Pemuda itu akhirnya menutup ponselnya, kemudian dia berbalik menghadap kearah Mikha.
"Kamu!!"
Mikha dan pemuda tersebut saling menunjuk.
"Kenapa dunia begitu sempit? Banyak cewek cantik di dunia ini, kenapa aku harus bertemu dengan cewek resek sepertimu," gumam pemuda itu kesal.
"Siapa juga yang mau bertemu dengamu lagi," balas Mikha.
"Tapi kebetulan juga kita bertemu di sini, jadi aku tidak perlu susah payah untuk mengantar biaya tagihan perbaikan mobil ke rumahmu," ujar pemuda itu.
Mendengar soal biaya tagihan sedikit membuat nyali Mikha menciut. Bukan karena dia tidak memiliki uang, uang jajan Mikha sebulan bisa di bilang di atas rata-rata uang jajan teman-temannya. Karena dia sudah di beri kartu yang tidak ada batas limitnya dari sang daddy. Hanya saja, baik daddy maupun mommynya selalu mengajarkan dirinya untuk bisa menggunakan uang dengan seefisien mungkin. Bahkan mommy-nya selalu menyuruhnya untuk membuat daftar laporan keuangan tiap bulannya.
"Jangan sekarang ya, please! Uangku hanya cukup untuk memperbaiki mobil kakakku saja, jadi aku mohon jangan sekarang ya!" pinta Mikha dengan memasang wajah memelasnya.
Pemuda itu menatap mobil yang di kendarai oleh Mikha. Mobil itu adalah mobil keluaran terbaru yang harganya sangat fantastis, bahkan jumlahnya juga sangat terbatas dan hanya di miliki oleh orang-orang tertentu saja.
"Hei, cewek resek! Kamu kira, kamu bisa membohongiku dengan berpura-pura tidak memiliki uang? Sangat tidak pas dengan mobil yang kamu kendarai," kata pemuda tersebut.
"Atau jangan-jangan kamu itu orang miskin yang berpura-pura menjadi orang kaya agar bisa mendapat uang mereka?" tambah pemuda tersebut dengan tatapan mengejek.
Ingin rasanya Mikha menyumpal mulut pemuda itu dengan sampah, tapi dia berusaha untuk bersikap tenang dan tidak terpengaruh dengan ucapan kasar pemuda tersebut.
"Kenapa diam? Apa ucapanku tepat?" kata pemuda itu sekali lagi.
Tiba-tiba terpikir sebuah ide bagi Mikha untuk bisa mengerjai pemuda tersebut.
"Baiklah aku akan membayar biaya perbaikan mobilmu sekalian. Aku akan ke kasir sekarang, nanti saat aku panggil tolong lambaikan tanganmu, agar mereka tahu kalau aku sudah membayar perbaikan mobilmu juga," seru Mikha kepada pemuda itu.
"Baik, aku akan menunggu di sini. Kebetulan aku juga harus menghubungi seseorang lagi," jawab pemuda itu yang kembali sibuk dengan ponsel di tangannya.
Mikha berjalan meninggalkan pemuda itu, dia kembali mendekati pekerja bengkel tersebut.
"Pak, orang itu sudah bersedia bertukar nomor antrian denganku. Dia juga yang akan membayar biaya perbaikan mobilku," kata Mikha kepada pekerja bengkel tersebut.
"Apa itu benar, Neng?" tanya pekerja itu lagi.
"Tentu saja benar. Kalau Anda tidak percaya, Aku bisa memanggil dia, dia pasti akan melambaikan tangannya padaku," ujar Mikha lagi.
Mikha melambaikan tangannya kepada pemuda tersebut, pemuda itu melambaikan tangannya balik kepada Mikha. Bahkan pemuda itu juga tersenyum padanya.
"Wah, Anda hebat mbak. Selain bisa tukeran nomor antrian, mbaknya juga bisa mendapatkan biaya perbaikan mobil gratis. Benar-benar hebat kamu Mbak," puji pekerja bengkel tersebut.
"Rasain kamu cowok belagu, siapa suruh kamu ngatain aku," batin Mikha sambil menutup mulutnya sendiri untuk menahan tawanya.
Akhirnya mobil Mikha selesai juga di perbaiki, mobil itu sudah kembali mulus seperti sedia kala. Mikha langsung mengendarai mobil itu meninggalkan bengkel.
Tidak lama mobil milik pemuda itupun juga selesai di perbaiki. Namun ketika dia hendak masuk ke dalam mobil miliknya. Seorang pegawai bengkel menghentikannya.
"Maaf, Pak. Anda harus membayar biaya perbaikan dulu sebelum pergi," kata pegawai bengkel tersebut.
"Lho bukannya wanita tadi sudah membayar semua biayanya ya?" tanya pemuda itu bingung.
"Bapak bercanda ya? Bukannya, malah Bapak yang akan membayar biaya perbaikan mobil wanita itu juga," jelas pegawai bengkel tersebut.
"Apa!!" kata pemuda itu sedikit berteriak.
Akhirnya pemuda itu sadar kalau dia sudah di permainkan oleh wanita itu. "Sialan tuh cewek, awas saja kalau ketemu lagi," ancam pemuda itu.
"Berapa semua biayanya, Pak?" tanya pemuda itu yang akhirnya harus pasrah.
"Total 10 juta, Pak"
"Apa saya bisa membayarnya memakai kartu?" tanya pemuda itu lagi.
"Bisa, Pak," jawab pegawai bengkel itu lagi.
Usai membayar, pemuda itu segera mengendarai mobilnya ke luar dari bengkel.
******
Di Universitas XX
Selesai dengan mata kuliah terakhirnya, Tama pergi mencari saudara kembarnya itu ke kelasnya. Namun karena tidak menemukan saudaranya di dalam kelas, akhirnya Tama mencarinya ke kantin kampus.
Tama langsung duduk di sebuah kursi di mana seorang wanita sedang duduk sendirian di sana. Wanita itu juga sedang menunggu kedatangan Mikha karena mereka ada janji untuk membeli buku bersama. Tama mengambil es milik wanita itu lalu menyeruputnya.
"Kebiasaan," gerutu wanita itu sambil menarik kembali minumannya dari Tama.
"Ayolah, Kia. Gak usah pelit," kata Tama pada Kiara. Iya, wanita yang di hampiri oleh Tama adalah Kiara. Kiara juga sedang menimba ilmu di universitas tersebut. Hari ini Kiara dan Mikha sudah berjanji untuk membeli buku bersama.
Kiara hanya menanggapinya dengan memutar bolanya malas.
"Tam, Mikha mana? Sudah hampir jam 4, dia belum juga datang?" tanya Kiara kepada Tama.
"Tadi sih aku suruh ke kantor daddy, tapi harusnya dia sudah kembali ke sini. Sudah hampir 2 jam sejak dia pergi meninggalkan kampus," jawab Tama.
"Apa terjadi sesuatu sama dia?" tanya Kiara yang tiba-tiba mengkhawatirkan sahabatnya itu.
"Tidak mungkin terjadi sesuatu sama dia, kalau ada apa-apa, dia pasti akan menelponku," jawab Tama.
"Kalau begitu coba gih, kamu hubungi dia!" suruh Kiara pada Tama.
Tama mengurungkan niatnya untuk menghubungi Mikha, karena dia melihat saudara kembarnya itu sudah muncul dan sedang berlari mendekat ke arah meja mereka.
"Maaf ya Kia, aku telat," ucap Mikha. Dia duduk di bangku kosong di sebelah temannya itu.
"Dari mana saja kamu?" tanya Tama kepada saudara kembarnya tersebut.
"Dari kantor daddylah, kan kamu yang menyuruhku ke kantor daddy," jawab Mikha. Dia mengambil es milik Kiara dan ikut menyeruputnya.
"Ish, dasar kalian berdua ini benar-benar sehati ya. Tanpa permisi main teguk minumanku," kata Kiara kepada dua kakak beradik itu.
"Maaf, Kia. Habisnya aku haus banget," jawab Mikha jujur.
Lagi-lagi Kiara hanya bisa memutar bola matanya melihat tingkah dua saudara kembar tersebut.
"Perjalanan dari kampus ke kantor daddy membutuhkan waktu 20 menit, jalan masuk ke kantor dan menyerahkan USB itu ke daddy anggap 20 menit juga. Jadi jika di total harusnya kamu sudah tiba kembali ke kampus 1 jam yang lalu. Jadi kemana saja kamu selama 1 jam itu?"
Tama menatap saudara kembarnya itu penuh selidik.
"Ya..aku sekalian berkeliling sebentar. Kan jarang aku bisa mengendarai mobil sendiri," jawab Mikha berkilah.
"Tidak terjadi sesuatukan dengan mobilku?" lagi-lagi Tama bertanya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Ih, apa-apaan sih Tama. Bawaannya curiga mulu. Lihat sana mobilmu, masih mulus sama seperti aku membawanya tadi," jawab Mikha.
"Iya-iya percaya, gitu aja sensi," kata Tama.
"Mik, kita jadi ke toko buku gak nih?" pertanyaan Kiara menginterupsi perdebatan antara Tama dan Mikha.
"Iya, jadi," jawab Mikha.
"Kamu mau nganterin kami ke toko buku kan, Tama?" tanya Kiara kepada Tama.
"Tentu saja, lagian mana di bolehin tuh Mikha pergi tanpa ngajak aku," jawab Tama.
"Yuk!" ajak Kiara.
Namun Mikha dan Kiara sama-sama berteriak ketika Tama melemparkan karet berbentuk ular ke tubuh Kiara.
"Tamaaa," teriak Mikha dan Kiara bersamaan.
"Hahahahha," Tama tertawa sambil berjalan mendahului mereka. Mikha dan Kiara segera berlari menyusulnya.
******
Dion kembali menemui kekasihnya Cantika yang saat itu sedang menjadi bintang tamu di sebuah acara pembukaan toko buku.
Sekitar 15 menit, acara pembukaan toko itupun berakhir.
Cantika segera menghampiri Dion yang sudah menunggunya di depan toko.
"Maaf ya, Sayang aku menelponmu untuk menjemputku," ucap Cantika.
"Tidak apa-apa, lagian hari ini aku juga tidak begitu sibuk," jawab Dion.
"Kamu tunggu sebentar ya, aku pamitan dulu sama omner toko buku ini."
"Iya, aku akan menunggumu di sini," jawab Dion.
Cantika kembali ke dalam toko buku untuk menemui orang yang telah mengundangnya.
Karena sudah terlalu lama kekasihnya itu tidak juga keluar dari toko, Dion memutuskan untuk ikut masuk ke dalam toko.
Namun baru saja dia mulai melangkah, tanpa sengaja dia di tabrak oleh seseorang.
"Hei, kalau jalan pakai mata dong," bentak Dion pada orang yang menabraknya.
"Maaf-maaf," ucap orang yang menabrak Dion barusan.
Dan lagi-lagi Dion terkejut saat melihat wajah orang yang menabraknya.
#jangan lupa untuk tetap like, komen dan vote ya, Author tunggu😁
#Rekomendasi novel yang keren👍:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Aiur Skies
jiaaaaah dia lupa KTP nya masih dipegang tuh cowok 🤪😂😂😂😂
2024-01-16
0
Lisa Icha
pasangan Tom n Jerry 😍😍😍
2023-01-28
0
Zainab ddi
🤣🤣🤣ketemu lg deh dgn dion
2022-07-24
1