BAB 8

Perlahan tapi pasti jarak di antara bibir ke duanya semakin dekat. Saat bibir itu hampir menyatu, tiba-tiba....

"Pak Dion, bisakah aku meminta KTP ...," orang itu tidak melanjutkan perkataannya, dia langsung berbalik dan memalingkan wajahnya.

"Shit," umpat Dion. Dia melepaskan pelukan Cantika dan berjalan mendekat ke arah orang yang baru saja masuk.

"Dasar cewek resek! Kenapa kamu kembali lagi ke sini?" tanya Dion kepada orang yang baru saja masuk.

"Maaf Pak, selain karena tasku ketinggalan, aku juga mau meminta KTP yang Bapak sita," jawab Mikha yang seperti tanpa dosa, malah tanpa rasa canggung dia mengambil tasnya.

"Sekarang mana KTP punyaku!" pinta Mikha pada Dion. Dion segera berjalan menghampiri Mikha, dia berhenti tepat di hadapan gadis yang selalu dia panggil dengan sebutan 'cewek resek'.

"Tidak, sebelum hutangmu padaku lunas." Dion memberikan tatapan tajamnya keada Mikha.

"Sepertinya, dia beneran marah gara-gara aku menggangunya. Lebih baik aku buruan kabur dari sini," batin Mikha.

"Maaf, Pak. Aku hanya bercanda barusan,' ralat Mikha, dia kembali menampilkan senyuman dengan menunjukkan gigi putihnya.

"Permisi, Pak." Mikha berjalan ke luar meninggalkan ruangan Dion, namun beberapa detik kemudian dia kembali masuk dan berkata, "Pak, kalau mau berciuman kunci pintunya. Jangan sampai karyawan lain melihatnya." Setelah mengatakan itu, Mikha langsung menutup kembali pintu ruangan bosnya.

"Dasar cewek resek!" Dion kembali mengumpat. "Sudah Sayang, jangan hiraukan dia!" seru Cantika, dia kembali menarik tubuh Dion kepelukannya dan sambil berjinjit Cantika berniat melanjutkan adegan mereka yang sempat tertunda gara-gara kedatangan Mikha.

"Maaf, Sayang," tolak Dion. Dia memalingkan wajahnya dari Cantika. Sebenarnya Cantika kecewa karena Dion kembali menolaknya, setelah penolakan pertamanya tadi pagi.

"Tidak apa-apa, mungkin moodmu hilang gara-gara gangguan cewek tadi," Cantika tetap berusaha untuk terlihat manis di depan Dion.

"Bagaimana kalau kita makan siang bareng!" ajak Cantika. "Baiklah, tapi aku tidak bisa makan siang di restoran langganan kita, karena jam satu nanti aku ada meeting lagi. Aku hanya bisa mengajakmu makan siang di kantin kantor," jawab Dion.

"Kenapa harus di kantin kantor sih? Pasti makanannya tidak enak," kata Cantika dalam hati.

"Tidak apa-apa kok, Sayang. Lagian makan di manapun akan terasa enak saat bersamamu," jawaban yang keluar dari mulut Cantika berbanding terbalik dengan yang ada di dalam hatinya.

"Terimakasih ya, karena kamu selalu menjadi kekasih yang pengertian untukku," ucap Dion.

"Kamu juga selalu menjadi kekasih yang pengertian untukku," balas Cantika, seraya menggenggam tangan Dion.

"Ayo, kita ke kantin sekarang!" ajak Dion, sepasang kekasih itupun segera ke luar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju kantin.

*****

Mikha buru-buru kembali ke kampusnya, beruntung dia tidak ada mata kuliah pagi tadi. Hanya beberapa tugas yang sudah dia titipkan kepada temannya.

"Tama, Kia mana?" tanya Mikha kepada saudara kembarnya yang saat itu sedang duduk di kantin kampus. "Nih, anak dateng-dateng bukannya salam atau apa malah langsung nanyain orang," tegur Tama.

"Iya-iya, maaf," ucap Mikha. Mikha langsung duduk di depan saudara kembarnya tersebut, tanpa permisi dia juga meneguk minuman milik saudaranya itu.

"Kenapa kamu?" tanya Tama saat dia melihat saudara kembarnya itu memijit kakinya sendiri.

"Kakiku pegal karena hampir 3 jam aku berdiri." Jawaban Mikha mendapat tatapan dari kembarannya. "Berdiri? Maksudmu?" tanya Tama dengan wajah penasarannya.

"Astaga, kenapa aku bisa keceplosan," batin Mikha.

"Aku tadi nonton pertandingan basket karena gak dapat tempat duduk makanya aku berdiri," jawab Mikha berbohong. Tama kembali menatap kembarannya tersebut.

"Sejak kapan kamu suka nonton pertandingan basket, bukannya kamu paling anti nonton pertandingan tersebut gara-gara Willy anak basket," cibir Tama.

"Apaan sih, kok jadi ngungkit soal Willy. Lagian nih ya, aku dan Willy putus karena memang itu kesepakatan kami. Bukan karena aku atau Willy yang minta putus," tutur Mikha.

Willy adalah kekasih Mikha waktu SMA, mereka putus karena waktu itu Willy harus melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Dan ketika di SMA, Willy yang tak lain adalah pacar Mikha adalah kapten dari tim basket di SMA tempat Mikha bersekolah dulu. Dan sejak kepergian Willy, Mikha tidak pernah lagi melihat yang namanya pertandingan basket.

"Sudah ah, aku mau kembali ke kelas, ada mata kuliah lagi," Mikha berjalan meninggalkan saudara kembarnya. "Mik, Mikha," panggil Tama, namun yang di panggil tidak berbalik apalagi menjawab panggilannya. "Ngambek lagi," gumam Tama. Dia masih setia duduk di kantin seraya menatap layar hpnya untuk memantau keberadaan orang yang dia cintai, Kiara.

"Sepertinya, ini gedung bioskop. Aku yakin, mereka mau nonton film." Tama segera menghubungi seseorang untuk membelikannya tiket agar dia bisa menonton film yang sama dengan yang Kiara dan pacarnya tonton. Tama segera menyahut tas ransel miliknya yang dia letakkan di sebelah tempat duduknya. Setelah membayar, buru-buru dia menuju ke gedung bioskop tersebut.

******

Tama tiba di lokasi tempat Kiara dan Zeno sedang menonton film, setelah memastikan gadis pujaannya ada di gedung bioskop tersebut, Tama segera mengikutinya masuk ke dalam bioskop. Untungnya film yang Kiara tonton adalah film komedi, jadi Tama tidak harus melihat pujaan hatinya bermesraan dengan orang lain.

Tama juga mengikuti Kiara dan kekasihnya saat mereka makan di sebuah restoran. Dia duduk di kursi yang letaknya tepat di belakang Kiara.

"Apa yang mereka bicarakan ya, kenapa aku tidak mendengarnya," gumam Tama. Dia semakin mendekatkan telinganya agar bisa mendengarkan pembicaraan Kiara dengan Zeno. Namun karena dia tidak juga bisa mendengarkan pembicaraan Kiara dan Zeno, Tama mencoba menarik bangkunya agar lebih mendekat ke arah Kiara dan karena kurang berhati-hati, Tama terjatuh dari tempat duduknya.

Semua orang menatap ke arahnya tak terkecuali Kiara dan Zeno.

"Tama, kenapa kamu ada di sini?" tanya Kiara saat melihat Tama terjatuh dari tempat duduknya. Tama bangkit dari posisi dia terjatuh.

"Aku..aku..di sini karena..."

Kiara memberikan tatapan tajamnya kepada Tama.

#Jangan lupa like, komen dan votenya ya..Author tunggu🤗🤗🤗.

##Baca juga karya keren di bawah ini:

Terimakasih😘😘😘

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

emang Tama ketahuan

2022-07-24

0

evimoraita Silalahi

evimoraita Silalahi

tama usil😁😁😁

2021-09-09

0

honey star

honey star

cantika selain jago akting di film di real life nya juga jago akting , mungkin terlalu jago aktingnya ampe kebawa di real life 😂😂

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!