Dikediaman keluarga Wijaya ...
Mikha dan Keenan sudah tiba di rumah mereka. Setelah menjemput kakaknya tadi, Keenan langsung masuk ke kamarnya. Sementara Mikha, setelah mandi dan membersihkan diri, dia pergi ke dapur untuk makan malam.
Mikha mengambil nasi dengan lauk yang sudah dia taruh di atas piringnya. Sambil duduk, dia mulai memasukan makanannya ke dalam mulut.
"Cowok nyebelin itu ternyata baik juga," batin Mikha. Bahkan tanpa sadar dia tersenyum saat membayangkan wajah pria yang selalu dia panggil, cowok nyebelin itu.
"Ih, ngapain aku mikirin tuh cowok," batin Mikha lagi.
Dia kembali menyendok makanan di depannya kemudian memasukkannya ke dalam mulut.
"Sayang, Mommy perhatikan kamu kok sering pulang telat akhir-akhir ini. Padahal Tama bilang kamu tidak ada jam tambahan?" tanya Bintang seraya duduk di bangku kosong di sebelah putrinya.
"Aku ngerjain tugas bareng teman-teman kok Mom," jawab Mikha berbohong.
"Benarkah?" tanya Bintang dengan tatapan penuh selidik.
"Tentu saja, Mommy." Mikha berusaha menghindari tatapan mata mommynya.
"Ingat, Sayang! Mommy percaya kalau anak-anak Mommy, tidak akan pernah melakukan hal yang bisa merusak nama baik keluarga. Mommy juga percaya kalau kamu pasti akan bisa menjaga diri baik-baik," ucap Bintang kepada anak perempuan satu-satunya.
"Mommy tenang saja, Mikha pasti akan bisa menjaga nama baik Mikha dan keluarga," jawab Mikha.
"Baguslah, Mommy senang mendengarnya," ucap Bintang lagi.
"Sayang, dari tadi aku mencarimu ternyata kamu di sini," kata Rangga yang berjalan menghampiri istrinya.
"Mas, ada Mikha," cegah Bintang saat suaminya itu hendak mencium bibirnya.
"Aku makan di kamar saja deh," kata Mikha, dia membawa makanannya dan berjalan meninggalkan tempat tersebut.
"Tuh kan, gara-gara Mas Rangga nih Mikha jadi pergi," kita Bintang sambil memukul lengan suaminya.
"Maaf, Sayang aku tidak lihat putri kita tadi," jawab Rangga.
Bintang hanya memutar bola matanya.
Rangga duduk di bangku kosong yang di tinggalkan oleh putrinya barusan.
"Maafkan aku ya Sayang, aku selalu lupa diri saat melihatmu," ucap Rangga. Dia menarik kursinya agar lebih mendekat ke arah istrinya.
"Tapi, Mas. Seharusnya Mas bisa menjaga sikap saat di depan anak-anak kita," protes Bintang sambil memanyunkan bibirnya. Dan cup, Rangga langsung mencium bibir itu tanpa memberikan aba-aba terlebih dulu.
Bintang yang terkejut dengan tindakan yang di lakukan oleh suaminya, hanya diam tanpa melakukan apa-apa. Namun saat suaminya mulai menekan tengkuk lehernya dan memperdalam ciumannya, Bintang pun terhanyut di dalamnya. Dia membalas setiap pagutan yang di berikan oleh suaminya. Hingga desahan dan lenguhan keluar dari mulutnya.
Apa lagi saat tangan Rangga mulai begerilya di dalam baju yang dia kenakan, lenguhan dan desahan itu semakin keluar tak beraturan dari mulut mungilnya. Dan bagai musik yang terdengar syahdu di telinga Rangga, suara itu semakin meningkatkan hasratnya untuk bercinta.
"Mas, jangan disini!" cegah Bintang yang mulai sadar, kalau saat ini mereka sedang berada di dapur.
Rangga langsung melepaskan pagutan bibirnya, dia mengajak istrinya tersebut untuk masuk ke dalam kamar. Mereka melanjutkan kegiatan panas mereka di sana.
*****
Mikha membawa makanannya masuk ke dalam kamar saudara laki-lakinya. Dia duduk di sebelah Tama yang sedang bermain gitar di tangannya.
"Kenapa muka kamu di tekuk seperti itu?" tanya Tama saat melihat wajah saudara kembarnya yang terlihat masam.
"Aku benar-benar heran deh sama daddy, dia selalu saja mempertontonkan ke romantisannya di depanku," jelas Mikha.
Tama tertawa mendengar perkataan saudara kembarnya tersebut.
"Apanya yang lucu?!" tanya Mikha kesal.
"Memangnya kamu ingin kalau ke dua orang tua kita berantem?"
"Tentu saja tidak, tapi aku juga tidak ingin melihat kemesraan mereka," jawab Mikha lagi.
"Makanya buruan sono cari pacar biar bisa mesra-mesraan juga," goda Tama.
"Idih, pakai ngatain orang lagi! Kamu sendiri juga sama tuh, belum punya pacar. Bilangnya cinta sama Kiara, tapi sampai sekarang gak kelihatan usahanya buat ngedapetin cintanya Kia." Mikha membalas perkataan saudara kandungnya tersebut. "Yang ada si Kia malah pacaran sama Zeno," tambah Mikha.
Mikha langsung menutup mulutnya saat mendapati tatapan tajam dari saudara kembarnya tersebut.
"Sorry, ya Tam," ucap Mikha.
"Sudah, tidak apa-apa. Lagian aku juga sedang berusaha untuk mendapatkan hati Kiara. Tadi siang aku sudah mengungkapkan perasaanku padanya," jawab Tama.
"Terus, apa tanggapan Kia?" tanya Mikha penasaran.
"Dia bilang kalau dia sudah punya Zeno, tapi aku bilang ke dia untuk memberiku kesempatan agar aku bisa mengambil hatinya. Tidak perduli walau sekarang dia adalah pacarnya Zeno," jawab Tama panjang lebar.
"Nah, gitu dong Kak. Jangan menyerah sebelum mencoba!" sambung Keenan yang baru saja muncul dari balik pintu pintu.
"Kak, Mikha. Suapin Kee dong! Tadi Kee belum sempat makan malam gara-gara jemput Kak Mikha!" pinta Keenan sambil membuka mulutnya.
"Ish, dasar bocil kamu." Meski mengatakan itu, Mikha tetap menyuapi adiknya. Kemudian saat dia hendak memasukkan makanan yang ada di atas sendok ke dalam mulutnya giliran Tama yang merebutnya. Dia memasukkan makanan yang ada di atas sendok yang sedang Mikha pegang ke mulutnya.
Akhirnya satu piring makanan yang Mikha bawa di nikmati oleh mereka bertiga bersama-sama.
*****
(Di kamar Dion)
Dion yang baru saja kembali dari mengantar Mikha, langsung merbahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya. Dia melonggarkan dasi yang dia pakai kemudian melepaskannya dan melemparkannya ke sembarang tempat.
Sama halnya seperti Mikha, Dion juga mengingat detik-detik saat wajahnya begitu dekat dengan wajah gadis yang selalu di panggil dengan sebutan cewek resek.
"Ternyata gadis itu sangat cantik," puji Dion di dalam hatinya, bahkan tanpa sadar sudut bibirnya tertarik saat membayangkan wajah cantik Mikha. Bahkan saat Cantika menelponnya, dia hanya menatap layar ponsel tersebut tanpa berniat menjawabnya. Dion melempar ponselnya yang sedang berdering di atas kasur, di sebelah dia berbaring.
Dion mengambil KTP milik Mikha dari dalam dompetnya, KTP yang dia sita waktu itu.
"Mikhaila Azzariyah Putri Wijaya," Dion langsung terperanjat saat membaca nama tersebut.
"Apa mungkin dia anak dari Rangga Wijaya?" pertanyaan itu tiba-tiba muncul.
"Tapi jika dia anak dari Rangga Wijaya, tidak mungkinkan dia tidak bisa membayar kerugian tempo hari? Apalagi cuma uang 10 juta?" tanya Dion lagi. Dia kembali melihat keterangan yang ada di KTP milik Mikha.
"Tidak mungkin seorang putri dari Rangga Wijaya mau melakukan hal yang aku perintahkan. Mungkin nama ayahnya saja yang sama dengan nama Rangga Wijaya," akkhirnya Dion menyimpulkan sendiri jawaban dari pertanyaan yang ada di kepalanya. Dia memasukkan kembali KTP milik Mikha ke dalam dompetnya.
Dion kembali berbaring dan mengambil bantal yang ada di sebelahnya untuk menutupi wajahnya. Dia tidak punya niat untuk menjawab telpon dari kekasihnya, meskipun telpon itu berbunyi berkali-kali.
🌸 Maaf ya reader akhir-akhir ini haluku rada ambyar, jadi mohon maaf jika telat update🙏. Semoga kalian tetap mau meninggalkan jejak dengan cara like, komen dan vote ya🤗🤗 Terimakasih😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Zainab ddi
Dion memang mihka anak Rangga Wijaya diavpunya ibu yg hebat mengajar kan anaky untuk berhemat
2022-07-25
0
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
Rangga gak bisa lihat situasi..main sosor aja😂
2021-06-16
0
Siti Suhaerah
saudara yg rukun ya
2021-03-31
1