Kejadian di malam purnama

"Ya aku tahu itu, ternyata saat benda pusaka itu masuk ke dalam tubuh ku rasanya sakit sekali naga Welang tubuh ku seperti ditusuk tusuk ratusan benda tajam."ucap Batara.

"Benar Barata,perlu kau ketahui setiap kau melakukan penyatuan dengan benda pusaka pasti akan merasakan sakit dan setiap benda pusaka yang masuk ke tubuh mu memiliki rasa sakit yang berbeda-beda antara pusaka pertama,kedua dan seterusnya."Ucap Naga Welang.

"Berarti pada penyatuan yang berikutnya akan lebih sakit lagi Jaga Welang."Tanya Barata.

"Begitulah Barata,tapi sebelum kau menyatukan benda pusaka yang berikutnya kekuatan atau kesaktian mu harus meningkat Barata dari pendekar tingkat pertama awal harus kau tingkatkan lagi menjadi tingkat pertama akhir supaya badan mu menjadi kuat untuk menerima kekuatan ku."Ucap Naga Welang.

"Baiklah , mulai sekarang aku akan berlatih dengan sungguh-sungguh kau tidak perlu khawatir naga Welang."Ucap Barata.

Barata kemudian memikirkan bagaimana cara menyembuhkan gadis yang ada di belakangnya itu karena semakin lama gadis itu semakin meronta ronta tidak karuan.

Barata bangkit dari tempat duduknya lalu menghampiri gadis itu kemudian jongkok di sampingnya sambil memikirkan cara untuk menyembuhkannya.

"Naga Welang apakah kau tahu kenapa gadis ini kenapa sikapnya aneh seperti cacing seperti itu."Tanya Barata.Saat melihat Nilam cahaya menggeliat geliat.

Naga Welang menggelengkan kepalanya melihat kepolosan Barata itu,jika orang lain mungkin sudah habis kehormatan gadis itu dari tadi.Untunglah ia bertemu dengan Barata.

"Dia terkena bubuk perangsang Barata cara satu satunya untuk menyembuhkannya adalah dengan....

Naga Welang tidak melanjutkan kata-katanya karena begitu sangat intim.

"Kenapa kau tidak melanjutkan kata kata mu naga Welang harus dengan apa aku menyembuhkan dia."Tanya Barata lagi.

"Mmm.. untuk menyembuhkan gadis itu malam ini kau harus tidur dengannya Barata, karena itu adalah cara satu satunya supaya pengaruh bubuk itu hilang."Ucap Naga Welang.

Barata terkejut bukan main mendengar kata-kata naga Welang yang menurutnya terdengar gila itu, bagaimana mungkin dia harus tidur dengan gadis itu mengenalnya saja tidak apa lagi mereka berdua tidak punya hubungan apa apa.Bagi Barata ini adalah sesuatu yang tidak mungkin.

"Naga Welang kau jangan bicara yang aneh-aneh apa tidak ada cara lain selain cara itu,gadis ini pasti akan membunuh ku begitu dia tahu aku menidurinya."Ucap Barata.Dengan memikirkan akibatnya nanti.

"Keputusan ada di tangan mu Barata,kau mau menyelamatkan gadis itu atau tidak itu terserah kamu selamat malam Barata."Ucap Naga Welang.

"Naga Welang... naga Welang... tunggu...!!!"Teriak Barata.Tapi Naga Welang tidak menanggapinya.

"Sialan naga Welang di saat gawat begini malah menghilang begitu saja."Ucap Barata dengan rasa bingung.

Barata mondar mandir dengan perasaan bingung di bawah pohon beringin itu, menuruti saran naga Welang atau tidak karena itu sangat bertentangan dengan hati nuraninya.

Barata berdiri terpaku sambil menatap kearah Nilam yang semakin bertindak liar itu pikirannya berputar putar untuk segera mengambil keputusan untuk menolong gadis itu.Karena tidak ada cara lain akhirnya Barata pun mengikuti saran naga Welang dan tidur di samping Nilam Cahaya dengan mendekapnya.Nilam cahaya yang saat itu bagaikan serigala lapar langsung menerkam Barata tanpa ampun.Barata yang merupakan pemuda polos umur belasan tahun itu tak kuasa menolak ajakan Nilam itu dan akhirnya mereka berdua pun terpaksa melakukan permainan di luar kehendak mereka.

Keesokan harinya Nilam terkejut mendapati dirinya dengan pakaian yang berantakan,ia pun buru buru merapikan semua pakaian di tubuhnya dengan perasaan marah tidak karuan.

"Bangsat Kumara setelah ini akan aku habisi dirimu karena telah berani berbuat kurang ajar pada ku."Ucap Nilam dengan dada mau meledak karena rasa marah.

Setelah Nilam merapikan bajunya dan juga rambutnya ia bersiap meninggalkan tempat itu, namun tiba-tiba ia mendengar langkah kaki dari arah belakangnya.

Nilam buru buru membalikkan badannya dan mendapati seorang pemuda yang sedang membawa kayu bakar ke arahnya.

"Siapa pemuda itu kenapa dia ada di sini, apakah dia yang semalam meniduri ku."Gumam Nilam Cahaya.

"Baiklah akan aku tunggu dia disini untuk ku mintai keterangan,jika memang dia yang kurang ajar pada ku maka pedang ku ini yang akan menyelesaikannya."Ucap Nilam.

Barata yang sedang menuju ketempat Nilam berada merasa bingung perasaannya jika gadis itu nanti bertanya tentang kejadian tadi malam .Ia tahu gadis itu pasti marah besar jika tahu dirinyalah yang semalam menemaninya tidur.

"Mmm... sebagai seorang lelaki aku harus berterus-terang padanya , kalau dia marah biarlah akan aku terima semua amarahnya."Ucap Barata.

Sesaat kemudian Barata pun sampai di tempat itu dan mendapati gadis yang semalam ditolongnya sudah berdiri menatap kearahnya dengan tatapan sangat tajam.

"Berhenti kau...!!!"Teriak Nilam Sambil menghunus pedangnya.

"Aa...ada apa nona "Tanya Barata .

"Katakan padaku ,ada siapa saja di hutan ini tadi malam."Tanya Nilam.

"Tidak ada orang lain nona selain kita berdua."Jawab Barata berkata terus terang.

"Biadab jadi rupanya kau yang tadi malam berbuat kurang ajar pada ku."Ucap Nilam dengan mata melotot.

"Tunggu dulu nona biar aku jelaskan semuanya pada mu."Ucap Barata.

Nilam Cahaya memandang Barata dalam dalam ingin rasanya ia menumpahkan rasa kesalnya pada pemuda yang ada dihadapannya itu.

"Baiklah cepat jelas pada ku tentang kejadian semalam,jika penjelasan mu tidak memuaskan hatiku maka pedang inilah yang akan bicara pada mu."Ucap Nilam Cahaya.

"Baiklah nona dengar cerita ku baik baik."Ucap Barata.Kemudian mulai bercerita.

Barata menceritakan pada Nilam tentang semua kejadian tadi malam mulai dari ia menemukan dirinya yang tergeletak akibat bertarung dengan Kumara.kemudian ia juga menceritakan semua kejadian yang terjadi di bawah pohon beringin.

Mendengar cerita Barata itu Nilam langsung memalingkan mukanya tapi pedangnya masih terhunus dengan mengarah kepada Barata.

Ada perasaan malu pada diri gadis itu setelah mendengar penuturan dari Barata tadi.Ia merasa sangat marah pada Kumara karena telah menjadikan dirinya menjadi orang yang begitu sangat rendah di mata lelaki.

"Kalau nona merasa marah pada ku silahkan nona menghukum ku apa saja asal nona puas."Ucap Barata dengan berpasrah diri.

Nilam Cahaya kemudian menatap Barata kembali,ia berfikir dengan membunuh Barata maka aib akan tertutupi selamanya.Tapi jika ia melakukan semua itu maka ia akan menjadi sebagai orang yang tidak tahu balas budi pada pertolongan orang lain.

Di dalam kepala Nilam berkecamuk antara membunuh Barata atau tidak, tapi dalam hatinya ia merasa kalau pemuda yang ada di hadapannya bukanlah tipe pemuda bejad seperti Kumara.

Akhirnya Nilam segera menurunkan pedangnya dari wajah Barata kemudian membalikkan badannya.

"Katakan siapa nama mu."Ucap Nilam Cahaya.Dengan nada marah.

"Nama ku Barata nona."Ucap Barata menyebutkan namanya.

"Dengarkan Barata jika sampai menceritakan kejadian ini pada orang lain, maka aku akan mencari mu dan membunuh mu tanpa ampun, camkan itu baik baik."Ucap Nilam Cahaya kemudian melesat pergi kearah barat menuju ke perguruan Harimau Api.

Barata merasa lega selepas kepergian gadis itu , untunglah gadis itu mau mendengar penjelasannya kalau tidak dirinya tentu sudah tewas di tangannya.Bagi Nilam cahaya sangat mudah sekali untuk membunuh Barata yang saat ini hanya seorang pendekar tingkat awal pertama.

"Ini semua gara gara saran ngawur dari mu naga Welang hampir saja aku tewas di tangan gadis itu."Ucap Barata seraya menyandarkan tubuhnya di bawah pohon.

"Sudahlah Barata kau jangan pikirkan hal itu, sekarang sebaiknya kau meneruskan perjalanan mu ke arah barat untuk mencari benda pusaka lainnya."Ucap naga Welang.

"Kearah gadis pergi tadi maksud mu."Tanya Barata.

'Ya kau benar karena aku merasa ada pusaka yang kita cari di sana"Ucap Naga Welang.

"Baiklah kalau begitu ."Ucap Barata kemudian melangkahkan kakinya ke arah barat.

...****************...

Sementara itu di perguruan Harimau Api Niwang Sari akan berlatih tanding dengan teman seperguruannya,ia ingin tahu hasil latihannya selamanya ini

"Kalian semua ayo serang aku dengan sungguh sungguh..!!"Teriak Niwang Sari.Kepada para murid perguruan Harimau Api.

"Baik nona."Sahut kelima orang murid itu.

Kelima orang murid yang tesebut langsung menghunus pedangnya lalu bergegas menyerang Niwang Sari.

Hiiiaaaaat....!!! Niwang Sari melesat kearah lima orang yang sedang berlari kearahnya.

Kelima orang itu langsung menyerang Niwang Sari dengan serius.Tusukan dan sambaran pedang mereka berikan untuk menjatuhkan Niwang Sari.

Niwang Sari yang merupakan murid khusus dari Nilam Cahaya tidak mau membuat malu dirinya dan gurunya.Ia menghadapi gempuran kelima orang itu dengan cukup tangkas.Setiap serangan yang kelima orang itu lancarkan mampu dia tangkis dengan baik.

Traaaang.... traaaang....!!! Traaaang.....!!!

Terdengar pedang Niwang Sari menangkis serangan mereka yang terus berdatangan padanya.

Niwang Sari bergerak kesamping dan sesekali melompat ke udara untuk menghindar serangan mereka yang begitu deras.

"Ayo kerahkan semua kemampuan kalian jangan ragu ragu."Seru Niwang Sari.

Kelima orang itu kemudian meningkatkan kekuatan dan mempercepat serangannya Karena mereka tidak ingin membuat kecewa Niwang Sari yang merupakan murid kesayangan Nilam dan guru besar Jati Waringin.

Hiaaattt...!!! Kelima orang itu secara bersamaan melepaskan pukulannya wuuuus....!!!!Niwang Sari meluncur ke atas untuk menghindarinya.Tidak mau membiarkan Niwang Sari lolos begitu saja dari serangannya, kelima orang itu kemudian meluncur ke atas menyusulnya.

"Kalian berlima terimalah serangan ku ini."teriak Niwang Sari.

Niwang Sari segera melesat ke arah mereka dengan gerakan yang sangat cepat ,ia memberikannya tendangannya hiiiaaaaat...!!dess....desss.. desss....!!! Tendangan yang Niwang Sari berikan tak mampu mereka hindari karena begitu tiba-tiba.

Akh...!! Kelima orang itu langsung berjatuhan ke tanah gedebuuuk....gedebuuuk ...!!

Niwang Sari kemudian mendarat di depan mereka sambil menyimpan kembali pedangnya.

" Kalian tidak apa-apa.."Tanya Niwang Sari.

"Kami tidak apa apa nona, kami tidak menyangka kalau Nona Niwang Sari sekarang sudah mencapai pendekar tingkat awal tahap akhir dan sebentar lagi akan mencapai pendekar tingkat menengah tahap pertama kami tidak menyangka kalau nona dapat melampaui kami berlima dengan begitu cepat."Ucap salah satu dari mereka.

"Itu semua bisa aku capai karena aku berlatih begitu keras selama ini."Ucap Niwang Sari.

"Sebaiknya kita akhiri latihan ini sampai di sini."Ucap Niwang Sari.

"Baiklah Nona,kami juga merasa sudah tidak sanggup untuk melanjutkannya dan kami mohon izin untuk masuk ke dalam dulu untuk beristirahat."Ucap mereka.

Niwang Sari mengangguk dan mempersilahkan mereka berlima untuk beristirahat.

Selepas itu Niwang Sari juga berlalu dari tempat latihan itu kemudian pergi masuk kedalam untuk menunggu kepulangan gurunya Nilam Cahaya.Di dalam perguruan Harimau Api itu Niwang Sari dan gurunya menempati sebuah rumah yang cukup besar yang hanya ditinggali oleh mereka berdua.Tidak semua murid perguruan Harimau Api memiliki tempat tinggal pribadi kecuali Niwang Sari dan gurunya.

"Kenapa sampai siang begini guru belum juga pulang apakah terjadi sesuatu padanya."Gumam Niwang Sari Seraya membuka pintu rumahnya.

"Bagaimana latihan mu Niwang."Tanya seseorang dengan tiba-tiba yang ternyata adalah Nilam Cahaya yang sudah ada di dalam sejak tadi.

"Lancar lancar saja guru,maaf tadi aku tidak mengetuk pintu dulu guru ku karena saya pikir guru belum pulang."Ucap Niwang Sari.

"Sudahlah kau tidak perlu minta maaf seperti itu, duduk lah."Ucap Nilam Cahaya.

Niwang Sari kemudian duduk di sebuah kursi yang yang ada di samping gurunya itu.

"Apakah ada sesuatu guru.",Tanya Niwang Sari.

"Ini ada surat dari ayah mu , bacalah mungkin ada sesuatu yang penting."Ucap Nilam.Sambil menyerahkan surat itu.

"Kapan surat ini datang guru kenapa saya tidak tahu."Tanya Niwang seraya membuka surat itu.

"Saat kamu sedang latihan seseorang datang mengantarkan surat itu bertepatan saya kembali tadi."Ucap Nilam Cahaya.

Niwang Sari mengerutkan keningnya sewaktu membaca surat itu,ia tahu maksud ayahnya yang menyuruh pulang dirinya, pasti ini terkait dengan kejadian beberapa bulan lalu tentang pertunangannya dengan Barata.

Niwang meremas surat dari ayahnya itu ada rasa kesal dihatinya karena ayahnya masih saja mempersoalkan pertunangan dirinya dengan Barata.

"Ada apa Niwang kenapa wajah mu terlihat kesal seperti itu , apakah ada sesuatu."Tanya Nilam Cahaya.

"Guru pasti tahu waktu aku di jodohkan oleh ayah ku dengan seorang pemuda dari desa watu gede beberapa bulan lalu."Ucap Niwang Sari.

"Terus apa kata ayah mu dalam surat itu."Tanya Nilam Cahaya.

"Ayah menyuruh ku pulang hari ini juga,jika aku tidak pulang menuruti kata katanya lebih baik aku tidak pulang selamanya."Ucap Niwang Sari.

"Kalau begitu sebalik kau cepat pulang turuti perintah ayah mu dan selesaikan segera urusan mu supaya kamu bisa fokus dalam berlatih untuk menghadapi turnamen bela diri lima tahunan yang sebentar lagi tiba."Ucap Nilam.

"Baik guru sekarang juga aku akan segera berangkat aku mohon pamit guru."Ucap Niwang.

"Baiklah hati hati di jalan."Ucap Nilam Cahaya mempersilahkan muridnya pergi.

Niwang Sari segera pergi ke belakang untuk mengambil seekor kuda sebagai tunggangan untuk pulang ke rumahnya.

Selepas kepergian Niwang Sari, Nilam tercenung memikirkan kejadian yang terjadi malam itu.Ia masih bertanya tanya tentang pemuda yang bernama Barata itu, apakah ia bisa di percaya tidak akan membocorkan rahasia dirinya pada orang lain tentang kejadian malam itu.

"Ini semua gara gara Kumara sialan itu jika bertemu lagi dengannya lihat saja akan aku bikin babak belur dia."ucap Nilam Cahaya. Jika kepikiran tentang hal itu membuatnya menjadi tidak tenang.

Huuuuuuf.....Nilam menarik nafas panjang,ia berusaha untuk melupakan kejadian malam itu. Kemudian keluar menemui gurunya untuk memberi tahukan padanya bahwa dirinya telah gagal mendapatkan pusaka itu.

Terpopuler

Comments

Ronaldo vs Messi

Ronaldo vs Messi

lanjutkan lah

2024-11-23

1

Baim

Baim

masa ya ga PNY pemikiran dimana pusaka yg terakhir dia bawa?

2024-11-12

1

Bang Jack

Bang Jack

CK baru awal awal udah prempuan. setiap cerita yang ku baca mesti banyak an di awal pasti perempuan perempuan.

2024-11-02

2

lihat semua
Episodes
1 Makam kuno
2 Lembah Cadar
3 perebutan benda pusaka
4 Mendapatkan benda pusaka
5 Kejadian di malam purnama
6 Kota Sandara
7 Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8 jurus Cakar Naga hitam
9 Dendam
10 Pergi ke lembah seribu Ular
11 Senjata Bulan sabit.
12 Berlatih
13 Semua Mempersiapkan diri
14 terus berlatih
15 Dewi Pedang Agni
16 Ajian guntur Es
17 Menuju turnamen lima tahunan
18 Rencana licik
19 Salah sasaran
20 Pencari darah suci
21 Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22 Satu hari menjelang turnamen bela diri
23 kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24 Pemuda bertopeng
25 Barata vs Cakra Sula
26 Sungsang vs Endang
27 Barata vs Niwang Sari
28 Datangnya masalah besar
29 Barata dalam ancaman
30 Pertemuan dua guru besar
31 Kabar yang mengejutkan
32 Di bawah guyuran hujan bgn 1
33 Di bawah guyuran hujan bgn 2
34 Di bawah guyuran hujan bgn 3
35 Pembunuhan terus berlanjut
36 Racun Api
37 Berteman
38 bahaya racun api
39 tiga jurus ampuh
40 mencari mustika Naga es
41 Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42 sosok asli Dewi Angan Angan
43 melawan orang jati ungu
44 Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45 kemunculan jaya Kusuma
46 Sama sama terluka.
47 pertemuan tak terduga
48 pergi ke gunung Merapi
49 Mencari keberadaan Laras
50 Mencari naga api
51 Menyerap mustika naga Api
52 khasiat darah suci tetesan pertama
53 Kemarahan yang membabi buta
54 Kemarahan Barata
55 Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56 Singgah di hutan limbung
57 Memberikan pelajaran pada musuh lama
58 Bertemu dengan tiga musuh besar
59 Berhadapan dengan Jagad Manggala
60 Bertemu dengan lawan yang sepadan
61 Kecemburuan
62 Menuntaskan Dendam
63 Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64 Korban pun berjatuhan
65 kembali ke gunung merapi
66 Andini
67 Teman seperjalanan
68 Terdesak
69 Datangnya pertolongan
70 penyesalan Wulandari
71 Bermalam di perguruan matahari.
72 Tempat pelelangan barang kuno
73 Pusaka Pedang kabut
74 mustika pelangi
75 Mempertahankan benda pusaka
76 Ahli pedang turun tangan
77 Tingkat raja tahap menengah
78 Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79 Mengatur rencana
80 penculikan
81 Memberikan pelajaran yang setimpal
82 pertarungan
83 putusnya pertemanan
84 Kembang Sari
85 Pil kelas tujuh
86 perguruan aliran hitam mulai bergerak
87 kedatangan Ki Tunggal Manik
88 Melanjutkan perjalanan
89 Rencana untuk memburu Barata
90 mencari pendekar tingkat langit
91 pertarungan di kedai bag 1
92 Pertarungan di kedai bag2
93 pertarungan di kedai bag 3
94 Semua bergerak
95 Pertarungan di kota timur besar bag 1
96 pertarungan di kota timur besar bag 2
97 pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98 Keadaan Genting
99 Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100 Sungai batu putih
101 kemunculan orang perguruan menara hitam
102 Di dasar jurang neraka
103 Bertemu dengan singa bersayap api.
104 membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105 bertemu dan bertarung kembali
106 Perguruan Atas angin
107 Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108 memperbaiki keadaan
109 pasukan berjubah hitam
110 Keputusan yang sulit
111 meningkatkan kekuatan
112 Keluar dari masalah rumit
113 Saling unjuk kekuatan
114 Keadaan yang semakin gawat
115 Tanpa Ampun
116 Pancawara
117 berdamai
118 Masalah lama makin besar
119 Rencana Barata 1
120 Rencana Barata 2
121 Menemukan Gadis yang dicari.
122 Hasil pengintaian
123 bersiap menyerang
124 membersihkan para penyusup
125 Berhasil
126 Dewi Cadar Merah
127 Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128 memakan korban
129 Masalah terselesaikan
130 Bersiap
131 mencari informasi
132 Malam yang gawat
133 Lari dari pengejaran
134 mendapatkan informasi
135 Datangnya dua utusan
136 membebaskan Sindun
137 Berangkat ke perguruan Rajawali
138 Berhadapan dengan Pancawara
139 Pertarungan
140 Mencari Cara
141 pertarungan hidup mati bag1
142 pertarungan hidup mati bag 2
143 Datangnya bantuan
144 Bertemu dengan teman lama
145 perpisahan
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Makam kuno
2
Lembah Cadar
3
perebutan benda pusaka
4
Mendapatkan benda pusaka
5
Kejadian di malam purnama
6
Kota Sandara
7
Menjadi murid di perguruan pedang terbang
8
jurus Cakar Naga hitam
9
Dendam
10
Pergi ke lembah seribu Ular
11
Senjata Bulan sabit.
12
Berlatih
13
Semua Mempersiapkan diri
14
terus berlatih
15
Dewi Pedang Agni
16
Ajian guntur Es
17
Menuju turnamen lima tahunan
18
Rencana licik
19
Salah sasaran
20
Pencari darah suci
21
Pertama kali bertarung dengan pendekar tingkat raja
22
Satu hari menjelang turnamen bela diri
23
kedatangan sang jenderal besar Bagaswara
24
Pemuda bertopeng
25
Barata vs Cakra Sula
26
Sungsang vs Endang
27
Barata vs Niwang Sari
28
Datangnya masalah besar
29
Barata dalam ancaman
30
Pertemuan dua guru besar
31
Kabar yang mengejutkan
32
Di bawah guyuran hujan bgn 1
33
Di bawah guyuran hujan bgn 2
34
Di bawah guyuran hujan bgn 3
35
Pembunuhan terus berlanjut
36
Racun Api
37
Berteman
38
bahaya racun api
39
tiga jurus ampuh
40
mencari mustika Naga es
41
Menuju ke puncak gunung Sanjungan
42
sosok asli Dewi Angan Angan
43
melawan orang jati ungu
44
Melawan tiga pendekar tingkat raja.
45
kemunculan jaya Kusuma
46
Sama sama terluka.
47
pertemuan tak terduga
48
pergi ke gunung Merapi
49
Mencari keberadaan Laras
50
Mencari naga api
51
Menyerap mustika naga Api
52
khasiat darah suci tetesan pertama
53
Kemarahan yang membabi buta
54
Kemarahan Barata
55
Hancurnya perguruan Kelabang Merah
56
Singgah di hutan limbung
57
Memberikan pelajaran pada musuh lama
58
Bertemu dengan tiga musuh besar
59
Berhadapan dengan Jagad Manggala
60
Bertemu dengan lawan yang sepadan
61
Kecemburuan
62
Menuntaskan Dendam
63
Pertarungan di perguruan Naga Hitam
64
Korban pun berjatuhan
65
kembali ke gunung merapi
66
Andini
67
Teman seperjalanan
68
Terdesak
69
Datangnya pertolongan
70
penyesalan Wulandari
71
Bermalam di perguruan matahari.
72
Tempat pelelangan barang kuno
73
Pusaka Pedang kabut
74
mustika pelangi
75
Mempertahankan benda pusaka
76
Ahli pedang turun tangan
77
Tingkat raja tahap menengah
78
Perkenalan dengan orang orang perguruan singa api
79
Mengatur rencana
80
penculikan
81
Memberikan pelajaran yang setimpal
82
pertarungan
83
putusnya pertemanan
84
Kembang Sari
85
Pil kelas tujuh
86
perguruan aliran hitam mulai bergerak
87
kedatangan Ki Tunggal Manik
88
Melanjutkan perjalanan
89
Rencana untuk memburu Barata
90
mencari pendekar tingkat langit
91
pertarungan di kedai bag 1
92
Pertarungan di kedai bag2
93
pertarungan di kedai bag 3
94
Semua bergerak
95
Pertarungan di kota timur besar bag 1
96
pertarungan di kota timur besar bag 2
97
pertarungan di kota Timur besar Bag 3
98
Keadaan Genting
99
Kedatangan pendekar tingkat langit tahap menengah
100
Sungai batu putih
101
kemunculan orang perguruan menara hitam
102
Di dasar jurang neraka
103
Bertemu dengan singa bersayap api.
104
membuat kesepakatan(Rencana tersembunyi dari menara hitam)
105
bertemu dan bertarung kembali
106
Perguruan Atas angin
107
Apakah dia murid perguruan Rajawali?
108
memperbaiki keadaan
109
pasukan berjubah hitam
110
Keputusan yang sulit
111
meningkatkan kekuatan
112
Keluar dari masalah rumit
113
Saling unjuk kekuatan
114
Keadaan yang semakin gawat
115
Tanpa Ampun
116
Pancawara
117
berdamai
118
Masalah lama makin besar
119
Rencana Barata 1
120
Rencana Barata 2
121
Menemukan Gadis yang dicari.
122
Hasil pengintaian
123
bersiap menyerang
124
membersihkan para penyusup
125
Berhasil
126
Dewi Cadar Merah
127
Bertemu kembali dengan Niwang Sari
128
memakan korban
129
Masalah terselesaikan
130
Bersiap
131
mencari informasi
132
Malam yang gawat
133
Lari dari pengejaran
134
mendapatkan informasi
135
Datangnya dua utusan
136
membebaskan Sindun
137
Berangkat ke perguruan Rajawali
138
Berhadapan dengan Pancawara
139
Pertarungan
140
Mencari Cara
141
pertarungan hidup mati bag1
142
pertarungan hidup mati bag 2
143
Datangnya bantuan
144
Bertemu dengan teman lama
145
perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!