Ban bocor

Sebelumnya Kamelia berpapasan dengan Fatan di di depan kamar mandi. Namun Fatan yang cuek, tidak bertegur sapa dengan Kamelia. Ia langsung menundukkan kepala. Kamelia sempat tertegun melihat Fatan. Ia mengira Fatan adalah Fadil.

"Tumben nih orang nggak narsis. Perasaan den Fadil sudah mencukur jenggotnya. Ini.... ah sudahlah!" Batinnya.

"Bang, dari mana saja sih?" Sapa Fadil.

"Kamar mandi."

mendengar suara Fadil sontak Kamelia menoleh sebelum masuk ke kamar mandi. Ia melihat dua orang dengan wajah yang sama dan baju yang sama. Hanya saja jenggot Fatan lebih banyak daripada Fadil.

"Astaga... aku salah mengira. Ternyata itu den Fatan. Pantas saja dia cuek." Lirihnya.

Kamelia pun segera masuk ke kamar mandi.

-

Keesokan harinya

Hari ini Fatan langsung kembali ke pesantren. Ia msih punya tugas lain yang harus diselesaikan. Pagi-pagi sekali ia sudah berpamitan kepada orang tuanya. Oma Raisya dan Opa Haris juga pulang pagi sekali karena Tante Ayuni dan Om Sandi akan pergi ke luar kota hari ini.

Hari ini, hari pertama Fadil masuk kantor. Ia sudah siap dengan memakai kemeja dan dasinya. Jasnya ia lipat di tangannya. Abi Tristan dan Fadil berangkat ke kantor diantar sopir. Besar harapan Abi Tristan terhadap putranya tersebut. Ia memperkenalkan Fadil ke seluruh stafnya di kantor.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. "

"Selamat pagi semuanya."

"Selamat pagi, Tuan."

"Saya umumkan kepada kalian semua. Perkenalkan ini anak kedua saya namanya Fadil Dwi Abdillah. Fadil ini nantinya akan mempunyai perusahaan ini. Namun tunjuk sementara waktu ia akan menjadi wakil direktur. Saya harap kalian bisa menerima dan menyambutnya dengan baik. Mengerti?"

"Mengerti, Tuan."

"Cukup itu saja pengumuman dari saya. Silahkan kembali ke tempatnya masing-masing. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."

Fadil pun menyapa mereka dengan ramah sebelum akhirnya mereka pergi ke ruangan direktur.

Setelah mereka berlalu dari hadapan staf terdengar bunyi desas desus di antara karyawan perempuan.

"Waw anaknya Tuan Tristan ganteng ya? Sebelas dua belas sama Tuan Tristan." Ujar salah satu di antara mereka.

"Iya, apa lagi kelihatannya dia murah senyum."

"Ah andai saja dia melirik salah satu dari kita." Sahut yang lainnya."

"Ish, jangan mimpi! Haha.. "

Fadil pun diberi arahan oleh Abinya. Ia juga mempelajari beberapa berkas. Abi Tristan membimbing Fadil dengan penuh kesabaran. Hanya Fadil satu-satunya harapannya.

"Abi, kenapa Abi tidak memaksa Bang Fatan untuk membantuku di perusahaan. Perusahaan Abi bukan satu saja, kan?"

"Fatan keras kepala, biarkan dia dengan dunianya saja dulu. Nanti juga dia akan berubah pikiran."

"Huft... benar juga."

"Yang penting kamu dulu! Buktikan sama Abi kalau kamu bisa! Kalau kamu berhasil sebelum satu tahun pun, Abi sendiri yang akan mencarikan calon untukmu."

"Eh... tidak perlu bi! Kalau aku berhasil, pasti para wanita yang datang sendiri, iya kan?"

"Percaya diri sekali kamu!"

"Haha... kata Opa percaya diri itu nomer satu bi!"

"Astaga... memang keturunan Opanya."

Sore harinya, Fadil dan Abinya pulang dari kantor. Di jalan mereka bertemu dengan Kamelia yang sedang menuntun sepeda motornya.

"Stop Pak!" Tiba-tiba Fadil meminta sopir untuk berhenti.

"Bi, itu kan Kamelia? "

"Ah iya, kamu benar. Itu Kamelia."

"Fadil yang turun, bi."

"Iya, turunlah!"

Fadil pun segera membuka pintu dan turun dari mobil.

"Kamelia.... "

Mendengar suara orang yang memanggilnya, Kamelia pun menoleh.

"Den Fadil?"

"Kenapa dengan motormu?"

"Oh itu, bannya bocor. Saya mau cari bengkel yang dekat sini."

"Tunggu sebentar!"

Fadil menghampiri Abinya. Dan memberitahukan kesulitan Kamelia. Abi Tristan pun meminta agar Fadil menemani Kamelia.

"Ya sudah, kamu tunggu di sini, temani Kamelia! Abi dan Pak Burhan mau cari bengkel dekat sini untuk membantu."

"Iya, bi."

Pak Burhan melajukan mobil.

"Duduk dulu, Mel. Kamu pasti capek."

"Den, saya bisa nunggu sendiri."

"Nggak baik perempuan sendirian, kalau ada yang punya niat jahat gimana?"

Kamelia pun tidak menjawabnya.

Mereka duduk di emperan jalan menunggu datangnya bantuan. Kamelia mengusap keringat di dahinya dengan tangannya. Melihat hal tersebut, sontak Fadil memberikan sapu tangannya.

"Ini, pakailah!"

"Tapi, den... "

"Nggak pa-pa! Cuma sapu tangan. Aku tidak memberikan obat bius kok!"

"Bukan begitu maksud saya, den... "

"Haha... kamu serius sekali! Aku hanya bercanda. Sudah pakailah! Apa mau aku yang...

"Tidak-tidak... saya bisa sendiri, den! "

Fadil hanya tersenyum menanggapinya.

"Mana mungkin aku melakukannya, Mel. Meski cuma ngelap keringat, kalau Abiku tahu bisa tamat riwayatku."

Tudak lama kemudian seorang montir datang membawa ban dan peralatannya. Motor itu pun langsung dieksekusi. Dalam waktu 10 menit, motor sudah bisa diatasi.

"Sudah, Pak?"

"Iya suda, Mas."

"Berapa?"

"Dua ratus delapan puluh ribu."

"Ini, Pak." Fadil memberikan Bapak montir uang tiga ratus ribu.

"Saya tidak bawa uang kembalian, Mas."

"Kalau begitu, tidak usah kembalian, Pak."

"Terima kasih, Mas."

"Saya yang berterima kasih."

Montir pun pergi kembali ke bengkelnya.

"Den, uangnya nanti saya ganti."

"Tidak perlu menggantinya! Cukup masakin makanan yang enak. Motornya sudah bisa dipakai, kamu pulang gih! Sebentar lagi Maghrib."

"Lho, terus aden pulangnya sama siapa?"

"Gampang, aku bisa naik taxi."

"Maaf sudah merepotkan, den."

"Tidak masalah, hati-hati."

"Iya den, saya pulang dulu. Assalamu'alaikum... "

"Wa'alaikum salam. "

Fadil menatap kepergian Kamelia.

Beruntung ada taxi yang lewat, Fadil pun segera menghentikannya.

Fadil dan Kamelia sampai di rumah hampir bersamaan.

Malam harinya.

Karena Bi' Jum masih sakit, Kamelia kembali membantu bi' Mirna memasak di dapur.

"Mel, kamu itu capek baru pulang kerja. Nggak usah, biar bibi' saja yang masak."

"Nggak kok bi', kerjaku kan santai di Galery. Capeknya di perjalanan saja. Aku bantu, biar bibi' cepat selesai."

Kamelia memasak cumi asam pedas cah kangkung dan sambal goreng tahu-tempe.

Saat menyajikan dj meja makan, Bi' Mirna sudah memberitahu Bunda Salwa. Bahwa yang memasak adalah Kamelia.

"Bi' Jum kemana?"

"Bi' Jum sakit, Nyonya. Makanya Kemelia yang bantuin saya masak. Eh bukan bantuin, malah dia yang masak semuanya Nyonya. Saya cuma mengupas bawang, hehe... "

"Ya sudah, nggak pa-pa Mir."

Bunda Salwa memanggil suami dan putra-putrinya untuk makan malam.

"Enak sekali ini Bun, mirip masakan Oma." Ujar Fadil.

"Itu Kamelia yang masak."

"Wah, Mbak Kamelia pintar juga ya? Kapan-kapan aku mau belajar masak ah! " Sahut Windi.

"Nah, benar tuh! Kamu belajar masak dek, biar nanti kalau punya suami kamu nggak pesan online terus."

"Haha... iya iya."

"Kamelia, kamu benar-benar masak enak. Ternyata kamu tidak mengabaikan permintaanku. " Batin Fadil.

Bunda Salwa dan Abi Tristan heran melihat putranya senyum-senyum sendiri.

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

separtiy fadil suka sm kamelia langsung dr pandangan pertama

2024-10-28

1

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Fadil malah mbayangin Kamelia

2024-08-16

1

Tri Handayani

Tri Handayani

anak bujang'nya udah mulai jatuh cinta bunda jdi suka senyum"sendiri.

2024-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Disangka Maling
2 Keusilan Fadil
3 Nggak fokus
4 Ban bocor
5 Ayam bakar madu rasa cinta
6 Pakan Burung
7 Mengikuti
8 Undangan
9 Pesta
10 Insiden
11 Pulang kampung
12 Musibah
13 Bukan tipe Fadil
14 Persiapan
15 Sah
16 Belum Percaya
17 Cobaan iman
18 Dunia milik berdua
19 Rumah Suami
20 Ubi Cilembu
21 DP
22 Hotel
23 Ubi Cilembu vs Kue serabi
24 Fatan
25 Pemuda Sholeh
26 Motor
27 Gadis Bar-bar
28 Setipis tisu
29 Belajar mengaji
30 Perjodohan dalam Islam
31 Cinta dalam diam
32 Lomba
33 Hati tercubit
34 Fatan vs Tirta
35 Memutarbalikkan Fakta
36 Sidang
37 Mustahil
38 Rahasia Fatan
39 Rumah Anisa
40 Keluarga Sultan
41 Diam-diam menghanyutkan
42 Antik
43 Kayak Vampir
44 Quality time
45 Gosip
46 Partner hidup
47 Patah hati
48 Surprise
49 Liburan
50 Diary
51 Tak bisa berbagi
52 Keputusan Fatan
53 Wanita yang Menyenangkan
54 Dilayani suami
55 Kejahilan Opa
56 Ikan Asin
57 Menjaga Perasaan
58 Cendol Dawet
59 Kebaikan Fatan
60 Pelan tapi pasti
61 Belum Beruntung
62 Hati seorang Ibu
63 Sepi
64 Keluarga heboh
65 Do'a yang Terkabul
66 Seblak
67 Suka dan Duka
68 Anggota baru
69 Pindahan
70 Baby E
71 Bertemu mantan
72 Cemburu
73 Satu tahun kemudian
74 Ketoprak
75 Anniversary
76 Pohon mangga
77 Rumah sakit
78 Apel
79 Imbalan
80 HPL
81 Konsultasi
82 Pulang Ke Jakarta
83 Sepupu
84 Putri kecil
85 Hamil lagi
86 Berkumpul
87 Ulang tahun
88 Lima tahun kemudian
89 Novel baru
90 Melepas
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Disangka Maling
2
Keusilan Fadil
3
Nggak fokus
4
Ban bocor
5
Ayam bakar madu rasa cinta
6
Pakan Burung
7
Mengikuti
8
Undangan
9
Pesta
10
Insiden
11
Pulang kampung
12
Musibah
13
Bukan tipe Fadil
14
Persiapan
15
Sah
16
Belum Percaya
17
Cobaan iman
18
Dunia milik berdua
19
Rumah Suami
20
Ubi Cilembu
21
DP
22
Hotel
23
Ubi Cilembu vs Kue serabi
24
Fatan
25
Pemuda Sholeh
26
Motor
27
Gadis Bar-bar
28
Setipis tisu
29
Belajar mengaji
30
Perjodohan dalam Islam
31
Cinta dalam diam
32
Lomba
33
Hati tercubit
34
Fatan vs Tirta
35
Memutarbalikkan Fakta
36
Sidang
37
Mustahil
38
Rahasia Fatan
39
Rumah Anisa
40
Keluarga Sultan
41
Diam-diam menghanyutkan
42
Antik
43
Kayak Vampir
44
Quality time
45
Gosip
46
Partner hidup
47
Patah hati
48
Surprise
49
Liburan
50
Diary
51
Tak bisa berbagi
52
Keputusan Fatan
53
Wanita yang Menyenangkan
54
Dilayani suami
55
Kejahilan Opa
56
Ikan Asin
57
Menjaga Perasaan
58
Cendol Dawet
59
Kebaikan Fatan
60
Pelan tapi pasti
61
Belum Beruntung
62
Hati seorang Ibu
63
Sepi
64
Keluarga heboh
65
Do'a yang Terkabul
66
Seblak
67
Suka dan Duka
68
Anggota baru
69
Pindahan
70
Baby E
71
Bertemu mantan
72
Cemburu
73
Satu tahun kemudian
74
Ketoprak
75
Anniversary
76
Pohon mangga
77
Rumah sakit
78
Apel
79
Imbalan
80
HPL
81
Konsultasi
82
Pulang Ke Jakarta
83
Sepupu
84
Putri kecil
85
Hamil lagi
86
Berkumpul
87
Ulang tahun
88
Lima tahun kemudian
89
Novel baru
90
Melepas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!