Rencana licik

Sementara itu di perguruan tapak suci halaman depan sudah terlihat tertata rapi dan indah tak ada satu pun daun dari pepohonan yang mengotorinya.

Kursi kursi untuk para pemimpin perguruan di tata berjejer berada di tempat yang lebih tinggi supaya pandangan mereka tidak terhalang oleh para penonton.

Bertindak sebagai tuan rumah perguruan Tapak Suci tidak tanggung tanggung dalam menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk memeriahkan acara itu.

Panggung pertarungan dibuat dengan bahan bahan yang kokoh serta dihias sedemikian rupa sehingga terlihat begitu indah dan megah.

Tidak hanya itu sepanjang jalan yang menuju ke perguruan juga dihias dengan di pasang bendera kecil kecil di setiap pinggir jalan kanan dan kirinya.Dan di ujung gapura terlihat bendera umbul umbul yang terpasang sangat tinggi dengan lambang dua telapak tangan berhadapan yang merupakan lambang kebesaran perguruan itu.

Daswara sebagai guru besar perguruan tapak suci terlihat puas melihat persiapan yang di lakukan oleh para muridnya.Pemimpin perguruan itu tampak manggut-manggut sambil mengelus jenggotnya yang panjang dan memutih melihat hasil kerja keras para muridnya.

"Apakah masih ada kekurangan dengan segala persiapan yang telah kami lakukan guru."Tanya Jila.Dia ingin tahu pendapat gurunya.

"Mmm..sejauh yang ku lihat semuanya tampak sempurna Jila, kau telah melakukan semua persiapan dengan baik aku sangat puas dengan kerja keras kalian semua."Sahut Daswara.

"Kalau menurut guru begitu aku bisa merasa lega sekarang,oh ya guru apakah nanti jenderal Bagaswara jadi datang kesini."Tanya Jila.

"Tentu saja, kemarin dia telah mengirim surat kepada ku tentang kedatangannya ke sini, makanya aku menyuruh semua murid untuk mempersiapkan semuanya dengan baik supaya tidak membuat malu perguruan kita ini."Ucap Daswara.

"Menurut guru apa yang melatar belakangi kehadiran jenderal Bagaswara di turnamen kali ini guru."Tanya Jila.

"Tentu saja dia ingin melihat pertandingan putranya Sungsang, dia adalah putra kedua dari jenderal Bagaswara."Ucap Daswara.

"Jadi sungsang dari perguruan naga hitam itu anak dari jenderal Bagaswara,aku tidak menyangkanya guru."Ucap Jila.Dengan terkejut dan teringat dengan kejadian beberapa bulan lalu di lembah cadar.

"Apakah kau pernah bentrok dengannya Jila."Tanya Daswara.Ketika melihat raut wajah Jila terlihat terkejut.

"Benar guru,sepertinya kali ini bukan pertandingan yang mudah bagi Wulandari mengingat lawannya adalah perguruan Harimau Api dan perguruan naga hitam.Mereka pasti sudah melakukan persiapan matang jauh jauh hari."Ucap Jila.

"Kau tidak perlu khawatir Jila dengan kemampuan Wulandari aku yakin dia akan memberikan yang terbaik untuk perguruan kita ini.Sebaiknya periksa segala persiapan lainnya terutama pasukan keamanan.Jangan sampai mereka tidak siap jika terjadi kekacauan nanti."Ucap Daswara mengingatkan.

"Baik guru aku akan segera memilih murid murid terbaik untuk saya tugaskan sebagai keamanan."Ucap Jila kemudian berlalu dari hadapan gurunya.

Rencana kedatangan Jenderal Bagaswara membuat perguruan tapak suci melakukan persiapan habis habisan.Daswara tidak mau tampil biasa biasa saja demi menghormati kedatangan sang jenderal besar.

Sementara itu Kumara yang merupakan orang dari perguruan Kelabang Merah juga tidak tinggal diam.Ia juga berencana ingin melakukan cara apa pun supaya dapat menenangkan pertandingan itu.

Kumara dan Jaladarta yang mendapatkan kepercayaan dari guru besar mereka Ki Kala Pasung harus berfikir keras karena guru besarnya itu menuntut supaya perguruannya dapat menenangkan turnamen itu.

"Tugas kita kali ini tidak ringan Kumara,jika kita tidak bisa memenuhi keinginan guru besar kita berdua bisa dalam bahaya."Ucap Jaladarta,sambil meneguk tuaknya.

Kumara tidak langsung menyahut perkataan dari Jaladarta tersebut, karena pikirannya sedang mencari cara untuk memenuhi keinginan gurunya itu.

"Melihat dari perguruan mana saja yang akan mengikuti turnamen nanti hanya ada dua perguruan saja yang bisa menjadi ancaman bagi kita Jaladarta yaitu perguruan tapak suci dan perguruan Harimau Api, bagaimana kalau kita bunuh saja murid dari perguruan itu."Ucap Kumara.

"Aku juga sempat berfikir seperti itu Kumara tapi tidak mudah bagi kita untuk menyusup ke sana, aku yakin mereka saat ini menjaga murid mereka untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan."Ucap Jaladarta.

"Tentu saja kita tidak serta merta menyusup kesana secara sembunyi-sembunyi Jaladarta,kita akan menyusup ke sana secara terang-terangan."Ucap Kumara.Dengan penuh rasa percaya diri.

"Masuk ke sana secara terang-terangan bukankah dengan cara seperti itu kita akan langsung ketahuan Kumara."Ucap Jaladarta.Ia berfikir kalau Kumara itu bicara ngawur.

"Dengarkan dulu rencana ku Jaladarta,kita akan masuk ke perguruan dengan menyamar,kau pergi ke perguruan tapak suci dan aku pergi ke perguruan Harimau Api, bagaimana Jaladarta kau paham?"Tanya Kumara.

"Bagus juga ide mu Kumara, tapi bagaimana jika rencana kita ini gagal."Tanya Jaladarta.

"Kita bisa minta bantuan pada nyai Subang Larang yang tinggal di kaki gunung ceremai."Ucap Kumara.

"Kalau begitu tunggu apa lagi sekarang ayo jalankan rencana kita."Ucap Jaladarta.

Kedua orang berhati busuk itu kemudian melesat ke perguruan tapak suci dan kepengurusan harimau api.Kumara menyambar sebagai seorang tabib dengan jenggot panjang berwarna putih sedangkan Jaladarta menyambar sebagai seorang resi yang sedang mengembara.Jaladarta tidak perlu memakai jenggot palsu karena wajahnya cukup asing di mata orang orang perguruan tapak suci, karena dia jarang sekali keluar dari perguruan Kelabang Merah.

Setibanya di depan gerbang perguruan Harimau Api Kumara langsung menjalankan aksinya.Melihat dua penjaga yang sedang bertugas menjaga pintu gerbang Kumara langsung mengambil batu kerikil dan bersembunyi di balik pohon, kemudian ia melemparkan batu kerikil itu dengan kekuatannya wuuuus...... plaaak... kreeeeees...!!

Aaaaaakh......!!! terdengar suara teriakan dari salah satu penjaga itu dengan memegangi sebelah kakinya.

"Suri apa yang terjadi denganmu."Tanya temannya yang bernama Danar.

"Kaki ku ."Ucap Suri kemudian roboh sambil memegangi sebelah kakinya.

Danar terkejut mengetahui kaki temannya itu ternyata berlubang dan berdarah,ia kemudian mengedarkan pandangannya untuk mencari tahu siapa orang yang telah menyerangnya itu.Namun ia tidak melihat siapa siapa di sekitar tempat itu.

"Sebaiknya ayo cepat masuk obati luka mu di dalam"Ucap Danar sambil membantu Suri berdiri.

"Kurang ajar siapa yang telah berani menyerang suri."Ucap Danar.Masih merasa kesal.

"Aduuh...!!sepertinya aku tidak bisa berjalan Danar."Ucap Suri sambil mengerang kesakitan.

"Biar aku gendong ."Ucap Danar.

Uhuuuk... Uhuuuk... !!Apa yang terjadi dengan teman mu tuan "Ucap Kumara yang tiba-tiba sudah berada di depan mereka.

Danar segera menoleh kearah samping,ia melihat ada seorang pria tua yang tiba tiba berada di sampingnya.

"Kakek ini siapa kenapa tiba-tiba ada di sini."Tanya Danar.

"Aku hanya seorang tabib yang kebetulan lewat tuan."Ucap Kumara dengan berbohong.

"Kebetulan kalau begitu kakek tabib pasti bisa mengobati teman saya."Tanya Danar.

"Tentu saja itu bukanlah hal yang sulit bagi saya."Ucap Kumara.Kemudian berjongkok sambil melihat kaki suri yang terluka.

"Tadi ada apa,siapa yang berteriak keras sekali."Tanya salah seorang murid yang tiba-tiba keluar dari dalam.

"Suri terluka kakang Jalu."Ucap Danar.

"Apaa...!! Terluka ..?"Seru Danar dengan terkejut.

"Benar Kakang lihat kakinya berdarah,aku tidak tahu siapa yang telah melakukan ini."Ucap Suri.

"Lalu siapa orang tua itu Suri?."Tanya Jalu sambil menunjuk kearah Kumara yang saat itu sedang mengobati Suri .

"Dia adalah seorang tabib kakang, yang kebetulan lewat dan saya suruh dia untuk mengobatinya."Ucap Suri.

Jalu memperhatikan penampilan orang tua yang sedang mengobati Danar,ada perasaan aneh yang timbul dihatinya dengan orang tua itu.Karena kedatangannya sangat bertepatan dengan Suri yang sedang terluka.

Tidak lama kemudian Kumara pun selesai mengobati Suri dengan memberikan sebuah obat bubuk padanya kemudian membalutnya dengan sebuah kain.

"Sebaiknya kalian bawa teman kalian masuk ke dalam untuk beristirahat."Ucap Kumara.

"Baik kakek saya ucapkan terimakasih atas pertolongan mu "Ucap Danar.

"Bagaimana dengan keadaan mu Suri."Tanya Jalu.

"Kaki ku sudah tidak sakit lagi kakang seperti aku merasa sudah sembuh lihatlah."Ucap Suri terlihat sudah bisa berjalan lagi.

Jalu dan Danar sangat takjub melihat kemampuan tabib yang ada di hadapannya itu karena mampu menyembuhkan suri dalam waktu sekejap itu.

"Kalau begitu saya pergi dulu tuan."Ucap Kumara,seraya pergi dari tempat itu.

"Tunggu kakek tabib."seru Jalu.

Kumara segera menghentikan langkahnya dengan tersenyum tipis di bibirnya.

"Ada apa tuan."Tanya Kumara.

"Mari masuk kedalam ikut kami untuk sekedar minum minum."Ucap Jalu.

"Ah tidak usah tuan, aku tidak enak merepotkan tuan."Ucap Kumara berbasa basi.

"Tidak kakek tabib masuklah."Ucap Danar.

"Jika kalian berdua memaksa baiklah tidak enak rasanya jika terus menolaknya."Ucap Kumara.

Terpopuler

Comments

Ronaldo vs Messi

Ronaldo vs Messi

lanjutkan min

2024-11-24

0

Atuk

Atuk

Up

2024-09-30

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

lanjut

2024-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!