MEMBALAS HINAAN MANTAN SUAMI DAN KELUARGANYA

4

Gayatri mengikuti saran dari Marta dan mendownload aplikasih novel toon untuk menulis cerita yang sudah dia simpan di otaknya. Tri sempat ragu apakah dia bisa atau tidak namun Tri bertekab untuk melakukannya. Karena kalau tidak nekat berarti Tri juga tidak tahu hasilnya.

Karena Tri sudah memikirkan alur ceritanya yang bisa membuat tertarik para pembaca.

Para pembaca setia tolong bantu Tri ya mengsukseskan novelnya biar dia bisa bantu keluarganya.

"Bismillah semoga novel ku di terimah dan lolos pengajuan kontraknya. Dan semoga Ini adalah awal yang baik" sebelum Tri memulia dia membaca doa supaya semua bisa di lancarkan. Sambil memengang ponselnya karena Tri hanya menulis mengunakan ponsel karena belum ada leptop.

Sebenarnya Tri punya leptop namun sudah rusak dan belum di perbaiki. Apalagi leptopnya tinggal di rumah orang tuanya.

"Ya Allah semoga engkau mendengar doaku...aku akan membungkam semua hinaan terhadapku dan keluarga jika suatu saat aku sukses." Batin Tri.

Tri nggak tanggung-tanggung sekali menulis sebanyak 6 bab dalam waktu 4 jam dan menanti pengajuan kontrak. Dia berharap novelnya lolos kontrak.

Tri akan merahasiakan hal ini pada Robert suaminya dan ibu mertua serta iparnya....Yang sudah tega menyakiti perasaannya bahkan merendahkan dia,,,, bahkan Tri sudah mendengar pembicaraan Robert suaminya dengan ibu mertua akan berpisah dengan Tri jika suatu saat Robert sudah menemukan wanita pilihannya.

Setiap malam Tri berdoa agar suaminya beruba dan bisa menerimanya....walaupun mereka menikah karena terpaksa Tri tak ingin bercerai lantaran status janda itu di pandang rendah di kampungnya. Dan pasti orang tuanya bakal mendapatkan hinaan dari orang-orang terdekat seperti tetangga.

Rumah orang tua Tri agak sedikit jauh dari rumah Robert suaminya tempat tinggal Tri sekarang, jaraknya setengah kilo meter jauhnya...namun bagi Tri jarak segitu tidak begitu jauh bisa di jangkau dengan berjalan kaki.

Para tetangga Tri baik di tempat dia maupun di tempat suaminya menganggap Tri beruntung dinikahi Robert... yang berpenghasilan lumayan untuk di kalangan mereka.

Dari tadi Tri menunggu kepulangan suaminya, namun sampai tengah malam Robert tak kunjung pulang...membuat Tri gelisah...walaupun Robert selalu memperlakukan dia dengan kasar tapi Tri tetap sabar...sudah sering kali terjadi Robert tidak pulang kerumah...bukan hanya itu Robert juga tak sekali pun memberikan kabar kepada Tri bahwa dia nggak pulang.

"Mas Robert kenapa jam segini belum pulang ya? Apa dia nggak pulang ke rumah atau di sangat sibuk di kantor? Ah, sudah lah dia jug nggak perna menghargai aku sebagai istrinya." Gumam Tri masih mengkuatirkan Robert.

"Aku takut, kalau sampai mas Robert memiliki wanita lain dan menceraikanku. Pasti ayah dan ibu menanggung malu.....tapi kalau sampai mas Robert tega menduakanku, aku juga nggak akan tinggal diam. Istri mana yang tidak sakit hati melihat suaminya dengan wanita lain." Batin Tri.

"Aku memang tak secantik wanita di luar sana, dari perawatan wajah saja tak terawat kusam... apalagi penampilan saja kumal begini...lihat saja baju yang aku kenakan sangat kusut....walaupun kata ibu dan ayah aku cantik kulit putih dan bersih....hanya saja yang aku pakai pakian lusuh dan tak menarik. Bagaiamana aku bisa merawat diri, suami ku saja tidak peduli karena uang belanja saja tidak cukup." ujar Tri.

Tri menunggu Robert sampai ketiduran di sofa ruang tamu. Ternyata Robert pulang jam satu malam...saat dia masuk Tri sadar karena mendengar suara kaki berjalan...

"Mas baru pulang....?dari mana aja mas kok baru pulang jam segini...apa pekerjaan begitu banyak sampai lembur?" Tanya Tri.

"Bukan urusanmu..!!! Siapa kamu ngatur-ngatur hidupku mau pulang jam berapa itu urusanku." ujar Robert ketus.

"Mas...aku ini istri kamu masa aku nggak bisa tahu kamu dari mana....dari tadi aku menunggumu...aku mengkuatirkan kamu tapi kenapa sikap kamu ketus banget" ujar Tri.

"Istri?....dengar baik-baik....jangan kamu mengatur hidupku...kamu itu hanya istri tidak di anggap di rumah ini. Harusnya kamu tidak menjadi istriku....harusnya Selena yang sekarang menjadi istriku...jadi jangan berharap aku menghargai kamu sebagai istri." ujar Robert kejam sekali...

Deg....!

"Aku tahu mas aku ini berasal dari keluarga miskin...tapi seharusnya kamu tahu diri mas mantan tunangan kamu itu yang pergi meninggalkan kamu...dan aku yang menutup aibmu, kalau bukan karena aku yang menolong kamu mungkin kamu dan keluarga kamu sudah menanggung malu" ujar Tri ketus.

Plakkk...

Robert menampar keras pipi Tri....karena tidak terimah dengan ucapan Tri yang menyebut nama Selena...namun kali ini kesabaran Tri sudah habis...karena kelakuan Robert sudah melampaui batas jadi Tri tidak mau di injak terus harus melawan.

Plakkkkk!

"Mas kamu keterlaluan....jangan kamu pikir aku takut denganmu ya mas! Selama ini aku diam bukan karena aku takut sama kamu. Tapi karena aku masih menghargai kamu sebagai suamiku. Sekali lagi kamu menaikan tangan kamu ke aku...jangan salahkan aku karena aku tidak segan mematahkan tangan kamu itu." ujar Tri tegas.

"Dasar perempuan sundal berani sekali kamu menampar dan mengancamku. Kamu mau mati....! Jangan perna kamu membandingkan diri kotor kamu itu dengan Selena....karena Selena itu sangat mencintaku dan dia sangat cantik bukan seperti wanita miskin dan kusut seperti kamu....baginya kamu itu hanya debu paham kamu!.."bentak Robert.

"Hehehe....ngaca deh mas...kalau seandainya wanitamu itu dia sangat mencintaimu tidak mungkin dia kabur meninggalkan kamu menanggung malu.....atau bisa saja dia pergi meninggalkan kamu karena di mata dia kamu nggak berguna?...Karena kalau kamu laki-laki baik-baik dan berguna tidak mungkin calon istri kamu pergi meninggalkan kamu!" Ujar Tri tidak takut lagi dengan tatapan nyalang Robert.

Tri masuk ke kamar dan duduk di sudut kamar sembari memeluk kedua lututnya dan menangis...namun Robert sama sekali tidak peduli.

"Hikzzz....hikzzz...kenapa nasibku bisa begini..ayah ibu aku kangen sama kalian, maafkan aku jika aku sudah tidak kuat lagi menghadapi semua ini." gumam Tri.

"Sial perempuan sinting berani sekali dia menamparku...dapat keberanian dari mana ya?" gumam Robert, sebenarnya Robert terkejut dengan keberanian Tri...karena selama ini tak sekalipun Tri melawan walaupun di perlakukan dengan cara tidak baik...dia tetap sabar.

**********

Keesokan paginya dia bagun subuh dan melaksanakan sholat subuh....dia tak lagi membangunkan Robert suaminya....karena selalu marah jika di bangunkan apalagi semalam Tri baru saja menamparnya.

Selesai sholat Tri hendak ke dapur untuk masak namun ponsel berdering.....

"Ting....ting.."

Saat Tri membuka ponselnya ternyata ada notifikasi dari novelnya....lalu Tri membukanya ternyata notifikasinya pemberitahuan lolos pengajuan kontrak.

"Alhamdulillah... ya Allah semoga ini awal yang baik...aku harus semangat update agar aku bisa menarik banyak para pembaca." ucap Tri...lalu Tri melihat tanyangan novelnya...dia tidak menyangka ternyata hampir seribu para pembaca padahal baru dua puluh bab aja.