Part 11

Saat Dwi hendak melangkahkan kakinya, lengannya di tarik seseorang. Sampai ia hampir menabrak dada, si penabrak. Tapi kedua tangannya reflek terangkat, sehingga menahan tabrakan itu terjadi.

Sehingga kedua telapak tangannya, berada di dada seseorang saat ini.

Dwi melihat si penarik, ia menepis kasar tangan tersebut.

"Jangan berani melakukan sentuhan fisik dengan saya, ada apa?" ucap Dwi dengan menatap tajam Evan, wajahnya benar-benar dingin

Evan tak menyangka bila ia, akan dipertemukan dengan perempuan sedingin ini. Bahkan lebih dingin darinya, ia bisa merasakan aura intimidasi di sekitarnya.

"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Evan tak kalah tajam menatap Dwi, Dwi mengangkat salah satu ujung bibirnya.

"Ck.. tidak penting" Dwi segera berbalik dan meninggalkan Evan, dengan rasa penasaran yang sangat besar.

Evan pun mengusap kasar wajahnya, ia jadi merasa kesal sendiri.

"Siapa kamu sebenarnya, aku yakin kamu bukan perempuan biasa. Rahasia apalagi yang kamu sembunyikan??" gumamnya seraya memperhatikan punggung Dwi, yang

semakin menjauh.

.

.

Sesampainya di rumah sakit, ternyata anak tadi sudah mendapatkan perawatan. Kini ia berada di ruang perawatan, tentunya di temani sang ibu.

Ceklek

"Assalamu'alaikum" ucap Dwi dan Aca

Sang ibu yang sedang duduk di samping ranjang sang anak, langsung menoleh dan tersenyum.

"Wa'alaikum salam, Masuklah" ucapnya, ia pun berdiri dan berpindah tempat.

Kini mereka sudah sudah duduk di sofa, yang di sediakan di ruangan tersebut. Tentunya wanita ini, bukan dari kalangan biasa. Karena ia meminta ruang perawatan VVIP, untuk sang putra.

"Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih, dokter bilang... bila ada sedikit keretakan di tulang rusuknya. Namun tidak terlalu membahayakan, karena selain putraku masih muda. Sehingga pembentukan tulang, akan membantu penyembuhan nya. Hanya di bantu dengan vitamin dan istirahat yang cukup, seandainya kamu tadi tidak bergerak cepat. Huft... Aku tak tau apa yang terjadi pada putraku, terima kasih." jelas sang ibu

"Alhamdulillah, syukur lah." ucap Aca menghembuskan nafas lega, begitu juga dengan Dwi.

"Mmm... Sebelumnya saya mau tanya, apa nyonya memiliki musuh?" tanya Dwi, dahi wanita itu berkerut.

"Musuh??" Aca dan Dwi mengangguk

"Aku tidak terlalu yakin, karena aku baru pindah ke negara ini 1 bulan lalu. Setelah 7 tahun tinggal di Korea, aku memang pergi dari negara ini karena suatu hal. Menyembuhkan luka, dari pria yang seharusnya menjadi ayah kandung anakku. Tetapi karena ada pekerjaan, yang tidak bisa terwakili oleh siapapun. Membuat mau tak mau, aku harus kembali menginjakkan kaki ke negara ini." jawabnya, Aca dan Dwi mengangguk paham

"Apa pria itu sudah menikah?" tanya Aca

"Aku tidak tau, hanya saja kabar terakhir yang aku dengar 2 bulan lalu bila ia akan menikah dengan wanita yang ia bilang adalah kekasihnya." jawab wanita itu

"Jangan bilang, bila pria itu yang melakukan hal ini? Aku sengaja menjauh darinya, karena penolakan yang aku dapatkan saat meminta pertanggung jawaban 7 tahun lalu. Aku sudah bertekad, untuk tidak mempertemukan putraku dengan ayah kandungnya. Aku tidak mau putraku sakit hati, menerima penolakan dari ayah kandungnya. Cukup aku yang merasakannya, jangan putraku. Kami sudah hidup bahagia selama 7 tahun ini, tanpa ada dirinya." lanjut wanita tersebut, kini wajahnya terlihat cemas

"Bagaimana ini?? Sepertinya aku harus cepat kembali ke Korea, aku tidak mau putraku mengalami hal yang lebih buruk dari ini. Aku tau pria itu bukan orang biasa, mudah baginya menemukan kami. Tapi aku tidak menyangka bila ia akan melakukan hal sekeji ini, untuk menolak keberadaan putranya." tubuh wanita itu kembali bergetar, padahal selama ini ia sudah bisa menguasai diri bila serangan panik menderanya.

Dwi menggenggam kedua tangan wanita tersebut, memberikannya ketenangan. Wanita itu mengikuti instruksi dari Dwi, untuk menenangkan dirinya.

Lambat laun, wanita itu kembali tenang.

"Apa nyonya mengenal wanita ini?" tanya Aca, setelah dirasa cukup tenang. Aca memperlihatkan tangkapan layar pada video, yang ia dapatkan tadi. lalu memperjelas gambar pelaku penyerangan tersebut, agar lebih mudah memperlihatkan nya pada wanita tersebut.

Wanita itu menyipitkan kedua matanya, ia seperti kenal dengan wanita ini. Lalu tak lama membulatkan kedua bola matanya, ia kembali menatap Aca dan Dwi secara bergantian.

"J-jangan bilang, p-pelakunya adalah wanita ini.. " ucap Wanita itu, seraya menutup mulutnya dengan salah satu telapak tangannya.

"Siapa dia??" tanya Dwi

"D-dia adalah kekasih dari pria b*jingan, yang sudah menghamili dan tidak mau bertanggung jawab. D-dia juga merupakan mantan sahabatku dulu, wanita yang menghalalkan segala cara untuk membuat hubunganku dengan pria itu retak dan berakhir tidak menyenangkan." jawab nya

"Maksud nyonya?" tanya Aca, wanita itu menghembuskan nafas pelan dan bahkan terdengar berat.

"Dulu aku bersahabat dengannya, lalu memiliki kekasih. Pria b*jingan itu, mantan sahabatku ternyata menyukai pria b*jingan itu, sehingga membuat aku seolah selingkuh darinya. Entah dapat darimana foto-foto saat aku tak sadarkan diri, dan di gendong oleh seorang pria. Yang ternyata pria itu menemukan aku tak sadarkan diri, karena saat itu aku pingsan yang disebabkan oleh kehamilanku. Bahkan saat itu, aku tersadar di rumah sakit. Dan dari situlah aku baru tau, bila aku tengah hamil 2 minggu. Pantas saja, aku merasa lemas dan pusing.... "

"Tapi naas... Saat aku hendak meminta pertanggung jawaban dari pria b*jingan itu, aku memergokinya tengah bertukar keringat dengan mantan sahabatku. Hahahaha... Miris memang, sakit sekali rasanya. Aku terlalu naif, karena mempercayai pasangan yang sama-sama sampah itu. Ternyata, mantan sahabatku memperlihatkan foto dimana aku dibopong seorang pria saat tak sadarkan diri saat itu. Saat aku bilang aku hamil, b*jingan itu malah menuduh ku telah tidur dengan pria yang menolongku. Karena hasutan wanita ular itu, dan ia pun dengan mudahnya tidur dengan wanita ular itu. Dengan alasan aku yang sudah mengkhianati dia, sehingga ia membalasnya dengan hal yang sama." wanita tersebut menarik nafas panjang, tubuhnya kembali bergetar karena rasa benci luar biasa di hatinya.

"Aku yang tidak ingin kembali berbuat dosa, karena sudah khilaf berhubungan intim. Memilih untuk pergi ke Korea, daripada harus menggugurkan kandungan ini. Biarlah semuanya menjadi kenangan pahit dan pelajaran hidup untukku, agar aku tak kembali mengulang kesalahan yang sama. Tak mudah aku melewati hari, karena rasa sakit hati dan juga benci. Aku berkali-kali harus ke psikiater, karena selalu mendapatkan panik attack. Dan dokter bilang, aku mengalami depresi."

"Di sana aku melanjutkan usahaku, yang berawal dari hobi. Awalnya hanya untuk pengalihan, agar aku tak mengingat kenangan buruk itu. Membuat desain perhiasan, sehingga membuat aku bisa berdiri sendiri dan sukses dengan usahaku sendiri. Sampai akhirnya aku melahirkan putra kecilku, kalian bisa lihat wajahnya. Tanpa harus tes DNA, wajah putraku menuruni ayah kandungnya. Entah apa maksud Tuhan, melakukan hal itu?" wanita itu mengatur nafasnya, yang kembali terasa sesak.

Selama di Korea, ia tinggal dengan sepasang suami istri yang baik hati. Bahkan mau menampung dan merawatnya, selalu memberikan dukungan di saat tiba-tiba ia down.

Tanpa mereka sadari, ada yang mendengar curahan hati tersebut di luar. Ia mengepalkan kedua tangannya, lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

...Happy Reading all🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Arianti69

Arianti69

ini baru seru baca nya...
semoga makin seru LG.../Good//Good//Good//Good/

2025-02-24

2

Land19

Land19

siapa juga yg nyuruh Lo buat penasaran dam kepo .
haddeeh

2025-01-27

2

Eskael Evol

Eskael Evol

jangan² Evan atau guru killer

2025-02-04

2

lihat semua
Episodes
1 HETEROCHROMIA
2 Mulai Bekerja
3 Aksi
4 si Bawel Putra
5 Tawaran
6 Kekesalan Aca
7 Pengunduran Diri
8 Ayu
9 Insiden di Mall
10 Insiden di Mall 2
11 Part 11
12 Menyembunyikan Keberadaan
13 Penyesalan Hans
14 Amarah Evan
15 Tawaran Lagi
16 Penolakan
17 Gibah
18 Pertemuan Rinjani dan Hans
19 Senja
20 Ajakan makan malam
21 Tangisan Aca
22 Depresot Gegara Putus?????
23 Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24 Ke rumah Calon Mantu
25 cuek
26 Menggagalkan
27 Ke rumah Senja
28 Kebenaran tentang Nora
29 Akhir Nora dan Santi
30 Menolong Evan
31 Usaha Evan
32 Ajakan Berpartisipasi
33 Judulin Sendiri
34 Memiliki Perasaan yang Sama
35 Dwi dan Evan
36 Pembicaraan dua Pria
37 Naren dan Aca
38 Sebuah Pernyataan
39 Akhirnyaaaaaa
40 Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41 Aduan Ayu (Revisi)
42 Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43 Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44 Dwi Tertembak (Revisi)
45 Kemarahan Aca (Revisi)
46 Amarah Aca 2 (Revisi)
47 Amarah Aca 3 (Revisi)
48 Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49 Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50 Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51 Bertemu Putra (Revisi)
52 Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53 Restu Putra (Revisi)
54 Gadis tak Dikenal (Revisi)
55 Part 55 (Revisi)
56 Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57 Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58 Melamar (Revisi)
59 Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60 Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61 Kondisi Ami (Revisi)
62 Part 62 (Revisi)
63 Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64 Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65 Fokus Aca (Revisi)
66 Hutang Budi (Revisi)
67 Keributan di lobby (Revisi)
68 Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69 Calon Perusak (Revisi)
70 Kejujuran Dwi (Revisi)
71 Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72 Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73 Mencari Tau (Revisi)
74 Evan Kecelakaan (Revisi)
75 Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76 Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77 Haris (Revisi)
78 Part 78 (Revisi)
79 Dwi vs Victor (Revisi)
80 Evan Sadar (Revisi)
81 Obrolan Unfaedah dan Calon...
82 Pingitan
83 Hampir Saja
84 Dalang
85 Part 85
86 Penawaran
87 Dewasa Sebelum Waktunya
88 Hari Pernikahan
89 Part 89
90 Part 90
91 Salah Sasaran
92 Melamar Dadakan
93 Risma Mode Senggol Bacok
94 Risma Dalam Bahaya
95 Part 95
96 Pernyataan Cinta
97 Hukuman untuk Siena
98 Aca Dilawan
99 Aca Ngamuk
100 Perdebatan
101 Kalah Telak
102 Dwi Hamil
103 Memancing Amarah Aca
104 Vera dan Venita
105 Dipecat
106 Ngidam Pertama
107 Ken dan Senja
108 MOMMY
109 Insiden di Toko Perhiasan
110 Dwi yang Mencurigakan
111 Bandelnya Dwi
112 Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113 Malik
114 Part 114
115 Utami
116 Insiden
117 Operasi
118 Hadiah
119 Risma dan Restu
120 Part 120
121 Khodam Rawit Level 100
122 Nurmala Turun Tangan
123 Cerita Nurma
124 Rencana Lamaran dan Pernikahan
125 Mark
126 Bayu yang Malang
127 Bayu yang Malang
128 Tertangkapnya Bayu
129 Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130 Keterkejutan Damian
131 Permintaan Maaf Mark
132 Anak Kandung serasa Anak Pungut
133 Di Hadang
134 Kritis
135 Tiga Kondisi Berbeda
136 Lamaran di Terima dan Firasat
137 Operasi
138 OTeWe WAR
139 WAR 1
140 WAR 2 ( one on one)
141 Bewara
142 Rasa Iri
143 Bangunnya Lin
144 Kekesalan Aca
145 Aca Hamil
146 Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147 Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148 Lahirnya Pewaris the White Lion
149 Menciptakan Saingan
150 Tak Sesuai Ekspetasi
151 Firasat
152 Insiden Penusukan
153 Kondisi Restu
154 Bu Nur... Bu Nur...
155 Dion Permana
156 Kematian Dion
157 Siuman
158 Fakta Mengejutkan untuk Tika
159 Balasan untuk Tika
160 Masa Lalu Ayu
161 Pengakuan Lagi
162 Memberitahu Ayah
163 Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164 Kepanikan Suseno
165 Awal Pembalasan untuk Suseno
166 Selamat Tinggal Ayu
167 Ibu atau Anak?
168 TIDAK MUNGKIN!!!
169 Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170 Sudah Pecah Telur
Episodes

Updated 170 Episodes

1
HETEROCHROMIA
2
Mulai Bekerja
3
Aksi
4
si Bawel Putra
5
Tawaran
6
Kekesalan Aca
7
Pengunduran Diri
8
Ayu
9
Insiden di Mall
10
Insiden di Mall 2
11
Part 11
12
Menyembunyikan Keberadaan
13
Penyesalan Hans
14
Amarah Evan
15
Tawaran Lagi
16
Penolakan
17
Gibah
18
Pertemuan Rinjani dan Hans
19
Senja
20
Ajakan makan malam
21
Tangisan Aca
22
Depresot Gegara Putus?????
23
Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24
Ke rumah Calon Mantu
25
cuek
26
Menggagalkan
27
Ke rumah Senja
28
Kebenaran tentang Nora
29
Akhir Nora dan Santi
30
Menolong Evan
31
Usaha Evan
32
Ajakan Berpartisipasi
33
Judulin Sendiri
34
Memiliki Perasaan yang Sama
35
Dwi dan Evan
36
Pembicaraan dua Pria
37
Naren dan Aca
38
Sebuah Pernyataan
39
Akhirnyaaaaaa
40
Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41
Aduan Ayu (Revisi)
42
Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43
Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44
Dwi Tertembak (Revisi)
45
Kemarahan Aca (Revisi)
46
Amarah Aca 2 (Revisi)
47
Amarah Aca 3 (Revisi)
48
Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49
Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50
Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51
Bertemu Putra (Revisi)
52
Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53
Restu Putra (Revisi)
54
Gadis tak Dikenal (Revisi)
55
Part 55 (Revisi)
56
Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57
Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58
Melamar (Revisi)
59
Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60
Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61
Kondisi Ami (Revisi)
62
Part 62 (Revisi)
63
Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64
Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65
Fokus Aca (Revisi)
66
Hutang Budi (Revisi)
67
Keributan di lobby (Revisi)
68
Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69
Calon Perusak (Revisi)
70
Kejujuran Dwi (Revisi)
71
Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72
Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73
Mencari Tau (Revisi)
74
Evan Kecelakaan (Revisi)
75
Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76
Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77
Haris (Revisi)
78
Part 78 (Revisi)
79
Dwi vs Victor (Revisi)
80
Evan Sadar (Revisi)
81
Obrolan Unfaedah dan Calon...
82
Pingitan
83
Hampir Saja
84
Dalang
85
Part 85
86
Penawaran
87
Dewasa Sebelum Waktunya
88
Hari Pernikahan
89
Part 89
90
Part 90
91
Salah Sasaran
92
Melamar Dadakan
93
Risma Mode Senggol Bacok
94
Risma Dalam Bahaya
95
Part 95
96
Pernyataan Cinta
97
Hukuman untuk Siena
98
Aca Dilawan
99
Aca Ngamuk
100
Perdebatan
101
Kalah Telak
102
Dwi Hamil
103
Memancing Amarah Aca
104
Vera dan Venita
105
Dipecat
106
Ngidam Pertama
107
Ken dan Senja
108
MOMMY
109
Insiden di Toko Perhiasan
110
Dwi yang Mencurigakan
111
Bandelnya Dwi
112
Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113
Malik
114
Part 114
115
Utami
116
Insiden
117
Operasi
118
Hadiah
119
Risma dan Restu
120
Part 120
121
Khodam Rawit Level 100
122
Nurmala Turun Tangan
123
Cerita Nurma
124
Rencana Lamaran dan Pernikahan
125
Mark
126
Bayu yang Malang
127
Bayu yang Malang
128
Tertangkapnya Bayu
129
Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130
Keterkejutan Damian
131
Permintaan Maaf Mark
132
Anak Kandung serasa Anak Pungut
133
Di Hadang
134
Kritis
135
Tiga Kondisi Berbeda
136
Lamaran di Terima dan Firasat
137
Operasi
138
OTeWe WAR
139
WAR 1
140
WAR 2 ( one on one)
141
Bewara
142
Rasa Iri
143
Bangunnya Lin
144
Kekesalan Aca
145
Aca Hamil
146
Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147
Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148
Lahirnya Pewaris the White Lion
149
Menciptakan Saingan
150
Tak Sesuai Ekspetasi
151
Firasat
152
Insiden Penusukan
153
Kondisi Restu
154
Bu Nur... Bu Nur...
155
Dion Permana
156
Kematian Dion
157
Siuman
158
Fakta Mengejutkan untuk Tika
159
Balasan untuk Tika
160
Masa Lalu Ayu
161
Pengakuan Lagi
162
Memberitahu Ayah
163
Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164
Kepanikan Suseno
165
Awal Pembalasan untuk Suseno
166
Selamat Tinggal Ayu
167
Ibu atau Anak?
168
TIDAK MUNGKIN!!!
169
Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170
Sudah Pecah Telur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!