BAB 7

"Terpengaruh apa?" tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang Tama.

Tama menoleh ke arah sumber suara, dia terlihat begitu senang ketika tahu kalau orang itu adalah Kiara.

"Tam, kenapa tidak di jawab?" Kiara memberikan tatapannya kepada Tama. "E..tidak Kia, maksudku terpengaruh sinar matahari, iya sinar matahari," jawab Tama dengan sedikit gugup.

Kiara menatap ke arah langit malalui jendela yang ada di perpustakaan tersebut. "Kenapa dengan sinar matahari? Bukannya dari dulu emang seperti itu."

"Sudah, lupakan soal matahari!" kata Tama. Dia berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"Ohya, kenapa kamu balik ke sini lagi?" tanya Tama.

"Ponselku ketinggalan," jawab Kia sambil melihat ke arah kursi yang menjadi tempat duduknya tadi.

"O..jadi ponselmu ketinggalan, biar aku bantu cariin ya," Tama menawarkan diri.

Tama mengikuti Kiara yang berjalan ke arah tempat duduknya tadi. Mereka mencari bersama-sama ponsel Kiara yang ketinggalan.

"Dimana ya," gumam Kiara.

"Bukannya itu ponsel Kia yang ketinggalan?" batin Tama, dia melihat ponsel yang Kia cari ada di kolong meja. Tiba-tiba terlintas satu ide jahil di kepala Tama. Dengan cepat dia mengambil ponsel milik Kiara dan menempelkan sesuatu di ponsel milik teman yang diam-diam dia cintai.

"Dengan begini kemanapun kamu pergi, aku pasti akan mengetahuinya," batin Tama lagi.

"Nih Kia, ponsel kamu!" Tama memberikan kembali ponsel milik Kiara yang sudah di tempeli dengan sebuah cips.

"Terimakasih ya, Tam," ucap Kiara. Dia mengambil ponsel miliknya dari tangan Tama.

"Ohya Tam, nanti aku gak pulang bareng kamu dan Mikha ya. Aku ada janji sama Zeno," kata Kiara memberitahu.

Tama hanya membalasnya dengan mengacungkan jempolnya.

"Aku pamit duluan ya, Tama. Ada mata kuliah pagi!" Kiara setengah berlari meninggalkan perpustakaan tersebut.

*****

"Sampai kapan aku harus berdiam diri seperti ini? Dasar cowok nyebeliin!!" rutuk Mikha dalam hati. Dia benar-benar sudah merasa lelah karena sudah hampir 3 jam, dia berdiri di ruangan Dion.

Dion melirik ke arah Mikha, dari gerakan tubuhnya, dia tahu kalau Mikha sudah kecapean akibat terlalu lama berdiri.

"Kalau mau duduk, duduk saja!" suruh Dion. "Aku masih kuat kok, bukankah kamu bilang kalau ini memang pekerjaanku," jawab Mikha. Dia tidak mau terlihat lemah, apalagi di hadapan Dion.

"Kalau begitu terserah kamu," ucap Dion cuek. Dion kembali fokus dengan pekerjaannya. Berkali-kali Mikha menggerak-gerakkan kakinya bergantian, tanda memang sebenarnya dia sudah merasakan pegal di kakinya.

"Gerakan kakimu benar-benar mengganggu pekerjaanku," kata Dion. Seketika Mikha kembali diam.

"Aku ada meeting hari ini, aku tidak mau klienku malah kabur karena melihat kamu di sini. Kamu boleh pergi sekarang!" suruh Dion.

Ingin rasanya Mikha memaki laki-laki yang sedang duduk di hadapannya. Tapi dia urungkan, karena kakinya sudah terasa sangat pegal. Dia ingin secepatnya keluar dari ruangan Dion dan beristirahat.

"Kenapa masih di sini?" Dion memberikan tatapan tajamnya kepada Mikha.

"Iya, ini juga mau pergi," jawab Mikha kesal. Namun karena terlalu lama berdiri saat akan melangkahkan kakinya, Mikha hampir saja terjatuh. Untungnya dengan cepat Dion menolongnya. Hingga posisi mereka seperti orang yang hendak berpelukan. Tanpa sengaja manik mata keduanya beradu, cukup lama mata itu saling tatap.

Hingga suara seseorang mengagetkan keduanya. Dion dan Mikha segera membenarkan posisi mereka.

"Sayang, apa yang sedang kamu lakukan?",suara itu adalah suara kekasih Dion, Cantika.

"Heh, cewek kampungan. Apa yang kamu lakukan dengan pacarku?!" Cantika menarik tangan Mikha dengan kasar. Sebenarnya Mikha ingin membalas perbuatan Cantika, tapi dia sedang malas untuk melakukan perdebatan dengan artis itu. Mikha ingin secepatnya ke luar dari ruangan itu untuk mengistirahatkan kakinya yang pegal.

"Maaf, Pak. Saya permisi, besok saya akan ke sini lagi," pamit Mikha kepada Dion.

"Heh, cewek kampungan! Kamu belum jawab pertanyaanku tadi?"

Mikha hanya memutar bola matanya, dia langsung berjalan ke luar meninggalkan ruangan Dion.

"Hei, tunggu! Jangan pergi kamu!" seru Cantika. Dion menahan tangan kekasihnya itu agar tidak mengejar Mikha.

"Sayang, siapa cewek itu? kenapa dia ada di sini?" tanya Cantika kepada Dion.

"Bukan siapa-siapa, dia di sini hanya untuk membayar hutangnya," jawab Dion. Dia melangkahkan kakinya menuju kursi kebesarannya.

"Hutang? Kapan gadis itu berhutang padamu?" tanya Cantika yang ikut duduk di depan Dion.

"Dia menabrak mobilku, tapi tidak bisa membayar biaya perbaikannya. Jadi dia bekerja denganku sampai semua hutangnya lunas," jelas Dion.

"Begitu, ya? Tapi kenapa tadi kalian berpelukan?" tanya Cantika dengan wajah cemberutnya.

"Tadi aku hanya menolongnya karena dia hampir jatuh," jawab Dion. Dion kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Sayang, kamu masih marah soal tadi pagi?" tanya Cantika.

"Iya, aku memang masih marah sama kamu. Sudah berapa kali aku mengajakmu untuk menikah, tapi jawaban kamu tetap sama. Kamu selalu bilang ingin fokus dengan karirmu." Dion berjalan menghadap ke arah jendela.

"Sayang, kita bicarakan hal lain saja ya. Aku tidak ingin membahas tentang pernikahan." Cantika memeluk Dion dari belakang.

"Percayalah, saat aku siap nanti aku pasti akan memintamu untuk menikahiku," ucap Cantika dengan menyandarkan kepalanya di punggung kekasihnya Dion.

"Baiklah," jawab Dion. Dia membalikkan tubuhnya agar bisa berhadapan dengan kekasihnya.

Perlahan tapi pasti jarak di antara bibir ke duanya semakin dekat. Saat bibir itu hampir menyatu, tiba-tiba ...

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

iya Cantika tuh persis cewek2 yg yg mata duitan

2022-07-24

0

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘

tiba tiba Mikha balik lagi 🤣

2021-06-16

1

Siti Suhaerah

Siti Suhaerah

cantika nunggu apa lg sih di ajakin nikah kok g mau

2021-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!