Sedih Pasca Gagal Menikah

Di dalam ruang kerjanya, Abimanyu sedang termenung memikirkan bagaimana dengan Carissa setelah ini. Jika publik tahu jika putri semata wayangnya hamil tanpa suami, maka ia akan menerima gunjingan yang amat dahsyat dari semua orang apalagi rival bisnisnya. Abimanyu akan di cap sebagai ayah yang gagal.

Lalu ingatannya pada pria yang membenarkan mobilnya tadi pagi tiba-tiba terlintas di kepalanya.

"Pemuda itu tampan dan sederhana" gumam Abimanyu.

Ia pun langsung meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang.

"Rocky, selidiki kehidupan seorang pria. Serahkan hasilnya padaku secepatnya. Untuk alamatnya akan aku kirim padamu" perintah Abimanyu pada orang suruhannya.

Sesudah selesai menghubungi seseorang, ia langsung meraih pigura yang memperlihatkan poto seorang wanita yang tengah tersenyum ayu.

Di tatapnya poto itu dengan wajah yang terbias sendu. Entah jika sedang kalut, Abimanyu selalu saja menjadikan poto wanita itu sebagai obatnya kesedihannya.

"Renata, maafkan aku! Aku sudah gagal menjaga dan mendidik Carissa sehingga Carissa menjadi wanita yang murah dan tidak bisa menjaga martabatnya. Renata, andai kamu masih ada, mungkin aku tidak akan kesepian seperti ini. Kamu selalu ada untuk menjadi teman bicara. Kepergianmu membawa semua api kehidupanku. Tenanglah di sisi Tuhan, istriku. Semoga kita bisa bersatu kembali di alam baka" ucap Abimanyu dengan nafas berat lalu memeluk poto wanita itu.

Sekilas tentang Renata, mendiang istri abimanyu. Wanita cantik yang sangat Abimanyu cintai itu menderita kelumpuhan semenjak melahirkan Carissa. Dengan telaten Abimanyu merawatnya meskipun pria itu sangat sibuk atau pun ia bisa menyuruh perawat sekalipun tetapi Abimanyu ingin dirinya lah yang mengurus sang istri.

"Sebaiknya kamu jangan memberi ASI pada bayi kita, biar kan Carissa meminum susu formula saja. Kamu harus istirahat total" cegah Abimanyu ketika Renata memberikan ASInya pada Carissa bayi.

"Tidak Mas, sampai kapanpun aku akan memberikan ASI ku pada anakku. Yang lumpuh itu kakiku, bukan dadaku. Aku tidak mau anakku meminum susu formula" balas Renata sembari memandang sendu Carissa kecil.

Jika sudah begini, Abimanyu tak bisa berbuat apa-apa. Renata sangat menyayangi bayinya, bahkan kesehatannya harus tergadaikan demi lahirnya Carissa ke dunia.

Wanita itu selama hidupnya telah memberikan kesan yang sangat mendalam pada Abimanyu sehingga ia tidak mau menikah lagi sepeninggal Renata walau ia sudah menduda hampir seumur dengan Carissa. Keluarga besarnya selalu mendesak untuk dirinya mencari lagi istri, tetapi Abimanyu selalu menolak sampai keluarganya berhenti sendiri dan tidak pernah lagi menyuruhnya.

Ketika ia sedang termenung, ponselnya berdering. Di sana tertulis nama supir pribadinya menghubunginya.

"Hallo, Sul!" sapa Abimanyu.

"Tuan gawat Taun, Nona Carissa mengamuk dan memukul-mukul perutnya" ucap Samsul

"Astaga Carisaa!! Tahan dia Sul, jangan sampai melukai kandungannya. Saya pulang sekarang" ucap Abimanyu segera meninggalkan kantornya.

Di rumah, Carissa masih mengamuk karena ia belum sanggup menerima kehamilannya, apalagi mengingat Leonard tidak mau bertanggung jawab.

"Arghhhhhh.... Bayi sialan, kenapa kau malah tumbuh di rahimku. Haram jadah kau anak dajal" racau Carissa sembari terus memukuli perutnya yang masih rata itu.

"Sabar Non, sabar jangan seperti ini. Bayi ini tidak bersalah Non, tolong jangan semakin membuat anda berdosa" ART yang bernama Nunung itu memegang tubuh Carissa.

"Lepas kan saya Bi Nunung, saya akan membunuh bayi haram ini. Laki-laki itu jahat, laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab. Saya tidak sanggup membesarkan si haram ini seorang diri. Dia harus musnah, saya menolaknya" racau Carissa.

"Tidak ada anak haram, Non. Bibi mau mengurusi bayi ini nantinya. Tolong jangan seperti ini. Kita besarkan bersama-sama di rumah ini. Kami para pembantu siap merawat bayi anda" ucap Nunung dengan perasaan sedih.

"Mamang juga mau menjaga anak Nona Carissa disini. Jangan ya Non, kasihan dia!" timpal Samsul.

Tak lama Abimanyu pun datang, ia melihat keadaan Carissa yang menyedihkan swdang terikat oleh tali gorden.

"Maaf Tuan saya terpaksa mengikat Nona Carissa karena ia terus mengamuk dan memukul-mukul perutnya" ucap Samsul.

"Tidak apa-apa Sul, itu lebih baik!" balas Abimanyu.

"Lepaskan, lepaskan !" teriak Carissa dengan bringas.

"Dudukan dia kursi!" perintah Abimanyu pada Mahmud.

Mahmud langsung menggendong Carissa lalu ia dudukan di atas sofa.

"Lepaskan aku Pi lepaskan!" rengek Carissa.

"Jangan bertindak bodoh Carissa! Anak ini anakmu" ucap Abimanyu.

"Dia bukan anakku, aku tidak sudi mempunyai anak haram yang jelas-jelas tidak aku kehendaki. Anak setan, sebaiknya kau mati saja dari pada hidup tidak berguna" maki Carissa pada perutnya.

Plak!!!!!

Abimanyu menampar wajah Carissa, ia tidak suka dengan perkataan sang putri.

"Jaga omonganmu, Carissa. Itu salahmu bukan salah anak itu. Kau yang selalu berbuat zina dengan si artis bajing@n itu dan sekarang rasakan akibatnya. Jangan sampai kau bertindak di luar batas dengan kehamilanmu. Jika kau berani-berani mencoba menggugurkannya, maka aku tidak segan-segan mencoret mu dari kartu keluarga. Aku akan melempar mu ke jalanan dan sudah bisa di pastikan kau tidak akan mendapat sepeserpun dari hartaku" putus Abimanyu lalu pergi dari hadapan Carissa menuju kamar ya.

Carissa masih meraung-raung tetapi sekarang sudah sedikit tenang. Impiannya untuk berlaga di New york fashion show musim semi ini harus kandas gara-gara kehamilannya..

Carissa pun di bawa ke kamarnya untuk beristirahat...

Sebaliknya di rumah Armand, pria itu menatap sendu semua barang-barang hantaran yang akan ia bawa di acara pernikahannya tetapi barang-barang itu kini tidak punya tujuan akan di berikan pada siapa.

Bagi Armand, ia tidak mungkin secepat itu bisa bisa mendapatkan kekasih apalagi wanita yang siap ia nikahi secepatnya.

Indah yang tidak melihat sang putra di dalam bengkelnya, ia langsung mengeceknya kedalam ruang belakang. Dan benar ternyata Armand sedang memandang deretan barang hantaran yang akan di bawa sewaktu nanti menikah dengan Nina, namun kandas.

"Jual saja barang-barang nya, lumayan bisa kembali lagi uangnya walau tidak mungkin sama harganya!" ucap Indah.

"Tidak Bu, buat Ibu saja!" balas Armand.

Sakit hati Indah mendengarnya ketika nada bicara sang putra seakan pasrah begitu saja dengan takdir. Indah tahu betul bagaimana Armand bekerja keras menabung untuk membeli semua perlengkapan hantaran itu, namun breng$eknya Nina malah mengkhianati putranya.

"Kamu akan dapat wanita yang jauh lebih baik!" ucap Indah menyakinkan sang putra.

"Ya semoga saja Bu!" balas Armand.

Armand pun kembali lagi ke bengkel miliknya yang kebetulan ada di sebelah rumahnya. Bengkel yang selama ini menjadi tempat Armand untuk mencari rejeki. Bengkel itu juga warisan dari mendiang Bapaknya.

Armand bukanlah pemuda yang bodoh, sewaktu lulus kuliah ia pernah melamar di perusahaan yang ada di Swiss dan mempunyai jabatan yang mentereng di sebuah perusahaan terkemuka di bidang perbankan, sesudah lima tahun dirinya berkarir, ia memutuskan resign setelah Bapaknya meninggal dunia. Ia tidak tega meninggalkan Indah sendirian di rumah.

Banyak yang menyayangkan keluarnya Armand dari perusahaan itu, karena mengingat gajinya yang tinggi, tetapi Armand tidak memikirkan itu, baginya menemani sang Ibu adalah hal yang terpenting dan tidak ternilai harganya.

Terpopuler

Comments

Mr.VANO

Mr.VANO

apakah Arman mau di jodohkan dg anakny Abimanyu.

2024-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!