Dendam

Barata akhirnya tiba di perguruan pedang terbang bersama Laras dan Warisapana ketika hari mulai gelap.Perguruan itu terlihat sangat sepi hanya ada dua orang pelayan saja yang kelihatan di sana.

Barata yang berjalan di belakangnya laras menghentikan langkahnya lalu menatap bangunan besar di hadapannya yang tampak usang dan tidak terawat itu.Bahkan ada beberapa bangunan yang sudah hampir hancur total akibat di makan usia.Ia merasa ragu kalau dulu perguruan itu sempat ramai dan mempunyai banyak murid .setelah melihat keadaan di sana yang begitu memprihatinkan.

"Beginilah keadaan di sini Barata, semenjak tidak adanya para murid di perguruan ini, banyak bangunan yang telah rusak dan ada beberapa yang telah hancur karena kurangnya perawatan"Ucap Laras.Saat melihat Barata memandangi suasana di situ.

"Aku tahu itu Laras,memang tidak mudah bagi kalian berempat untuk mengurus semua bangunan yang ada di sini."Ucap Barata,seraya melanjutkan langkahnya.

"Aku hanya berharap suatu saat nanti perguruan ini akan menjadi terkenal dan bisa bersaing dengan perguruan lain Barata."Ucap Laras.

"Aku turut mendukung cita cita mu itu Laras,aku yakin kau pasti bisa mewujudkannya suatu hari nanti."Ucap Barata.

Laras mengangguk mendengar ucapan dari Barata itu sambil meneruskan langkahnya masuk ke dalam bersama Barata.

"Laras cepat kau antarkan Barata ke kamarnya, biarkan dia beristirahat."Ucap Warisapana tiba-tiba.

"Baik ayah, Barata mari ikut aku."Ucap Laras, segera berjalan untuk menunjukkan kamar yang akan Barata tempati.

Barata menganggukkan kepalanya , kemudian mengikuti Laras masuk kedalam.Dan tidak lama kemudian mereka pun sampai di tempat yang mereka tuju.

"Barata ini kamar mu , walaupun tidak terlalu besar tapi saya rasa cukup nyaman untuk kau tempati."Ucap Laras.

"Baiklah,aku ucapkan terima kasih,Laras"Ucap Barata.

"Kalau begitu silahkan beristirahat,saya tinggal dulu."Ucap Laras.Kemudian berlalu dari hadapan Barata.

"Akhirnya aku dapat beristirahat di tempat ini dengan tenang."Ucap Barata kemudian merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur untuk melepaskan lelahnya setelah berjalan seharian.Dan tanpa sadar Barata pun tertidur pulas.

Di dalam ruangan tengah Laras dan ayahnya Warisapana tampak berbincang bincang, mereka berdua sedang membicarakan Barata murid baru di perguruan itu.

"Kita beruntung ayah bisa mendapatkan murid walaupun cuma satu orang saja."Ucap Laras.

"Ya kau benar Laras,aku harap dengan hadirnya Barata kita mampu mengikuti turnamen bela diri lima tahunan yang akan sebentar lagi tiba."Ucap Warisapana.

"Bukankah turnamen itu akan diikuti oleh para pendekar kelas menengah tahap akhir atau pendekar kelas atas tahap pertama ayah.

Sedang Barata saat ini kekuatan hanya di tingkat pendekar tingkat awal tahap menengah pembentukan tenaga dalam,apa nanti tidak akan menjadi bahan ejekan perguruan lain ."Ucap Laras.Merasa kurang setuju dengan rencana ayahnya itu.

"Kita masih cukup waktu untuk meningkatkan kemampuan Barata Laras,aku merasa ada sesuatu yang beda dengan anak itu lewat sorot matanya tadi."Ucap Warisapana.

"Sesuatu yang beda apa itu ayah."Tanya Laras.

"Mmmm....aku merasa ada kekuatan yang terbelenggu di dalam tubuh anak itu, mengenai apa itu kita akan segera tahu tidak lama lagi."Ucap Warisapana.

"Jadi dalam diri Barata ada sebuah kekuatan besar yang saat ini tertidur begitu menurut ayah."Ucap Laras.

"Benar,kau jaga Barata jangan sampai dia keluar jauh jauh dari perguruan ini, untuk menghindari hal hal yang mungkin bisa membahayakan nyawanya."Ucap Warisapana.

"Baiklah ayah."Sahut Laras seraya meninggalkan ayahnya di ruang tengah sendirian.

Setelah kepergian Laras anaknya Warisapana pun masuk kedalam untuk beristirahat.

Pagi harinya di perguruan Harimau Api telah terjadi kegemparan setelah Ludira dinyatakan meninggal oleh Ki Jatiwaringin.Rupanya Ludira tidak kuat menahan luka bekas cakaran di dadanya.Disebabkan lukanya sudah kelewat membusuk karena terlambatnya Ki Jatiwaringin dalam memberikan pertolongan.Seandainya waktu itu Ki Jatiwaringin langsung mengobati Ludira kemungkinan Ludira meninggal tidak akan terjadi.

Kematian Ludira sangat mengguncang hati Bajra dan Pasopati karena mereka berdualah yang secara tidak langsung menjadi penyebab kematian Ludira.Perasaan dendam di hati mereka pun langsung berkobar kobar pada Barata.

Ki Jatiwaringin segera memanggil Bajra dan Pasopati untuk menghadapnya karena ingin penjelasan dari mereka berdua.Tentang penyebab terlukanya Ludira hingga membuatnya ke ujung kematian.

Bajra dan Pasopati yang sudah di aula itu tampak tertunduk wajahnya karena mereka sudah tahu kalau guru besar mereka pasti marah sekali.

"Kalian berdua cepat ceritakan kejadian yang sebenarnya tentang peristiwa yang terjadi pada Ludira.Karena ini adalah masalah yang serius ."Ucap Ki Jatiwaringin dengan nada berat karena menahan marah.

"Ampun guru, Sebenarnya waktu itu kami bertiga berebut barang dengan seorang pemuda guru."Ucap Bajra.

"Siapa nama pemuda itu cepat katakan!"Seru Ki Jatiwaringin.

"Pemuda itu bernama Barata guru di pasar senjata kami terlibat pertarungan dengannya,aku tidak menyangka kalau ternyata kejadiannya akan menjadi seperti ini guru."Ucap Bajra.

"Yang menjadikan kami heran pemuda itu sanggup mengimbangi kekuatan kami guru padahal tingkat tenaga dalam pemuda itu masih di tahan awal pembentukan tenaga dalam tingkat pertama guru."Ucap Pasopati.

"Kalian berdua selain mempermalukan perguruan Harimau Api juga bodoh karena terlalu menganggap enteng lawan.Perlu kalian ketahui jurus yang di pakai pemuda itu untuk melukai Ludira itu adalah jurus Cakar Naga hitam yang dulu pernah membuat gempar seantero jagat dunia persilatan, kalian mengerti!!."Ucap Ki Waringin.Dengan nada tinggi.

Bajra dan Pasopati langsung terkejut mendengar perkataan dari gurunya itu, mereka tidak menyangka kalau pemuda itu bukanlah orang sembarangan.

" Kami berdua tidak tahu kalau ternyata pemuda itu memiliki jurus itu guru."Ucap."Ucap Bajra.

Ki Jatiwaringin menggelengkan kepalanya melihat ketololan dua orang muridnya itu.

"Mumpung jurus Cakar Naga hitam pemuda itu belum sempurna, kalian harus cari dia sampai dapat untuk membayar kematian Ludira nanti."Ucap Ki Jatiwaringin.

"Tentu saja guru."Ucap Pasopati.

"Jadi jurus cakar naga hitam yang dimiliki pemuda itu belum sempurna,tapi kenapa begitu matikan guru."Tanya Bajra.

"Jurus Cakar Naga hitam yang sudah sempurna tidak akan bisa membuat Ludira bertahan sampai satu hari satu malam.Tapi akan membuat dia langsung mati di tempat saat itu juga."Ucap Ki Jatiwaringin.

"Sedahsyat itukah jurus itu guru."Ucap Pasopati.

Ki Jatiwaringin mengangguk sambil mengelus jenggotnya yang panjang dan tampak memutih itu.

"Maka dari itu secepatnya kalian cari pemuda itu sampai ketemu dan bawa pasukan sebanyak yang kalian mau karena pemuda itu suatu saat akan menjadi ancaman yang serius untuk kita."Ucap Ki Jatiwaringin.

"Baiklah guru demi membalaskan dendam Ludira akan kami cari pemuda itu sampai dapat."Ucap Pasopati.

Bajra dan Pasopati segera memberikan hormat pada gurunya dan segera pergi dari hadapannya.

"Saung Kencana rupanya kau sudah menemukan penereus mu,tapi jangan harap dia bisa lolos dari tangan ku."Ucap Ki Waringin kemudian lenyap dari tempat pertemuan itu.

Terpopuler

Comments

Ana Dasuki

Ana Dasuki

good

2025-02-08

0

Ronaldo vs Messi

Ronaldo vs Messi

lanjutkan

2024-11-24

0

Aripin Ipin

Aripin Ipin

lanjutkan membaca

2024-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!