Ajakan makan malam

Sedangkan di rumah, Dwi sedang fokus dengan laptop miliknya.

Ia mencari lowongan yang cocok untuknya, memang ia bisa masuk ke perusahaan milik sang kakak. Namun ia malas bila harus bekerja, dengan orang yang kenal dengannya. Pastinya ia akan terus di ganggu, dengan hal-hal yang menurutnya tidak penting.

Padahal ada banyak lowongan, tapi entahlah apa yang di cari oleh Dwi.

Saat sedang asyik berselancar, tiba-tiba terdengar bel berbunyi. Dwi memindahkan laptop dari pangkuannya, ke atas meja. Lalu ia melangkah menuju layar, untuk melihat siapa yang membunyikan bel.

"Siapa? Mau cari siapa?" tanya Dwi melalui sambungan intercom

'Maaf nona, saya dari jasa pengiriman ekspedisi xxx. Hendak mengirimkan paket' jawab orang itu, Dwi mengerutkan dahinya

"Maaf, pak. Tunggu sebentar" Dwi memlilih keluar, mungkin punya Aca

"Untuk siapa pak?" tanya Dwi

"Di sini tertera nama Dwi dan Aca" jawab pria itu, Dwi semakin bingung. Ia melihat alamat si pengirim, ternyata dari KOREA.

Dwi tersenyum dan segera menerima paket tersebut, cukup berat. Setelah Dwi menandatangani, serah terima. Tukang paket pamit untuk pergi, Dwi gegas masuk karena tidak sabar dengan isinya.

"Kak Rinjani, dia mengirim apa?" tanya nya

Saat ia membuka bungkusan paket tersebut, Dwi terkejut. Karena di dalam sana ada 2 kotak beludru cukup besar, berwarna hitam. Dwi tau isi kotak tersebut, ia langsung mengambil ponsel dan menghubungi Rinjani.

Panggilan pertama, belum di angkat. Dwi kembali menghubungi, ia pun dengan rasa penasaran. Membuka kotak tersebut, dengan ponsel yang masih menempel di telinga dan di apitkan ke bahunya.

"MasyaAllah... ini cantik banget. Pasti harganya ga murah" gumam Dwi

ceklek

'Assalamu'alaikum Wi, gimana? Paketku udah sampe?' salam dari sana, sembari langsung bertanya

"Wa'alaikum salam, udah kak. Kaka apaan sih kirim barang ini, ini pasti mahal banget." jawab Dwi, yang masih terkagum-kagum dengan benda tersebut.

'Ck, tentu saja tidak sebanding dengan bantuan yang sudah kalian berikan padaku. Seandainya tidak ada kamu, aku tidak akan tau bagaimana keadaan Yusuf sekarang. Itu hanya sebagian kecil, tolong di terima. Itu aku mendesainnya sendiri, kurasa akan cocok dengan kalian.' balas Rinjani

"Iya kak, tapikan ga harus satu set perhiasan juga. Bukan satu set, ini dua set malahan." gerutu Dwi

Terdengar suara kekehan di sebrang sana, ia meyakinkan Dwi untuk menerima hadiah yang ia berikan. Dan Rinjani juga bilang, sekitar 4-5 bulan lagi. Ia akan pindah ke Indonesia, ia sudah merasa lega saat ini. Dan ia harus menyelesaikan dulu pekerjaan di sana, di Indonesia pun ia suda memiliki sebuah toko perhiasan. Di salah satu mall terbesar di sana, mall milik Narendra tentunya.

Mendengar berita tersebut, tentu saja membuat Dwi senang. Itu artinya, ia akan memiliki seorang kakak perempuan dan juga ponakan.

"Baiklah, aku menerimanya. Terima kasih kak, aku tunggu kedatangan kakak. Assalamu'alaikum" setelah mendapatkan balasan salamnya, Dwi mengakhiri panggilan tersebut dan menaruh ponsel tersebut di sampingnya.

"Bagus banget" gumamnya lagi, seraya meneliti perhiasan tersebut.

'wiiiiii...... keren banget, ini cantik Dwi.' ucap Ayu yang tiba-tiba datang

"Kamu ini, selalu mengejutkan aku saja." gerutu Dwi kesal, namun kesalnya segera berubah senang. Karena isi dari dua kotak tersebut

"Cantik ya Yu, menurutmu aku cocok pake yang mana?" Tanya Dwi, seraya mendekatkan dua kotak tersebut.

'Kalo menurut aku, kamu cocok pake yang biru. Kalo ping bagus buat adikmu' jawab Ayu, Dwi mengangguk

Karena ia sendiri merasa cocok dengan yang biru, kalo yang ping terlihat sangat girly.

"Menurutku juga begitu, kamu darimana saja?"

'Cieeee.... rindu ya ma aku.' Dwi memutar nalas bola matanya, Ayu terkikik melihat hal tersebut

'Lama-lama matamu juling loh Dwi' tentu saja ucapan Ayu mengejutkan Dwi. Lagi-lagi Ayu tertawa dengan tawa hantunya...

"Ck"

'Aku abis liat ke ruang arsip, di sana aku selalu datang dan duduk di tempatmu bekerja.'

"Dih.. ngapain? Kurang kerjaan banget tu orang."

'Rindu kali ma kamu Dwi.'

"Dih... mana ada, ngarang kamu Yu."

'Di kasih tau ga percaya, ya udah aku kembali bertualang. saat ini giliran aku jalan-jalan di komplek ini, siapa tau ada laki-laki yang patah hati.' Dwi hanya menggelengkan kepalanya.

.

.

"Sialan, rasa ini benar-benar menggangguku. Aku... merindukanmu, padahal kita tidak saling kenal dan saling bertegur sapa. Tapi.... hati ini tidak tau selalu berdebar bila mengingat wajahmu." ucap Evan frustasi, ia mengacak-acak rambutnya.

Padahal dengan Sofia dulu, ia tak pernah merasakan perasaan menggebu-gebu seperti ini

tok tok

"Tuan"

"Masuklah" ucap Evan seraya menyugar rambutnya ke belakang, menggunakan jemarinya.

"Kita akan rapat jam 1 siang restoran xxx, dengan tuan Diandra. Sepulang dari sana, kita lanjut menghadiri acara pernikahan putra nyonya Riri. Dan malam nanti jam 7, ada undangan makan malam dengan tuan Rangga." ucap Fadil membacakan jadwal siang sampe malam

"Cancel undangan makan malam, aku tau niatnya yang ingin mendekatkan aku dengan putrinya. Jangan cancel, tapi gantikan saja aku. Benar-benar tidak habis pikir, padahal aku sudah menolaknya minggu kemarin. Tapi ia terus saja mengundangku makan malam, dia pikir aku tidak laku apa. Atau putrinya yang tidak laku, ck." gerutu Evan, Fadil hanya mengangguk patuh

"Kalau begitu saya permisi, dan ini beberapa berkas yang membutuhkan tanda tangan anda." ucap Fadil, ia menaruh beberapa map yang jumlahnya cukup membuat Evan menghembuskan nafas kesal.

"Hanya ini saja kan?" tanya Evan

"Iya tuan"

"Baiklah, aku akan segera menandatanganinya." Fadil pun keluar ruangan

Evan melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 09.00, ia pun segera mengerjakan tugas yang diberikan Fadil.

.

.

"Cassandra" tanpa menegakkan kepala, ia tau siapa yang memanggilnya. Karena suara itu, sejak siang hari ini benar-benar mengganggu dan mengacaukan moodnya.

"Ada apa lagi? Kamu mau minta saya menjadi tutor belajar lagi? Maaf, saya menolak" tanya nya tanpa melihat, ia lebih fokus dengan buku yang ia baca.

"Tidak... bukan, aku hanya ingin meminta waktumu sebentar nanti malam." ucap Raka, Aca mengerutkan dahi dan langsung menegakkan kepalanya.

"Maaf sebelumnya, saya tidak pernah keluar malam. Saya tidak suka menjadi kalong, yang harus berkeliaran di malam hari." jawab Aca malas

"Aku yang akan memintakan ijin pada kakakmu" ucap Raka, tanpa mendengar jawaban Aca

"Aku tidak peduli kamu mau minta ijin apa tidak pada kakakku, yang pasti aku menolak ajakan kamu. Malam ini jadwal aku ngepet, aku kebagian keliling." demi apa, sejak tadi Raka menahan tawanya sekuat mungkin.

Entah kenapa, gadis yang satu ini. Selalu menjawabnya tanpa berpikir terlebih dahulu, bahkan ia juga menolak ajakan bertemu nanti malam.

"Jemputan gue sudah datang, gue permisi." Aca pun masuk ke dalam mobil, meninggalkan Raka

"Sulit sekali, padahal banyak wanita yang berlomba-lomba ingin makan malam denganku." gumamnya

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

...Happy Reading all...

Terpopuler

Comments

Astuti tutik2022

Astuti tutik2022

Aca keliling, Dwi yg jaga lilin 🤭🤭 dasar si Aca klo ngomong asal celpos aja

2025-01-15

2

Arianti69

Arianti69

bagus tata bahasa gampang di mengerti /Good//Good//Good/

2025-02-24

2

Land19

Land19

ampun dah bikin ngakak .
malam ini jadwal aku keliling, aku kebagian keliling

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 HETEROCHROMIA
2 Mulai Bekerja
3 Aksi
4 si Bawel Putra
5 Tawaran
6 Kekesalan Aca
7 Pengunduran Diri
8 Ayu
9 Insiden di Mall
10 Insiden di Mall 2
11 Part 11
12 Menyembunyikan Keberadaan
13 Penyesalan Hans
14 Amarah Evan
15 Tawaran Lagi
16 Penolakan
17 Gibah
18 Pertemuan Rinjani dan Hans
19 Senja
20 Ajakan makan malam
21 Tangisan Aca
22 Depresot Gegara Putus?????
23 Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24 Ke rumah Calon Mantu
25 cuek
26 Menggagalkan
27 Ke rumah Senja
28 Kebenaran tentang Nora
29 Akhir Nora dan Santi
30 Menolong Evan
31 Usaha Evan
32 Ajakan Berpartisipasi
33 Judulin Sendiri
34 Memiliki Perasaan yang Sama
35 Dwi dan Evan
36 Pembicaraan dua Pria
37 Naren dan Aca
38 Sebuah Pernyataan
39 Akhirnyaaaaaa
40 Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41 Aduan Ayu (Revisi)
42 Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43 Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44 Dwi Tertembak (Revisi)
45 Kemarahan Aca (Revisi)
46 Amarah Aca 2 (Revisi)
47 Amarah Aca 3 (Revisi)
48 Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49 Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50 Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51 Bertemu Putra (Revisi)
52 Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53 Restu Putra (Revisi)
54 Gadis tak Dikenal (Revisi)
55 Part 55 (Revisi)
56 Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57 Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58 Melamar (Revisi)
59 Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60 Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61 Kondisi Ami (Revisi)
62 Part 62 (Revisi)
63 Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64 Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65 Fokus Aca (Revisi)
66 Hutang Budi (Revisi)
67 Keributan di lobby (Revisi)
68 Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69 Calon Perusak (Revisi)
70 Kejujuran Dwi (Revisi)
71 Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72 Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73 Mencari Tau (Revisi)
74 Evan Kecelakaan (Revisi)
75 Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76 Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77 Haris (Revisi)
78 Part 78 (Revisi)
79 Dwi vs Victor (Revisi)
80 Evan Sadar (Revisi)
81 Obrolan Unfaedah dan Calon...
82 Pingitan
83 Hampir Saja
84 Dalang
85 Part 85
86 Penawaran
87 Dewasa Sebelum Waktunya
88 Hari Pernikahan
89 Part 89
90 Part 90
91 Salah Sasaran
92 Melamar Dadakan
93 Risma Mode Senggol Bacok
94 Risma Dalam Bahaya
95 Part 95
96 Pernyataan Cinta
97 Hukuman untuk Siena
98 Aca Dilawan
99 Aca Ngamuk
100 Perdebatan
101 Kalah Telak
102 Dwi Hamil
103 Memancing Amarah Aca
104 Vera dan Venita
105 Dipecat
106 Ngidam Pertama
107 Ken dan Senja
108 MOMMY
109 Insiden di Toko Perhiasan
110 Dwi yang Mencurigakan
111 Bandelnya Dwi
112 Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113 Malik
114 Part 114
115 Utami
116 Insiden
117 Operasi
118 Hadiah
119 Risma dan Restu
120 Part 120
121 Khodam Rawit Level 100
122 Nurmala Turun Tangan
123 Cerita Nurma
124 Rencana Lamaran dan Pernikahan
125 Mark
126 Bayu yang Malang
127 Bayu yang Malang
128 Tertangkapnya Bayu
129 Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130 Keterkejutan Damian
131 Permintaan Maaf Mark
132 Anak Kandung serasa Anak Pungut
133 Di Hadang
134 Kritis
135 Tiga Kondisi Berbeda
136 Lamaran di Terima dan Firasat
137 Operasi
138 OTeWe WAR
139 WAR 1
140 WAR 2 ( one on one)
141 Bewara
142 Rasa Iri
143 Bangunnya Lin
144 Kekesalan Aca
145 Aca Hamil
146 Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147 Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148 Lahirnya Pewaris the White Lion
149 Menciptakan Saingan
150 Tak Sesuai Ekspetasi
151 Firasat
152 Insiden Penusukan
153 Kondisi Restu
154 Bu Nur... Bu Nur...
155 Dion Permana
156 Kematian Dion
157 Siuman
158 Fakta Mengejutkan untuk Tika
159 Balasan untuk Tika
160 Masa Lalu Ayu
161 Pengakuan Lagi
162 Memberitahu Ayah
163 Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164 Kepanikan Suseno
165 Awal Pembalasan untuk Suseno
166 Selamat Tinggal Ayu
167 Ibu atau Anak?
168 TIDAK MUNGKIN!!!
169 Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170 Sudah Pecah Telur
Episodes

Updated 170 Episodes

1
HETEROCHROMIA
2
Mulai Bekerja
3
Aksi
4
si Bawel Putra
5
Tawaran
6
Kekesalan Aca
7
Pengunduran Diri
8
Ayu
9
Insiden di Mall
10
Insiden di Mall 2
11
Part 11
12
Menyembunyikan Keberadaan
13
Penyesalan Hans
14
Amarah Evan
15
Tawaran Lagi
16
Penolakan
17
Gibah
18
Pertemuan Rinjani dan Hans
19
Senja
20
Ajakan makan malam
21
Tangisan Aca
22
Depresot Gegara Putus?????
23
Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24
Ke rumah Calon Mantu
25
cuek
26
Menggagalkan
27
Ke rumah Senja
28
Kebenaran tentang Nora
29
Akhir Nora dan Santi
30
Menolong Evan
31
Usaha Evan
32
Ajakan Berpartisipasi
33
Judulin Sendiri
34
Memiliki Perasaan yang Sama
35
Dwi dan Evan
36
Pembicaraan dua Pria
37
Naren dan Aca
38
Sebuah Pernyataan
39
Akhirnyaaaaaa
40
Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41
Aduan Ayu (Revisi)
42
Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43
Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44
Dwi Tertembak (Revisi)
45
Kemarahan Aca (Revisi)
46
Amarah Aca 2 (Revisi)
47
Amarah Aca 3 (Revisi)
48
Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49
Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50
Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51
Bertemu Putra (Revisi)
52
Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53
Restu Putra (Revisi)
54
Gadis tak Dikenal (Revisi)
55
Part 55 (Revisi)
56
Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57
Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58
Melamar (Revisi)
59
Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60
Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61
Kondisi Ami (Revisi)
62
Part 62 (Revisi)
63
Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64
Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65
Fokus Aca (Revisi)
66
Hutang Budi (Revisi)
67
Keributan di lobby (Revisi)
68
Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69
Calon Perusak (Revisi)
70
Kejujuran Dwi (Revisi)
71
Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72
Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73
Mencari Tau (Revisi)
74
Evan Kecelakaan (Revisi)
75
Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76
Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77
Haris (Revisi)
78
Part 78 (Revisi)
79
Dwi vs Victor (Revisi)
80
Evan Sadar (Revisi)
81
Obrolan Unfaedah dan Calon...
82
Pingitan
83
Hampir Saja
84
Dalang
85
Part 85
86
Penawaran
87
Dewasa Sebelum Waktunya
88
Hari Pernikahan
89
Part 89
90
Part 90
91
Salah Sasaran
92
Melamar Dadakan
93
Risma Mode Senggol Bacok
94
Risma Dalam Bahaya
95
Part 95
96
Pernyataan Cinta
97
Hukuman untuk Siena
98
Aca Dilawan
99
Aca Ngamuk
100
Perdebatan
101
Kalah Telak
102
Dwi Hamil
103
Memancing Amarah Aca
104
Vera dan Venita
105
Dipecat
106
Ngidam Pertama
107
Ken dan Senja
108
MOMMY
109
Insiden di Toko Perhiasan
110
Dwi yang Mencurigakan
111
Bandelnya Dwi
112
Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113
Malik
114
Part 114
115
Utami
116
Insiden
117
Operasi
118
Hadiah
119
Risma dan Restu
120
Part 120
121
Khodam Rawit Level 100
122
Nurmala Turun Tangan
123
Cerita Nurma
124
Rencana Lamaran dan Pernikahan
125
Mark
126
Bayu yang Malang
127
Bayu yang Malang
128
Tertangkapnya Bayu
129
Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130
Keterkejutan Damian
131
Permintaan Maaf Mark
132
Anak Kandung serasa Anak Pungut
133
Di Hadang
134
Kritis
135
Tiga Kondisi Berbeda
136
Lamaran di Terima dan Firasat
137
Operasi
138
OTeWe WAR
139
WAR 1
140
WAR 2 ( one on one)
141
Bewara
142
Rasa Iri
143
Bangunnya Lin
144
Kekesalan Aca
145
Aca Hamil
146
Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147
Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148
Lahirnya Pewaris the White Lion
149
Menciptakan Saingan
150
Tak Sesuai Ekspetasi
151
Firasat
152
Insiden Penusukan
153
Kondisi Restu
154
Bu Nur... Bu Nur...
155
Dion Permana
156
Kematian Dion
157
Siuman
158
Fakta Mengejutkan untuk Tika
159
Balasan untuk Tika
160
Masa Lalu Ayu
161
Pengakuan Lagi
162
Memberitahu Ayah
163
Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164
Kepanikan Suseno
165
Awal Pembalasan untuk Suseno
166
Selamat Tinggal Ayu
167
Ibu atau Anak?
168
TIDAK MUNGKIN!!!
169
Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170
Sudah Pecah Telur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!