Berlatih

Barata dan Laras akhirnya tiba di perguruan pedang terbang tepat tengah hari.Di halaman depan Warisapana sudah berdiri menyambut kedatangan mereka.Pria paruh baya itu merasa senang melihat mereka kembali dalam keadaan baik-baik saja.Padahal tandingannya ia berniat menyusul mereka berdua karena khawatir terjadi apa apa.

Barata dan Laras segera menghampiri warisapan dan memberikan hormat kepadanya.

"Bagaimana dengan perjalanan kalian ke lembah seribu ular, apakah lancar lancar saja."Tanya Warisapana.

"Benar guru,di sana ada sedikit halangan tapi untunglah kami berdua sanggup untuk menghadapinya."Ucap Barata.

"Kami tadi bertemu dengan raja ular di sana ayah,tapi untungnya Barata mampu mengalahkannya sehingga kami dapat kembali dengan selamat.

Warisapana terkejut mendengar kemunculan raja ular di sana dan lebih terkejut lagi setelah mendengar Barata mampu mengalahkan raja ular itu.

"Baiklah sekarang aku ingin lihat senjata macam apa yang kalian dapatkan."Ucap Warisapana.

Barata dan Laras langsung mengeluarkan senjata yang mereka ambil dari makam pedang tadi dan menunjukkannya pada Warisapana.

"Ini pedang ku ayah."Ucap Laras seraya memberikan pedang itu pada ayahnya.

Warisapana memperhatikan secara seksama pedang milik Laras itu dari pangkal hingga ujung.

"Ini adalah pedang perawan suci Laras, salah satu senjata pusaka terbaik yang ada di makam itu.Kau beruntung mampu mendapatkannya."Ucap Ayahnya kemudian mengembalikan pedang itu pada Laras.

"Barata coba ku lihat senjata mu."Ucap Warisapana.

"Ini guru.""Ucap Barata seraya menyerahkan senjatanya pada Warisapana.

"Pisau bulan sabit."Desis Warisapana.Sambil memandangi benda warna hitam kecoklatan itu.

"Dengar Barata senjata mu ini bernama pisau bulan sabit , tidak mudah untuk menggunakan benda ini dengan kemampuan mu yang sekarang."Ucap Warisapana.

"Memangnya kenapa guru."Tanya Barata.

"Untuk membuat benda ini menjadi senjata yang mematikan kau harus melatih secara khusus terus menerus untuk memahami karakter dari senjata ini Barata."Ucap Warisapana.

"Mengapa begitu guru, bukan kah sangat mudah menggunakan senjata itu cuma dengan melemparkannya saja."Ucap Barata.

"Haaaa...haaaa....memang benar tapi kalau hanya asal lempar saja tanpa ada tekniknya itu akan percuma Barata."Ucap Warisapana tertawa dengan kata-kata Barata yang terdengar agak lucu itu.

"Barata coba kau lemparkan senjata ini ke arah pohon itu."Pinta Warisapana.Seraya memberikan pisau bulan sabit itu kepada Barata.

Barata segera mengambil ancang-ancang untuk membidik pohon yang berjarak sepuluh tombak darinya.

 Barata melemparkan senjatanya itu weeees... benda berbentuk bulan sabit itu meluncur deras dengan berputar putar ke arah pohon dan kreeeeees...!! benda itu menancap pada batang pohon itu.

"Bukankah seperti itu guru."Ucap Barata.

"Sekarang cepat kau ambil benda itu akan aku tunjukkan sedikit pada mu cara aku menggunakan senjata itu, walaupun aku sendiri tidak mahir dalam menggunakannya tapi sepertinya lebih baik dari mu."Ucap Warisapana.

Barata segera menghampiri pisau bulan sabit yang tertancap pada pohon tadi.

"Apakah sesulit itu menggunakan senjata itu ayah."Tanya Laras.

"Begitulah Laras jarang para pendekar dunia persilatan menggunakan senjata itu, mereka lebih memilih menggunakan pedang, tombak dan tongkat di bandingkan menggunakan senjata semacam itu."Ucap Warisapana.

Barata segera memberikan pisau bulan sabit yang diambilnya tadi kepada gurunya.

"Ini guru silahkan."Ucap Barata seraya menyerahkan senjata itu.

"Perhatian baik baik Barata."Ucap Warisapana.

Warisapana mengerahkan tenaga dalamnya ke benda itu sambil menatap kearah pohon yang di bidik Barata tadi.

Warisapana kemudian melemparkan benda itu wuuuuss..... benda itu berputar dan meluncur sangat cepat kearah pohon lalu kreeeeees ....gedebuuuk......!!! pohon itu pun roboh dengan tiba-tiba.

Barata menggelengkan kepalanya melihat kehebatan gurunya dalam menggunakan senjata itu .Dalam sekejap saja pohon besar dapat di tumbangkan dengan begitu mudahnya.

"Bagaimana Barata."Tanya Warisapana.

"Luar biasa guru,aku tidak habis pikir bagaimana seandainya pisau bulan sabit itu mengenai tubuh seseorang pasti akan langsung terpotong menjadi dua bagian."Ucap Barata.Dengan penuh rasa kagum terhadap kemampuan gurunya itu.

"Itu belum seberapa Barata sebenarnya aku juga tidak bisa menggunakan senjata itu,jika orang ahli yang memakai senjata itu akan lebih mengagumkan lagi."Ucap Warisapana.

"Sekarang kalian berdua ikut aku ."

Setelah berkata seperti itu Warisapana kemudian melangkahkan menuju ke dalam perguruan.Laras maupun Barata tidak banyak tanya kemudian mengikutinya.

Warisapana membawa mereka berdua kesebuah ruangan rahasia yang ada di perguruan itu, yang mana ruangan itu sangat tertutup dan sangat gelap gulita.

Warisapana kemudian mengibaskan tangannya seketika itu juga menyalah lampu lampu kecil yang menempel pada dinding dinding itu.

Setelah ruangan itu diterangi oleh lampu lampu kecil itu tampaklah sebuah lorong panjang dengan lebar satu tombak.Warisapana tidak mengeluarkan sepatah kata dan terus berjalan menyusuri lorong itu.

Barata dan Laras sangat penasaran ingin tahu mau di bawa kemana mereka berdua oleh Warisapana.Tapi rasa penasaran itu mereka tahan dengan tidak bertanya.Dan sesaat kemudian Warisapana pun berhenti setelah tiba di depan sebuah buah pintu.

"Ini adalah ruangan latihan khusus untuk kalian berdua, disini ada dua pintu yang akan kalian masuki.Masing-masing dari kalian mempunyai waktu satu bulan, mengenai ada apa di dalam sana aku tidak tahu karena tiap orang akan menghadapi hal yang berbeda-beda."

Warisapana kemudian menoleh kepada Laras dan Barata yang ada di belakangnya.

"Bagaimana kalau di dalam sana lebih dari satu bulan guru, apakah yang akan terjadi pada kami nanti."

"Kurasa tidak mungkin ada yang bisa bertahan selama itu Barata, pemimpin terdahulu hanya bisa bertahan dua puluh hari sampai dua puluh tujuh hari saja."

Warisapana berkata seperti itu karena dirinya saja hanya biasa Bertahan dua puluh hari saja di dalam sana.

Laras yang dari tadi menyimak perkataan ayahnya itu semakin penasaran tentang ruangan itu,dari kecil hingga besar baru kali ini ia mengetahui ruangan itu di dalam perguruan pedang terbang.

"Kalau begitu aku masuk dulu ayah."Ucap Laras.

"Baiklah silahkan."Jawab Ayahnya.

"Barata aku ingin kau berlatih sebaik mungkin di dalam sana, karena aku berniat mengikutkan kau dalam turnamen bela diri yang sebentar lagi akan tiba."Ucap Warisapana.

"Turnamen bela diri, dimana turnamen itu akan diadakan guru."Tanya Barata.Langsung merasa tertarik.

"Turnamen bela diri lima tahunan kali ini akan diadakan di perguruan Tapak suci Barata dan akan diikuti oleh perguruan besar di seluruh daerah ini."Ucap Warisapana.

"Tapak suci,dulu aku pernah diusir secara kasar di sana, inilah saatnya untuk membuktikan bahwa mereka salah menilai ku."Ucap Barata dalam hati.

"Apakah perguruan Harimau Api juga ikut guru."Tanya Barata.

"Sudah pasti bahkan mereka di gadang gadang sebagai juara pertama tahun ini."Ucap Warisapana.

Barata menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari gurunya itu.Barata kemudian teringat dengan Niwang Sari yang dulu pernah meremehkan dirinya dan membuat malu ayahnya.

"Guru tenang saja aku akan berlatih serius di dalam sana untuk mengikuti turnamen bela diri itu."Ucap Barata dengan tangan terkepal.

"Bagus, di sana kau bisa berlatih menggunakan pisau bulan sabit itu dengan leluasa Barata, sekarang pergilah."Ucap Warisapana.

Barata segera menyusul Laras yang lebih dulu masuk ke sana.Semangat Barata meluap luap mengingat akan bertemu dengan perguruan Harimau Api dan tapak suci.

Begitu sampai di dalam ruangan itu Barata melihat ada dua pintu satu di kanan dan satu lagi di sebelah kiri.Disana ia sudah tidak mendapati Laras lagi karena ia sudah masuk mengambil pintu sebelah kanan.

Barata kemudian memutuskan untuk mengambil pintu sebelah kiri .Ia segera membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya.

Terpopuler

Comments

Nanang Aja

Nanang Aja

trs kan

2024-12-05

0

Ronaldo vs Messi

Ronaldo vs Messi

gasspooll

2024-11-24

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

gaskeun

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!