Perlahan tapi pasti jarak di antara bibir ke duanya semakin dekat. Saat bibir itu hampir menyatu, tiba-tiba....
"Pak Dion, bisakah aku meminta KTP ...," orang itu tidak melanjutkan perkataannya, dia langsung berbalik dan memalingkan wajahnya.
"Shit," umpat Dion. Dia melepaskan pelukan Cantika dan berjalan mendekat ke arah orang yang baru saja masuk.
"Dasar cewek resek! Kenapa kamu kembali lagi ke sini?" tanya Dion kepada orang yang baru saja masuk.
"Maaf Pak, selain karena tasku ketinggalan, aku juga mau meminta KTP yang Bapak sita," jawab Mikha yang seperti tanpa dosa, malah tanpa rasa canggung dia mengambil tasnya.
"Sekarang mana KTP punyaku!" pinta Mikha pada Dion. Dion segera berjalan menghampiri Mikha, dia berhenti tepat di hadapan gadis yang selalu dia panggil dengan sebutan 'cewek resek'.
"Tidak, sebelum hutangmu padaku lunas." Dion memberikan tatapan tajamnya keada Mikha.
"Sepertinya, dia beneran marah gara-gara aku menggangunya. Lebih baik aku buruan kabur dari sini," batin Mikha.
"Maaf, Pak. Aku hanya bercanda barusan,' ralat Mikha, dia kembali menampilkan senyuman dengan menunjukkan gigi putihnya.
"Permisi, Pak." Mikha berjalan ke luar meninggalkan ruangan Dion, namun beberapa detik kemudian dia kembali masuk dan berkata, "Pak, kalau mau berciuman kunci pintunya. Jangan sampai karyawan lain melihatnya." Setelah mengatakan itu, Mikha langsung menutup kembali pintu ruangan bosnya.
"Dasar cewek resek!" Dion kembali mengumpat. "Sudah Sayang, jangan hiraukan dia!" seru Cantika, dia kembali menarik tubuh Dion kepelukannya dan sambil berjinjit Cantika berniat melanjutkan adegan mereka yang sempat tertunda gara-gara kedatangan Mikha.
"Maaf, Sayang," tolak Dion. Dia memalingkan wajahnya dari Cantika. Sebenarnya Cantika kecewa karena Dion kembali menolaknya, setelah penolakan pertamanya tadi pagi.
"Tidak apa-apa, mungkin moodmu hilang gara-gara gangguan cewek tadi," Cantika tetap berusaha untuk terlihat manis di depan Dion.
"Bagaimana kalau kita makan siang bareng!" ajak Cantika. "Baiklah, tapi aku tidak bisa makan siang di restoran langganan kita, karena jam satu nanti aku ada meeting lagi. Aku hanya bisa mengajakmu makan siang di kantin kantor," jawab Dion.
"Kenapa harus di kantin kantor sih? Pasti makanannya tidak enak," kata Cantika dalam hati.
"Tidak apa-apa kok, Sayang. Lagian makan di manapun akan terasa enak saat bersamamu," jawaban yang keluar dari mulut Cantika berbanding terbalik dengan yang ada di dalam hatinya.
"Terimakasih ya, karena kamu selalu menjadi kekasih yang pengertian untukku," ucap Dion.
"Kamu juga selalu menjadi kekasih yang pengertian untukku," balas Cantika, seraya menggenggam tangan Dion.
"Ayo, kita ke kantin sekarang!" ajak Dion, sepasang kekasih itupun segera ke luar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju kantin.
*****
Mikha buru-buru kembali ke kampusnya, beruntung dia tidak ada mata kuliah pagi tadi. Hanya beberapa tugas yang sudah dia titipkan kepada temannya.
"Tama, Kia mana?" tanya Mikha kepada saudara kembarnya yang saat itu sedang duduk di kantin kampus. "Nih, anak dateng-dateng bukannya salam atau apa malah langsung nanyain orang," tegur Tama.
"Iya-iya, maaf," ucap Mikha. Mikha langsung duduk di depan saudara kembarnya tersebut, tanpa permisi dia juga meneguk minuman milik saudaranya itu.
"Kenapa kamu?" tanya Tama saat dia melihat saudara kembarnya itu memijit kakinya sendiri.
"Kakiku pegal karena hampir 3 jam aku berdiri." Jawaban Mikha mendapat tatapan dari kembarannya. "Berdiri? Maksudmu?" tanya Tama dengan wajah penasarannya.
"Astaga, kenapa aku bisa keceplosan," batin Mikha.
"Aku tadi nonton pertandingan basket karena gak dapat tempat duduk makanya aku berdiri," jawab Mikha berbohong. Tama kembali menatap kembarannya tersebut.
"Sejak kapan kamu suka nonton pertandingan basket, bukannya kamu paling anti nonton pertandingan tersebut gara-gara Willy anak basket," cibir Tama.
"Apaan sih, kok jadi ngungkit soal Willy. Lagian nih ya, aku dan Willy putus karena memang itu kesepakatan kami. Bukan karena aku atau Willy yang minta putus," tutur Mikha.
Willy adalah kekasih Mikha waktu SMA, mereka putus karena waktu itu Willy harus melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Dan ketika di SMA, Willy yang tak lain adalah pacar Mikha adalah kapten dari tim basket di SMA tempat Mikha bersekolah dulu. Dan sejak kepergian Willy, Mikha tidak pernah lagi melihat yang namanya pertandingan basket.
"Sudah ah, aku mau kembali ke kelas, ada mata kuliah lagi," Mikha berjalan meninggalkan saudara kembarnya. "Mik, Mikha," panggil Tama, namun yang di panggil tidak berbalik apalagi menjawab panggilannya. "Ngambek lagi," gumam Tama. Dia masih setia duduk di kantin seraya menatap layar hpnya untuk memantau keberadaan orang yang dia cintai, Kiara.
"Sepertinya, ini gedung bioskop. Aku yakin, mereka mau nonton film." Tama segera menghubungi seseorang untuk membelikannya tiket agar dia bisa menonton film yang sama dengan yang Kiara dan pacarnya tonton. Tama segera menyahut tas ransel miliknya yang dia letakkan di sebelah tempat duduknya. Setelah membayar, buru-buru dia menuju ke gedung bioskop tersebut.
******
Tama tiba di lokasi tempat Kiara dan Zeno sedang menonton film, setelah memastikan gadis pujaannya ada di gedung bioskop tersebut, Tama segera mengikutinya masuk ke dalam bioskop. Untungnya film yang Kiara tonton adalah film komedi, jadi Tama tidak harus melihat pujaan hatinya bermesraan dengan orang lain.
Tama juga mengikuti Kiara dan kekasihnya saat mereka makan di sebuah restoran. Dia duduk di kursi yang letaknya tepat di belakang Kiara.
"Apa yang mereka bicarakan ya, kenapa aku tidak mendengarnya," gumam Tama. Dia semakin mendekatkan telinganya agar bisa mendengarkan pembicaraan Kiara dengan Zeno. Namun karena dia tidak juga bisa mendengarkan pembicaraan Kiara dan Zeno, Tama mencoba menarik bangkunya agar lebih mendekat ke arah Kiara dan karena kurang berhati-hati, Tama terjatuh dari tempat duduknya.
Semua orang menatap ke arahnya tak terkecuali Kiara dan Zeno.
"Tama, kenapa kamu ada di sini?" tanya Kiara saat melihat Tama terjatuh dari tempat duduknya. Tama bangkit dari posisi dia terjatuh.
"Aku..aku..di sini karena..."
Kiara memberikan tatapan tajamnya kepada Tama.
#Jangan lupa like, komen dan votenya ya..Author tunggu🤗🤗🤗.
##Baca juga karya keren di bawah ini:
Terimakasih😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Zainab ddi
emang Tama ketahuan
2022-07-24
0
evimoraita Silalahi
tama usil😁😁😁
2021-09-09
0
honey star
cantika selain jago akting di film di real life nya juga jago akting , mungkin terlalu jago aktingnya ampe kebawa di real life 😂😂
2021-08-12
0