya lagi ia ingin memastikan keadaan Kamelia.

Ternyata sepeda motor Kamelia memang masih berada di depan Galery. Dan lampu Galery masih terlihat menyala. Tentu saja keadaan itu bisa dilihat oleh Fadil, karena dinding Galery dikelilingi kaca.

"Dia semangat sekali bekerja." Lirih Fadil. Ia berdiri di bawah pohon sambil bersedekap.

Sekitar 20 menit kemudian lampu Galery mati. Sepertinya memang sengaja dimatikan. Dan tidak lama kemudian Kamelia keluar dari Galery. Fadil berjalan cepat ke arah mobilnya. Ia pun masuk ke dalam mobil, agar Kamelia tidak melihatnya. Kamelia pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Fadil mengikutinya dengan jarak yang cukup jauh. Kamelia memilih jalan pintas untuk menghindari kemacetan. Jalan tersebut cukup sepi. Awalnya aman-aman saja, namun tiba-tiba ada dua orang yang juga bersepeda motor dengan sengaja menyenggol motor Kamelia. Beruntung Kamelia bisa mengendalikannya. Nampak dua orang tersebut menghentikan motor Kamelia. Tudak ada orang lain yang lewat di sana.

"Woi berhenti...! "

Kamelia pun menghentikan motornya.

"A-ada apa?"

"Tadi kamu menabrak seseorang, dia sedang pingsan di sana!"

"Hah... tidak mungkin!"

"Heh, turun nggak lho! Ayo tanggung jawab!"

Melihat hal yang tidak menyenangkan, Fadil segera melakukan mobilnya untuk menolong Kamelia sebelum terjadi apa-apa.

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hati-hati, sekarang begal banyak modusnya kak.

Next ya kak

Terpopuler

Comments

⛱ᵃᵞᵘ🏝

⛱ᵃᵞᵘ🏝

Wkwkwkwk...🤣🤣🤣
Setahun.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-02-27

2

Ade Hadijah

Ade Hadijah

lanjut kam cerita nya mulai menarik

2024-10-30

1

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Disangka Maling
2 Keusilan Fadil
3 Nggak fokus
4 Ban bocor
5 Ayam bakar madu rasa cinta
6 Pakan Burung
7 Mengikuti
8 Undangan
9 Pesta
10 Insiden
11 Pulang kampung
12 Musibah
13 Bukan tipe Fadil
14 Persiapan
15 Sah
16 Belum Percaya
17 Cobaan iman
18 Dunia milik berdua
19 Rumah Suami
20 Ubi Cilembu
21 DP
22 Hotel
23 Ubi Cilembu vs Kue serabi
24 Fatan
25 Pemuda Sholeh
26 Motor
27 Gadis Bar-bar
28 Setipis tisu
29 Belajar mengaji
30 Perjodohan dalam Islam
31 Cinta dalam diam
32 Lomba
33 Hati tercubit
34 Fatan vs Tirta
35 Memutarbalikkan Fakta
36 Sidang
37 Mustahil
38 Rahasia Fatan
39 Rumah Anisa
40 Keluarga Sultan
41 Diam-diam menghanyutkan
42 Antik
43 Kayak Vampir
44 Quality time
45 Gosip
46 Partner hidup
47 Patah hati
48 Surprise
49 Liburan
50 Diary
51 Tak bisa berbagi
52 Keputusan Fatan
53 Wanita yang Menyenangkan
54 Dilayani suami
55 Kejahilan Opa
56 Ikan Asin
57 Menjaga Perasaan
58 Cendol Dawet
59 Kebaikan Fatan
60 Pelan tapi pasti
61 Belum Beruntung
62 Hati seorang Ibu
63 Sepi
64 Keluarga heboh
65 Do'a yang Terkabul
66 Seblak
67 Suka dan Duka
68 Anggota baru
69 Pindahan
70 Baby E
71 Bertemu mantan
72 Cemburu
73 Satu tahun kemudian
74 Ketoprak
75 Anniversary
76 Pohon mangga
77 Rumah sakit
78 Apel
79 Imbalan
80 HPL
81 Konsultasi
82 Pulang Ke Jakarta
83 Sepupu
84 Putri kecil
85 Hamil lagi
86 Berkumpul
87 Ulang tahun
88 Lima tahun kemudian
89 Novel baru
90 Melepas
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Disangka Maling
2
Keusilan Fadil
3
Nggak fokus
4
Ban bocor
5
Ayam bakar madu rasa cinta
6
Pakan Burung
7
Mengikuti
8
Undangan
9
Pesta
10
Insiden
11
Pulang kampung
12
Musibah
13
Bukan tipe Fadil
14
Persiapan
15
Sah
16
Belum Percaya
17
Cobaan iman
18
Dunia milik berdua
19
Rumah Suami
20
Ubi Cilembu
21
DP
22
Hotel
23
Ubi Cilembu vs Kue serabi
24
Fatan
25
Pemuda Sholeh
26
Motor
27
Gadis Bar-bar
28
Setipis tisu
29
Belajar mengaji
30
Perjodohan dalam Islam
31
Cinta dalam diam
32
Lomba
33
Hati tercubit
34
Fatan vs Tirta
35
Memutarbalikkan Fakta
36
Sidang
37
Mustahil
38
Rahasia Fatan
39
Rumah Anisa
40
Keluarga Sultan
41
Diam-diam menghanyutkan
42
Antik
43
Kayak Vampir
44
Quality time
45
Gosip
46
Partner hidup
47
Patah hati
48
Surprise
49
Liburan
50
Diary
51
Tak bisa berbagi
52
Keputusan Fatan
53
Wanita yang Menyenangkan
54
Dilayani suami
55
Kejahilan Opa
56
Ikan Asin
57
Menjaga Perasaan
58
Cendol Dawet
59
Kebaikan Fatan
60
Pelan tapi pasti
61
Belum Beruntung
62
Hati seorang Ibu
63
Sepi
64
Keluarga heboh
65
Do'a yang Terkabul
66
Seblak
67
Suka dan Duka
68
Anggota baru
69
Pindahan
70
Baby E
71
Bertemu mantan
72
Cemburu
73
Satu tahun kemudian
74
Ketoprak
75
Anniversary
76
Pohon mangga
77
Rumah sakit
78
Apel
79
Imbalan
80
HPL
81
Konsultasi
82
Pulang Ke Jakarta
83
Sepupu
84
Putri kecil
85
Hamil lagi
86
Berkumpul
87
Ulang tahun
88
Lima tahun kemudian
89
Novel baru
90
Melepas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!