Klub Malam

Happy Reading ❤

Nayra masuk kuliah seperti biasanya. Sehabis pulang dari Rumah Sakit, Nayra langsung bergegas mandi dan langsung menuju kampusnya. Setidaknya ia bisa sedikit lebih tenang dengan kehadiran Bu Jasmin, wanita paruh baya itu bisa menjaga Evano untuk sementara waktu sampai kuliahnya selesai.

"Nay." panggil Erina.

Nayra menoleh, menatap Erina yang tengah berjalan mendekat. "Kenapa?"

"Gimana keadaan Evano?" tanya Erina setelah sampai dihadapan Nayra.

"Masih sama, gak ada kemajuan." ujar Nayra dengan lesu. Nayra pun duduk di salah satu bangku, diikuti Erina yang duduk di samping nya.

"Lo yang kuat, ya." 

Nayra mengangguk, setidaknya masih ada Erina yang akan selalu ada untuknya.

"Gue mau cari kerja lagi, Rin." ujar Nayra. Tatapan nya kosong kedepan.

"Ha? Yang bener aja! Lo mau nyiksa diri lo sendiri. Lo tuh udah punya kerjaan, dan lo mau cari lagi?!!" teriak Erina kesal. Bagaimanapun Erina tak mau melihat sahabatnya seperti ini.

"Gue lagi butuh biaya banget buat pengobata Evano, Rin."

Erina terdiam, menatap kasian Nayra yang matanya kini sudah mulai berair. Erina menarik Nayra kedalam pelukan nya, mengusap punggung yang kini mulai berger.

"Keluarin semuanya, Nay." ujar Erina. 

Nayra malah semakin menangis, tangan nya bergerak memeluk Erina erat.

Selang beberapa menit akhirnya tangisan Nayra mereda. Pelukan keduanya terlepas saat Erina menjauhkan tubuhnya.

"Gue punya kenalan, namanya Eros. Dia lagi cari seseorang buat ditempatkan di klub nya yang sedang ramai saat ini. Tapi..."

"Gue mau kok." Nayra menjawab mantap.

Erina menatap tak percaya. Nayra adalah gadis baik-baik. Gadis itu sama sekali tak pernah memasuki area terlarang seperti itu, haram untuk Nayra menginjakan kakinya disana.

Tapi lihatlah sekarang, gadis itu bahkan tak memperdulikan resikonya jika bekerja di klub malam.

"Lo,,, serius mau?" 

Anggukan Nayra membuat Erina menghela napas pasrah.  Dia lalu menelepon teman nya yang bernama Eros itu, deringan ketiga akhirnya terhubung.

Nayra menatap cemas Erina yang kini tengah berteleponan. Semoga saja, semoga ia bisa memiliki pekerjaan tambahan untuk pengobatan nya Evano.

"Gimana?" tanya Nayra penasaran.

"Lo bisa langsung kerja dari jam 9 malem sampai jam 3 pagi." jelas Erina.

"Lo serius? Gak perlu pake surat lamaran segala?"

"Tenang aja, gue kenal banget sama pemiliknya. Jadi lo tinggal terima beres aja."

Brukk

"Waaaaww." Erina hampir saja terjengkang saat mendapat pelukan mendadak dari Nayra.

"Makasih, Rin."

Erina mengangguk berusaha melepaskan pelukan Nayra yang semakin mencengkik lehernya.

"Lepas! Lo mau bikin gue mati apa?!!" Sentak Erina kesal. Nayra terkekeh dan melepaskan pelukan nya.

"Tapi inget, kalo ada apa-apa lo tinggal telepon gue aja. Gue bisa aduin langsung sama pemiliknya." 

Nayra mendengus lalu kepalanya mengangguk semangat mendengar kekhawatiran itu.

....

Malam pun tiba.

Kini Nayra tengah berada di tengah-tengah manusia yang sedang berhura-hura. Pakaian seksi yang dikenakan nya sungguh membuatnya risih, apalagi tatapan para pria hidung belang itu selalu menatap bajunya yang memperlihatkan sedikit belahan dadanya.

"Nay, bisa anterin minuman ini ke ruangan atas nomer satu?" suara teriakan Doni terdengar sangat kecil di telinganya karena suara bising musik dj di lantai dansa.

Nayra mengangguk. "Bisa, Bang." 

Nayra pun meraih nampan yang berisi 3 buah botol minuman yang tak diketahui namanya. Kemudian langkahnya terayun sampai tibalah dilantai atas.

Sesaat Nayra ragu untuk masuk kedalam. Ruangan ini terlihat sangat privasi, dan megah karena pintu masuknya pun hanya bisa diakses oleh kartu yang dipegang nya sekarang.

Kartu itu hanya dimiliki oleh pekerja disini, dan ia pun mendapatkan nya tepat setelah ia mulai bekerja sejak dua jam yang lalu.

Setelah memantapkan hatinya. Perlahan Nayra menggesekan kartu itu hingga terdengar bunyi 

'Klik'

"Wuiih, akhirnya datang juga. Sini-sini taruh di meja ya, cantik."

Nayra meneguk ludahnya susah payah. Baru juga memasuki ruangan, tetapi godaa dari lelaki asing itu sungguh membuatnya tak nyaman. Suasana disini terlihat sangat mencekam, dekorasi nya pun hanya berwarna hitam dan gold membuat suasa semakin menakutkan.

Nayra menyimpan botol-botol itu diatas meja sesuai instruksi cowok tadi.

"Silahkan di nikmati, Tuan." ucap Nayra lembut. 

Setelah dirasa tugasnya sudah selesai, Nayra kembali berdiri dan siap untuk meninggalkan ruangan ini, tetapi suara dingin selanjutnya membuat tubuh Nayra menegang kaku.

"Mau kemana? Temenin gue dulu disini." cowok itu menarik tangan Nayra sampai jatuh membentur dada bidangnya.

"Hmm,,,, wangiiinya." cowok itu meracau, sambil menghirup wangi Vanilla yang keluar dari tubuh Nayra.

Nayra menahan napasnya, kedua tangan nya mencoba melepaskan pelukan yang kini melilit di tubuhnya. Cowok itu mabuk, Nayra panik saat tangan cowok itu mulai merayap ke pahanya.

"Tolong jangan kurang ajar, Tuan." Nayra mendorong cowok itu sampai terhuyung kebelakang, kemudian ia berbalik dan siap meraih gagang pintu. Tapi rencananya gagal tatkala cowok itu lebih cepat menarik tangan Nayra hingga tubuhnya jatuh diatas sofa.

Cowok itu tertawa, mengusap pipi Nayra yang terasa sangat lembut. "Wooow baru kali ini ada yang nolak gue." cowok itu mengukung tubuh menggoda yang kini berada di bawahnya. Baru saja bibirnya hendak menempel, tapi seseorang datang dengan rusuh membuat cowok itu langsung bergerak menjauh.

"Astaga! RIZKY!!! Lo bener-bener ya! Lo apain pegawai gue!!!" teriakan itu membuat Nayra mendongakan kepalanya. Eros, pemilik klub itu membantu Nayra untuk berdiri.

"Kamu gak papa?" tanya Eros membuat Nayra menggeleng kaku.

"Saya tidak papa, terima kasih Pak." ucap Nayra tulus.

Eros pun mengangguk, tatapan nya beralih menatap sahabatnya.

"Minta maaf gak lo? Dia temen gue Ky lo jangan malu-maluin gue." kesal Eros sambil menipuk kepala Rizky dengan map yang berada ditangan nya.

Rizky mendengus sebal, tubuhnya bergerak ke samping memunggungi sahabatnya. "Ogah! Gue belum apa-apain dia juga. Jangan lebay lo!" sahut Rizky yang kembali menutup matanya dengan tangan, kepalanya berat sekali karena terlalu banyak minum.

"Lo-"

"Gue ngantuk Ros jangan ganggu gue." Rizky mengibaskan tangan nya menghentikan ucapan Eros.

"Sialan! Udah berapa kali gue bilang jangan panggil gue kaya gitu." sungut Eros sambil membuang napas nya kasar. Eros paling tidak suka jika sudah mendengar namanya di sebut dengan nama perempuan. Ah sudahlah berbicara dengan orang mabuk sama saja berbicara dengan orang gila. batin Eros kesal.

"Kalo begitu, saya permisi dulu Tuan." setelah merapihkan sedikit pakaian nya yang terlihat berantakan, Nayra menundukan kepalanya untuk pamit undur diri.

Eros mengalihkan tatapan nya menatap Nayra. Bibirnya menyungging senyum yang dapat memikat hati para wanita. Tetapi tidak untuk Nayra, gadis itu terlihat sangat risih jika berdekatan dengan nya.

"Hm, kembalilah bekerja. Lain kali jangan sendiri jika mengantar minuman ke ruangan privasi seperti ini." ucap Eros memperingati. Pasalnya Erina, gadis bar-bar itu sudah meneror nya untuk memantau sahabatnya yang bernama Nayra. Untung saja dirinya tepat waktu dan bisa menyelamatkan Nayra dari buaya darat seperti Rizky.

Nayra hanya mengangguk saja, lalu berbalik dan keluar dari ruangan yang membuat jantung nya berdebar takut.

^^^Bersambung....^^^

...Jangan lupa. vote and coment sebagai dukungan kalian untuk cerita ini....

...Follow juga ig...

...story_relationship...

...Sampai bertemu di part selanjutnya...

See you

ranintanti

Terpopuler

Comments

Aulia Putry Hermadi

Aulia Putry Hermadi

takut di papain

2021-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Menyakitkan
2 Tanpa Evano
3 Klub Malam
4 Bara
5 Obsesi Bara
6 Bertemu
7 Tawaran
8 Berusaha Menerima
9 Menerima Kesepakatan
10 Keterpaksaan
11 Terluka
12 Maafkan Aku
13 Dipecat
14 Dulu
15 Calon Istri
16 Membaik
17 Nungguin Vano
18 Ungkapan Maaf
19 Keadaan
20 Janji
21 Semerah Buah Tomat
22 Pingsan
23 Bangun
24 Tertangkap Basah
25 Kabar Baik
26 Perasaan Bersalah
27 Diusir
28 Meratap
29 TAKAN KU LEPAS | 29
30 TAKAN KU LEPAS | 30
31 TAKAN KU LEPAS | 31
32 TAKAN KU LEPAS | 32
33 TAKAN KU LEPAS | 33
34 TAKAN KU LEPAS | 34
35 TAKAN KU LEPAS | 35
36 TAKAN KU LEPAS | 36
37 TAKAN KU LEPAS | 37
38 TAKAN KU LEPAS | 38
39 TAKAN KU LEPAS | 39
40 TAKAN KU LEPAS | 40
41 TAKAN KU LEPAS | 41
42 TAKAN KU LEPAS | 42
43 TAKAN KU LEPAS | 43
44 TAKAN KU LEPAS | 44
45 TAKAN KU LEPAS | 45
46 TAKAN KU LEPAS | 46
47 TAKAN KU LEPAS | 47
48 TAKAN KU LEPAS | 48
49 TAKAN KU LEPAS | 49
50 TAKAN KU LEPAS | 50
51 TAKAN KU LEPAS | 51
52 TAKAN KU LEPAS | 52
53 TAKAN KU LEPAS | 53
54 TAKAN KU LEPAS | 54
55 TAKKAN KU LEPAS | 55
56 TAKAN KU LEPAS | 56
57 TAKAN KU LEPAS | 57
58 TAKAN KU LEPAS | 58
59 TAKAN KU LEPAS | 59
60 TAKAN KU LEPAS | 60
61 TAKAN KU LEPAS | 61
62 TAKAN KU LEPAS | 62
63 TAKAN KU LEPAS | 63
64 TAKAN KU LEPAS | 64
65 TAKAN KU LEPAS | 65
66 TAKAN KU LEPAS | 66
67 TAKAN KU LEPAS | 67
68 TAKKAN KU LEPAS | 68
69 TAKKAN KU LEPAS | 69
70 TAKAN KU LEPAS | 70
71 TAKAN KU LEPAS | 71
72 TAKAN KU LEPAS |72
73 TAKAN KU LEPAS | 73
74 TAKAN KU LEPAS | 74
75 TAKAN KU LEPAS | 75
76 TAKAN KU LEPAS | 76
77 TAKAN KU LEPAS | 77
78 TAKAN KU LEPAS | 78 END
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kabar Menyakitkan
2
Tanpa Evano
3
Klub Malam
4
Bara
5
Obsesi Bara
6
Bertemu
7
Tawaran
8
Berusaha Menerima
9
Menerima Kesepakatan
10
Keterpaksaan
11
Terluka
12
Maafkan Aku
13
Dipecat
14
Dulu
15
Calon Istri
16
Membaik
17
Nungguin Vano
18
Ungkapan Maaf
19
Keadaan
20
Janji
21
Semerah Buah Tomat
22
Pingsan
23
Bangun
24
Tertangkap Basah
25
Kabar Baik
26
Perasaan Bersalah
27
Diusir
28
Meratap
29
TAKAN KU LEPAS | 29
30
TAKAN KU LEPAS | 30
31
TAKAN KU LEPAS | 31
32
TAKAN KU LEPAS | 32
33
TAKAN KU LEPAS | 33
34
TAKAN KU LEPAS | 34
35
TAKAN KU LEPAS | 35
36
TAKAN KU LEPAS | 36
37
TAKAN KU LEPAS | 37
38
TAKAN KU LEPAS | 38
39
TAKAN KU LEPAS | 39
40
TAKAN KU LEPAS | 40
41
TAKAN KU LEPAS | 41
42
TAKAN KU LEPAS | 42
43
TAKAN KU LEPAS | 43
44
TAKAN KU LEPAS | 44
45
TAKAN KU LEPAS | 45
46
TAKAN KU LEPAS | 46
47
TAKAN KU LEPAS | 47
48
TAKAN KU LEPAS | 48
49
TAKAN KU LEPAS | 49
50
TAKAN KU LEPAS | 50
51
TAKAN KU LEPAS | 51
52
TAKAN KU LEPAS | 52
53
TAKAN KU LEPAS | 53
54
TAKAN KU LEPAS | 54
55
TAKKAN KU LEPAS | 55
56
TAKAN KU LEPAS | 56
57
TAKAN KU LEPAS | 57
58
TAKAN KU LEPAS | 58
59
TAKAN KU LEPAS | 59
60
TAKAN KU LEPAS | 60
61
TAKAN KU LEPAS | 61
62
TAKAN KU LEPAS | 62
63
TAKAN KU LEPAS | 63
64
TAKAN KU LEPAS | 64
65
TAKAN KU LEPAS | 65
66
TAKAN KU LEPAS | 66
67
TAKAN KU LEPAS | 67
68
TAKKAN KU LEPAS | 68
69
TAKKAN KU LEPAS | 69
70
TAKAN KU LEPAS | 70
71
TAKAN KU LEPAS | 71
72
TAKAN KU LEPAS |72
73
TAKAN KU LEPAS | 73
74
TAKAN KU LEPAS | 74
75
TAKAN KU LEPAS | 75
76
TAKAN KU LEPAS | 76
77
TAKAN KU LEPAS | 77
78
TAKAN KU LEPAS | 78 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!