Takan Ku Lepas

Takan Ku Lepas

Kabar Menyakitkan

Nayra cepat-cepat membereskan peralatan tulisnya kala dosen perempuan itu keluar dari kelasnya.

"Buru-buru banget Nay, mau kemana sih?"

Pertanyaan itu membuat Nayra menatap ke samping. Erina-sahabatnya sejak awal masuk kampus itu menatapnya dengan raut bingung.

"Ada deeh. Yang jomblo mending diem." ejek Nayra sembari terkekeh pelan. Buru-buru Nayra pun kembali memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

Erina mendengus kesal. Nayra memang selalu mengejeknya seperti itu, membuat dirinya harus mengelus dada sabar. "Palingan juga ngebucin sama si Evano." cibir Erina.

Nayra memang sudah berhubungan dengan Evano sejak masa orientasi kampus, keduanya memang kerap kali bersama dan sampai sekarang pun mereka telah resmi berpacaran. Mungkin jika dihitung, sudah hampir 2 atau 3 tahunan? Ahh entah, Erina lupa.

Nayra tertawa pelan menyampirkan tas kecilnya di pundak. "Yee lo syirik aja. Makanya cari pacar sana."

"Lo kita nyari pacar kaya nyari kutang apa?! Gampang banget kalo ngomong." sinis Erina.

Mereka berjalan beriringan di koridor kampus, tidak ada lagi jadwal sehingga keduanya dapat pulang lebih awal.

"Pacar lo belum jemput?" tanya Erina sesampainya di parkiran kampus.

Nayra menggeleng, membuka ponselnya dan melihat satu pesan dari Evano.

Sayang, aku agak telat ya. Isi bensin dulu.

Nayra tersenyum kecil. Pesan singkat itu setidaknya mampu membuat hatinya sedikit lebih tenang. "Lo duluan aja, dia lagi di jalan kok." terang Nayra memberitahu kepada sahabatnya.

Erina mengangguk. Gadis itu mulai menaiki motor matic nya. "Gue duluan, Nay." pamit Erina sembari menstrater motornya.

"Atiati di jalan, jangan ngebut." teriak Nayra kala melihat Erina tengah menjalankan motornya menjauh. Erina hanya mengacungkan jempolnya saja.

Nayra menggeleng pelan melihat tingkah sahabatnya. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang. Nayra tersenyum cerah, tangan nya melambai kala dari kejauhan motor milik Evano mulai mendekat.

"Kamu nunggu lama?" tanya Evano setelah menghentikan laju motornya. Evano pun memberikan helm biru kepada Nayra. Tetapi gadis itu hanya diam, tak berniat untuk mengambil.

Sebalah alis Evano terangkat. "Kenapa?" tanya Evano kala Nayra tak kunjung mengambil helm nya.

"Pasangin." suara Nayra terdengar merengek. Evano terkekeh, dan mulai memakaikan helm biru itu di kepala Nayra.

"Dasar manja." cetus Evano sembari menyentilhhh kening Nayra pelan. Gadis itu mangaduh, walau tidak terlalu sakit, tetap saja Nayra mengusap keningnya.

"Sakit tau." Nayra cemberut. Namun langsung tersenyum, kala Evano lah yang kini menggantikan tangan nya untuk mengusap keningnya.

"Maaf, sakit ya?" Evano mencondongkan tubuhnya ke depan untuk bisa meniup kening Nayra pelan. "Masih sakit?" tanya Evano memastikan.

Nayra tersenyum dan menggeleng pelan. "Udah gak sakit kok." Nayra menjauhkan tangan Evano dari keningnya. "Ayo, katanya mau jalan-jalan."

"Astaga aku sampai lupa." Evano terkekeh menepuk pelan kepalanya karena sempat melukapan janjinya dengan sang pacar. "Yaudah, ayo naik." lanjut Evano yang mulai membantu pacarnya agar menaiki motornya yang tinggi.

Setelah melihat Nayra duduk nyaman di belakang tubuhnya. Evano menarik kedua tangan Nayra agar memeluk perutnya. "Pegangan ya, aku mau ngebut. Udah mendung soalnya mau hujan." Evano mulai menjalankan motornya membelah kota Jakarta yang padat oleh pengendara lain.

Nayra tersenyum, kedua mata tertutup menikmati sapuan angin yang menerpa wajahnya. Kepalanya bersender di punggung tegap milik Evano.

"Nyaman." gumam Nayra pelan yang hanya terdengar oleh dirinya saja.

.....

Sesampai mereka di cafe, Nayra lebih dulu turun dan menyerahkan helm kepada Evano. "Untung saja hujan nya pas kita sampai." celetuk Nayra yang mulai merapihkan rambutnya yang terlihat berantakan.

Hujan semakin deras, Evano yang sudah melepaskan helm nya langsung menarik Nayra ke tepian. Evano tak ingin Nayra sakit karena kehujanan. Evano dengan cepat menangkup pipi Nayra menggunakan kedua tangan nya.

"Dingin ya?" Evano mengusap pipi Nayra yang terlihat memerah. Mendapat anggukan dari pacarnya, Evano langsung melepaskan jaket kulitnya, memakaikan nya pada tubuh kecil Nayra.

"Kalo aku yang pake nanti kamu gimana?" raut sedih terpancar dikedua mata itu. Evano tersenyum kecil lalu di kecupnya pipi Nayra sekilas.

"Gak apa-apa, aku ini cowok." timpal Evano.

Mendengar itu Nayra cemberut. "Nanti kalo kamu sakit gimana?"

"Ya jangan sampe dong. Masuk aja ayo, disini dingin." Evano lalu menggiring Nayra memasuki cafe. Nayra sendiri pun hanya bisa mengangguk dengan bibir yang mulai terlihat membiru.

Keduanya lalu duduk di sudut ruangan.

"Aku pesenin coklat panas, mau?" Evano menggosok tangan Nayra yang terasa dingin. Sesekali Evano meniupnya sehingga menghantarkan rasa hangat.

Nayra mengangguk saja, membiarkan Evano yang memilih menu makanan nya. Entahlah, Nayra memang paling lemah jika sudah cuaca seperti ini, dirinya akan mudah sekali terserang flu.

Selang beberapa menit, pesanan pun datang. Nayra mengerutkan keningnya bingung melihat hanya dirinya saja yang dipesankan. "Kamu gak makan?" tanya Nayra.

Evano menggeleng. "Kamu aja yang makan, aku cuman pesen coffe kok." Evano lalu meraih gelas yang terlihat mengepul itu, meniupnya sesaat.

"Kita makan berdua ya?"

"Enggak, buat kamu aja. Aku udah makan tadi sehabis pulang kerja." jelas Evano. Cowok itu memang selesai kuliah akan langsung bekerja di rumah makan padang untuk mengisi waktu luangnya. Sama seperti dirinya yang bekerja di supermarket dekat rumah.

"Habisin ya, jangan sampe ada sisa." lanjut Evano yang mulai menyeruput kopinya.

Waktu terus berlalu, hujan pun sudah mulai mereda, hanya rintik-tintiknya saja yang membasahi bumi. Nayra bahkan sudah menghabiskan semua makanan nya sampai tak tersisa. Nayra memang lapar, sejak siang tadi perutnya belum terisi apapun.

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, Nayra menatap Evano yang sedang memainkan ponselnya. "Vano, ayo pulang. Aku takut Bunda khawatir." kata Nayra.

"Ayo, kamu tunggu disini ya. Aku bayar dulu." mendapat anggukan dari Nayra, Evano mulai beranjak dari duduknya untuk membayar.

Hanya sebentar, karena cafe yang sepi membuat Evano dengan cepat menyelesaikan pembayaran nya. Lalu keduanya mulai berjalan keluar. Evano lebih dulu memakaikan helm di kepala Nayra, barulah diikuti dirinya yang mulai menaiki motornya.

"Pegangan." setelah merasakan jika Nayra memeluknya, Evano pun mulai menjalankan motornya.

.....

Tangan Nayra melambai melihat motor pacarnya yang perlahan menjauh. Setelah tak terlihat lagi, barulah kakinya bergerak melangkah memasuki rumahnya.

"Loh, Kak Sarah mau kemana?" melihat kakaknya yang lebih dulu membukakan pintu membuat Nayra refleks terdiam. Menatap Sarah yang mulai berlari menjauh.

"Bunda belum pulang, kamu jaga rumah." teriak Sarah dari kejauhan. Tanpa mendengar balasan dari Nayra, Sarah langsung masuk ke dalam taxi yang sudah di pesan nya.

Nayra mendengus, lagi-lagi dirinya di tinggal. Sarah memang tak pernah betah dirumah, ada saja alasan yang membuat cewek itu pergi.

Setelah melihat taxi itu menjauh, barulah Nayra mulai memasuki rumahnya.

Sepi.

Ayahnya memang meninggal sejak setahun yang lalu, dan itu masih membekas di relung hatinya yang terdalam. Penyakit jantung yang diderita ayahnya membuatnya tak dapat bertahan lebih lama.

Dert

Dert

Sebuah panggilan masuk dari nomer tak dikenal. Nayra ragu untuk mengangkatnya. Ia pun menimbang sebentar, setelah dirasa yakin Nayra langsung menggeser tombol hijau itu.

'Halo, kami dari pihak kepolisian ingin mengabarkan jika saudara yang bernama Evano Danendra tengah mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan xira.'

Prak

Ponsel yang di gengamnya meluncur, tubuh Nayra limbung sampai terbentur sisi sofa. Jantungnya berdetak cepat, masih tak menyangka.

'Saudra Evano telah dilarikan ke rumah sakit Medika. Dimohon untuk-'

Nayra tak lagi dapat mendengar suara itu, telinganya ditutup rapat-rapat menggunakan kedua tangan nya. Tidak! Ini tidak mungkin. Padahal jelas-jelas Evano baru saja mengantarnya pulang.

Bersambung....

Jangan lupa. vote and coment sebagai dukungan kalian untuk cerita ini.

Sampai bertemu di part selanjutnya

See you

ranintanti

Terpopuler

Comments

Aulia Putry Hermadi

Aulia Putry Hermadi

sedih aku

2021-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Menyakitkan
2 Tanpa Evano
3 Klub Malam
4 Bara
5 Obsesi Bara
6 Bertemu
7 Tawaran
8 Berusaha Menerima
9 Menerima Kesepakatan
10 Keterpaksaan
11 Terluka
12 Maafkan Aku
13 Dipecat
14 Dulu
15 Calon Istri
16 Membaik
17 Nungguin Vano
18 Ungkapan Maaf
19 Keadaan
20 Janji
21 Semerah Buah Tomat
22 Pingsan
23 Bangun
24 Tertangkap Basah
25 Kabar Baik
26 Perasaan Bersalah
27 Diusir
28 Meratap
29 TAKAN KU LEPAS | 29
30 TAKAN KU LEPAS | 30
31 TAKAN KU LEPAS | 31
32 TAKAN KU LEPAS | 32
33 TAKAN KU LEPAS | 33
34 TAKAN KU LEPAS | 34
35 TAKAN KU LEPAS | 35
36 TAKAN KU LEPAS | 36
37 TAKAN KU LEPAS | 37
38 TAKAN KU LEPAS | 38
39 TAKAN KU LEPAS | 39
40 TAKAN KU LEPAS | 40
41 TAKAN KU LEPAS | 41
42 TAKAN KU LEPAS | 42
43 TAKAN KU LEPAS | 43
44 TAKAN KU LEPAS | 44
45 TAKAN KU LEPAS | 45
46 TAKAN KU LEPAS | 46
47 TAKAN KU LEPAS | 47
48 TAKAN KU LEPAS | 48
49 TAKAN KU LEPAS | 49
50 TAKAN KU LEPAS | 50
51 TAKAN KU LEPAS | 51
52 TAKAN KU LEPAS | 52
53 TAKAN KU LEPAS | 53
54 TAKAN KU LEPAS | 54
55 TAKKAN KU LEPAS | 55
56 TAKAN KU LEPAS | 56
57 TAKAN KU LEPAS | 57
58 TAKAN KU LEPAS | 58
59 TAKAN KU LEPAS | 59
60 TAKAN KU LEPAS | 60
61 TAKAN KU LEPAS | 61
62 TAKAN KU LEPAS | 62
63 TAKAN KU LEPAS | 63
64 TAKAN KU LEPAS | 64
65 TAKAN KU LEPAS | 65
66 TAKAN KU LEPAS | 66
67 TAKAN KU LEPAS | 67
68 TAKKAN KU LEPAS | 68
69 TAKKAN KU LEPAS | 69
70 TAKAN KU LEPAS | 70
71 TAKAN KU LEPAS | 71
72 TAKAN KU LEPAS |72
73 TAKAN KU LEPAS | 73
74 TAKAN KU LEPAS | 74
75 TAKAN KU LEPAS | 75
76 TAKAN KU LEPAS | 76
77 TAKAN KU LEPAS | 77
78 TAKAN KU LEPAS | 78 END
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kabar Menyakitkan
2
Tanpa Evano
3
Klub Malam
4
Bara
5
Obsesi Bara
6
Bertemu
7
Tawaran
8
Berusaha Menerima
9
Menerima Kesepakatan
10
Keterpaksaan
11
Terluka
12
Maafkan Aku
13
Dipecat
14
Dulu
15
Calon Istri
16
Membaik
17
Nungguin Vano
18
Ungkapan Maaf
19
Keadaan
20
Janji
21
Semerah Buah Tomat
22
Pingsan
23
Bangun
24
Tertangkap Basah
25
Kabar Baik
26
Perasaan Bersalah
27
Diusir
28
Meratap
29
TAKAN KU LEPAS | 29
30
TAKAN KU LEPAS | 30
31
TAKAN KU LEPAS | 31
32
TAKAN KU LEPAS | 32
33
TAKAN KU LEPAS | 33
34
TAKAN KU LEPAS | 34
35
TAKAN KU LEPAS | 35
36
TAKAN KU LEPAS | 36
37
TAKAN KU LEPAS | 37
38
TAKAN KU LEPAS | 38
39
TAKAN KU LEPAS | 39
40
TAKAN KU LEPAS | 40
41
TAKAN KU LEPAS | 41
42
TAKAN KU LEPAS | 42
43
TAKAN KU LEPAS | 43
44
TAKAN KU LEPAS | 44
45
TAKAN KU LEPAS | 45
46
TAKAN KU LEPAS | 46
47
TAKAN KU LEPAS | 47
48
TAKAN KU LEPAS | 48
49
TAKAN KU LEPAS | 49
50
TAKAN KU LEPAS | 50
51
TAKAN KU LEPAS | 51
52
TAKAN KU LEPAS | 52
53
TAKAN KU LEPAS | 53
54
TAKAN KU LEPAS | 54
55
TAKKAN KU LEPAS | 55
56
TAKAN KU LEPAS | 56
57
TAKAN KU LEPAS | 57
58
TAKAN KU LEPAS | 58
59
TAKAN KU LEPAS | 59
60
TAKAN KU LEPAS | 60
61
TAKAN KU LEPAS | 61
62
TAKAN KU LEPAS | 62
63
TAKAN KU LEPAS | 63
64
TAKAN KU LEPAS | 64
65
TAKAN KU LEPAS | 65
66
TAKAN KU LEPAS | 66
67
TAKAN KU LEPAS | 67
68
TAKKAN KU LEPAS | 68
69
TAKKAN KU LEPAS | 69
70
TAKAN KU LEPAS | 70
71
TAKAN KU LEPAS | 71
72
TAKAN KU LEPAS |72
73
TAKAN KU LEPAS | 73
74
TAKAN KU LEPAS | 74
75
TAKAN KU LEPAS | 75
76
TAKAN KU LEPAS | 76
77
TAKAN KU LEPAS | 77
78
TAKAN KU LEPAS | 78 END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!