BAB 10

Tama, Mikha dan Keenan, mereka bertiga memutuskan untuk makan di sebuah cafe yang tidak jauh dari kediaman mereka. Dan cafe yang mereka pilih adalah cafe dengan nuansa industerial.

Ketiga bersaudara itu memasuki kafe dan mulai mencari tempat untuk mereka duduk. Akhirnya tempat duduk yang mereka pilih adalah tempat duduk yang letaknya paling belakang. Mereka mulai memesan beberapa menu andalan di kafe tersebut.

Sambil menunggu pesanan, mereka mulai menikmati penampilan dari band yang sedang tampil di kafe itu. Lagu dengan judul Sunday Morning milik Maroon 5, mulai di nyanyikan oleh band tersebut.

Dari kejauhan Mikha melihat seseorang yang tidak asing baginya, meskipun orang itu menggunakan masker untuk menutupi wajahnya. Mikha masih dengan mudah mengenali wanita tersebut. Wanita itu sedang duduk bersama dengan seorang laki-laki yang usianya sekitar 40 tahunan.

"Itu seperti Cantika, ngapain tuh artis di sini?" batin Mikha.

"Kak, Kakak lihat apaan sih?" tanya Keenan. Dia melihat ke arah yang sama yang sedang di lihat oleh kakaknya Mikha.

"Bukannya dia Cantika ya?" tanya Keenan pada kakaknya Mikha.

"Lho itukan Pak Harun, pemilik PH terbesar di kota ini," imbuh Tama yang juga mengikuti arah pandangan dua saudarnya.

Mikha semakin yakin kalau yang dia lihat adalah kekasih dari bos nyebelinnya setelah wanita itu membuka masker yang menutupi wajahnya.

Mikha langsung membulatkan matanya saat melihat Cantika dan laki-laki itu berciuman. Berbeda dengan Mikha yang terlihat shock melihat ciuman panas Cantika, Tama dan Keenan justru terlihat sangat santai dan biasa saja seolah tidak melihat apapun di sana.

"Awas, hati-hati tuh mata keluar!" kata Tama.

"Kak Mikha lebay, seperti belum pernah melihat orang berciuman saja," imbuh Keenan.

"Bukan begitu, tapi si Cantika itukan sudah punya pacar." Mikha mengalihkan pandangannya dari pemandangan yang sempat membuatnya shock.

"Di dunia hiburan hal itu biasa terjadi Kak, apalagi artis yang sengaja mendekati pemilik PH agar bisa menjadi artis papan atas," tutur Keenan.

"Tapi aku tidak pernah menyangka kalau Cantika adalah salah satunya," lirih Mikha.

"Kenapa Kak?" tanya Keenan saat melihat kakak perempuannya itu masih diam.

"Tidak kenapa-napa, lebih baik kita makan saja," jawab Mikha, karena kebetulan makanan yang mereka pesan sudah datang.

Sebelum Mikha mulai menyantap makanannya, dia kembali melirik ke arah Cantika. Dan ternyata ciuman mereka masih belum selesai juga.

"Kenapa aku jadi kasihan sama cowok nyebelin itu ya," batin Mikha. Dia menghembuskan napasnya, setelah itu dia mulai mengambil makanan yang ada di depannya dengan sendok dan memasukkan ke dalam mulut.

Mikha kembali melihat ke arah Cantika, kali ini dia melihat Cantika dan laki-laki yang di ketahui sebagai pemilik PH berjalan ke luar meninggalkan kafe.

"Kak, Kak Mikha," panggil Keenan sambil melambaikan tangannya di depan wajah kakak perempuannya tersebut.

"Iya, Kee," jawab Mikha.

"Kak Mikha masih memikirkan artis tadi?" tanya Keenan.

"Sudahlah Mik, ngapain kamu mikiran dia, toh kamu nggak kenal sama dia jugakan?" timpal Tama.

"Kalian berdua bener-bener sok tahu, siapa yang mikirin dia," sanggah Mikha.

"Ya sudah, kalau begitu kita pulang. Takutnya mommy marah-marah lagi kalau kita pulang kemaleman," ajak Tama.

Usai membayar, ketiga bersaudara itupun pergi meninggalkan kafe. Sepanjang perjalanan Mikha masih tetap memikirkan tentang Cantika. Bahkan ketika sampai di rumahpun dia masih kepikiran soal kekasih dari cowok yang menurutnya nyebelin itu.

*****

Sejak pulang dari kafe tadi, pikiran Mikha di penuhi dengan adegan yang dia lihat antara Cantika dengan pemilik PH.

Mikha merasa kasihan kepada Dion saat mengingat betapa laki-laki itu sangat mencintai kekasihnya.

"Kenapa aku jadi kasihan sama cowok nyebelin itu?" gumam Mikha. Saat ini dia sedang berbaring di dalam kamarnya.

Mikha mengambil ponsel miliknya yang ada di dalam tas. Dia membuka layar ponsel itu dan mencari satu nama yang ada di daftar kontak dengan nama 'cowok nyebelin'.

"Apa aku kasih tahu dia soal kekasihnya? tapi apa dia akan percaya?" ucap Mikha sambil menatap layar ponsel miliknya. Mikha kembali mematikan layar ponselnya dan menaruhnya di sebelah dia berbaring. Kemudian perlahan-lahan dia mulai memejamkan matanya.

******

Hari ini Mikha baru datang ke perusahaan milik Dion pukul 11 siang. Dia sudah memberitahu Dion lewat sambungan telepon. Begitu turun dari taksi Mikha langsung melenggangkan kakinya masuk ke perusahaan SEBASTIAN CORP dan tempat yang dia tuju adalah ruangan bosnya.

Entah karena memang pelupa atau ceroboh, Mikha langsung masuk ke dalam ruangan bosnya itu tanpa mengetuk pintu, dan sialnya dia datang di saat yang tidak tepat.

"Maaf," ucap Mikha ketika tanpa sengaja dia mengganggu sepasang kekasih yang hampir saja menyatukan bibir mereka.

"Shit," umpat Dion, bagaimana tidak kesal? Sudah kedua kalinya cewek yang di anggap sebagai cewek resek oleh Dion selalu datang mengganggunya. Dia berjalan mendekat ke arah Mikha yang berdiri tepat di depan pintu.

"Heh, cewek resek! Kamu punya sopan santun gak sih buat masuk ke ruangan orang lain?" tanya Dion marah.

"Maaf, Pak. Aku buru-buru tadi," ucap Mikha. Dia menatap ke arah Cantika sejenak, sebelum akhirnya dia kembali menundukkan kepalanya.

"Sayang, aku ke toilet sebentar ya!" pamit Cantika. Dia mulai melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruangan kekasihnya.

"Pak! Bapak tidak akan memecat sayakan, Pak?" Mikha memberanikan diri untuk bertanya, padahal dia tahu persis kalau bosnya saat ini sedang kesal terhadap dirinya.

"Aku tidak akan memecatmu, tapi karena kamu sering menggangguku maka pekerjaanmu hari ini adalah berdiri di depan pintu masuk perusahaan." Tama memberikan tatapan tajamnya kepada Mikha, "Dan itu harus kamu lakukan sampai semua karyawan keluar dari perusahaan ini," imbuhnya.

"Iya, Pak. Aku akan melakukan perintah Bapak ," jawab Mikha. Mikha menatap Dion yang sudah kembali duduk di balik meja kerjanya.

"Kenapa aku makin kasihan dengan cowok nyebelin ini sih? Tidak! semua itu bukan urusanku, biar tahu rasa tuh cowok nyebelin di bodohin sama pacarnya."

"Apa yang sedang kamu fikirkan?" tanya Dion. Dia merasa heran karena tatapan Mikha tidak seperti biasanya.

"Tidak ada, Pak," jawab Mikha.

"Kalau begitu cepat lakukan!" suruh Dion sekali lagi.

"Iya, Pak," jawab Mikha.

Mikha segera meninggalkan tempat itu, dia segera berjalan menuju ke depan pintu masuk perusahaan. Namun dia begitu terkejut saat ada orang yang tiba-tiba menarik tangannya.

# Jangan lupa like, komen dan votenya ya, Author tunggu!🤗🤗

# Baca juga karya temen-temen author yang tak kalah seru:

Trims😘😘😘

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

kayaky Cantika tuh biar ngak ngebocorin ulahy

2022-07-24

0

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

paling Cantika yg narik mikha

2021-06-16

0

Siti Suhaerah

Siti Suhaerah

kayaknya cantika deh yg narik tangan mikha

2021-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!