BAB 16

Sejak tadi siang, Dion menemani Cantika di apartemennya. Dia membantu memilih tawaran syuting yang bagus untuk kekasihnya tersebut.

"Sayang, aku harus pergi sekarang," pamit Dion.

"Mau kemana?" tanya Cantika.

"Aku harus menemani papa menghadiri jamuan makan yang di adakan oleh Rangga Wijaya," jawab Dion, "Aku tinggal ya, bye Sayang."

Setelah memberikan kecupan di kening kekasihnya, Dion meninggalakan apartemen milik kekasihnya.

Setelah memastikan Dion benar-benar sudah pergi dari apartemennya, Cantika segera mengambil ponsel miliknya untuk menghubungi Harun.

"Hallo, Mas Harun. Apa kamu sudah mengirim orang untuk menjebak gadis itu?" tanya Cantika kepada Harun.

"Sudah, tinggal menunggu eksekusinya saja. Sekalian nunggu laki-laki yang bisa aku jadikan korban."

"Memang Mas Harun tahu di mana posisi gadis itu sekarang?" tanya Cantika lagi.

"Sudah, aku sudah menyuruh orang untuk terus mengawasi dia sejak tadi pagi. Sekarang tinggal nunggu eksekusinya," jelas Harun.

"Lalu tempatnya?" tanya Cantika yang makin penasaran.

"Masalah tempat, aku tidak memesan khusus. Takut akan ketahuan, biar tempat dan korban laki-lakinya dadakan saja," jelas Harun.

"Aku percaya, Mas Harun bisa memberikan gadis itu pelajaran," tambah Cantika. Gadis itu segera menutup kembali ponsel miliknya, "Lihat saja cewek sok tahu, kamu pasti akan menyesal karena telah berusaha melawanku."

Cantika begitu bahagia membayangkan kalau gadis yang berani melawannya akan segera mendapatkan ganjaran yang setimpal.

*****

Setelah mendapatkan alamat jamuan makan malam yang di adakan oleh Rangga Wijaya, Dion segera menjalankan mobilnya menuju ke lokasi yang di maksud.

Dion segera memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah di sediakan oleh hotel. Dia segera turun dan melangkahkan kakinya masuk menuju ke dalam hotel tersebut.

"Bukannya itu si cewek resek?" batin Dion saat tanpa sengaja matanya menangkap sosok orang yang semalaman menguasai pikirannya. "Kenapa dia ada di sini?"

Tadinya Dion tidak ingin memperdulikan keberadaan Mikha, namun saat dia melihat ada orang yang diam-diam mengikuti Mikha, dia segera mengikuti mereka dari belakang.

Dion sedikit bertanya-tanya tentang jati diri Mikha, saat ada beberapa pelayan hotel menundukkan kepalanya ketika berpapasan dengan cewek resek tersebut. Namun rasa penasarannya tidak lebih tinggi di banding rasa khawatir yang dia rasakan. Dia begitu mengkhawatirkan si cewek resek tersebut apalagi ketika melihat dua orang yang berjalan mengikuti Mikha masih tetap mengikutinya. Bahkan dua orang itu diam-diam mengikuti Mikha yang masuk ke salah satu kamar hotel tersebut.

"Siapa kalian?" teriak Mikha saat tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang tidak dia kenal, sudah berdiri di belakangnya.

Dua orang laki-laki itu langsung membekap mulut Mikha dengan sapu tangan yang sudah di lumuri dengan obat bius. Setelah sedikit melakukan perlawanan, Mikha pun akhirnya tak sadarkan diri.

"Hei, lepaskan dia!" seru Dion kepada dua orang penjahat di depannya. "Mau kalian apakan dia?"

Tanpa Dion sadari ada penjahat lain yang sudah berdiri di belakangnya, tiba-tiba penjahat itu lansung memukul tengkuk Dion dengan sangat keras hingga membuatnya jatuh pingsan.

"Cepat, taruh gadis itu dan laki-laki ini di atas tempat tidur!" suruh penjahat yang memukul Dion barusan.

"Tapi, bisakah kita menikmati cewek cantik ini terlebih dulu?" tanya penjahat yang satunya lagi.

"Bodoh kalian!" maki penjahat yang datang terakhir, "Sebentar lagi, akan ada wartawan yang datang. Kalau kita masih tetap berada di sini kita bisa ketahuan."

Akhirnya dua penjahat itu membaringkan tubuh Mikha dan Dion di atas satu ranjang yang sama. Bahkan dengan sengaja penjahat tersebut membuat seolah-olah mereka sedang saling berpelukan.

"Sekarang kita pergi dari sini, sebentar lagi para wartawan akan segera tiba di sini."

Ketiga penjahat itu pun segera keluar meninggalkan kamar itu, tentu saja setelah mengunci kamar itu dari luar.

******

(Di tempat makan malam)

"Selamat datang Pak Adam," sapa Rangga kepada tamu yang baru saja datang, Adam Sebastian.

"Terimakasih, karena Pak Rangga sudah mau mengundangku dan keluarga ke jamuan makan malam ini," ucap Adam yang datang bersama sang istri.

"Ohya Pak Adam, kenalkan ini istri saya Bintang," Rangga memperkenalkan istrinya tersebut kepada Adam Sebastian dan istrinya.

"Salam kenal, saya Bintang," sapa Bintang seraya memperkenalkan diri.

"Saya Maya. Wah, ternyata istri Pak Rangga sangat cantik," puji Maya. "Ohya, aku dengar anak-anak kalian sudah dewasa, kalau boleh tahu di mana mereka?" tanya Maya.

"Di sana putra sulung dan putra bungsuku, dan satu lagi anak perempuanku. Tapi sepertinya dia belum sampai dan masih berada di jalan," jawab Bintang sambil menunjuk ke arah sekumpulan pemuda yang sedang berbincang.

"Pak Adam, di mana putramu?" kini giliran Rangga yang bertanya, "Bukankah, aku menyuruh Anda membawa putra Anda juga."

"Putraku masih di jalan, Pak Rangga. Sebentar lagi pasti dia akan tiba di sini," jawab Adam.

Perbincangan mereka terganggu, saat ada segerombolan wartawan yang tiba-tiba datang ke lokasi perjamuan.

"Maaf, Pak Rangga. Aku dengar hotel milik Anda ini di jadikan tempat mesum, apa itu benar?"

"Pak, katanya banyak pasangan yang bukan pasangan sah menginap di tempat ini?"

"Apa hotel Bapak ini menyediakan jasa wanita penghibur?"

"Apa mereka sengaja Bapak sewa untuk menarik minat orang menginap di hotel ini?"

Itulah beberapa pertanyaan yang di ajukan oleh para wartawan tersebut.

Tama dan Keenan segera mendekat ke sumber keributan. Mereka berdiri di samping mommy mereka. "Ada apa, Mom?" tanya keduanya.

"Entahlah, Mommy juga tidak mengerti," jawab Bintang.

Rangga memberikan kode kepada Nando untuk segera membereskan para wartawan yang tidak di undang tersebut.

"Maaf, rekan-rekan pers sekalian," Nando dan beberapa anak buah Rangga menghalau mereka. "Apa yang kalian tanyakan tadi semuanya tidak ada satupun yang benar. Hotel kami ini bersih dari tindakan semacam itu," sanggah Nando.

"Tapi, Pak. Kami dapat bocoran katanya ada salah satu kamar yang di pesan untuk melakukan kegiatan mesum. Apa itu benar?"

Rangga yang tadinya ingin pergi meninggalkan para wartawan tersebut, akhirnya mengurungkan niatnya. Dia berbalik dan memberikan tatapan tajamnya kepada semua wartawan yang berada di tempat itu.

"Siapa yang mengatakannya?" Rangga berjalan mendekati salah satu wartawan yang bertanya. Wartawan itu menelan ludahnya dengan bersusah payah.

"Ada seseorang yang menelpon dan memberitahu saya, kalau salah satu kamar di hotel ini di gunakan untuk kegiatan mesum," jawab wartawan tersebut dengan tubuh sedikit bergetar menahan ketakutannya.

"Katakan! Kamar nomor berapa yang di maksud?!"

Wartawan itu kembali menelan ludahnya, "Nomor 304," jawabnya dengan menahan segala ketakutannya.

"Baiklah, kita periksa kamar itu. Jika kabar yang kalian tuduhkan kepada hotel kami itu salah, maka kalian harus siap berurusan dengan hukum. Tapi jika kabar itu benar, aku akan berikan kepada kalian masing-masing uang sebesar 5 juta perorang. Anggap itu sebagai hadiah karena kalian telah memberikan informasi penting bagi hotel kami," tutur Rangga.

Akhirnya Rangga bersama para wartawan itu menuju kamar yang di maksud. Diikuti oleh Alex, Nando dan Tama.

"Kamu di sini saja, jaga Mommy!" titah Tama kepada adiknya Keenan.

"Iya, Kak," jawab Keenan.

*****

Akhirnya mereka semua tiba di depan kamar 304. Rangga menyuruh salah satu pelayan hotel untuk mengetuk pintu kamar tersebut, namun sudah berkali-kali pelayan itu mengetuk belum juga ada respon dari dalam kamar.

"Pak, sebenarnya...,"

Belum selesai pelayan itu menyelesaikan ucapannya, Rangga sudah menyuruhnya mengambil kunci cadangan untuk membuka kamar itu.

"Buka paksa kamar ini dengan kunci cadangan!" titah Rangga.

Dengan perasaan ragu pelayan itu membuka pintu kamar 304 menggunakan kunci cadangan. Rangga membuka pintu kamar tersebut lebar-lebar dan alangkah terkejutnya Rangga saat melihat pemandangan di depannya. Pemandangan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

### **Jangan lupa untuk tetap tinggalkan jejak kalian dengan cara like, komen dan vote sebanyak-banyaknya. Terimakasih 🤗🤗

### Sambil menunggu update selanjutnya baca juga karya ku yang lain**:

Juga karya sahabatku yang pastinya Uwu banget :

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

gimana perasaan bintang lihat anak gadisnya

2022-07-25

0

Kia

Kia

Cantika salah bikin perangkap 😂😂

2022-01-28

0

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

aku deg degan

2021-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!