Menuju turnamen lima tahunan

Setelah berhasil mendapatkan Ajian guntur es, mutiara es dan pedang iblis hitam Barata memutuskan untuk mengakhiri latihannya.Ia segera melesat menuruni gunung tiang langit untuk kembali ke perguruan pedang terbang.Barata melesat cepat dengan mengerahkan tenaga dalamnya,ia dapat melintasi bukit bukit tinggi dan jurang jurang terjal dengan mudah.Berkat Ilmu ringan tubuhnya yang sekarang sudah jauh lebih tinggi lagi.

Disisi lain Laras ditempat latihan juga berhasil mendapatkan berbagai kesakitan diantaranya adalah jurus pedang penghancur bintang yang merupakan jurus pedang hebat yang sulit di cari tandingannya.

Selain itu dia juga berhasil meningkatkan kekuatannya hingga menerobos ketingkat pendekar kelas atas tahap akhir dan sebentar lagi akan mencapai pendekar tingkat raja.Pencapaian Laras ini tidak lepas dari kegigihannya dan kerja kerasnya di tempat latihan itu.Laras pun segera kembali menuju ke perguruan pedang terbang karena merasa latihannya sudah cukup.

Di dalam perguruan Warisapana mulai menunjukkan wajah cemas dan gelisah karena Barata dan Laras tidak juga keluar padahal mereka berdua sudah sampai hari ke tiga puluh.

Ia berfikir pasti sudah terjadi pada mereka berdua saat ini, karena ia sangat tahu betul bahaya yang ada di sana.Jika mereka tidak sanggup mengatasi segala ujian yang ada di sana maka akan berakibat fatal bagi keselamatan mereka.

Tapi Warisapana lupa mengatakan kepada mereka berdua hal itu karena waktu itu pikirannya sedang tertuju pada turnamen lima tahunan yang sebentar lagi akan di mulai.

"Aku benar-benar ceroboh tidak menjelaskan kepada mereka secara rinci mengenai bahaya dan akibat di tempat latihan itu."Ucap Warisapana , memaki dirinya sendiri,Sambil terlihat gusar karena khawatir dengan keselamatan Barata dan Laras.

Warisapana di depan pintu ruang latihan terlihat mondar-mandir tidak bisa tenang , dalam hatinya ia berniat akan menyusul mereka berdua untuk memastikan kalau mereka baik baik saja.

"Jika ada ayah yang kejam karena membunuh anaknya sendiri akulah orangnya."Kata Warisapana dengan sangat menyesal.

Ayah.....!!!"Tiba-tiba terdengar seseorang memanggilnya.

Warisapana segera menoleh kearah suara itu berasal dan betapa terkejutnya dia setelah tahu ternyata orang yang memanggilnya itu adalah Laras putrinya.Warisapana segera menghampiri putrinya dengan mata yang berbinar-binar.

"Syukurlah kau sudah keluar Laras, ayah merasa lega sekarang."Ucap Warisapana.Merasa dadanya plong.

"Bagaimana keadaan mu Laras."Tanya Warisapana ketika melihat pakaian Laras terlihat robek di sana sini dan compang camping.

"Aku tidak apa-apa Ayah, aku dapat menghadapi semua ujian yang ada di tempat latihan itu , aku sempat terluka waktu itu tapi setelah aku bisa menghadapi semua ujian itu luka ku langsung sembuh dengan sendirinya tapi tidak dengan pakaian ku."Ucap Laras.Sambil menunjukkan pakaiannya yang sobek akibat pertarungan di ruang latihan itu.

"Ya memang begitulah keadaan di sana ,siapa pun yang bisa mengatasi semua ujian di sana luka separah apapun akan sembuh dengan sendirinya."Ucap Warisapana.Dengan suara penuh kelegaan.

"Kalau begitu aku ganti pakaian dulu ayah."Ucap Laras.

"Silahkan ayah masih akan tetap di sini untuk menunggu Barata mungkin sebentar lagi ia akan keluar,jika dia tak kunjung keluar juga terpaksa ayah akan pergi mencari kesana, karena aku takut terjadi apa-apa pada anak itu."Ucap Warisapana.

"Jadi Barata belum keluar ayah!"tanya Laras dengan terkejut sampai menghentikan langkahnya begitu mendengar Barata belum keluar dari tempat latihannya.Laras mengira Barata sudah keluar sejak tadi.

"Akan aku tunggu dia sebentar lagi , sebaiknya kau bergegas untuk mengganti pakaian mu."Ucap Warisapana ayahnya.

"Iya ayah."sahut Laras dengan segera pergi masuk ke dalam.

"Tidak ku sangka Laras sudah menerobos ketingkat pendekar kelas atas tahap akhir dalam waktu tiga puluh hari apa yang ia pelajari di dalam sana, hingga bisa langsung meningkat seperti itu dan juga bisa bertahan sampai tiga puluh hari melebihi para pendahulunya."Ucap Warisapana sambil menggelengkan kepalanya.

Tanpa di sadari oleh Warisapana sebenarnya Laras mempunyai tubuh istimewa, karena di dalam tubuhnya mengalir darah suci yang mempunyai banyak keistimewaan.Salah satu keistimewaan darah suci itu adalah dapat meningkatkan kekuatan seseorang,jika orang itu dapat meminum darahnya walaupun setes.Warisapana tidak mengetahui hal itu sebab Laras bukanlah anak kandungnya sendiri.

Warisapana menatap pintu ruang latihan yang di masuki Barata waktu itu.Pandangannya lurus kearah pintu itu,makin lama perasaannya semakin tidak sabar dan tidak tenang ingin sekali rasanya ia segera masuk.

"Apa boleh buat aku harus segera masuk untuk mencari anak itu."Ucap Warisapana seraya mendekat kearah daun pintu.

"Guru...!!"Teriak Barata ketika melihat Warisapana berada di depannya.

Warisapana langsung menghela nafas lega melihat Barata dapat keluar dari situ dalam keadaan baik-baik saja.

"Haaa....haaaaa....haaa...!! sepertinya aku yang terlalu berlebihan mengkhawatirkan kalian berdua."Ucap Warisapana,tertawa penuh kegembiraan.

"Apakah Laras sudah keluar dari tempat latihannya guru."Tanya Barata.

"Benar Barata, dia sudah keluar sejak tadi."Ucap Warisapana.Kemudian mengajak Barata pergi dari situ dan menuju keruangan tengah.

Warisapana dapat merasakan kalau kekuatan Barata sekarang sudah jauh meningkat dari sebelumnya.Ia merasa kagum dengan kemajuan Barata dari pendekar tingkat menengah tahap pertama sekarang sudah menjadi pendekar kelas menengah tahap akhir dan sebentar lagi akan menjadi pendekar kelas atas.Warisapana benar benar di buat terkejut oleh kemajuan Barata dan juga Laras.Karena biasanya seseorang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meningkatkan kekuatannya.

Di ruangan tengah Warisapana mengajak Barata untuk berbincang-bincang dia ingin tahu apa yang ia peroleh di tempat latihannya itu.

"Aku sungguh terkesan dengan kemajuan mu Barata,kau sangat luar biasa kekuatan mu sudah maju dengan pesat.Sekarang coba kau ceritakan apa saja yang kau alami di sana."Ucap Warisapana.Dengan rasa tidak sabar.

"Aku tidak menyangka di dalam ruang latihan itu akan mendapatkan beberapa benda berharga guru."Ucap Barata.

Kemudian menceritakan segala yang di alami dirinya di sana.Ia menceritakan sejak pertama kali dirinya masuk ke ruang latihan dan disambut oleh ribuan tombak yang menyerangnya,hingga berhasil mendaki gunung tiang langit yang terkenal sangat berbahaya.Barata juga menceritakan tentang dirinya yang menemukan sebuah ajian guntur es dari dinding dinding di gunung itu.

Warisapana terkejut begitu mendengar cerita dari Barata itu.Ia benar benar kagum dengan Barata yang mampu mendaki gunung tiang langit sampai ke puncaknya.

"Berati hanya ada dua orang saja yang sudah bisa mendaki gunung itu,kamu dan leluhur Swarnabumi Barata."Ucap Warisapana.Ia tidak akan pernah tahu kalau Swarnabumi mencapai puncak gunung tiang langit jika Barata tidak bercerita tentang kejadian di sana.

"Jadi Swarnabumi itu adalah leluhur di perguruan ini guru."Tanya Barata dengan terkejut teringat tulisan di dinding batu itu.

"Hmmm.... begitulah Barata,kau beruntung mampu menemukan warisannya,Ajian guntur es bukanlah ilmu sembarangan karena tidak semua orang bisa mempelajarinya begitu saja.Ucap Warisapana.

"Kenapa bisa begitu guru."Tanya Barata dengan raut wajah sedikit heran.

" Ajian guntur es hanya bisa di pelajari oleh seseorang yang mempunyai kekuatan petir Barata, jika tidak seluruh badannya akan membeku menjadi es karena tidak kuat menahan kedahsyatan dari ajian itu."Ucap Warisapana menjelaskan.

"Apa menurut guru aku mempunyai kekuatan petir dalam tubuh ku, yang membuat aku berhasil mempelajari ajian itu."Tanya Barata.

"Jika melihat dari berhasilnya kamu mempelajari ajian itu aku yakin sekali kalau kau mempunyai kekuatan itu Barata."Ucap Warisapana dengan penuh keyakinan.

Barata tercenung mendengar perkataan gurunya itu, kalau memang benar dirinya mempunyai kekuatan petir kenapa dia tidak pernah merasakannya.

"Barata kau jangan bingung seperti itu,memang benar apa kata guru mu itu kalau didalam tubuh mu memang ada kekuatan petir yang berasal dari ku."Ucap Naga Welang.

"Pantas saja aku tidak tahu hal itu, rupanya itu kekuatan mu Naga Welang."Ucap Barata.

"Barata, besok aku akan pergi ke perguruan tapak suci untuk mendaftar kamu untuk mengikuti turnamen bela diri lima tahunan,kau dan Laras baik baiklah di rumah."Ucap Warisapana, seraya berdiri.

"Lalu kapan hari pertandingannya guru."Tanya Barata dengan rasa tidak sabar.

"Kemungkinan tiga hari lagi sesudah pendaftaran selesai, jadi selama tiga hari itu kau manfaatkan untuk beristirahat karena kau sudah terlatih keras selama ini."Ucap Warisapana.

"Baik guru."Sahut Barata.

"Dalam pertandingan nanti aku tidak menuntut untuk kamu menang Barata,aku hanya ingin orang orang tahu bahwa perguruan pedang terbang masih ada untuk saat ini.Jadi kau tidak perlu memaksakan diri dalam pertandingan itu jika menghadapi lawan yang kuat,kau paham Barata."Ucap Warisapana.

"Aku tahu guru dan aku tidak akan pernah mengecewakan mu guru."Ucap Barata.

Warisapana mengangguk angguk mendengar perkataan Barata itu,ia tahu Barata pasti akan melakukan yang terbaik untuk perguruan ini.

Sementara itu Sungsang dan Wikramadana yang berlatih di puncak gunung angker sudah mengakhiri latihannya.

Wikramadana merasa puas setelah Sungsang dapat menguasai semua ilmu yang ia berikan.Kekuatan sungsang saat ini sudah meningkat tinggi setelah mendapatkan gemblengan di gunung angker.

"Mengenai hasil pertandingan nanti aku harap tidak mengecewakan Sungsang."Ucap Wikramadana di sela sela istirahatnya.

"Percaya saja guru pada ku, perguruan Harimau Api dan tapak suci pasti nanti akan aku lumat habis semua."Ucap Sungsang.

"Bagus kalau kau mempunyai rasa percaya diri seperti itu Sungsang.Sayangnya dulu perguruan Naga hitam pernah kehilangan salah satu kitab yang berisi jurus andalannya , kalau tidak tentu saja bisa membekali diri mu dengan jurus itu."Ucap Wikramadana sambil menggelengkan kepalanya.

"Kehilangan kitab apa guru, kenapa perguruan naga hitam bisa seceroboh itu."Tanya Sungsang dengan terkejut.

"Di bilang ceroboh saya rasa tidak sungsang, karena menurut guru besar orang yang mencuri kitab itu bukanlah orang sembarangan dan ilmunya sangat tinggi, orang itu bernama Saung Kencana.Sudah bertahun guru besar menyelediki keberadaan dia tapi sampai sekarang belum juga ada petunjuknya.Tapi aku rasa saat ini kemungkinan Saung Kencana sudah meninggal mengingat kejadian itu sudah lama sekali"Ucap Wikramadana.

"Siapa Saung Kencana itu sebenarnya guru kenapa seorang guru besar sampai tidak mampu menghadapinya."Tanya sungsang.

"Menurut cerita dari guru dia adalah pendekar besar yang suka berkelana dan tidak mempunyai asal usul yang jelas dari mana dia berasal,jika saat ini ada orang yang mempunyai jurus cakar naga hitam sudah pasti orang itu punya hubungan dengannya "Ucap Wikramadana.

"Selama malang melintang di dunia persilatan apakah guru belum pernah berjumpa seseorang yang menggunakan jurus itu."Tanya Sungsang.

Wikramadana menggelengkan kepalanya."Sebaiknya kita lanjutkan perjalanan Sungsang, mengenai cerita Saung Kencana sebaiknya kita lanjutkan di perguruan saja."Ucap Wikramadana.Kemudian berkelebat pergi melanjutkan perjalanannya karena hari sudah semakin siang.

Terpopuler

Comments

Atuk

Atuk

🌟🌟🌟🌟🌟

2024-09-30

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

terus

2024-09-07

0

Panjul

Panjul

MC masih sangatlah lemah , tapi musuh yg sudah dipublikasikan tidak sebanding dgn kekuatannya .. ah sudahlah

2024-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!