Senjata Bulan sabit.

Laras kemudian mengeluarkan jurusnya andalannya yaitu jurus pedang terbang menyapu badai.

"Mampuslah kau ular ular sialan."Teriak Laras.

Laras mengayunkan pedangnya wuuuus...selarik sinar meluncur kearah para ular kecil yang berada di hadapannya duuuaaarrr....!!! ular ular itu langsung hangus dan terpental hingga berterbangan.Laras kemudian melompat tinggi menebas ular kecil kecil yang melayang di udara itu.Kreeeess....!!! kresss.. !!!Kresss...!!!

"Pergilah kalian semua ke neraka."Teriak Laras begitu melihat para ular kecil terpotong potong menjadi dua.

Tapi para ular kecil itu tidak serta merta hilang mereka terus berdatangan tanpa henti, hingga membuat Laras harus bekerja keras untuk menyingkirkan mereka.

Di sisi lain,Barata dan ular besar terlibat pertarungan yang cukup sengit.Barata yang masih berada di tingkat pendekar kelas bawah tahap menengah harus bekerja lebih keras untuk menghadapi serangan-serangan ganas ular itu.

Barata di buat jatuh bangun berkali kali oleh serangan ular besar yang begitu ganas menyerangnya.Secara kekuatan tanpa bantuan naga Welang, Barata jelas bukan tandingan ular tersebut ,tapi secara kecepatan Barata masih lebih sedikit unggul di bandingkan oleh ular besar itu.

Hiiiaaaaat.... deeees....!!! Tendangan Barata berhasil mengenai tubuh ular itu, tapi serangan Barata itu tidak berpengaruh apa apa padanya.

"Ternyata kulit ular ini sungguh keras."Desis Barata seraya melompat mundur menjauhi darinya.

Ular besar berwarna hitam kelam itu mendesis desis penuh kemarahan setelah terkena serangan Barata tadi.Ular besar berukuran pohon kelapa itu kemudian menyemburkan cairan kearah Barata wuuuus.....!!!

Barata membuang tubuhnya ke kiri untuk menghindari serangan itu hingga serangan itu mengenai rerumputan di sekitarnya.

Rumput yang terkena serangan itu langsung berasap dan melepuh , Barata tidak bisa membayangkan jika tubuhnya terkena sempurna cairan itu.

Merasa serangannya gagal ular itu kemudian menyerang Barata kembali dengan menyembuhkan cairan dari mulutnya wuuuus.....wuuuus....!!!! Barata segera melompat tinggi berjumpalikan di udara menghindari serangan beruntun dari ular itu.

Hup...! Barata kemudian mendarat di tanah dan langsung dengan sigap melepaskan jurus pukulan cakar naga hitamnya . Hiaaattt...!! wuuuuss.......!!! Duuuuuaaaarr.....!!!

Ular besar tadi hanya menggeliat saja setelah terkena serangan itu dan tidak mengalami luka apa apa.

"Bagaimana ini kenapa serangan ku tidak berarti apa apa."Ucap Barata.Dengan penuh rasa heran.Padahal ia sudah mengerahkan dengan sekuat tenaganya.

"Barata ular ini bukan sekedar ular biasa, pukulan cakar naga hitam mu tidak akan bisa melukai dia karena tenaga dalam mu masih terlalu lemah, kecuali aku menyalurkan kekuatan ku baru bisa untuk menjatuhkan dia."Ucap naga Welang.

"Kalau begitu tunggu apa lagi Naga Welang, cepat kau bantu aku untuk mengatasi ular sialan itu."Ucap Barata dengan rasa panik.Karena dengan kekuatannya sendiri belum mampu untuk mengalahkan ular hitam itu.

"Baiklah ."Ucap Naga Welang.

Naga Welang di dalam tubuh Barata langsung bersinar bertanda ia mulai memberikan kekuatannya pada Barata.Seketika itu tubuh Barata bergetar mendapatkan limpahan tenaga dalam dari naga Welang.

Ular hitam yang sudah marah itu kemudian menyerang Barata kembali, wuuuus..... cairan warna putih menyembur deras ke arah barat.

Barata yang sudah siap dengan jurus cakar naga hitamnya segera melompat kesamping untuk menghindari serangan itu, kemudian melesat ke udara.

"Jurus cakar naga hitam hiaaattt....!"Barata meluncur deras kearah ular hitam menerobos semburan cairan dari mulut ular itu ,lalu cruuub..... kreeeeees......!! Tubuh ular itu langsung tertembus oleh jurus Naga hitam Barata.Ular besar itu membuka mulutnya lebar lebar seakan berteriak kesakitan.Dan sesaat kemudian ular itu tergeletak tidak bernyawa.

Barata langsung mengambil nafas panjang setelah berhasil membunuh ular itu karena tenaganya terkuras habis.

Para ular kecil langsung berhamburan lari terbirit-birit begitu melihat pemimpin mereka sudah tewas.Laras keheranan melihat para ular kecil pergi dengan sendirinya.

Ia segera menoleh kearah Barata dan melihat ular besar tadi sudah tergeletak tak bernyawa.Ia pun segera menghampirinya dengan penuh rasa heran.

"Kau tidak apa-apa Barata."Ucap Laras ketika melihat Barata masih terengah-engah.

"Aku tidak apa apa Laras, aku hanya kehabisan tenaga saja,ayo kita lanjutkan perjalanan."Sahut Barata.

Laras masih memandangi Barata dengan rasa heran, sulit baginya untuk percaya kalau Barata mampu mengalahkan ular besar itu.Ia tidak akan percaya jika tidak melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

"Laras ayo kita lanjutkan perjalanan."Ucap Barata mengulangi perkataannya.

"Ba... baiklah ."Ucap Laras seraya berjalan mengikuti Barata.

Setelah mengalahkan ular besar tadi, Perjalanan mereka berdua menjadi lancar.Mereka tidak khawatir lagi dengan para ular di sekitar lembah itu, karena mereka yakin kalau para ular kecil tadi tidak akan berani muncul lagi.

Beberapa saat kemudian sampailah mereka berdua di makam pedang yang mereka tuju.Di sana terdapat ribuan pedang yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.Berbagai jenis pedang semua ada di makam itu, mulai dari yang pendek, panjang dan berukuran sedang.Selain pedang di sana juga ada tombak,perisa baja dan senjata lainnya.

"Kira kira semua pedang itu milik siapa Laras kenapa dibiarkan saja di tempat ini."Tanya Barata.Sambil memperhatikan tempat itu.

"Kemungkinan milik orang orang terdahulu Barata atau kemungkinan ditempat ini dulu adalah tempat peperangan."Ucap Laras.Mencoba menafsirkan.

"Kalau begitu ayo kita pilih pedang yang cocok untuk kita."Ucap Barata.Lalu berjalan melihat lihat pedang yang tertancap di tempat itu.

"Baiklah aku ke sana, siapa tahu di sana aku bisa mendapatkan pedang yang masih bagus."Ucap Laras Seraya berjalan ke arah kiri berlawanan dengan Barata.

Barata memperhatikan setiap pedang yang di laluinya untuk memilih yang cocok untuk dirinya.Ada rasa heran di kepala Barata memikirkan pedang pedang yang ada di situ, bagaimana bisa pedang yang ada disitu masih terlihat bagus dan kuat padahal sudah bertahun tahun terbengkalai dan tidak digunakan.

Barata kemudian menghampiri sebilah pedang panjang yang tertancap di depannya,ia memperhatikan pedang itu dalam dalam,ia merasakan ada aura menyeramkan dalam bilah pedang itu.

"Pasti ini bukan pedang biasa,jika dilihat dari auranya."Ucap Barata mencoba mencabut pedangnya itu.

"Tunggu Barata jangan kau sentuh pedang itu karena tidak cocok untuk mu."Ucap naga Welang tiba-tiba.

"Memangnya kenapa naga Welang."Tanya Barata.Seraya membatalkan niatnya untuk menyentuh pedang itu.

"Itu adalah pedang iblis yang haus darah,kau akan menjadi budak pedang itu jika nekad mengambilnya."Ucap naga Welang.Memperingatkan kan Barata.

Barata seketika tersentak mendengar ucapan Naga Welang itu, untunglah dirinya tidak sampai mencabut pedang itu.

"Pedang iblis pantas saja auranya begitu kuat dan sangat pekat."Ucap Barata.

"Siapa pun yang memegang pedang itu, pasti akan menjadi orang yang selalu haus darah dan menyukai pertarungan, karena pedang itu diciptakan khusus untuk menumpahkan darah."Ucap Naga Welang.

Barata mengangguk angguk mendengar penjelasan dari naga Welang itu.Kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke tempat lain.

Sementara itu Laras yang berjalan di sebelah kiri Barata sudah mendapatkan pedang yang cocok dengan dirinya. Pedang itu berukuran sedang tidak terlalu besar atau pun kecil dengan gagang berukir kepala elang.

Setelah berhasil menemukan pedang yang di carinya Laras segera menunggu Barata sambil memperagakan jurus pedang menyapu badai dengan pedang itu.Laras menyalurkan tenaga dalamnya kepada pedang barunya.

Kemudian mengayunkan kearah tebing wuuuus..... duuuaaarrr.....!!! Tebing yang terkena hantaman pedang itu langsung berguguran dengan berlubang.

Laras terkejut merasakan perbedaan kekuatannya dengan pedang barunya .Ia tidak menyangka kalau kekuatan menjadi lebih meningkat dari sebelumnya.

Setelah sekian lama mencari senjata yang cocok ,akhirnya pilihan Barata jatuh pada sebuah senjata berbentuk bulan sabit.Sebuah senjata yang memiliki ketajaman di sisi lengkungan bagian dalam dan berbentuk runcing di bagian ujung kiri dan kanannya.

"Bagaimana menurut mu dengan senjata pilihan ku ini naga Welang."Tanya Barata.

"Mmm.. tidak buruk Barata ,aku rasa kau cocok dengan senjata itu, kalau kau terampil menggunakan senjata itu kau akan menjadi seorang pendekar nomor satu di dunia persilatan ini."Ucap Naga Welang.

"Baiklah ayo sekarang kita temui Laras dan segera kembali ke perguruan."Ucap Barata dengan bergegas menghampiri Laras yang sudah menunggunya.

"Laras ayo kita kembali."Ucap Barata setelah tiba di hadapannya.

"Lalu mana pedang pilihan mu Barata."Tanya Laras.

Barata kemudian menunjukkan senjatanya yang berbentuk bulan sabit kepada Laras.Melihat senjata itu Laras langsung tertawa terbahak bahak karena terlihat lucu menurutnya.

"Kenapa kau tertawa begitu Laras apa yang lucu dengan senjata ini."Ucap Barata.

"Tidak... tidak...ada aku hanya berfikir,apa nanti kau bisa menggunakan senjata itu , karena untuk pertarungan jarak dekat rasanya kau akan mengalami kesulitan dengan senjata seperti itu Barata."Ucap Laras.

"Kalau itu masalahnya kau jangan pikirkan Laras,itu urusan ku sebaiknya mari kita segera kembali karena guru sudah menunggunya."Ucap Barata.

"Baiklah ayo kita kembali."Sahut Laras.

Barata dan Laras segera meninggalkan makam pedang dan kembali ke perguruan setelah mereka mendapatkan senjatanya masing-masing.

Terpopuler

Comments

warono surakarta

warono surakarta

kirain dapat senjata pusaka yang jossss gandossss..
e ternyata malah clurit... hahahaha lanjut Thor

2025-01-22

1

Ana Dasuki

Ana Dasuki

keren

2025-02-08

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

lanjut

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!