BAB 11

Mikha segera meninggalkan tempat itu, dia segera berjalan menuju ke depan pintu masuk perusahaan. Namun dia begitu terkejut saat ada orang yang tiba-tiba menarik tangannya.

"Cantika," ucap Mikha.

"Iya, ini aku," jawab orang yang menarik tangannya dan dia adalah Cantika, pacar dari Dion.

"Ingat! Jangan sekali-kali kamu menceritakan apa yang kamu lihat di kafe semalam, jika kamu berani membuka mulut pada siapapun apalagi pada Dion, aku pastikan aku akan membuat hidupmu menderita!" ancam Cantika, dia bahkan mengacungkan jari telunjuknya tepat di hadapan wajah Mikha sebagai bentuk ketegasan kalau saat ini dia tidak sedang main-main dengan ucapannya.

Mungkin jika orang lain yang mendapatkan ancaman tersebut dari Cantika, nyalinya akan langsung menciut. Tapi berbeda dengan Mikha, jangankan takut, perasaan seganpun tidak dia rasakan. Gadis itu malah tersenyum menanggapi ancaman Cantika barusan.

"Sebenarnya aku tidak perduli dengan hubunganmu dengan cowok nyebelin itu. Tapi karena kamu sudah mengancamku, lihat saja aku akan buat kamu mengakuinya sendiri," jawab Mikha santai.

"Kau!! Memangnya siapa dirimu hingga kamu berani melawanku?!" ucap Cantika dengan mengeratkan gigi-giginya.

"Bukankah aku orang yang barusan kamu ancam," jawab Mikha.

"Jadi kamu benar-benar ingin melawanku?!"

"Aku bukan orang yang suka mencampuri hidup orang lain. Tapi karena barusan kamu mengancamku makanya aku melawanmu," jelas Mikha kali ini dia menunjukkan wajah seriuasnya.

"Melawanku? Apa yang kamu punya hingga berharap kamu bisa melawanku?!" tantang Cantika.

"Untuk melawan orang sepertimu, aku tidak perlu memiliki sesuatu," jawab Mikha yang kali ini menatap Cantika dengan tatapan tajamnya. "Permisi!"

Mikha berjalan meninggalkan Cantika untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh Dion.

Cantika mengambil ponsel yang ada di dalam tas miliknya dan menghubungi seseorang.

"Mas Harun sepertinya ada yang mengetahui tentang hubungan kita. Aku butuh bantuanmu untuk menyingkirkannya," kata Cantika melalui sambungan telponnya. Ternyata yang sedang di hubungi oleh Cantika adalah Harun, kekasih gelapnya yang sekaligus pemilik PH terbesar di kota XX.

"Siapa? Apa dia orang yang berpengaruh di kota ini?" tanya Harun yang terdengar sedikit panik mengetahui kalau hunbungan gelapnya di ketahui oleh orang lain.

"Sepertinya bukan, karena dia mau mengerjakan pekerjaan rendahan yang di berikan oleh Dion," jawab Cantika.

"Tenang saja, aku akan bereskan dia secepatnya," ujar Harun dari ujung sana.

"Baiklah, aku serahkan dia padamu. Aku akan kirimkan foto sekaligus nama serta alamat lengkapnya," tutur Cantika. Dia mematikan layar ponselnya, setelah memberikan foto serta biodata Mikha pada Harun.

"Aku pastikan kamu akan menyesal karena sudah mengancamku," gumam Cantika. Dia segera berjalan masuk kembali ke ruang kerja kekasihnya, Dion.

Sementara Mikha dia meminta bantuan saudaranya (Keenan) untuk memata-matai Cantika dan Harun. Karena di banding Tama, Keenan lebih memahami kehidupan beberapa artis yang ingin hidup mewah dengan cara instan. Mikha ingin segera membuat Cantika mengakui perbuatannya di hadapan Dion.

"Aku yakin, sebentar lagi aku akan bisa memaksamu mengakui hubungan gelapmu di hadapan cowok nyebelin itu." Batin Mikha ketika dia sudah sampai di depan pintu masuk perusahaan. Mikha berada di sana untuk menjalankan hukuman yang di berikan oleh Dion kepadanya.

*****

Di ruang kerja Dion ...

Cantika memasang wajah cemberutnya saat memasuki ruang kekasihnya tersebut. Cantika duduk di bangku kosong yang berada di depan meja kerja Dion.

"Kenapa Sayang?" tanya Dion.

"Kenapa sih kamu tidak memecat dia?" jawab Cantika seraya bertanya.

Dion menatap ke arah kekasihnya, dia merasa aneh dengan keinginan kekasihnya tersebut. Sadar mendapati tatapan aneh yang di berikan oleh kekasihnya, Cantika sedikit meralat ucapannya, "Dia itukan ceroboh, selain itu dia selalu merusak moment saat kita berduaan," ralatnya.

"Abaikan saja, toh dia hanya bekerja di sini sampai hutangnya padaku lunas," jawab Dion.

"Tapi, Yang. Takutnya, dia nanti mengorek-ngorek kehidupan pribadiku dan mengesharenya pada orang lain," kata Cantika. "Kamu kan tahu, banyak orang yang diam-diam mencari tahu tentang kehidupan pribadiku. Aku hanya tidak ingin privacyku terganggu."

"Jangan khawatir, aku rasa dia bukan orang yang seperti itu," jawab Dion.

"Sudahlah urusan tuh cewek juga sudah aku serahin ke mas Harun. Lebih baik aku bersenang-senang ke mall," ucap Cantika dalam hati.

"Sayang, tadi aku lihat ada model tas terbaru di mall langganan kita. Aku ingin memilikinya, karena tas tersebut limited edition,"

"Berapa harganya?" tanya Dion tanpa menatap wajah kekasihnya itu. Dion masih fokus dengan komputer di depannya.

"Murah, sekitar 200 jutaan," jawab Cantika.

"Aku rasa bulan ini aku belum bisa memberikan uang sebanyak itu karena akhir-akhir ini papa sering mengecek pengeluaranku. Dan pengeluaranku bulan ini sudah terlalu besar," jawab Dion.

"Baiklah, aku akan beli tas itu dengan uangku sendiri. Permisi," ucap Cantika kesal. Dia langsung pergi meninggalkan ruangan kekasihnya.

Dion hanya menatap kepergian Cantika dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

*****

Di sisi lain, Tama masih sibuk mengikuti Kiara yang saat itu sedang ada janji dengan kekasihnya, Zeno. Kali ini dia berusaha sebisa mungkin agar tidak ketahuan oleh Kiara.

Saat ini Zeno sedang menemani Kiara pergi ke toko buku. Dia membantu Kiara mencari buku yang di butuhkan oleh kekasihnya.

Setelah menemukan buku yang dia cari, mereka ke luar dari toko buku tersebut.

"Zen, kamu tunggu aku di mobil sebentar ya!" pinta Kiara pada kekasihnya, Zeno.

"Memangnya kamu mau kemana?" tanya Zeno pada Kiara.

"Aku mau ke toilet sebentar," jawab Kiara.

"Baiklah, aku tunggu di mobil ya Sayang, jangan lama-lama." Setelah mengatakan itu Zeno segera meninggalkan Kiara untuk menuju ke mobilnya.

Tama yang memang sengaja menguping pembicaraan mereka, segera mengikuti Kiara yang berjalan menuju ke arah toilet umum. Namun saat dia tiba di depan toilet umum, dia kehilangan jejak Kiara.

"Dimana dia ya," gumam Tama. Dia menatap ke segala arah untuk mencari keberadaan pujaan hatinya.

"Perasaan dia belum masuk ke dalam toilet," kata Tama lagi.

"Apa kamu mencariku?"

Suara itu terdengar dari belakang Tama, dengan berhati-hati Tama membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke arah sumber suara. Suara itu berasal dari Kiara orang yang dari tadi dia ikuti.

"Eh, kamu di sini juga," ucap Tama dengan gaya nyengir kudanya. Tama berusaha seolah-oleh kalau dia kebetulan berada di tempat yang sama dengan Kiara.

"Sudah deh Tam, kamu jujur saja. Kamu ngikutin akukan?" tanya Kiara dengan wajah yang nampak kesal.

"Aku tidak mengikutimu, kita kebetulan saja bertemu di sini," jawab Tama yang masih berusaha untuk mengelak.

"Benarkah?" tanya Kiara dengan tatapan penuh selidik.

"Tentu saja benar," jawab Tama.

"Lalu untuk apa kamu berada di sini?" tanya Kiara lagi.

"Tentu saja karena aku kebelet," jawab Tama yang tetap berusaha untuk mengelak.

"Jadi saking kebeletnya, kamu sampai tidak sadar kalau kamu berada di depan toilet perempuan?"

"Tentu saja iy ...," Tama tidak melanjutkan perkataannya, dia baru menyadari satu kebodohan yang dia lakukan setelah menyadari kalau saat ini, dia sedang berdiri tepat di depan toilet perempuan.

"Tam, kenapa kamu mengikutiku? Waktu itu kamu juga mengikutikukan?" tanya Kiara yang merasa kesal dengan tingkah yang di lakukan oleh Tama.

"Aku.."

"Sudahlah, Zeno sudah menungguku di mobil," sela Kiara. Dia melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu. Namun langkahnya terhenti saat mendengar pengakuan dari Tama.

"Aku mencintaimu, Kia." ucap Tama.

Kiara membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah Tama.

🌸Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak dengan cara like, komen dan vote ya, Author tunggu🤗🤗

# Baca juga novel favorit Author di bawah ini:

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

Cantika mau duit Dion doangy iih pacaran lg sama om2

2022-07-24

0

yonahaku

yonahaku

apakah Harun dan zeno ada hubungan darah

2021-07-02

1

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

good Tama akhirnya kamu jujur👍

2021-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!