Senja

"Hai" sapa seseorang pada Aca yang sedang duduk di taman, lalu duduk di sampingnya.

"Hmm" jawab Aca yang langsung bergeser, membuat jarak antara orang itu dan dirinya.

"Kenapa harus di buat jarak? Kamu tidak nyaman dengan keberadaan ku?" tanyanya, Aca menoleh dengan bibirnya yang masih menempel roti yang di sodorkan tangannya.

"Ya" jawabnya singkat, lalu mulai mengunyah makanan itu. Aca kembali fokus pada buku bacaannya, ia tidak suka berbasa-basi dengan orang lain.

"Kamu menarik, aku suka." ucap orang itu lagi

"Cih, aku tidak." jawab Aca tanpa menoleh

"Hanya kamu satu-satunya gadis yang tidak peduli dengan keberadaan ku, apa kamu tidak tau siapa aku?" tanya nya, Aca memutar malas bola matanya.

"Tidak tau dan tidak mau tau, emang penting? Ada untungnya ga kalo aku tau?" tanya Aca, sembari membalik kertas yang ia baca.

Orang itu tersenyum, senyuman yang sangat jarang di perlihatkan pada orang lain.

"RAKAAAA.... WOOYYY, BURUAN KE LAPANG." teriak seseorang dari arah sebrang lapang, ia menoleh dan mengangkat ibu jarinya.

"Aku ke sana ya, kamu mau nonton aku main basket ga?" tanya nya, Aca menggelengkan kepalanya.

'Banyak bett dah bacotnya ni laku.' Aca bangun dari duduknya, karena roti yang sedang ia makan sudah habis. Sekalian ia juga hendak masuk kelas, lelah mendengar ocehan pria di sampingnya. SKSD banget...

Saat Aca hendak melangkah, Raka memegang pergelangan tangan Aca. Aca yang tidak suka di sentuh, langsung memutar tangan dan memelintir tangan Raka.

"AAHH"

"Aku tidak mengenalmu, dan tidak ingin. Jadi jangan coba-coba dekat dan menyentuhku, AKU SANGAT TIDAK MENYUKAINYA." Aca menghempaskan tangan Raka dengan kasar

"Cih, lemah" ucap Aca seraya melangkahkan kakinya, meninggalkan Raka yang memegang pergelangan tangannya yang memerah.

"Menarik, aku pastikan kamu akan menjadi milikku." ucap Raka bergumam, ia pun bangun dari duduknya hendak menyusul teman-temannya di lapangan.

.

.

BRUK

"Sori sori... gue bantu beresin bukunya." ucap Aca, yang tidak sengaja menabrak siswi lain. Karena terus menggerutu saat jalan tadi, dan menundukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa" jawab siswi itu, Aca menatapnya

Gadis yang ia tabrak, terlihat culun. Kacamata yang cukup tebal, rambut di kepang dua. Tapi... cantik

"Ini, sekali lagi maafkan aku ya. Aku tadi melangkah, tidak memperhatikan jalan." ucap Aca lagi

Gadis itu menegakkan kepalanya dan membetulkan letak kacamatanya, ia melihat gadis cantik di depannya. Wajahnya blasteran, rambunya yang di ikat 1 menambah kecantikan Aca.

"Tidak apa-apa, lagipula hanya buku yang jatuh. Tidak dengan tubuhku, yang ikut tergeletak di lantai." ucap gadis itu tersenyum

'MANIS dan MENGGEMASKAN'

"Kamu anak kelas mana, kenalkan aku Aca?" tanya Aca

"Aku kelas IPA xx, kamu anak baru itukan? Aku Senja" tanya nya seraya menyebutkan namanya, Aca mengangguk cepat

"Aku di kelas IPA xx, wajahmu mengingatkan ku pada seseorang. Tapi siapa ya?" Aca memutar bola matanya, sembari berpikir.

Sedangkan gadis yang bernama Senja menunduk, menahan senyumnya. Tentu saja dia mirip dengan seseorang, lah wong dia adiknya. Tapi tak ada yang tau, dan baru kali ini ia mendapatkan gadis yang menyadari kemiripan mereka.

Siapa hayoh?

Yup... Senja adalah adik kandung dari Narendra Putra Abimana, pewaris daru keluarga Abimana. Dan ia juga merupakan salah satu guru di sekolah ini, yang mana seorang guru yang akhir-akhir ini mengerjai Aca.

"Sudah tak perlu di ingat-ingat, bukankah kamu tau bila di dunia ini ada 7 orang yang dilahirkan dengan wajah yang sama." ucap Senja, agar Aca tidak terus memikirkan hal itu

"Kamu benar, mungkin aku pernah melihat kembaranmu itu di lain tempat. Kamu mau kemana?"

"Ke perpustakaan" jawab Senja

"Aku ikut, bel masih cukup lama." balas Aca, Senja mengangguk. Aca bahkan dengan sukarela membantu Senja, membawakan separuh bukunya. Mereka membicarakan banyak hal, seputaran pelajaran.

Senja kagum dengan Aca, karena apa pun yang ia tanyakan. Aca mampu menjawabnya, bahkan dengan penjelasan yang singkat dan padat.

Sesampainya di perpustakaan, Senja menaruh buku-buku yang ia dan Aca bawa di atas meja. Lalu mereka memilih untuk mencari meja kosong, Senja sangat suka berbicara dengan Aca. Ia merasa sedang berbicara, dengan perpustakaan berjalan. Senja bertanya banyak hal, bahkan pertanyaan yang sebenarnya tidak ada di buku pelajaran.

"Kamu mengetahui banyak hal, bukankah itu sangat hebat. Kenapa kamu tidak mengambil akselerasi? Kamu pasti sudah menjadi salah satu mahasiswi kebanggan, otakmu benar-benar... WAAAHHH... DAEBAK"

'Pantas saja abang tertarik pada gadis ini, karena selain cantik. Aca juga sangat luas wawasannya, sangat pintar. Aca juga sangat baik, mungkin ia tipe gadis yang baik dengan orang-orang yang menurutnya nyaman.' gumam Senja dalam hati

"Kamu terlalu memuji, aku hanya suka membaca. Jadi memiliki jawaban, di setiap pertanyaan yang kamu ajukan." jawab Aca, tersenyum kikuk

'Bagaimana aku tidak tau, apa yang kamu pelajari. Sudah aku kuasai sebelumnya, bahkan sangat mudah untukku.' ucap Aca dalam hati

"Apa kamu mau mengajariku, bila lain waktu aku bertanya padamu?" Aca mengangguk

"Tentu saja, kita bisa belajar di perpus atau di taman." jawab Aca, Senja tersenyum senang

"Terima kasih" ucap Senja tulus

Mereka melanjutkan tanya jawab, yang menurut mereka seru.

.

.

"Kamu sedang PDKT dengan murid baru itu?" tanya Dewa, Raka mengabaikan pertanyaan temannya

"Aku yakin, dia tidak bisa menaklukan gadis itu. Secara ia sangat dingin pada pria, jangankan pada kaum adam. Dengan teman-teman perempuan di kelasnya saja, ia seperti menjaga jarak." ucap Mario, ia melemparkan bola ke arah Ring

"Masuk, yesss"

"Kamu benar, aku sangsi bila Raka bisa mendapatkan siswi baru itu." ucap Angga, yang menangkap bola tersebut

"Ck, tunggu saja. Aku pasti bisa membuatnya bertekuk lutut padaku" ucap Raka percaya diri, lalu ia menghentikan gerakannya.

Saat melihat Aca yang berjalan di samping lapang, bersama Senja. Terlihat wajah Aca semakin cantik, karena ia tengah tertawa di sana.

"Ngapa sih lo, ayo main." ajak Dewa

Melihat temannya tidak bergerak, Dewa dan yang lain ikut ke arah pandangan Raka.

"Buuseeettt, cantik bet dah itu cewek pas ketawa gitu." ucap Mario

"Pantes aja kemarin, gue liat pak Naren ngerjain dia. Gue yakin, pak Naren ada hati ma tuh cewek" ucap Angga, Raka langsung menoleh padanya.

"Ini hanya tebakan gue aja, emang lu pada pernah liat pak Naren deket ma cewe? Walau orang liat tuh cewe kaya lagi di tindas, tapi gue yakin kalo dia ada ketertarikan sama itu cewek. Siapa namanya?" lanjut Angga

"Cassandra, panggilannya Aca." jawab Dewa

"Kok lu tau nama dia?" tanya Mario

"Taulah, kemarin di Dio yang cerita. Gue juga yakin, pak Naren ada hati ma tuh cewek." jawab Dewa

Wajah Raka berubah datar, ia langsung melempar bola ke sembarang arah dan pergi meninggalkan teman-temannya. Moodnya anjlok seketika...

"Ngapa tuh anak?" tanya Dewa

"Paling juga cembokur, siapa yang bisa lawan pak Naren?" jawab Angga

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

...Happy Reading all...

Terpopuler

Comments

Ely

Ely

"siapa bisa lawan pak nendra?" ya aca lha casandra...

2025-01-05

3

Taty Hartaty

Taty Hartaty

pemeran utamanya disini siapa Thor,Dwi atau aca nih

2024-11-10

2

Ray Aza

Ray Aza

serius nanya .. emang kata lapangan skr sdh berubah jd lapang ya? krn bebrp kali nemu kata yg sm dr penulis lain di apl ini.

2025-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 HETEROCHROMIA
2 Mulai Bekerja
3 Aksi
4 si Bawel Putra
5 Tawaran
6 Kekesalan Aca
7 Pengunduran Diri
8 Ayu
9 Insiden di Mall
10 Insiden di Mall 2
11 Part 11
12 Menyembunyikan Keberadaan
13 Penyesalan Hans
14 Amarah Evan
15 Tawaran Lagi
16 Penolakan
17 Gibah
18 Pertemuan Rinjani dan Hans
19 Senja
20 Ajakan makan malam
21 Tangisan Aca
22 Depresot Gegara Putus?????
23 Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24 Ke rumah Calon Mantu
25 cuek
26 Menggagalkan
27 Ke rumah Senja
28 Kebenaran tentang Nora
29 Akhir Nora dan Santi
30 Menolong Evan
31 Usaha Evan
32 Ajakan Berpartisipasi
33 Judulin Sendiri
34 Memiliki Perasaan yang Sama
35 Dwi dan Evan
36 Pembicaraan dua Pria
37 Naren dan Aca
38 Sebuah Pernyataan
39 Akhirnyaaaaaa
40 Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41 Aduan Ayu (Revisi)
42 Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43 Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44 Dwi Tertembak (Revisi)
45 Kemarahan Aca (Revisi)
46 Amarah Aca 2 (Revisi)
47 Amarah Aca 3 (Revisi)
48 Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49 Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50 Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51 Bertemu Putra (Revisi)
52 Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53 Restu Putra (Revisi)
54 Gadis tak Dikenal (Revisi)
55 Part 55 (Revisi)
56 Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57 Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58 Melamar (Revisi)
59 Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60 Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61 Kondisi Ami (Revisi)
62 Part 62 (Revisi)
63 Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64 Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65 Fokus Aca (Revisi)
66 Hutang Budi (Revisi)
67 Keributan di lobby (Revisi)
68 Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69 Calon Perusak (Revisi)
70 Kejujuran Dwi (Revisi)
71 Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72 Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73 Mencari Tau (Revisi)
74 Evan Kecelakaan (Revisi)
75 Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76 Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77 Haris (Revisi)
78 Part 78 (Revisi)
79 Dwi vs Victor (Revisi)
80 Evan Sadar (Revisi)
81 Obrolan Unfaedah dan Calon...
82 Pingitan
83 Hampir Saja
84 Dalang
85 Part 85
86 Penawaran
87 Dewasa Sebelum Waktunya
88 Hari Pernikahan
89 Part 89
90 Part 90
91 Salah Sasaran
92 Melamar Dadakan
93 Risma Mode Senggol Bacok
94 Risma Dalam Bahaya
95 Part 95
96 Pernyataan Cinta
97 Hukuman untuk Siena
98 Aca Dilawan
99 Aca Ngamuk
100 Perdebatan
101 Kalah Telak
102 Dwi Hamil
103 Memancing Amarah Aca
104 Vera dan Venita
105 Dipecat
106 Ngidam Pertama
107 Ken dan Senja
108 MOMMY
109 Insiden di Toko Perhiasan
110 Dwi yang Mencurigakan
111 Bandelnya Dwi
112 Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113 Malik
114 Part 114
115 Utami
116 Insiden
117 Operasi
118 Hadiah
119 Risma dan Restu
120 Part 120
121 Khodam Rawit Level 100
122 Nurmala Turun Tangan
123 Cerita Nurma
124 Rencana Lamaran dan Pernikahan
125 Mark
126 Bayu yang Malang
127 Bayu yang Malang
128 Tertangkapnya Bayu
129 Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130 Keterkejutan Damian
131 Permintaan Maaf Mark
132 Anak Kandung serasa Anak Pungut
133 Di Hadang
134 Kritis
135 Tiga Kondisi Berbeda
136 Lamaran di Terima dan Firasat
137 Operasi
138 OTeWe WAR
139 WAR 1
140 WAR 2 ( one on one)
141 Bewara
142 Rasa Iri
143 Bangunnya Lin
144 Kekesalan Aca
145 Aca Hamil
146 Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147 Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148 Lahirnya Pewaris the White Lion
149 Menciptakan Saingan
150 Tak Sesuai Ekspetasi
151 Firasat
152 Insiden Penusukan
153 Kondisi Restu
154 Bu Nur... Bu Nur...
155 Dion Permana
156 Kematian Dion
157 Siuman
158 Fakta Mengejutkan untuk Tika
159 Balasan untuk Tika
160 Masa Lalu Ayu
161 Pengakuan Lagi
162 Memberitahu Ayah
163 Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164 Kepanikan Suseno
165 Awal Pembalasan untuk Suseno
166 Selamat Tinggal Ayu
167 Ibu atau Anak?
168 TIDAK MUNGKIN!!!
169 Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170 Sudah Pecah Telur
Episodes

Updated 170 Episodes

1
HETEROCHROMIA
2
Mulai Bekerja
3
Aksi
4
si Bawel Putra
5
Tawaran
6
Kekesalan Aca
7
Pengunduran Diri
8
Ayu
9
Insiden di Mall
10
Insiden di Mall 2
11
Part 11
12
Menyembunyikan Keberadaan
13
Penyesalan Hans
14
Amarah Evan
15
Tawaran Lagi
16
Penolakan
17
Gibah
18
Pertemuan Rinjani dan Hans
19
Senja
20
Ajakan makan malam
21
Tangisan Aca
22
Depresot Gegara Putus?????
23
Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24
Ke rumah Calon Mantu
25
cuek
26
Menggagalkan
27
Ke rumah Senja
28
Kebenaran tentang Nora
29
Akhir Nora dan Santi
30
Menolong Evan
31
Usaha Evan
32
Ajakan Berpartisipasi
33
Judulin Sendiri
34
Memiliki Perasaan yang Sama
35
Dwi dan Evan
36
Pembicaraan dua Pria
37
Naren dan Aca
38
Sebuah Pernyataan
39
Akhirnyaaaaaa
40
Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41
Aduan Ayu (Revisi)
42
Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43
Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44
Dwi Tertembak (Revisi)
45
Kemarahan Aca (Revisi)
46
Amarah Aca 2 (Revisi)
47
Amarah Aca 3 (Revisi)
48
Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49
Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50
Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51
Bertemu Putra (Revisi)
52
Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53
Restu Putra (Revisi)
54
Gadis tak Dikenal (Revisi)
55
Part 55 (Revisi)
56
Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57
Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58
Melamar (Revisi)
59
Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60
Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61
Kondisi Ami (Revisi)
62
Part 62 (Revisi)
63
Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64
Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65
Fokus Aca (Revisi)
66
Hutang Budi (Revisi)
67
Keributan di lobby (Revisi)
68
Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69
Calon Perusak (Revisi)
70
Kejujuran Dwi (Revisi)
71
Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72
Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73
Mencari Tau (Revisi)
74
Evan Kecelakaan (Revisi)
75
Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76
Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77
Haris (Revisi)
78
Part 78 (Revisi)
79
Dwi vs Victor (Revisi)
80
Evan Sadar (Revisi)
81
Obrolan Unfaedah dan Calon...
82
Pingitan
83
Hampir Saja
84
Dalang
85
Part 85
86
Penawaran
87
Dewasa Sebelum Waktunya
88
Hari Pernikahan
89
Part 89
90
Part 90
91
Salah Sasaran
92
Melamar Dadakan
93
Risma Mode Senggol Bacok
94
Risma Dalam Bahaya
95
Part 95
96
Pernyataan Cinta
97
Hukuman untuk Siena
98
Aca Dilawan
99
Aca Ngamuk
100
Perdebatan
101
Kalah Telak
102
Dwi Hamil
103
Memancing Amarah Aca
104
Vera dan Venita
105
Dipecat
106
Ngidam Pertama
107
Ken dan Senja
108
MOMMY
109
Insiden di Toko Perhiasan
110
Dwi yang Mencurigakan
111
Bandelnya Dwi
112
Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113
Malik
114
Part 114
115
Utami
116
Insiden
117
Operasi
118
Hadiah
119
Risma dan Restu
120
Part 120
121
Khodam Rawit Level 100
122
Nurmala Turun Tangan
123
Cerita Nurma
124
Rencana Lamaran dan Pernikahan
125
Mark
126
Bayu yang Malang
127
Bayu yang Malang
128
Tertangkapnya Bayu
129
Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130
Keterkejutan Damian
131
Permintaan Maaf Mark
132
Anak Kandung serasa Anak Pungut
133
Di Hadang
134
Kritis
135
Tiga Kondisi Berbeda
136
Lamaran di Terima dan Firasat
137
Operasi
138
OTeWe WAR
139
WAR 1
140
WAR 2 ( one on one)
141
Bewara
142
Rasa Iri
143
Bangunnya Lin
144
Kekesalan Aca
145
Aca Hamil
146
Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147
Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148
Lahirnya Pewaris the White Lion
149
Menciptakan Saingan
150
Tak Sesuai Ekspetasi
151
Firasat
152
Insiden Penusukan
153
Kondisi Restu
154
Bu Nur... Bu Nur...
155
Dion Permana
156
Kematian Dion
157
Siuman
158
Fakta Mengejutkan untuk Tika
159
Balasan untuk Tika
160
Masa Lalu Ayu
161
Pengakuan Lagi
162
Memberitahu Ayah
163
Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164
Kepanikan Suseno
165
Awal Pembalasan untuk Suseno
166
Selamat Tinggal Ayu
167
Ibu atau Anak?
168
TIDAK MUNGKIN!!!
169
Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170
Sudah Pecah Telur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!