BAB 19

(Keesokan harinya)

Mikha mengerjapkan matanya perlahan. Dia merasa ada sesuatu yang menimpa di atas dada yang membuat napasnya sedikit terasa berat.

"Eh, tangan siapa ini?" gumam Mikha seraya melihat ke arah sampingnya.

"Aaaa!" suara teriakan Mikha membuat orang yang tidur di sebelahnya terbangun karena kaget.

"Berisik!" Dion membekap Mikha dengan telapak tangannya.

"Em! Em!" Mikha memberikan kode agar Dion menyingkirkan tangannya dari mulutnya.

Dion segera menyingkirkan telapak tangan yang menutupi mulut Mikha.

"Kenapa kamu tidur di sini?!" Mikha bertanya sambil memelototkan matanya. Dia juga menutupi dada yang sempat di sentuh oleh Dion dengan selimut. Walau sebenarnya dada itu masih tertutup rapat oleh pakaian yang ia kenakan.

Dion bangkit dan duduk menghadap ke arah Mikha. "Hei, kamu lupa atau hilang ingatan? Kita ini sudah menikah semalam?!"

Mikha terdiam sejenak seraya mengingat beberapa kejadian yang sempat dia lupakan semalam.

"Eh, bukannya aku tidur di sofa semalam kenapa aku bisa berada di atas tempat tidur?" tanya Mikha yang akhirnya mengingat kejadian yang terjadi tadi malam. "Apa kamu yang sengaja memindahkan aku ke sini?" Mikha kembali memelototkan matanya menatap Dion.

"Kurang kerjaan amat aku memindahkanmu ke sini!" elak Dion. "Aku justru senang kalau kamu tidur di sofa, jadi tempat tidur ini akan semakin terasa sangat nyaman."

"Nyaman apanya? Buktinya tadi kamu memelukku bahkan kamu juga menyentuh itu," gumam Mikha lirih.

"Aku tidak sengaja," ucap Dion, "Lagian kita inikan pasangan sah, melakukan yang lebih dari itu juga tidak di larang. Malahan di wajibkan."

"Apa kamu mau kita melakukannya sekarang?" goda Dion dengan menaik turunkan alisnya.

"Sana main sama bantal!" Mikha melemparkan bantal yang ada di sampingnya ke muka Dion. Dia langsung turun dari tempat tidur dan berlari masuk ke dalam kamar mandi.

"Tidak enak kalau sama bantal," goda Dion lagi.

"Bodo!" suara Mikha terdengar kesal dari dalam kamar mandi.

Melihat tingkah Mikha yang kesal membuat Dion semakin ingin menggodanya. Baru saja masuk ke dalam kamar mandi, Mikha kembali ke luar.

Dia berjalan sambil melilitkan handuk di pinggangnya, padahal dia masih memakai baju lengkap.

"Kenapa?" tanya Dion saat melihat tingkah aneh istrinya.

"Cowok nyebelin apa kamu bisa membantuku?" tanya Mikha seraya menunjukkan gigi-gigi putihnya.

"Kalau kamu sudah tersenyum begitu pasti ada sesuatu." Dion menatap Mikha dengan tatapan penuh selidik.

"Bukan hal aneh kok. Aku cuma mau memintamu membelikan aku pembalut."

"Apa!?"

"Ish, jangan berteriak! Aku tidak tuli!" Mikha menutup telinga dengan kedua telapak tangannya.

"Kamu menyuruhku untuk membeli pembalut?" tanya Dion untuk meyakinkan dirinya kalau dia tidak salah mendengar barusan.

Mikha menjawabnya dengan anggukan.

"Ogah," jawab Dion mantap.

"Ya sudah, aku akan membelinya sendiri. Tapi jangan salahkan aku, kalau besok ada artikel bertuliskan 'Istri pengusaha kaya raya Dion Sebastian pergi ke mini market mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya'. Aku sih tidak akan malu, toh aku tidak telanjang." Mikha melirik ke arah Dion, dia tahu kalau laki-laki itu sedang memikirkan perkataannya.

"Iya-iya, aku belikan." Dion akhirnya setuju untuk membelikan Mikha pembalut.

"Kamu tunggu di sini, jangan kemana-mana!" seru Dion kepada Mikha.

Lagi-lagi Mikha membalasnya dengan senyuman.

Mikha begitu puas saat berhasil membuat Dion menuruti permintaannya, sebenarnya dia bisa saja menyuruh pelayan hotel untuk membelikannya pembalut. Karena itu biasa dia lakukan saat terjadi hal seperti ini. Tapi kali ini dia sengaja ingin mengerjai laki-laki angkuh yang sekarang berstatus sebagai suami sahnya.

Tidak lama, Dion pergi ada suara ketukan dari pintu kamarnya.

"Siapa?" tanya Mikha.

"Ini aku Kee," jawab orang itu yang ternyata adalah adiknya Keenan.

"Masuklah!"

Keenan segera membuka pintu kamar kakaknya.

"Kak, Daddy menyuruh Kak Mikha dan Kakak ipar sarapan bersama."

"Bilang sama daddy, aku akan datang setelah suamiku pulang dari minimarket."

"Kakak ipar ke mini market? sepagi ini? untuk apa?" tanya Keenan, dia yakin kakak perempuannya sedang mengerjai suaminya.

"Rahasia," jawab Mikha dengan senyum yang dia tahan. Saat ini dia sedang membayangkan, bagaimana seorang Dion Sebastian sedang kebingungan mencarikan pembalut untuknya.

"Ya sudah, aku ke sini cuma mau nyampein itu." Setelah mengatakan itu Keenan ke luar dari kamar kakaknya.

*****

Sesuai dengan prediksi Mikha, Dion sedang kebingungan di depan sebuah mini market. Sudah beberapa kali dia masuk ke dalam mini market kemudian keluar lagi tanpa membeli apa-apa. Selama berpacaran dengan Cantika, tidak pernah sekalipun dia di suruh oleh kekasihnya untuk membelikannya pembalut.Dan polah Dion yang ke luar masuk ke dalam mini market tersebut menjadi perhatian bagi pengunjung lain.

"Pak, maaf. Ada yang bisa saya bantu?" akhirnya seorang karyawan mini market menghampiri dirinya.

"E...maaf, bisakah Anda membantu saya memilih pembalut!" Dion membuang rasa malunya untuk meminta bantuan kepada karyawan tersebut.

"Pembalut?!" tanya karyawan itu tidak percaya, dia menatap Dion dari bawah hingga ke atas. "Kelihatannya saja galak, ternyata dia romantis juga," ucap karyawan itu dalam hati.

"Bapak mau yang bersayap apa yang biasa?" tanya karyawan itu lagi.

"Memang ada ya, pembalut yang memiliki sayap?" tanya Dion yang memang tidak mengetahui bentuk sebuah pembalut.

"Ada Pak. Ukurannya pun berbeda-beda. Bapak mau yang mana? Yang ukuran standar atau yang panjang?"

Karena bingung Dion membeli semua merk pembalut dengan berbagai ukuran, baik yang bersayap ataupun yang tidak. Dion segera memasukkan semua pembalut yang dia beli ke dalam bagasi mobilnya. Dia pun segera kembali ke hotel tempat dia menginap.

*****

Mata Mikha terbelalak saat melihat semua pembalut yang di bawa oleh suaminya.

"Hei, Cowok nyebelin memangnya kamu mau jualan pembalut apa. Kenapa kamu membeli pembalut sebanyak ini?"

Mikha menggelengkan kepalanya melihat banyaknya pembalut yang di beli oleh suaminya.

"Akukan tidak tahu merk apa yang biasa kamu pakai, makanya aku membeli semua merk dengan berbagai bentuk dan ukuran," jawab Dion.

"Bagaimana cara kamu membelinya?" tanya Mikha, dia penasaran bagaimana seorang Dion mencari pembalut di mini market. Pasti akan ada banyak orang yang menatapnya, apalagi dia membeli pembalut sebanyak ini.

"Sudah tidak usah banyak tanya, tinggal pakai saja yang biasa kamu pakai dan yang lainnya bisa kamu berikan kepada pelayan di hotel ini!" seru Dion.

Mikha menyuruh seorang pelayan hotel untuk datang ke kamarnya. Dia menyuruh pelayan itu untuk membawa semua pembalut yang tidak dia pakai.

"Non, kenapa Non Mikha tidak menyuruh saya saja?" tanya pelayan yang biasa melayani Mikha. "Biasanya Non Mikhakan selalu menyuruhku jika memang Non Mikha butuh pembalut dadakan."

Mendengar itu Dion memberikan tatapan tajamnya kepada Mikha. Akhirnya dia sadar kalau istrinya sedang mengerjai dirinya.

Gleg! Mikha menelan ludahnya dengan susah payah, dia yakin Dion sudah tahu kalau dia sedang mengerjai dirinya.

Setelah pelayan itu ke luar, Dion mengunci pintu kamarnya. Dion mulai melangkahkan kakinya mendekati Mikha. Satu langkah Dion berjalan ke arahnya, satu langkah pula Mikha melangkah mundur menjauhi suaminya. Hingga akhirnya langkah Mikha terhenti, saat tidak ada ruang lagi di belakangnya.

"Aku..aku..,"

Mikha menutup matanya saat Dion mulai mengangkat tangannya ke udara. Dia yakin kalau suaminya itu sangat marah karena ulahnya.

**➡️ Tetap berikan like, komen dan votenya ya, Author tunggu😁

➡️ Baca juga novel favorit author di bawah ini**:

Tererengkyu🤗🤗

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

😂😂😂emang enak Dion pagi2 Uda dikerjain

2022-07-26

0

세 티아 루크 미🐝

세 티아 루크 미🐝

Tama dilangkahin ni sama si Mikha🤣🤣

2021-06-24

0

Vic

Vic

hehe suka bngt sama mika,lucuu

2021-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!