BAB 4

Dan lagi-lagi Dion terkejut saat melihat wajah orang yang menabraknya.

"Bagus, kita bertemu lagi di sini. Sekarang kamu harus membayar biaya perbaikan mobil tadi 10 kali lipat atau aku akan meneriakimu sebagai seorang penipu," seru Dion seraya mengancam.

Wanita yang tanpa sengaja menabrak Dion adalah Mikha.

Mikha melihat ke arah kakak kembarnya yang berjalan semakin mendekat ke arah mereka.

"Jangan bicara di sini, ayo ikut!" ajak Mikha seraya menarik tangan Dion. Mikha tidak mau kalau saudara kembarnya itu tahu kalau mobil kesayangannya tadi pagi mengalami kecelakaan.

Mikha membawa Dion bersembunyi di samping toko buku.

"Kia, bukannya barusan Mikha di depan kita ya? Kenapa tiba-tiba dia ngilang?" kata Tama.

Dia melihat ke sekeliling untuk mencari keberadaan saudara kembarnya itu. "Mungkin, dia sudah masuk ke dalam toko Tam. Kita masuk saja yuk!" ajak Kiara. Akhirnya Tama dan Kiara masuk ke dalam toko buku.

Mikha yang bersembunyi di samping toko itu langsung bernapas lega.

"Lepas!" suruh Dion. Dia menghempaskan tangan Mikha yang tadi menariknya.

"Sekarang cepat bayar!" seru Dion kepada Mikha.

"Tuan yang baik hati, bisakah aku membayarnya lain waktu?" pinta Mikha dengan mengatupkan kedua tangannya di sertai senyum manisnya.

"Cih! Aku tidak akan tertipu lagi olehmu, pokoknya aku mau kamu membayarnya sekarang!" kata Dion.

"Oke, aku mengaku. Aku tidak punya uang sebanyak itu dan semua yang kamu katakan di bengkel tadi itu benar adanya. Mobil itu bukan mobilku, aku meminjamnya," kata Mikha yang terpaksa harus mengakui tuduhan Dion di bengkel tadi siang.

"Sudah ku duga, gadis sepertimu mana mungkin bisa memiliki mobil yang harganya fantastis. Sekarang bagaimana cara kamu akan membayar hutangmu itu?" tanya Dion yang mulai kesal dengan sikap yang di tunjukkan oleh Mikha.

"Bagaimana kalau aku bekerja untukmu, setidaknya kamu bisa memperkerjakan aku sampai hutangku lunas," Mikha memberikan idenya.

Dion menghela napasnya kasar. Saat ini dia memang hanya bisa memperkerjakan wanita di depannya. Dion menatap Mikha dari bawah hingga ke atas.

"Hei, jangan menatapku begitu. Meskipun aku ingin bekerja padamu untuk melunasi hutangku, tapi aku tidak mau ya, bekerja yang aneh-aneh," kata Mikha dengan memberikan tatapan tajamnya kepada Dion.

"Makanya bersihin tuh otak dari pikiran kotor, siapa juga yang mau dengan cewek kerempeng kayak kamu."

Mikha hanya memutar bolanya malas. "Sekarang apa yang harus aku kerjakan agar hutangku lunas?" tanya Mikha.

"Siniin nomer hp kamu!" suruh Dion

"Buat apa?" tanya Mikha bingung.

"Hei, gimana aku bisa memberitahu pekerjaanmu, kalau aku tidak bisa menghubungimu,"

Akhirnya Mikha memberikan nomor ponselnya pada Dion. " Sekarang, bisakah aku pergi?" tanya Mikha.

"Tunggu! Siapa nama kamu?"

"Tuan, ktp ku kan sudah kamu sita. Kenapa masih nanya siapa namaku," jawab Mikha yang mulai kesal.

"Sudahlah aku juga tidak perduli siapa namamu, mulai sekarang aku akan memanggilmu cewek resek!"

"Terserah kamu saja, cowok nyebelin," jawab Mikha seraya memutar bolanya malas.

"Pacarku sudah menunggu, nanti aku akan hubungi kamu untuk memberitahu apa pekerjaan yang harus kamu lakukan. Sampai jumpa lagi, cewek resek."

Dion meninggalkan Mikha, dia berjalan menghampiri kekasihnya yang sudah berdiri di depan toko buku.

"Kamu dari mana, Sayang?" tanya Cantika dengan wajah cemberutnya.

"Maaf, tadi aku ada urusan sebentar," jawab Dion seraya memeluk pinggang kekasihnya.

"Ayo jalan!" ajak Dion.

Dion dan Cantika, segera meninggalkan toko tersebut.

Setelah Dion pergi, Mikha masuk ke toko buku tempat saudara kembarnya dan Kiara berada.

"Dari mana saja kamu?" tanya Tama saat melihat saudaranya itu sudah berada di sampingnya.

"Aku ke toilet tadi," jawab Mikha berbohong.

"Gimana Kia, sudah ketemu bukunya?" tanya Mikha kepada Kiara

"Sudah, kamu sendiri sudah ketemu sama buku yang mau kamu beli?" jawab Kiara seraya bertanya.

"Aku juga sudah," jawab Mikha.

"Ya sudah bayar sana! Aku pingin cepat pulang karena hari ini Keenan pulang dari liburannya," seru Tama kepada dua orang cewek di sampingnya.

"Iya, aku juga ingin segera bertemu dengan Keenan karena dia tidak menyebalkan sepertimu," ujar Mikha.

"Jadi adik kalian pulang hari ini?" tanya Kiara

"Iya, makanya aku pengen cepat-cepat pulang," jawab Mikha dan Tama bersamaan.

"Wah, ternyata benar ya. Kalau anak kembar itu selalu sehati," kata Kiara kepada dua bersaudara itu.

Akhirnya mereka bertiga meninggalkan toko buku tersebut, tentu saja setelah membayar buku yang mereka beli.

Tama dan Mikha terlebih dulu mengantarkan Kiara pulang ke rumahnya.

*****

Tama dan Kiara tiba di rumah pukul 6 malam, mereka segera menuju ke ruang keluarga saat mendengar suara yang mereka rindukan. Iya, suara adik tercinta mereka yang bernama Adzka Rikward Keenan Putra Wijaya dan biasa di panggil Keenan.

Mikha segera memeluk adik kesayangan tersebut, maklumlah mereka tidak bertemu sudah hampir sebulan.

"Adikku yang tampan, aku sungguh sangat merindukanmu" ucap Mikha.

"Kak Mikha lebay deh, tapi aku juga sangat merindukan Kakakku yang ceroboh ini," jawab Keenan di sertai sedikit candaan.

"Ish, ternyata gara-gara kelamaan liburan kamu jadi ketularan Tama yang nyebelin," balas Mikha. Dia melepaskan pelukannya dan mencubit lengan adiknya tersebut.

"Aw sakit, Kak," ringis Keenan, dia mengusap lengan yang baru saja di cubit oleh kakak perempuannya tersebut.

"Salah sendiri kenapa kamu jadi nyebelin," ucap Mikha lagi.

Berbeda dengan Mikha yang memberi pelukan kepada adik lelakinya, Tama justru menunjukkan rasa rindunya kepada adiknya tersebut dengan menoyor kepalanya pelan.

"Mommy, lihatlah! Aku di bully sama Kak Mikha dan Kak Tama," kata Keenan mengadu.

Bintang hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ketiga anaknya.

"Dasar bocah! Sudah gede juga, masih suka ngadu," cibir Tama bercanda.

"Biarin kan aku paling kecil di sini," jawab Keenan, dia memasang tampang yang sok imut di depan ke dua kakaknya.

Ketiganya pun kembali tertawa bersama.

"Wah, anak kesayangan Daddy sudah sampai di rumah ternyata," kata Rangga yang baru saja pulang.

Keenan menghampiri daddynya dan mencium punggung tangan daddynya tersebut.

"Bagaimana kabar nenek?" tanya Rangga kepada putra bungsunya tersebut.

"Baik, Dad. Tapi nenek bilang dia belum bisa ikut ke sini. Nenek masih kangen tinggal di desa katanya," jawab Keenan panjang lebar.

"Sekarang, kalian mandi. Setelah itu kita berkumpul kembali untuk makan malam!" perintah Rangga kepada ketiga anaknya.

"Oke, Daddy," jawab ketiganya bersamaan. Ketiga anak itu pun segera menuju ke kamar mereka masing-masing.

Selama sebulan ini, Keenan memang memilih berlibur ke desa neneknya. Selain karena dia menyukai suasana pedesaan, Keenan juga ingin menemani neneknya tersebut walau cuma sebulan.

Setelah anak-anak Bintang beranjak dewasa Ratih memilih untuk tinggal di desa. Bukan karena dia tidak mau tinggal bersama Bintang dan ketiga anaknya. Tapi dia ingin menikmati masa tuanya dengan tinggal di kampung halamannya. Dan setiap sebulan sekali Bintang dan Rangga selalu mengunjungi Ratih di desa sekalian mengecek kondisi rumah sakit yang mereka dirikan.

Mia, ibu Rangga. Sekarang dia sedang ikut berlibur bersama dengan Harry dan keluarganya ke Paris. Dan Rania, sekarang dia mengikuti jejak suaminya Erik ikut mengurus panti asuhan tempat Leon pernah tinggal sebelum di adopsi. Erik dan Rania menjadi orang tua asuh dari anak-anak yang tinggal di panti tersebut. Tentu saja dengan dukungan dana dari perusahaan Wijaya.

*****

Di keluarga Sebastian

"Dion, kapan kamu akan menikahi pacar artismu itu?" tanya Adam Sebastian kepada putranya.

"Kenapa Papa menyakan hal itu?" jawab Dion sembari bertanya.

"Umur kamu itu sudah cukup untuk menikah. Memangnya kalian menunggu apa lagi? Hampir setiap hari kamu mengeluarkan banyak uang untuk pacar artismu itu. Jangan-jangan saat perusahaanmu bangkrut, pacarmu yang artis itu akan meninggalkanmu," kata Adam.

Mendengar perkataan papanya, Dion yang saat itu sedang makan langsung meletakkan sendok dan garpunya dengan kasar.

"Jadi Papa berharap aku dan Cantika putus begitu?" tanya Dion dengan nada yang sedikit meninggi.

"Dion, bukan begitu maksud papamu. Papamu hanya ..."

"Sudahlah, aku kembali ke kamar. Aku sudah tidak napsu lagi untuk makan," kata Dion yang langsung meninggalkan tempat makan.

Adam hanya menghela napasnya, dia benar-benar tidak mengerti dengan sikap anaknya. Dion akan selalu tersinggung dan marah, jika kedua orang tuanya membicaran soal kekasihnya Cantika.

"Anakmu itu benar-benar sudah di butakan oleh pacar artisnya itu," kata Adam.

"Sudahlah, biar nanti aku yang bicara dengan Dion," jawab Maya, ibu Dion.

Adam dan Maya pun melanjutkan makan malam mereka.

# Visual Adzka Rikward Keenan (Keenan)

# Jangan lupa like, komen dan votenya, aothor tunggu🤗🤗

.

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

cakep banget anak bintang dan Rangga yg ketiga

2022-07-24

0

Anonymous

Anonymous

cakepnyaaaa

2021-09-25

0

Daila Quetty

Daila Quetty

krnapa rama dan mika visual wajahnya orental ya.😁

2021-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!