Tama, Mikha dan Keenan, mereka bertiga memutuskan untuk makan di sebuah cafe yang tidak jauh dari kediaman mereka. Dan cafe yang mereka pilih adalah cafe dengan nuansa industerial.
Ketiga bersaudara itu memasuki kafe dan mulai mencari tempat untuk mereka duduk. Akhirnya tempat duduk yang mereka pilih adalah tempat duduk yang letaknya paling belakang. Mereka mulai memesan beberapa menu andalan di kafe tersebut.
Sambil menunggu pesanan, mereka mulai menikmati penampilan dari band yang sedang tampil di kafe itu. Lagu dengan judul Sunday Morning milik Maroon 5, mulai di nyanyikan oleh band tersebut.
Dari kejauhan Mikha melihat seseorang yang tidak asing baginya, meskipun orang itu menggunakan masker untuk menutupi wajahnya. Mikha masih dengan mudah mengenali wanita tersebut. Wanita itu sedang duduk bersama dengan seorang laki-laki yang usianya sekitar 40 tahunan.
"Itu seperti Cantika, ngapain tuh artis di sini?" batin Mikha.
"Kak, Kakak lihat apaan sih?" tanya Keenan. Dia melihat ke arah yang sama yang sedang di lihat oleh kakaknya Mikha.
"Bukannya dia Cantika ya?" tanya Keenan pada kakaknya Mikha.
"Lho itukan Pak Harun, pemilik PH terbesar di kota ini," imbuh Tama yang juga mengikuti arah pandangan dua saudarnya.
Mikha semakin yakin kalau yang dia lihat adalah kekasih dari bos nyebelinnya setelah wanita itu membuka masker yang menutupi wajahnya.
Mikha langsung membulatkan matanya saat melihat Cantika dan laki-laki itu berciuman. Berbeda dengan Mikha yang terlihat shock melihat ciuman panas Cantika, Tama dan Keenan justru terlihat sangat santai dan biasa saja seolah tidak melihat apapun di sana.
"Awas, hati-hati tuh mata keluar!" kata Tama.
"Kak Mikha lebay, seperti belum pernah melihat orang berciuman saja," imbuh Keenan.
"Bukan begitu, tapi si Cantika itukan sudah punya pacar." Mikha mengalihkan pandangannya dari pemandangan yang sempat membuatnya shock.
"Di dunia hiburan hal itu biasa terjadi Kak, apalagi artis yang sengaja mendekati pemilik PH agar bisa menjadi artis papan atas," tutur Keenan.
"Tapi aku tidak pernah menyangka kalau Cantika adalah salah satunya," lirih Mikha.
"Kenapa Kak?" tanya Keenan saat melihat kakak perempuannya itu masih diam.
"Tidak kenapa-napa, lebih baik kita makan saja," jawab Mikha, karena kebetulan makanan yang mereka pesan sudah datang.
Sebelum Mikha mulai menyantap makanannya, dia kembali melirik ke arah Cantika. Dan ternyata ciuman mereka masih belum selesai juga.
"Kenapa aku jadi kasihan sama cowok nyebelin itu ya," batin Mikha. Dia menghembuskan napasnya, setelah itu dia mulai mengambil makanan yang ada di depannya dengan sendok dan memasukkan ke dalam mulut.
Mikha kembali melihat ke arah Cantika, kali ini dia melihat Cantika dan laki-laki yang di ketahui sebagai pemilik PH berjalan ke luar meninggalkan kafe.
"Kak, Kak Mikha," panggil Keenan sambil melambaikan tangannya di depan wajah kakak perempuannya tersebut.
"Iya, Kee," jawab Mikha.
"Kak Mikha masih memikirkan artis tadi?" tanya Keenan.
"Sudahlah Mik, ngapain kamu mikiran dia, toh kamu nggak kenal sama dia jugakan?" timpal Tama.
"Kalian berdua bener-bener sok tahu, siapa yang mikirin dia," sanggah Mikha.
"Ya sudah, kalau begitu kita pulang. Takutnya mommy marah-marah lagi kalau kita pulang kemaleman," ajak Tama.
Usai membayar, ketiga bersaudara itupun pergi meninggalkan kafe. Sepanjang perjalanan Mikha masih tetap memikirkan tentang Cantika. Bahkan ketika sampai di rumahpun dia masih kepikiran soal kekasih dari cowok yang menurutnya nyebelin itu.
*****
Sejak pulang dari kafe tadi, pikiran Mikha di penuhi dengan adegan yang dia lihat antara Cantika dengan pemilik PH.
Mikha merasa kasihan kepada Dion saat mengingat betapa laki-laki itu sangat mencintai kekasihnya.
"Kenapa aku jadi kasihan sama cowok nyebelin itu?" gumam Mikha. Saat ini dia sedang berbaring di dalam kamarnya.
Mikha mengambil ponsel miliknya yang ada di dalam tas. Dia membuka layar ponsel itu dan mencari satu nama yang ada di daftar kontak dengan nama 'cowok nyebelin'.
"Apa aku kasih tahu dia soal kekasihnya? tapi apa dia akan percaya?" ucap Mikha sambil menatap layar ponsel miliknya. Mikha kembali mematikan layar ponselnya dan menaruhnya di sebelah dia berbaring. Kemudian perlahan-lahan dia mulai memejamkan matanya.
******
Hari ini Mikha baru datang ke perusahaan milik Dion pukul 11 siang. Dia sudah memberitahu Dion lewat sambungan telepon. Begitu turun dari taksi Mikha langsung melenggangkan kakinya masuk ke perusahaan SEBASTIAN CORP dan tempat yang dia tuju adalah ruangan bosnya.
Entah karena memang pelupa atau ceroboh, Mikha langsung masuk ke dalam ruangan bosnya itu tanpa mengetuk pintu, dan sialnya dia datang di saat yang tidak tepat.
"Maaf," ucap Mikha ketika tanpa sengaja dia mengganggu sepasang kekasih yang hampir saja menyatukan bibir mereka.
"Shit," umpat Dion, bagaimana tidak kesal? Sudah kedua kalinya cewek yang di anggap sebagai cewek resek oleh Dion selalu datang mengganggunya. Dia berjalan mendekat ke arah Mikha yang berdiri tepat di depan pintu.
"Heh, cewek resek! Kamu punya sopan santun gak sih buat masuk ke ruangan orang lain?" tanya Dion marah.
"Maaf, Pak. Aku buru-buru tadi," ucap Mikha. Dia menatap ke arah Cantika sejenak, sebelum akhirnya dia kembali menundukkan kepalanya.
"Sayang, aku ke toilet sebentar ya!" pamit Cantika. Dia mulai melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruangan kekasihnya.
"Pak! Bapak tidak akan memecat sayakan, Pak?" Mikha memberanikan diri untuk bertanya, padahal dia tahu persis kalau bosnya saat ini sedang kesal terhadap dirinya.
"Aku tidak akan memecatmu, tapi karena kamu sering menggangguku maka pekerjaanmu hari ini adalah berdiri di depan pintu masuk perusahaan." Tama memberikan tatapan tajamnya kepada Mikha, "Dan itu harus kamu lakukan sampai semua karyawan keluar dari perusahaan ini," imbuhnya.
"Iya, Pak. Aku akan melakukan perintah Bapak ," jawab Mikha. Mikha menatap Dion yang sudah kembali duduk di balik meja kerjanya.
"Kenapa aku makin kasihan dengan cowok nyebelin ini sih? Tidak! semua itu bukan urusanku, biar tahu rasa tuh cowok nyebelin di bodohin sama pacarnya."
"Apa yang sedang kamu fikirkan?" tanya Dion. Dia merasa heran karena tatapan Mikha tidak seperti biasanya.
"Tidak ada, Pak," jawab Mikha.
"Kalau begitu cepat lakukan!" suruh Dion sekali lagi.
"Iya, Pak," jawab Mikha.
Mikha segera meninggalkan tempat itu, dia segera berjalan menuju ke depan pintu masuk perusahaan. Namun dia begitu terkejut saat ada orang yang tiba-tiba menarik tangannya.
# Jangan lupa like, komen dan votenya ya, Author tunggu!🤗🤗
# Baca juga karya temen-temen author yang tak kalah seru:
Trims😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Zainab ddi
kayaky Cantika tuh biar ngak ngebocorin ulahy
2022-07-24
0
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
paling Cantika yg narik mikha
2021-06-16
0
Siti Suhaerah
kayaknya cantika deh yg narik tangan mikha
2021-03-31
0