Ajian guntur Es

"Apa yang sebenarnya terjadi Naga Welang kenapa hawa dingin itu tiba-tiba hilang."Ucap Barata masih diliputi oleh rasa heran.

"Semua hawa dingin itu berasal dari mutiara es tadi Barata, setelah kekuatan mutiara itu kau serap maka hawa dingin tadi sekarang sudah berpindah ke dalam tubuh mu.Dengan adanya mutiara es di tubuh mu sekarang kau memiliki kekuatan es yang mampu membekukan seluruh tempat ."Ucap Naga Welang, menjelaskan.

"Apa benar begitu naga Welang."Tanya Barata masih ragu.

"Tentu saja Barata, supaya kekuatan es dalam tubuh mu semakin kuat sebaiknya kau bersemedi sampai besok pagi karena besok kau akan menghadapi ujian yang tidak kalah berat dari hari ini."Ucap naga Welang.

"Baiklah kalau begitu , supaya besok bisa berjalan dengan lancar aku akan segera bersemedi untuk meningkatkan kekuatan ku."Ucap Barata.

Barata kemudian bersemedi menuruti perintah naga Welang,selama bersemedi tanpa Barata sadari tubuhnya terus menyerap semua udara dingin yang berterbangan di sekitar tempat itu.

Malam pun akhirnya tiba ,seperti yang sudah sudah tempat itu begitu hening dan terasa begitu sangat senyap.Tidak ada suara binatang malam yang yang terdengar hanya hembusan angin malam yang terdengar berisik menyapu rerumputan.

Di balik dinding batu hitam Barata dengan tenang melakukan semedinya.Pemuda belasan tahun itu dibuat hanyut oleh semedinya semalaman.

Malam terus berlalu hingga tanpa terasa pagi pun menjelang, Barata membuka matanya dan melihat kearah langit biru membentang di atas sana.Ia merasakan tenaganya begitu segar dan bertenaga setelah bersemedi semalaman.

Barata lalu berdiri dan melangkahkan kakinya menatap kearah puncak gunung yang sebentar lagi di dakinya itu.

"Tinggal sebentar lagi aku akan mencapai puncak sana."Ucap Barata.Bersiap melanjutkan perjalanannya.

Barata menghela nafas panjang mengirup udara pagi yang terasa sangat sejuk itu. setelah itu lalu melangkah mendaki jalan setapak yang terlihat menjulang tinggi itu.

Dalam pendakiannya kali ini Barata berniat untuk menggunakan tenaga dalamnya setelah beberapa hari tidak ia gunakan.

"Sekarang saatnya aku menyelesaikan pendakian ini "Ucap Barata.Kemudian mengerahkan kekuatannya.

Barata kemudian dapat melesat lebih cepat dengan bantuan tenaga dalamnya, sehingga dalam beberapa kejap saja ia sudah jauh meninggalkan tempat tadi.Barata terus berlari dengan mengerahkan seluruh kekuatannya sampai kepuncak batasnya.

Makin ke atas suhu udara semakin terasa panas menyengat kulit.Barata merasakan sekujur tubuhnya seakan terpanggang oleh panasnya matahari itu.

Panas matahari di tempat itu ternyata dua kali lebih panas dari tempat biasa.Untuk menghadapi panas yang luar biasa itu Barata kemudian menggunakan kekuatan es nya untuk mengusir hawa panas yang menyengat itu.

Hiiiaaaaat.....!!!Tubuh Barata langsung di selimuti asap tipis putih yang mengebul,

Seketika hawa panas itu mulai berkurang dan perlahan-lahan hilang sama sekali.Dengan memanfaatkan hawa dingin yang keluar dari tubuhnya Barata melesat cepat weeees.....weees.....!!!

Hawa panas yang menyengat itu tidak lagi menjadi halangan Barata sehingga ia dapat dengan cepat menuju ke atas puncak.

Tepat tengah hari Barata akhirnya dapat mencapai puncak gunung tiang langit itu.Di atas puncak itu Barata melihat sebuah dinding dinding batu yang penuh dengan coretan coretan yang membentuk sebuah tulisan.Meskipun tulisan itu buruk dan tidak beraturan tapi masih bisa di baca.

Jika kau ingin mendapatkan warisan ku membungkuk lah tiga kali keempat penjuru mata angin untuk memberikan hormat kepada para leluhur yang telah pergi ke alam abadi.

"Mmmm.....siapa kira kira yang menulis semua ini jika dilihat dari tulisannya tidak rapi tampaknya orang ini seperti sedang terburu-buru."Gumam Barata.

Barata kemudian melihat dinding yang sebelah lagi dari dinding yang dibacanya tadi.Ia langsung tercengang ketikan membaca tulisan itu yang ternyata isinya adalah sebuah ajian guntur es.Tapi sayang hanya separuh saja keterangan mengenai ajian guntur es itu.

"Sangat cocok dengan kekuatan yang ku miliki saat ini, aku yakin ini semua berhubungan dengan mutiara es itu,tapi sayangnya cuma setengah saja."gumam Barata.Sambil menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya aku memang harus mengikuti perintah dari tulisan dinding batu pertama tadi."Ucap Barata.

Barata segera membungkuk kearah barat, Utara, timur dan selatan.Setelah selesai Barata melakukan itu tiba-tiba terdengar suara dinding batu bergeser.

Suara dinding itu sempat membuat Barata terkejut dikira ada gempa bumi di tempat ia berdiri.Barata segera menatap arah dinding yang bergerak tadi, matanya terbelalak melihat dinding batu itu.Rupanya di sana terdapat tulisan lanjutan dari ajian guntur es yang tidak lengkap tadi.

"Ini adalah kesempatan langka kapan lagi aku bisa mendapatkan jurus sedahsyat ini."Ucap Barata.Sambil memahami tulisan yang terdapat pada dinding itu.

"Suwarna bumi."Ucap Barata begitu melihat tulisan yang berada di deretan paling bawah.

"Kira kira siapa Suwarna bumi itu, apakah dia orang penting di perguruan pedang terbang .'Ucap Barata.

"Tapi sudahlah mungkin aku bisa bertanya pada guru nanti siapa Suwarna bumi itu."Ucap Barata.Ia kemudian bersemedi untuk mempelajari tulisan dalam dinding itu.Barata menyergap semua kata kata itu dan mengolahnya dalam jiwanya, sehingga tidak lama kemudian ia pun sudah mendapat gambaran tentang ajian guntur es itu.

Setelah begitu lama bersemedi dan memahami ajian itu Barata kemudian membuka mata.

Barata segera mempraktekkan ajian guntur es yang baru dipahaminya itu,ia menghela nafas panjang beberapa kali sambil memusatkan tenaga dalamnya pada dua tangannya.Seketika kedua telapak tangannya mengeluarkan asap putih yang mengandung hawa dingin.Barata semakin memusatkan tenaga dalamnya pada kedua tangannya hingga membuat asap putih itu semakin banyak sampai tubuhnya pun ikut mengeluarkan asap putih.Tempat Barata duduk bersemedi pun tiba-tiba membeku menjadi es hingga seluruh puncak gunung pun juga membeku.

Merasa sudah cukup banyak tenaga yang terkumpul Barata kemudian mengarahkan kedua tangannya pada dinding batu yang berdiri kokoh di hadapannya wuuuus......!!! Slaaaap.... duuuaaarrr.......!!! Dinding batu itu langsung membeku dan hancur menjadi kepingan kepingan es.

"Akhirnya aku bisa menguasai ajian ini."Ucap Barata sambil memandangi kedua tangannya.

"Selamat Barata kau berhasil menguasai ajian guntur es yang sangat langka itu."Ucap Naga Welang.

"Ya Naga Welang,aku juga telah berhasil menerobos ketingkat pendekar kelas menengah tahap awal."Ucap Barata.Dengan kegirangan.

"Barata sekarang waktunya untuk kamu membebaskan wanita itu, sepertinya tenaga dalam mu sudah cukup kuat untuk menghancurkan dinding tebal itu."Ucap naga Welang.

"Kau benar naga Welang, baiklah akan aku coba membebaskan wanita itu."Ucap Barata.

Barata segera memejamkan matanya dan masuk kedalam lautan kesadarannya,di sana ia melihat pemandangan yang sama seperti biasanya yaitu seorang wanita bernama Dewi pedang Agni yang sedang tertidur dengan memeluk sebuah pedang hitam dan sebuah dinding tembok yang sangat tebal serta keras yang mengurungnya.

Tanpa buang buang waktu lagi Barata segera menggunakan jurus

"Jurus cakar hitamnya.Jurus yang diperoleh dari semedinya di makam Saung Kencana beberapa waktu silam.

hiaaattt wuuuus....!!! Duuuaaarrr.....!!! Dinding tebal itu tidak bergeming setelah terhantam oleh serangan Barata itu.

"Kenapa masih juga belum mampu kekuatan ku untuk menghancurkan dinding itu naga Welang."Ucap Barata.Dengan perasaan heran.

"Coba kau buat beku dinding itu Barata."Saran Naga Welang.

Barata pun menuruti saran dari Naga Welang itu

Hiiiaaaaat...!!! Lalu Barata mengeluarkan kekuatan esnya dan seluruh tempat itu menjadi beku.Tembok besar yang kokoh itu juga tidak luput dari pengaruh kekuatan es yang Barata gunakan.Semua yang ada di sana semuanya membeku.

"Ajian pukulan guntur es hiaaattt...!!"Wuuuus..... sreeeeeet.. Duuuaaarrr.....!!!! Dinding tebal itu pun hancur berkeping keping menjadi bongkahan bongkahan es.

Perempuan yang bernama Dewi pedang Agni itu langsung membuka matanya setelah melihat dinding yang mengurungnya dihancurkan.

"Haaa....haaaa.....haaaa... !!! Akhirnya aku bebas sudah ribuan tahun aku terkurung di sini."Ucap Dewi pedang Agni dengan tertawa terbahak-bahak.

Wanita itu kemudian meraih pedangnya dan melesat ke arah Barata dengan pedang terhunus.

Barata langsung waspada kepada Perempuan yang baru bangun dari tidur panjangnya itu.

"Aku tidak menduga anak muda seperti mampu menghancurkan dinding tebal buatan dewa itu padahal kekuatan mu hanya di tingkat pendekar kelas menengah tahap awal,aku sungguh salut kepada mu."Ucap Agni sambil berjalan mengitari Barata.Dengan begitu genitnya.

"Namaku Barata nona."Ucap Barata memperkenalkan dirinya.

"Barata, sebuah nama yang cukup bagus."Ucap Agni seraya menyandarkan dirinya pada punggung Barata.Kemudian tertawa terbahak bahak.

Barata merasa heran dengan sikap wanita yang bernama Dewi pedang Agni itu, matanya melirik memperhatikan gerak-gerik wanita itu.

"Barata aku adalah Dewi pedang Agni,kau boleh panggil aku Agni, karena kau sudah membebaskan ku , sebagai imbalannya aku akan membantumu dalam menghadapi kesulitan.Sekarang terimalah pedang iblis hitam ini."Ucap Agni seraya melemparkan pedang itu kepada Barata.

Barata langsung menangkap pedang itu kemudian memperhatikan pedang tersebut secara cermat.Pedang itu tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek pada bagian ujungnya melengkung ke belakang dengan gagang berbentuk paruh burung elang menghadap ke kanan dan berbentuk kepala Naga menghadap ke kiri.

"Pedang iblis hitam ,dari namanya terdengar begitu mengerikan, apakah tidak apa apa jika pedang ini aku gunakan Naga Welang."Tanya Barata.

"Kau tenang saja Barata selama Dewi pedang Agni masih bersama mu pedang itu akan aman aman saja jadi kau tidak perlu khawatir."Ucap naga Welang.

Barata menganggukkan kepalanya kemudian menatap wanita yang bersikap genit dan bertampang penggoda yang ada di depannya itu.

"Apakah ada yang salah dengan diri ku Barata, kenapa kau menatap ku seperti itu."Ucap Agni tiba-tiba berada di depannya sambil menyentuh dagunya dengan ujung jarinya.

"Tidak... tidak.. tidak... Apa apa."Ucap Barata seraya menyingkirkan jari Agni dari dagunya.

Barata kemudian membuka matanya ,ia merasakan kalau kekuatannya saat ini sudah bertambah kuat dari sebelumnya.Apa lagi dengan adanya Pedang iblis hitam di tangannya membuat dirinya semakin percaya diri untuk mengikuti turnamen bela diri yang sebentar lagi akan segera tiba.

Terpopuler

Comments

Atuk

Atuk

⭐⭐⭐⭐👍

2024-09-30

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

jossss

2024-09-07

0

Panjul

Panjul

semakin bertambah kuat itu sampai tingkat apa ??

2024-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!