terus berlatih

Di dalam kerajaan Majang ayah Sungsang yang bernama Bagaswara adalah jendral besar yang membawahi seluruh pasukan di kerajaan itu baik pasukan berkuda maupun tidak.

Bagaswara selain sakti mandraguna dia juga terkenal sangat tegas dalam bertindak dan juga setia pada kerajaan,hal itulah yang membuat sang raja senang kepadanya.

"Sungsang kau tidak boleh bersantai selama turnamen bela diri belum usai, ingat ayah mu akan melihat mu secara langsung dalam pertandingan nanti, aku tidak ingin ayah mu kecewa melihat penampilan mu nanti."Ucap Wisangkara.

"Aku tahu guru,demi membanggakan ayah dan perguruan ini aku tidak akan berhenti berlatih sampai hari turnamen itu tiba."Ucap Sungsang dengan penuh kesungguhan.

"Bagus, Wikramadana ingat kau harus melatih Sungsang dengan baik karena berhasilnya sungsang dalam turnamen nanti ada di tangan mu."Ucap Wisangkara.

"Guru besar tidak perlu khawatir akan aku ajarkan semua pelajaran di perguruan ini pada Sungsang sampai sungsang benar benar menguasainya."Ucap Wikramadana.

"Kalau begitu, Silahkan kalau kalian berdua mau melanjutkan latihan karena aku ada keperluan lain."Ucap Wisangkara.

"Baik guru,kami berdua berencana akan pergi ke gunung angker untuk berlatih di sana."Ucap Wikramadana.Seraya memberikan hormat dan pergi dari situ.

Wisangkara mengangguk sambil menatap kepergian kedua muridnya itu dan berkata.

"aku percaya semua masalah di gunung angker nanti dapat kau atasi Wikramadana."

Wikramadana dan Sungsang melesat kearah selatan dengan melewati hutan dan jurang jurang terjal, kemudian menaiki lereng yang cukup tinggi.

Sungsang yang sudah berada di tingkat pendekar kelas menengah tahap awal tidak mengalami kesulitan melewati jalan yang terbilang sulit itu.Ia sungguh cekatan mampu mengimbangi pergerakan gurunya, hingga membuat Wikramadana memujinya secara diam diam.

Sungsang dan Wikramadana bagai seekor tupai melewati lereng pegunungan itu, mereka berdua terlihat begitu lincah dan gesit hingga tanpa terasa mereka sampai di puncak gunung Angker.

Gunung Angker adalah gunung yang terletak di sebelah selatan perguruan naga hitam.Di namakan gunung angker karena gunung itu menyimpan suatu misteri yang selama ini belum terpecahkan.

Disana kerapkali terjadi suatu keanehan yang ganjil, mulai dari suara orang menangis, suara orang tertawa terbahak bahak dan bunyi ledakan yang tidak tahu apa penyebabnya.

Wikramadana yang sudah tahu keadaan di sana tidak terlalu menghiraukan semua itu,ia sudah siap jika ada sesuatu yang berani menganggu latihan muridnya itu.

"Bagaimana Sungsang apakah kau merasa kelelahan setelah menaiki gunung ini."Tanya Wikramadana.Seraya mengambil air minum dari balik pinggangnya.

"Benar guru,nafas ku mau putus mengimbangi kecepatan guru tadi."Ucap Sungsang.

"Ini ambillah,kita beristirahat sejenak sebelum mulai latihan."Ucap Wikramadana.Seraya memberikan air minum kepada Sungsang.

"Terima kasih guru."Ucap Sungsang.

Wikramadana kemudian duduk sambil menatap kearah pemandangan di sekitar gunung itu kemudian berkata.

"Kita di sini mungkin akan lama sungsang yah.. mungkin sampai dua bulan atau tiga bulan ke depan."

Sungsang yang penasaran kepada gurunya kemudian bertanya.

"Apakah harus selama itu guru."

"Ya karena aku ingin kau matang dalam latihan mu, ingat Sungsang kalah dan menangnya kau nanti dalam turnamen akulah orang yang pertama jadi sorotan oleh guru besar"Ujar Wikramadana.

Sungsang menjadi tahu kalau beban di pundak gurunya saat ini sangat besar jika dibandingkan dirinya yang akan menjadi wakil dari perguruan naga hitam.Sungsang yakin kalau gurunya saat ini tertekan karena guru besar menginginkan kemenangan dalam turnamen nanti dan di tambah dengan kedatangan ayahnya.Sudah pasti beban yang di pukul gurunya itu sangat berat.

"Sungsang bagaimana kalau kita mulai berlatih."Tanya gurunya.

"Baik guru ."Ucap Sungsang kemudian berdiri.

Wikramadana kemudian mengarahkan tangannya pada batu batu besar yang ada di situ.Batu batu itu kemudian melayang mengarah kepada dirinya dan jatuh dalam posisi berdiri dengan membentuk lingkaran.

"Sungsang jurus pertama yang akan aku ajarkan pada mu adalah pukulan seribu kehancuran, perhatian gerakan ku baik baik."Ucap Wikramadana.

"Baik guru."Ucap Sungsang.

Wikramadana kemudian berdiri tegak dengan kedua kaki di lebarkan setengah lengan.Setelah itu mengangkat tangan tinggi tinggi ke udara sambil mengerahkan kekuatannya.Tangan Wikramadana kemudian terlihat memancarkan sinar kemerahan membuat udara disekitar tempat itu menjadi agak panas.

Wikramadana kemudian menarik satu kakinya ke belakang dan wuuuus... slaaaap.... duuuuuaaaarr....... sebuah batu sebesar dua gajah langsung hancur berkeping-keping.

Sungsang terbelalak melihat kedahsyatan pukulan tadi,batu sebesar itu saja bisa hancur bagaimana dengan tubuh manusia jika terkena pukulan itu.Sungsang bergidik ngeri membayangkan hal itu.

"Apakah kau sudah paham Sungsang dengan langkah jurus ini."Tanya Wikramadana.

"Su... sudah guru."Ucap Sungsang.Dengan terbata bata.

"Kalau begitu semedilah di dalam batu yang berbentuk lingkaran itu selama tujuh hari tujuh malam sambil menghafalkan tulisan yang ada di gulungan ini.Setelah tujuh hari kau boleh keluar dengan cara menghancurkan batu yang mengurung mu itu."Ucap Wikramadana.

"Baik guru."Ucap Sungsang kemudian melompat ke udara dan masuk ke dalam batu yang membentuk lingkaran buatan gurunya tadi.

"Ingat Sungsang kau tidak boleh tertidur atau terbangun dalam semedi mu sebelum tujuh hari, karena jika itu terjadi kau akan gagal menguasai jurus ini."Ucap gurunya.

Sungsang segera bersemedi di dalam batu yang membentuk lingkaran itu sambil menghafalkan tulisan yang ada di dalam gulungan.

Wikramadana yang mengetahui tempat mereka itu angker,segera membuat pagar pelindung yang tidak kasat mata untuk melindungi Sungsang dari gangguan mahkluk lain yang tidak terlihat.

Setelah selesai membuat pagar pelindung Wikramadana segera bersemedi sambil berjaga-jaga.

Di tempat lain

Barata terlihat sedang berlatih menggunakan senjatanya yang berbentuk bulan sabit itu.Ia melemparkan senjatanya itu kearah pohon yang ada di depannya.

Wuuuus......!!! craaaash. Pisau berbentuk bulan sabit itu hanya menancap tipis pada batang pohon itu.

Huuuuuuf.... Barata menghela nafas kecewa melihat hasil lemparannya tidak sekuat gurunya.Padahal ia sudah meniru gerakan yang di praktekkan gurunya pada waktu itu tapi tetap saja tidak berhasil.

"Sialan senjata macam apa sebenarnya ini kenapa aku sama sekali tidak bisa menggunakannya."Gerutu Barata.Sambil melangkah menghampiri senjatanya yang tertancap pada pohon.

Barata kemudian mencoba lagi dan lagi sampai ratusan kali ia berlatih melemparkan senjata itu tapi hasilnya tetap sama.

"Aaaaaaaaakhh."Teriak Barata begitu kesal.Kemudian menjatuhkan tubuhnya dengan terlentang.

"Barata coba kau perhatikan baik-baik benda itu."Ucap Naga Welang .Begitu melihat Barata putus asa.

"Memangnya ada apa dengan senjata ini Naga Welang ."Ucap Barata.Dengan perasaan kesal.

"Lakukan saja dan jangan banyak tanya."Ucap naga Welang.

"Kau itu selalu saja begitu jika aku bertanya."Ucap Barata dengan nada kesal.

Barata segera menuruti perintah dari Naga Welang tadi.Kemudian memperhatikan dengan seksama senjatanya itu dengan membolak-baliknya.Tapi dia tidak menemukan apa apa.

"Tidak ada yang aneh naga Welang pada benda ini kurasa biasa biasa saja."Ucap Barata.

"Kalau begitu coba kau teteskan darah mu ke atas benda itu untuk membuka segel yang mengunci benda itu."Ucap Naga Welang.

"Membuka segel."Gumam Barata.Kemudian menggoreskan ujung jarinya dengan pisau bulan sabit itu.

Setelah darahnya keluar Barata kemudian langsung meneteskan darahnya ke atas senjata itu.Dan tiba-tiba saja benda itu langsung mengeluarkan sinar kuning.

Barata tercekat melihat keanehan yang terjadi didepan matanya itu.

Kemudian dari sinar itu muncul sebuah tulisan tulisan yang berterbangan di hadapannya.

Barata tambah tercekat melihat kejadian itu tanpa sadar ia mulai membacanya.Tapi Barata tidak tahu apa kegunaan kata kata dari tulisan itu.

"Apa maksud dari tulisan ini Naga Welang."Tanya Barata.

Naga Welang menggelengkan kepalanya melihat kebodohan Barata yang terlalu berlebihan itu.

"Itu adalah mantra dan juga jurus untuk menggunakan pisau bulan sabit itu Barata, cepat kau serap dalam pikiran dan jiwa mu."Ucap naga Welang.

"Rupanya begitu, baiklah."Ucap Barata kemudian duduk bersemedi dan berkonsentrasi.Tulisan berbentuk cahaya yang berterbangan itu kemudian pelan pelan masuk kedalam kepala Barata.Didalam lautan kesadarannya Barata melihat cara dan teknik dalam menggunakan senjata itu.Ia mengamati serta memahaminya hingga akhirnya ia pun menjadi mengerti.Tidak lama kemudian Barata pun membuka matanya.

Barata kemudian menggerakkan jarinya kearah pisau bulan sabit yang tergeletak di depannya, seketika itu pisau bulan sabit pun meluncur kearahnya.

"Akhirnya aku bisa mengendalikan benda."Ucap Barata dengan perasaan senang.

Barata segera melemparkan pisau itu ke atas weeees...!! pisau bulan sabit itu meluncur tinggi ke atas dan berputar putar di udara.

Barata kemudian menggerakkan jarinya kearah pisau bulan sabit itu dan pisau tersebut langsung kembali ke tangannya.

Barata mengangguk angguk karena sudah bisa menguasai senjata itu.

"Sekarang akan aku coba pada pohon pohon di sana untuk mengetahui kekuatan lemparan ku."Ucap Barata.

"Jurus pisau terbang membelah malam hiaaattt... "Weeees...!!pisau itu berputar cepat seperti angin topan yang menerpa pepohonan.Dalam satu tarikan nafas lima pohon langsung roboh ke tanah sedangkan pisau itu sudah kembali ke tangan Barata.

"Bagus Barata, akhirnya kau dapat menguasai benda pusaka itu,tapi kau masih harus melatihnya Barata supaya kemampuannya bertambah dahsyat."Ucap naga Welang.

"Kau benar naga Welang secepatnya aku harus meningkatkan tenaga dalam ku supaya hasil lemparan ku semakin kuat."Ucap Barata.

"Barata apa kau masih ingat dengan benda hitam dari lembah cadar waktu itu."Tanya naga Welang.

"Memangnya ada apa dengan benda hitam itu Naga Welang."Tanya

"Sekarang semedilah kau akan terkejut begitu melihatnya."Ucap naga Welang.

Tanpa pikir panjang lagi Barata segera bersemedi untuk melihat isi benda hitam yang pernah jadi rebutan di lembah cadar waktu itu.

Terpopuler

Comments

CahNdablek

CahNdablek

nama tokoh-tokoh dari negri Nusantara sementara alur ceritanya dari fantasi timur 🤭
kolaborasi yang mantap 👍
semangat

2025-01-05

0

Farhan Hernawan

Farhan Hernawan

🤣😂

2024-10-20

1

Putra_Andalas

Putra_Andalas

MC goblok..udah tau masuk perguruan khusus PEDANG ,senjata yg di ambil malah CLURIT...kgak nyambung lah...😬

2024-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!