BAB 3

Pemuda itu akhirnya menutup ponselnya, kemudian dia berbalik menghadap kearah Mikha.

"Kamu!!"

Mikha dan pemuda tersebut saling menunjuk.

"Kenapa dunia begitu sempit? Banyak cewek cantik di dunia ini, kenapa aku harus bertemu dengan cewek resek sepertimu," gumam pemuda itu kesal.

"Siapa juga yang mau bertemu dengamu lagi," balas Mikha.

"Tapi kebetulan juga kita bertemu di sini, jadi aku tidak perlu susah payah untuk mengantar biaya tagihan perbaikan mobil ke rumahmu," ujar pemuda itu.

Mendengar soal biaya tagihan sedikit membuat nyali Mikha menciut. Bukan karena dia tidak memiliki uang, uang jajan Mikha sebulan bisa di bilang di atas rata-rata uang jajan teman-temannya. Karena dia sudah di beri kartu yang tidak ada batas limitnya dari sang daddy. Hanya saja, baik daddy maupun mommynya selalu mengajarkan dirinya untuk bisa menggunakan uang dengan seefisien mungkin. Bahkan mommy-nya selalu menyuruhnya untuk membuat daftar laporan keuangan tiap bulannya.

"Jangan sekarang ya, please! Uangku hanya cukup untuk memperbaiki mobil kakakku saja, jadi aku mohon jangan sekarang ya!" pinta Mikha dengan memasang wajah memelasnya.

Pemuda itu menatap mobil yang di kendarai oleh Mikha. Mobil itu adalah mobil keluaran terbaru yang harganya sangat fantastis, bahkan jumlahnya juga sangat terbatas dan hanya di miliki oleh orang-orang tertentu saja.

"Hei, cewek resek! Kamu kira, kamu bisa membohongiku dengan berpura-pura tidak memiliki uang? Sangat tidak pas dengan mobil yang kamu kendarai," kata pemuda tersebut.

"Atau jangan-jangan kamu itu orang miskin yang berpura-pura menjadi orang kaya agar bisa mendapat uang mereka?" tambah pemuda tersebut dengan tatapan mengejek.

Ingin rasanya Mikha menyumpal mulut pemuda itu dengan sampah, tapi dia berusaha untuk bersikap tenang dan tidak terpengaruh dengan ucapan kasar pemuda tersebut.

"Kenapa diam? Apa ucapanku tepat?" kata pemuda itu sekali lagi.

Tiba-tiba terpikir sebuah ide bagi Mikha untuk bisa mengerjai pemuda tersebut.

"Baiklah aku akan membayar biaya perbaikan mobilmu sekalian. Aku akan ke kasir sekarang, nanti saat aku panggil tolong lambaikan tanganmu, agar mereka tahu kalau aku sudah membayar perbaikan mobilmu juga," seru Mikha kepada pemuda itu.

"Baik, aku akan menunggu di sini. Kebetulan aku juga harus menghubungi seseorang lagi," jawab pemuda itu yang kembali sibuk dengan ponsel di tangannya.

Mikha berjalan meninggalkan pemuda itu, dia kembali mendekati pekerja bengkel tersebut.

"Pak, orang itu sudah bersedia bertukar nomor antrian denganku. Dia juga yang akan membayar biaya perbaikan mobilku," kata Mikha kepada pekerja bengkel tersebut.

"Apa itu benar, Neng?" tanya pekerja itu lagi.

"Tentu saja benar. Kalau Anda tidak percaya, Aku bisa memanggil dia, dia pasti akan melambaikan tangannya padaku," ujar Mikha lagi.

Mikha melambaikan tangannya kepada pemuda tersebut, pemuda itu melambaikan tangannya balik kepada Mikha. Bahkan pemuda itu juga tersenyum padanya.

"Wah, Anda hebat mbak. Selain bisa tukeran nomor antrian, mbaknya juga bisa mendapatkan biaya perbaikan mobil gratis. Benar-benar hebat kamu Mbak," puji pekerja bengkel tersebut.

"Rasain kamu cowok belagu, siapa suruh kamu ngatain aku," batin Mikha sambil menutup mulutnya sendiri untuk menahan tawanya.

Akhirnya mobil Mikha selesai juga di perbaiki, mobil itu sudah kembali mulus seperti sedia kala. Mikha langsung mengendarai mobil itu meninggalkan bengkel.

Tidak lama mobil milik pemuda itupun juga selesai di perbaiki. Namun ketika dia hendak masuk ke dalam mobil miliknya. Seorang pegawai bengkel menghentikannya.

"Maaf, Pak. Anda harus membayar biaya perbaikan dulu sebelum pergi," kata pegawai bengkel tersebut.

"Lho bukannya wanita tadi sudah membayar semua biayanya ya?" tanya pemuda itu bingung.

"Bapak bercanda ya? Bukannya, malah Bapak yang akan membayar biaya perbaikan mobil wanita itu juga," jelas pegawai bengkel tersebut.

"Apa!!" kata pemuda itu sedikit berteriak.

Akhirnya pemuda itu sadar kalau dia sudah di permainkan oleh wanita itu. "Sialan tuh cewek, awas saja kalau ketemu lagi," ancam pemuda itu.

"Berapa semua biayanya, Pak?" tanya pemuda itu yang akhirnya harus pasrah.

"Total 10 juta, Pak"

"Apa saya bisa membayarnya memakai kartu?" tanya pemuda itu lagi.

"Bisa, Pak," jawab pegawai bengkel itu lagi.

Usai membayar, pemuda itu segera mengendarai mobilnya ke luar dari bengkel.

******

Di Universitas XX

Selesai dengan mata kuliah terakhirnya, Tama pergi mencari saudara kembarnya itu ke kelasnya. Namun karena tidak menemukan saudaranya di dalam kelas, akhirnya Tama mencarinya ke kantin kampus.

Tama langsung duduk di sebuah kursi di mana seorang wanita sedang duduk sendirian di sana. Wanita itu juga sedang menunggu kedatangan Mikha karena mereka ada janji untuk membeli buku bersama. Tama mengambil es milik wanita itu lalu menyeruputnya.

"Kebiasaan," gerutu wanita itu sambil menarik kembali minumannya dari Tama.

"Ayolah, Kia. Gak usah pelit," kata Tama pada Kiara. Iya, wanita yang di hampiri oleh Tama adalah Kiara. Kiara juga sedang menimba ilmu di universitas tersebut. Hari ini Kiara dan Mikha sudah berjanji untuk membeli buku bersama.

Kiara hanya menanggapinya dengan memutar bolanya malas.

"Tam, Mikha mana? Sudah hampir jam 4, dia belum juga datang?" tanya Kiara kepada Tama.

"Tadi sih aku suruh ke kantor daddy, tapi harusnya dia sudah kembali ke sini. Sudah hampir 2 jam sejak dia pergi meninggalkan kampus," jawab Tama.

"Apa terjadi sesuatu sama dia?" tanya Kiara yang tiba-tiba mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Tidak mungkin terjadi sesuatu sama dia, kalau ada apa-apa, dia pasti akan menelponku," jawab Tama.

"Kalau begitu coba gih, kamu hubungi dia!" suruh Kiara pada Tama.

Tama mengurungkan niatnya untuk menghubungi Mikha, karena dia melihat saudara kembarnya itu sudah muncul dan sedang berlari mendekat ke arah meja mereka.

"Maaf ya Kia, aku telat," ucap Mikha. Dia duduk di bangku kosong di sebelah temannya itu.

"Dari mana saja kamu?" tanya Tama kepada saudara kembarnya tersebut.

"Dari kantor daddylah, kan kamu yang menyuruhku ke kantor daddy," jawab Mikha. Dia mengambil es milik Kiara dan ikut menyeruputnya.

"Ish, dasar kalian berdua ini benar-benar sehati ya. Tanpa permisi main teguk minumanku," kata Kiara kepada dua kakak beradik itu.

"Maaf, Kia. Habisnya aku haus banget," jawab Mikha jujur.

Lagi-lagi Kiara hanya bisa memutar bola matanya melihat tingkah dua saudara kembar tersebut.

"Perjalanan dari kampus ke kantor daddy membutuhkan waktu 20 menit, jalan masuk ke kantor dan menyerahkan USB itu ke daddy anggap 20 menit juga. Jadi jika di total harusnya kamu sudah tiba kembali ke kampus 1 jam yang lalu. Jadi kemana saja kamu selama 1 jam itu?"

Tama menatap saudara kembarnya itu penuh selidik.

"Ya..aku sekalian berkeliling sebentar. Kan jarang aku bisa mengendarai mobil sendiri," jawab Mikha berkilah.

"Tidak terjadi sesuatukan dengan mobilku?" lagi-lagi Tama bertanya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Ih, apa-apaan sih Tama. Bawaannya curiga mulu. Lihat sana mobilmu, masih mulus sama seperti aku membawanya tadi," jawab Mikha.

"Iya-iya percaya, gitu aja sensi," kata Tama.

"Mik, kita jadi ke toko buku gak nih?" pertanyaan Kiara menginterupsi perdebatan antara Tama dan Mikha.

"Iya, jadi," jawab Mikha.

"Kamu mau nganterin kami ke toko buku kan, Tama?" tanya Kiara kepada Tama.

"Tentu saja, lagian mana di bolehin tuh Mikha pergi tanpa ngajak aku," jawab Tama.

"Yuk!" ajak Kiara.

Namun Mikha dan Kiara sama-sama berteriak ketika Tama melemparkan karet berbentuk ular ke tubuh Kiara.

"Tamaaa," teriak Mikha dan Kiara bersamaan.

"Hahahahha," Tama tertawa sambil berjalan mendahului mereka. Mikha dan Kiara segera berlari menyusulnya.

******

Dion kembali menemui kekasihnya Cantika yang saat itu sedang menjadi bintang tamu di sebuah acara pembukaan toko buku.

Sekitar 15 menit, acara pembukaan toko itupun berakhir.

Cantika segera menghampiri Dion yang sudah menunggunya di depan toko.

"Maaf ya, Sayang aku menelponmu untuk menjemputku," ucap Cantika.

"Tidak apa-apa, lagian hari ini aku juga tidak begitu sibuk," jawab Dion.

"Kamu tunggu sebentar ya, aku pamitan dulu sama omner toko buku ini."

"Iya, aku akan menunggumu di sini," jawab Dion.

Cantika kembali ke dalam toko buku untuk menemui orang yang telah mengundangnya.

Karena sudah terlalu lama kekasihnya itu tidak juga keluar dari toko, Dion memutuskan untuk ikut masuk ke dalam toko.

Namun baru saja dia mulai melangkah, tanpa sengaja dia di tabrak oleh seseorang.

"Hei, kalau jalan pakai mata dong," bentak Dion pada orang yang menabraknya.

"Maaf-maaf," ucap orang yang menabrak Dion barusan.

Dan lagi-lagi Dion terkejut saat melihat wajah orang yang menabraknya.

#jangan lupa untuk tetap like, komen dan vote ya, Author tunggu😁

#Rekomendasi novel yang keren👍:

Terpopuler

Comments

Aiur Skies

Aiur Skies

jiaaaaah dia lupa KTP nya masih dipegang tuh cowok 🤪😂😂😂😂

2024-01-16

0

Lisa Icha

Lisa Icha

pasangan Tom n Jerry 😍😍😍

2023-01-28

0

Zainab ddi

Zainab ddi

🤣🤣🤣ketemu lg deh dgn dion

2022-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 End dan ucapan terimakasih
98 Bonchap #1
99 Bonchap #2
100 Bonchap #3
101 Bonchap #4
102 Bonchap #5
103 Bonchap #6
104 Bonchap #7
105 Bonchap #8
106 Bonchap #9
107 Bonchap #10
108 Bonchap #11
109 Bonchap #12
110 Bonchap #13
111 Bonchap #14
112 Bonchap #15
113 Bonchap #16
114 Bonchap #17
115 Bonchap #18
116 Bonchap 19
117 Bonchap #20
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
End dan ucapan terimakasih
98
Bonchap #1
99
Bonchap #2
100
Bonchap #3
101
Bonchap #4
102
Bonchap #5
103
Bonchap #6
104
Bonchap #7
105
Bonchap #8
106
Bonchap #9
107
Bonchap #10
108
Bonchap #11
109
Bonchap #12
110
Bonchap #13
111
Bonchap #14
112
Bonchap #15
113
Bonchap #16
114
Bonchap #17
115
Bonchap #18
116
Bonchap 19
117
Bonchap #20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!