Gibah

"Bagaimana?"

"Maaf tuan, kami belum bisa menemukan nyonya Rinjani. Keberadaannya benar-benar hilang, bagai di telan bumi." jawab anak buah Hans

BRAAKK

Hans benar-benar frustasi sudah 3 hari, ia tak bisa melakukan apapun dengan benar. Bahkan pekerjaan pun ia serahkan pada orang kepercayaannya, hidupnya benar-benar kacau. Ia ingin bertemu dengan Rinjani dan.... putra mereka.

"Pergilah dan terus cari" anak buah Hans menunduk dan keluar dari ruang pribadi Hans

"Rin, dimana kamu sebenarnya? Apa benar-benar tak ada kesempatan untukku lagi, ijinkan aku untuk bertemu denganmu. Sekali saja, aku ingin mengucapkan maaf padamu." ucap Hans

.

.

"Kak... gimana masalah kakak sama si Sofia, cewek yang ngerasa paling sempurna, cantik dan cetar itu?" tanya Risma, seraya menyandarkan punggung nya di sofa.

Bahkan kini ia memeluk toples, yang berisi cemilan.

"Putus" jawab Evan singkat, tanpa menoleh pada sang adik. Karena ia tengah fokus, pada layar persegi di pangkuannya. Risma langsung menegakkan tubuhnya, hampir ia tersedak dengan cemilan yang sedang ia kunyah.

"HAH? SERIUS KAK?" tanya Risma, dengan mulut penuh makanan dan menyembur ke Evan.

"Haish... kamu anak perempuan tapi ga bisa makan dengan tenang." gerutu Evan kesal

"Ishh.. maaf maaf" Risma segera menelan dan meminum minumannya

"Serius kak udah putus tus tus, ga ada hubungan lagi sama perempuan muka layar tancep itu?" Evan mengangguk, ingin ia tertawa mendengar ucapan sang adik

"ALHAMDULILLAH" sorak Risma penuh dengan rasa syukur

"Apa sih kalian, bedua aja ributnya minta ampun." tanya sang ibu yang tiba-tiba muncul

"Ihh... ibu apa sih, muncul tiba-tiba. Udah kaya jelangkung aja, kaget nih Inces" ucap Risma

"Dasar anak durukan kamu Ris, masa ibu cantik gini di samain sama jelangkung. Ada apa sih kalian?" tanya sang ibu lagi

"Bu... ibu... ibu... Kurma tau ga?" tanya Risma, Nurma yang mendengar ucapan sang anak bungsu. Langsung menjewer telinganya, namanya Nurma tapi anaknya ini selalu banting stir.

"Nurma Ris, Nurma."

"IYA IYA BU NURMA, AMPUN LEPASIN. SAKIT INI" teriak Risma, seraya berusaha melepaskan tangan ibunya dari telinga miliknya.

"Sakit bu, hiks... Bilangin sama ayah" ucap Risma lagi seraya mengusap telinganya, yang memerah

"Sana bilangin, paling nanti ayah yang sita uang jajan kamu." balas bu Nurma

"NO, big NO." teriak Risma tak terima, Evan hanya menahan tawanya sejak tadi. Adiknya ini, senang sekali membuat ibu mereka darah tinggi.

"Apa? Kamu mau ngomong apa?" tanya sang ibu

"O iya, bu kak Evan udah putus sama si muka kriuk KOBE." jawab Risma sumringah

"Muka kriuk KOBE? Sofia maksud kamu?" tanya Nurma, Risma mengangguk cepat

"Beneran kak?" Evan memutar malas bola matanya, namun ia mengangguk

"ALHAMDULILLAH, akhirnya mata kamu melek juga. Dari kemaren merem mulu, untung kamu jalan ga kesandung juga." ucap sang ibu

"CK" ga adek, ga emaknya. Demen banget denger anak bujangnya jadi jomblo

"Ibu mah mendingan kamu jadi jomblo, daripada sama itu perempuan. Udah di bilangin ibu ga suka, masih aja kekeh mertahanin. Kenapa? Bikin masalah apa dia?" tanya Nurma

"Selingkuh bu" bukan Evan yang menjawab, namun si bungsu

"Hah? Selingkuh? Kamu di selingkuhin kak? Ish ish ish... itu perempuan nyari laki modelan kaya gimana lagi? Udah bagus ada yang mau sama dia, mana lakinya ganteng, tajir, pemilik perusahaan. Masih juga di selingkuhin? hahaha" Evan merasa kesal mendengar ejekan dan tawa sang ibu

"Udah ah, berisik banget. Evan mau ke kamar" Evan pun bangun dari duduknya dan segera pergi, dari meninggalkan ibu dan adiknya.

"Baperan banget sih, serius kamu Ris? Kakak kamu di selingkuhin?" tanya Nurma yang tidak peduli, bila mood sang putra anjlok.

"Serius bu, nih liat." jawab Risma, seraya memperlihatkan foto pada sang ibu. Foto yang ia dapatkan temannya, foto yang sama dengan yang ia berikan pada sang kakak.

"Astaghfirullah... di kasih yang muda, ganteng, tajir. Malah selingkuh sama bandot, ni cewek buta apa gimana sih?" Risma mengedikkan kedua bahunya

"Emang dasar kemaruk, pasti ni bandot udah punya istri." lanjut Nurma lagi

"Pasti bu, itu kan pemilik agency tempat itu cewek bernaung bu." balas Risma

"Iyakah?" Risma mengangguk, Nurma menggelengkan kepalanya. Hanya demi ketenaran, perempuan ini mau-maunya jadi selingkuhan.

"Biarinlah, ibu bersyukur kakak kamu putus dari perempuan model kaya gitu. Siapa tau jodohnya sama Dwi" ucap sang ibu

"AAMIIN yang keras readerrr" ucap Risma

"Tumben banget, libur gini kamu diem di rumah." ucap Nurma, baru ngeh bila putrinya ada di rumah ha ngelayap

"Keluar di omelin, diem di rumah di komplein. Jadi mau ibu Nurma itu seperti apa, wahai ibu Suri." balas Risma

"Ya ga mau apa-apa, bagus sih kamu di rumah. Jadi ibu ga was-was, kamu tau sendiri pergaulan anak sekarang. MENYERAMKAN" ucap bu Nurma

"Iya ibu, Risma juga masih tau batasan. Bisa bedain mana temen yang bawa pengaruh baik atau pengaruh buruk, iya kali Risma mau bikin ibu, ayah sama kakak kuwaci." Risma kembali menyandarkan punggungnya

"Kuwaci?"

"Kecewa bu, kecewa. Et dah... ga negrti bahasa anak muda nih ibu, katanya pengen gaul." jawab Risma

"Gaul sih gaul, tapi masa iya kamu harus ngerusak bahasa juga." protes sang ibu

"Emang udah gitu bu, oya bu. Ayah masih lama di London?"

"Seminggu lagi, makanya ibu di teleponin terus. Di suruh nyusul ke sana" jawab Nurma

"Ck, honeymoon terrooossss. Awas aja kalo sampe jadi adek, Risma ga mau ya." Nurma tersenyum smirk, ia bangun dari duduknya

"TAPI IBU EMANG NIAT MAU BIKIN BAYI LAGI" teriak sang ibu seraya berjalan cepat, meninggalkan sang putri

"NGGAAAAAAAAAKKKKKKK" teriak Risma tak terima

Terdengar tawa terbahak dari sang ibu, yang kini semakin jauh dengan Risma. Risma memang tidak mau mempunyai adik lagi, takut kasih sayang dan perhatian semua orang akan beralih

.

.

Selama tiga hari di rumah Dwi, Rinjani menjalani pengobatan dengan mendatangkan psikiater ke rumah Dwi. Lambat laun, Rinjani bisa lebih tenang sekarang. Sudah tidak tremor lagi, bila membahas tentang pria itu.

"Kemajuan yang sangat bagus, kurasa kita hanya tinggal mempertemukan kamu dengan pria itu." ucap dokter Alena

DEG

"B-bertemu? Apa itu harus?" tanya Rinjani tergagap

"Ya, kita akan lihat pengobatan mu selama beberapa hari ini berhasil atau tidak. Bagaimana?" tanya dokter Alena, Rinjani menatap Dwi. Dwi tersenyum dan mengangguk, ia setuju dengan saran dokter Alena.

"Lusa kakak akan kembali ke Korea, tak ada salahnya bukan kalian bertemu dan menyelesaikan masalah ini? Bicarakan baik-baik, bila kakak memang tidak bisa kembali padanya. Jangan putuskan hubungan Yusuf dan ayah kandungnya, biarkan ayah kandungnya menebus kesalahannya. Meski tanpa kalian kembali bersama, kalian bisa membesarkan Yusuf tanpa harus bersatu. Lambat laun, Yusuf juga akan mengerti." ucap Dwi

Rinjani mengambil nafas dalam, lalu mengangguk perlahan. Dwi tersenyum, semoga ini bukan keputusan yang salah.

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

......Happy Reading

all🥰🥰🥰......

Terpopuler

Comments

Aries suratman Suratman

Aries suratman Suratman

Aku masih belum paham sebenarnya Dwi Aca Anaknya Mahendra dari keluarga Sultan yang mana ya Thor, karena aku sudah banyak membaca Dari Keluarga Jordan Henderson,Zandra, Malik, Ibrahim dll tapi lupa Mahendra dari keturunan keluarga yang mana 🙋💆💪👍✌️

2025-01-27

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

emang Dwi sesempurna itu... bahkan dlm hal cara berpikir dia juga begitu dewasa dan bijak..

2024-12-18

1

Land19

Land19

itu mah bukan emak sama anak
tapi sama bestinya 😁😁😁

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 HETEROCHROMIA
2 Mulai Bekerja
3 Aksi
4 si Bawel Putra
5 Tawaran
6 Kekesalan Aca
7 Pengunduran Diri
8 Ayu
9 Insiden di Mall
10 Insiden di Mall 2
11 Part 11
12 Menyembunyikan Keberadaan
13 Penyesalan Hans
14 Amarah Evan
15 Tawaran Lagi
16 Penolakan
17 Gibah
18 Pertemuan Rinjani dan Hans
19 Senja
20 Ajakan makan malam
21 Tangisan Aca
22 Depresot Gegara Putus?????
23 Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24 Ke rumah Calon Mantu
25 cuek
26 Menggagalkan
27 Ke rumah Senja
28 Kebenaran tentang Nora
29 Akhir Nora dan Santi
30 Menolong Evan
31 Usaha Evan
32 Ajakan Berpartisipasi
33 Judulin Sendiri
34 Memiliki Perasaan yang Sama
35 Dwi dan Evan
36 Pembicaraan dua Pria
37 Naren dan Aca
38 Sebuah Pernyataan
39 Akhirnyaaaaaa
40 Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41 Aduan Ayu (Revisi)
42 Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43 Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44 Dwi Tertembak (Revisi)
45 Kemarahan Aca (Revisi)
46 Amarah Aca 2 (Revisi)
47 Amarah Aca 3 (Revisi)
48 Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49 Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50 Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51 Bertemu Putra (Revisi)
52 Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53 Restu Putra (Revisi)
54 Gadis tak Dikenal (Revisi)
55 Part 55 (Revisi)
56 Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57 Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58 Melamar (Revisi)
59 Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60 Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61 Kondisi Ami (Revisi)
62 Part 62 (Revisi)
63 Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64 Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65 Fokus Aca (Revisi)
66 Hutang Budi (Revisi)
67 Keributan di lobby (Revisi)
68 Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69 Calon Perusak (Revisi)
70 Kejujuran Dwi (Revisi)
71 Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72 Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73 Mencari Tau (Revisi)
74 Evan Kecelakaan (Revisi)
75 Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76 Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77 Haris (Revisi)
78 Part 78 (Revisi)
79 Dwi vs Victor (Revisi)
80 Evan Sadar (Revisi)
81 Obrolan Unfaedah dan Calon...
82 Pingitan
83 Hampir Saja
84 Dalang
85 Part 85
86 Penawaran
87 Dewasa Sebelum Waktunya
88 Hari Pernikahan
89 Part 89
90 Part 90
91 Salah Sasaran
92 Melamar Dadakan
93 Risma Mode Senggol Bacok
94 Risma Dalam Bahaya
95 Part 95
96 Pernyataan Cinta
97 Hukuman untuk Siena
98 Aca Dilawan
99 Aca Ngamuk
100 Perdebatan
101 Kalah Telak
102 Dwi Hamil
103 Memancing Amarah Aca
104 Vera dan Venita
105 Dipecat
106 Ngidam Pertama
107 Ken dan Senja
108 MOMMY
109 Insiden di Toko Perhiasan
110 Dwi yang Mencurigakan
111 Bandelnya Dwi
112 Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113 Malik
114 Part 114
115 Utami
116 Insiden
117 Operasi
118 Hadiah
119 Risma dan Restu
120 Part 120
121 Khodam Rawit Level 100
122 Nurmala Turun Tangan
123 Cerita Nurma
124 Rencana Lamaran dan Pernikahan
125 Mark
126 Bayu yang Malang
127 Bayu yang Malang
128 Tertangkapnya Bayu
129 Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130 Keterkejutan Damian
131 Permintaan Maaf Mark
132 Anak Kandung serasa Anak Pungut
133 Di Hadang
134 Kritis
135 Tiga Kondisi Berbeda
136 Lamaran di Terima dan Firasat
137 Operasi
138 OTeWe WAR
139 WAR 1
140 WAR 2 ( one on one)
141 Bewara
142 Rasa Iri
143 Bangunnya Lin
144 Kekesalan Aca
145 Aca Hamil
146 Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147 Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148 Lahirnya Pewaris the White Lion
149 Menciptakan Saingan
150 Tak Sesuai Ekspetasi
151 Firasat
152 Insiden Penusukan
153 Kondisi Restu
154 Bu Nur... Bu Nur...
155 Dion Permana
156 Kematian Dion
157 Siuman
158 Fakta Mengejutkan untuk Tika
159 Balasan untuk Tika
160 Masa Lalu Ayu
161 Pengakuan Lagi
162 Memberitahu Ayah
163 Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164 Kepanikan Suseno
165 Awal Pembalasan untuk Suseno
166 Selamat Tinggal Ayu
167 Ibu atau Anak?
168 TIDAK MUNGKIN!!!
169 Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170 Sudah Pecah Telur
Episodes

Updated 170 Episodes

1
HETEROCHROMIA
2
Mulai Bekerja
3
Aksi
4
si Bawel Putra
5
Tawaran
6
Kekesalan Aca
7
Pengunduran Diri
8
Ayu
9
Insiden di Mall
10
Insiden di Mall 2
11
Part 11
12
Menyembunyikan Keberadaan
13
Penyesalan Hans
14
Amarah Evan
15
Tawaran Lagi
16
Penolakan
17
Gibah
18
Pertemuan Rinjani dan Hans
19
Senja
20
Ajakan makan malam
21
Tangisan Aca
22
Depresot Gegara Putus?????
23
Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24
Ke rumah Calon Mantu
25
cuek
26
Menggagalkan
27
Ke rumah Senja
28
Kebenaran tentang Nora
29
Akhir Nora dan Santi
30
Menolong Evan
31
Usaha Evan
32
Ajakan Berpartisipasi
33
Judulin Sendiri
34
Memiliki Perasaan yang Sama
35
Dwi dan Evan
36
Pembicaraan dua Pria
37
Naren dan Aca
38
Sebuah Pernyataan
39
Akhirnyaaaaaa
40
Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41
Aduan Ayu (Revisi)
42
Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43
Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44
Dwi Tertembak (Revisi)
45
Kemarahan Aca (Revisi)
46
Amarah Aca 2 (Revisi)
47
Amarah Aca 3 (Revisi)
48
Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49
Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50
Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51
Bertemu Putra (Revisi)
52
Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53
Restu Putra (Revisi)
54
Gadis tak Dikenal (Revisi)
55
Part 55 (Revisi)
56
Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57
Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58
Melamar (Revisi)
59
Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60
Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61
Kondisi Ami (Revisi)
62
Part 62 (Revisi)
63
Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64
Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65
Fokus Aca (Revisi)
66
Hutang Budi (Revisi)
67
Keributan di lobby (Revisi)
68
Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69
Calon Perusak (Revisi)
70
Kejujuran Dwi (Revisi)
71
Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72
Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73
Mencari Tau (Revisi)
74
Evan Kecelakaan (Revisi)
75
Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76
Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77
Haris (Revisi)
78
Part 78 (Revisi)
79
Dwi vs Victor (Revisi)
80
Evan Sadar (Revisi)
81
Obrolan Unfaedah dan Calon...
82
Pingitan
83
Hampir Saja
84
Dalang
85
Part 85
86
Penawaran
87
Dewasa Sebelum Waktunya
88
Hari Pernikahan
89
Part 89
90
Part 90
91
Salah Sasaran
92
Melamar Dadakan
93
Risma Mode Senggol Bacok
94
Risma Dalam Bahaya
95
Part 95
96
Pernyataan Cinta
97
Hukuman untuk Siena
98
Aca Dilawan
99
Aca Ngamuk
100
Perdebatan
101
Kalah Telak
102
Dwi Hamil
103
Memancing Amarah Aca
104
Vera dan Venita
105
Dipecat
106
Ngidam Pertama
107
Ken dan Senja
108
MOMMY
109
Insiden di Toko Perhiasan
110
Dwi yang Mencurigakan
111
Bandelnya Dwi
112
Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113
Malik
114
Part 114
115
Utami
116
Insiden
117
Operasi
118
Hadiah
119
Risma dan Restu
120
Part 120
121
Khodam Rawit Level 100
122
Nurmala Turun Tangan
123
Cerita Nurma
124
Rencana Lamaran dan Pernikahan
125
Mark
126
Bayu yang Malang
127
Bayu yang Malang
128
Tertangkapnya Bayu
129
Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130
Keterkejutan Damian
131
Permintaan Maaf Mark
132
Anak Kandung serasa Anak Pungut
133
Di Hadang
134
Kritis
135
Tiga Kondisi Berbeda
136
Lamaran di Terima dan Firasat
137
Operasi
138
OTeWe WAR
139
WAR 1
140
WAR 2 ( one on one)
141
Bewara
142
Rasa Iri
143
Bangunnya Lin
144
Kekesalan Aca
145
Aca Hamil
146
Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147
Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148
Lahirnya Pewaris the White Lion
149
Menciptakan Saingan
150
Tak Sesuai Ekspetasi
151
Firasat
152
Insiden Penusukan
153
Kondisi Restu
154
Bu Nur... Bu Nur...
155
Dion Permana
156
Kematian Dion
157
Siuman
158
Fakta Mengejutkan untuk Tika
159
Balasan untuk Tika
160
Masa Lalu Ayu
161
Pengakuan Lagi
162
Memberitahu Ayah
163
Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164
Kepanikan Suseno
165
Awal Pembalasan untuk Suseno
166
Selamat Tinggal Ayu
167
Ibu atau Anak?
168
TIDAK MUNGKIN!!!
169
Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170
Sudah Pecah Telur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!