BAB 17

Rangga mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. Bukan karena dia marah dengan apa yang dia lihat, melainkan dengan orang yang sudah berani menjebak putri kesayangannya. Dia selalu yakin dan percaya kalau putri kesayangannya, tidak akan pernah melakukan hal yang bisa merusak nama baik dirinya apalagi keluarganya.

"Dion!" lirih Pak Adam yang juga mengikuti Rangga dan para wartawan tersebut.

"Pak, lalu siapa mereka?"

"Kenapa mereka di dalam satu kamar yang sama?"

"Jangan-jangan, rumor itu benar lagi."

Itulah beberapa tanggapan dari beberapa wartawan yang melihat pemandangan di depan mereka.

"Memang ada yang salah dengan yang mereka lakukan?" pertanyaan itu tiba-tiba terdengar dari arah belakang Rangga. Dia berjalan menghampiri Rangga dan berdiri mensejajarkan diri dengan pria berpenguasa itu.

"Dia adalah putriku Mikha dan yang tidur di sebelahnya adalah suaminya. Iyakan Pak Adam?!"

"Iya, Nyonya Wijaya," jawab Pak Adam dengan cepat. Pak Adam yakin kalau istri dari Rangga Wijaya itu pasti akan melakukan hal untuk bisa menyelamatkan nama baik putrinya.

Rangga menautkan alisnya, dia tidak mengerti dengan maksud ucapan istrinya barusan.

"Sayang, bukankah kita sengaja mengundang rekan bisnismu untuk mengumumkan kepada rekan-rekanmu soal pernikahan putri kita dengan putranya Pak Adam," jelas Bintang. Rangga yang akhirnya mengerti dengan rencana istrinya pun segera mengiyakan.

"Semua yang di katakan istriku itu benar, kami sengaja mengundang kalian untuk memperkenalkan mereka," jawab Rangga.

"Tapi kenapa tadi Anda bilang tidak tahu soal kamar 304?" seorang wartawan masih berusaha untuk memprovokasi teman-temannya untuk tidak percaya begitu saja dengan penjelasan yang di berikan oleh Bintang.

"Karena suamiku tidak tahu kalau mereka akan menginap di kamar ini. Suamiku sudah mempersiapkan kamar yang mewah di lantai atas. Tapi mungkin karena mereka terlalu lelah, mereka langsung masuk ke kamar ini. Karena kamar ini adalah kamar yang biasa putriku gunakan setiap menginap di sini," jelas Bintang lagi.

"Jika mereka sudah menikah, mana surat nikahnya?" tanya wartawan yang sama, yang selalu berusaha memprovokasi teman-temannya.

Bintang menghela napasnya, "Sebenarnya mereka hanya menikah siri dan malam ini mereka baru akan melaksanakan pernikahan resmi mereka," jawab Bintang lagi.

"Kee, tolong kamu perlihatkan foto pernikahan siri mereka beberapa hari yang lalu!" seru Bintang kepada putra ketiganya Keenan. Dengan sigap Keenan menunjukkan beberapa foto pernikahan kepada para wartawan tersebut. Foto yang sebenarnya adalah foto pernikahan orang lain yang Keenan bidik waktu dia berlibur ke rumah neneknya. Foto-foto tersebut berhasil Keenan adit, menjadi foto pernikahan kakak perempuannya dengan Dion. Dan beruntung semua wartawan itu percaya dengan foto editan yang Keenan buat.

"Maaf Nyonya Wijaya, kenapa mereka harus menikah siri terlebih dulu?" tanya salah satu dari para wartawan itu lagi.

"Sebagai orang tua kami hanya khawatir dengan pergaulan anak muda sekarang. Makanya kami menyuruh mereka untuk melakukan pernikahan siri terlebih dulu," jelas Bintang.

Para wartawan itupun mulai bisa menerima penjelasan yang di berikan oleh Bintang.

"Kalau kalian masih ingin menyaksikan jalannya pernikahan mereka, kalian bisa menunggu di tempat perjamuan tadi!" Nando mempersilah para wartawan itu untuk kembali ke tempat berlangsungnya jamuan makan malam.

Dan para wartawan itu pun meninggalkan kamar 304 di ikuti oleh Nando dan beberapa orang yang lainnya. Kini yang ada di kamar tersebut hanya Rangga, Bintang, dan Pak Adam beserta istrinya.

"Sayang, apa yang kamu lakukan?! Kamu ingin menikahkan putri kita dengan anaknya Pak Adam?" tanya Rangga yang ingin mengetahui alasan istrinya melakukan hal tersebut.

"Mas, dengarkan dulu penjelasanku!" pinta Bintang.

Bintang mulai menceritakan kejadian saat Rangga dan yang lainnya sedang menuju ke kamar 304.

"Nyonya, ini gawat Nyonya!" kata salah seorang pelayan yang lari tergopoh-gopoh menghampiri Bintang yang sedang berdiri dengan Keenan.

"Gawat kenapa?" tanya Bintang cemas.

"Kamar itu adalah kamar yang biasa Non Mikha pakai saat ada acara di hotel ini," pelayan itu memberi tahu.

"Bukannya Mikha belum datang?"

"Sudah, Nyonya. Non Mikha sudah datang sekitar 30 menit yang lalu," jawab pelayan itu. "Ini rekamannya!" pelayan itu menunjukkan rekaman cctv kamar tersebut kepada Bintang.

Dari rekaman itu tampak Mikha berjalan dengan terburu-buru masuk ke dalam kamar tersebut, dan Mikha tidak menyadari kalau ada dua orang laki-laki yang mengikutinya masuk ke kamar itu. Tidak lama nampak seorang pria juga ikut masuk ke dalam.

"Bukankah itu Dion," Maya ikut berkomentar saat dia tidak sengaja melihat putranya ikut masuk ke kamar tersebut.

Tidak lama Dion masuk, ada seorang lagi yang dengan mengendap-endap mengukuti Dion. Selang 10 menit, tiga orang pria yang ikut masuk tadi ke luar dan tinggal Mikha dan Dion yang berada di dalam kamar.

"Aku rasa ada orang yang ingin menjebak putriku dengan anak Anda," ucap Bintang setelah mengamati rekaman cctv yang di berikan oleh pelayannya.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Maya yang ikut mencemaskan putranya.

"Jalan satu-satunya adalah mengatakan kalau mereka adalah pasangan suami istri siri. Orang tidak akan percaya kalau tidak terjadi apa-apa antara putramu dan putriku. Apalagi tidak ada rekaman lain di kamar itu, selain rekaman yang ada di depan pintu."

"Baiklah, aku dan suamiku pasti akan mengikuti semua rencana kalian," ucap Maya.

"Terimakasih, karena Anda mau bekerja sama denganku." Bintang menjabat tangan Maya.

"Kee, kamu ada foto pernikahan anaknya Uwa Susi di kampungkan?" tanya Bintang kepada putranya Keenan.

"Ada, Mommy," jawab Keenan.

"Kamu edit wajah mereka menjadi wajah Mikha dan Dion. Aku yakin wartawan itu tidak akan menyadari kalau foto tersebut adalah foto editan!" seru Bintang kepada putra ketiganya. Dengan cepat Keenan mulai melakukan yang hal yang di perntahkan oleh Mommynya.

"An, Dew dan kamu Din. Tolong siapkan kamar pengantin di lantai 3!" Bintang meminta bantun kepada para sahabatnya.

"Nyonya Sebanstian, sebaiknya kita menyusul ke kamar itu. Aku takut Mas Rangga akan emosi saat melihat putrinya di jebak."

"Baik, ayo kita ke sana!" ajak Maya.

Bintan dan Maya segera berjalam menuju ke kamar 304, dimana keributan sedang terjadi.

******

"Bagaiman Pak Adam, Bapak tidak keberatankan, kalau putra Bapak menikah dengan putri kami?" tanya Bintang kepada Pak Adam.

"Saya pasti seteju dengan rencana Anda, tapi bagaimana dengan mereka berdua?" tanya Pak Adam seraya menatap ke arah dua orang yang berbaring di atas kasur. Dua orang itu masih belum sadar dengan posisi berpelukan.

"Aaagggrrr, kepalaku," lirih Dion yang mulai tersadar dari pingsannya.

Dion langsung terkesiap saat melihat Mikha sedang berbaring di sebelahnya, dia juga semakin terkejut saat melihat keberadaan kedua orang tuanya di sana.

"Mama, Papa kenapa kalian ada di sini?" tanya Dion. Dion juga terperanjat saat melihat melihat Mikha berbaring di sampingnya.

"Pa..Papa, Dion bisa jelaskan ini. Ini tidak seperti yang Papa lihat," ucap Dion.

"Kami, tahu." Suara itu terdengar tidak asing di telinga Dion.

"Pak Rangga!" panggil Dion yang baru mengetahui kalau ternyata ada Rangga Wijaya di kamar tersebut.

"Dion, sebenarnya aku tidak ingin putriku menikah dengan orang yang tidak dia cintai dan juga tidak mencintainya. Tapi, sepertinya dia memang harus mengalami hal yang sama yang pernah orang tuanya lakukan," jelas Rangga.

"Maksud Pak Rangga?!" Dion semakin bingung dengan penjelasan yang di berikan oleh Rangga.

"Aku ingin, kamu menikah dengan putriku." jawab Rangga seraya menatap mata Dion.

"Jadi cewek...maksudku Mikha ini putri Anda?!" tanya Dion tidak percaya.

"Benar," jawab Rangga, "Dan kamu harus menikahinya sekarang juga!" titah Rangga.

"Tapi...aku dan dia tidak melakukan apapun, bagaimana mungkin aku harus menikahinya," Dion masih berusaha untuk menolak.

"Pa, Ma, tolong bantu Dion menjelaskan pada Pak Rangga kalau aku tidak bisa menikahi putrinya!" pinta Dion kepada kedua orang tuanya.

"Kami tidak akan memaksamu, jika kamu bisa membuat kekasih artismu mau menikah denganmu sekarang!" jawab Adam. "Hubungi kekasihmu sekarang juga! Jika dia bersedia menikah denganmu, maka aku yang akan membatalkan pernikahanmu dengan putri Tuan Rangga!" seru Adam .

Dengan cepat Dion berusaha menghubungi kekasihnya, bukannya menjawab tapi telaponnya malah di riject oleh kekasihnya, Cantika. Berkali-kali Dion berusaha menghubungi hape kekasihnya itu, berkali-kali pula panggilannya malah di riject oleh yang si empunya.

"Bagaimana? Dia tidak menerima panggilanmukan?" tanya Adam saat melihat reaksi putranya.

Dion menutup ponselnya, dia menghela napasnya. Sebelum memberikan jawaban kepada orang tuanya, Dion menatap wajah Mikha yang masih tertidur karena pengaruh obat bius. Wajah itu terlihat sangat cantik dan menggemaskan bagi Dion.

"Baiklah, aku akan menikah dengannya," ucap Dion. Entah kenapa setiap menatap wajah cantik Mikha, Dion selalu merasakan desiran di dalam hatinya.

Bintang menggenggam tangan putrinya, "Sayang, maafkan Mommy karena Mommy harus mengambil keputusan ini. Mommy yakin cepat atau lambat kamu akan mencintai suamimu dan mendapatkan cintanya juga," ucap Bintang yang duduk di tepi ranjang putrinya yang masih berbaring.

Pelaksanaan ijab qobul pun di mulai, semua merasa bahagia dan juga sedih saat Dion selesai mengucapkan ijab qobul dan di nyatakan sah. Prosesi ijab qobul itu bahkan di tayangkan secara live oleh beberapa stasiun televisi.

Mikha yang saat itu sudah tersadarpun, hanya bisa menerima kenyataan kalau sekarang dia adalah istri sah dari laki-laki yang selalu dia panggil dengan cowok nyebelin.

Hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

keren bintang cepet ambil tindakan yg cepet JD nama baik keluarga tetep terjaga

2022-07-26

0

Daila Quetty

Daila Quetty

othor keren akalnya bisa aja.kocak di bab ini🤣🤣🤣

2021-08-22

0

jeky mashita

jeky mashita

sukak bgt sama karakter si hebat bintang 🌟😍

2021-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!