Ayu

Kejadian itu sudah 3 tahun berlalu, Dwi memang sudah menerima semuanya. Lagipula ia juga tidak perasaan lebih pada Alex, selain perasaan seorang kakak pada pria itu. Tapi.. untuk bertemu dengan Alex, rasanya kesal karena sudah menyia-nyiakan waktunya selama 2 tahun.

"Aku bukannya cemburu atau pun marah, wajar kan kalo merasa kecewa? Biar bagaimana pun ada sedikit kenangan waktu masih sama dia." gerutu Dwi

'Sepertinya kamu sakit hati banget?'

"Nggak sakit hati, lagipula dari awal aku juga hanya menyayanginya sebagai seorang kakak. Tapi... hah? Tunggu..." Dwi melirik ke sampingnya

GLEK

Ada satu sosok yang sedang duduk di sampingnya, dengan menyipitkan mata menatap Dwi. Seolah tidak terima, bila ternyata selama ini Dwi berpura-pura tidak melihatnya. Yup... ternyata dia adalah sosok, penghuni ruang arsip.

'Rupanya kamu bisa melihatku? Bahkan bisa berinteraksi juga? Lalu kenapa kamu berpura-pura, tidak melihat dan mendengarku selama ini? Padahal kan aku ingin punya teman bicara, aku bosan berdebat dengan para hantu.' Dwi memutar malas bola matanya, ga sadar diri.

"Lalu kamu apa? Memang kamu bukan hantu? Hantu kan memang harusnya, berteman dengan hantu. Kenapa juga ingin berbincang denganku?"

'Lain rasanya, kalo dengan manusia kan. Aku merasa, bila aku kembali hidup.'

"Cih"

'Sepertinya kamu sedang banyak pikiran ya? Terus tadi aku melihatmu membuat surat resign, kenapa kamu keluar? Padahal aku sudah senang, kamu ada di ruangan itu. Selama ini ruangan itu kosong, hanya ada orang yang bolak balik mengambil berkas. Walau selama sebulan ini kamu pura-pura tak melihatku, tapi aku jadi merasa punya teman menemani.' ucap sosok tersebut, Dwi pun diam tak menjawab.

'Ck... kamu ini, cantik-cantik judesnya ga ketulungan.' lanjut sosok itu lagi

"Berisik ah... gue mau balik." ucap Dwi berdiri dari duduknya, karena memang sudah terlalu lama rasanya.

'Ikut' ucap sosok itu semangat 45, ia yang sejak tadi melayang di sekitar Dwi. Langsung terbang mendekati Dwi dan kini ada di samping Dwi.

"Mau ngapain?" tanya Dwi seraya menatap sosok itu

'Aku kesepian tanpa kamu, ayolah. Lagipula hanya kamu yang melihatku, jadi aku tidak akan mengganggu orang lain.'

"Kamu memang tidak mengganggu orang lain, tapi aku yang terganggu." jawab Dwi kesal

'Please... aku janji bakalan jadi hantu baik hati, tidak sombong, rajin menabung dan pendiam.'

"Rajin menabung?... mau nuyul lo" protes Dwi

'Hehehe... ga nuyul juga, mau ngepet gue.' Dwi pun terkekeh, ia melangkahkan kakinya untuk meninggalkan taman. Hantu itu pun tersenyum dan mengikuti Dwi

'Nama gue Ayu dan nama lu Dwi, ok... kita berteman sekarang. Yuuuuuhuuuuu' Dwi menggelengkan kepalanya, membiarkan sosok itu mengikutinya.

.

.

ting

Evan yang sedang fokus mengerjakan pekerjaannya pun menghentikan kegiatannya tersebut, saat mendengar ada sebuah pesan masuk dari sang adik. Evan mengerutkan dahinya, karena sang adik mengirimkan sebuah foto dan juga vidio.

Evan menaruh pulpen dan mengambil ponselnya, ia mengunduh foto dan vidio tersebut. Kedua matanya membulat tak percaya, dengan apa yang ia lihat saat ini.

Kembali pesan masuk dari sang adik

'Sebaiknya kakak pikir ulang untuk menikahi wanita seperti itu, kalo tidak percaya dengan apa yang aku krimkan. Kakak suruh anak buah kakak, mencari tau kebenarannya. Emang kakak ga curiga sama si Sofia itu, tinggal di Paris berbulan-bulan tanpa kabar. Kakak gue ini pintar di bisnis, tapi bodoh dengan urusan perempuan. Jangan di butakan karena cinta, sehingga percaya saja dengan apa yang di katakan oleh ular beludru itu.'

'Dapat dari mana kamu foto dan vidio ini?'

'Temanku, ia sedang liburan di Paris. Dan ga sengaja liat kak Sofia, di hotel tempat dia menginap. Karena dia tau kalo itu kekasih kakak, jadi ia kirim foto dan vidio Sofia saat sedang bergelendotan mesra sama laki-laki lain. Jijik aku liatnya, mata suci ku ternodai. Ga ada malunya ciuman dengan laki-laki, yang bukan suaminya di tempat umum.'

'Ok terima kasih, kakak akan meminta Rizki untuk menyelidiki Sofia selama di sana.'

'Ok, kakak tampanku. Semoga setelah melihat kenyataan yang ada, kakak sadar kalo sudah di tipu mentah-mentah olehnya. Bye'

Kakak beradik itu menyudahi percakapan, melalui chat tersebut. Bahkan kini ponsel di tangan Evan retak pada layarnya, karena Evan yang menggenggam erat benda tersebut.

"Aku tidak akan pernah memaafkan kamu Sof, kamu sudah menggali kuburanmu sendiri." ucap Evan geram

"Ris, kumpulkan bukti perselingkuhan Sofia selama di Paris. Aku mau, malam ini juga semua sudah ada." ucap Evan saat menghubungi orang kepercayaannya.

'Siap bos'

.

.

"Assalamu'alaikum" salam Dwi dengan suara pelan, ia langsung mendudukkan tubuhnya di sofa. Merebahkan kepalanya di sandaran sofa dan memejamkan matanya, rasanya benar-benar terkuras tenaganya hari ini. Karena harus menyelesaikan tugas yang harusnya 1 minggu ke depan, menjadi beberapa jam sebelum ia mengundurkan diri.

'Rumahmu asri, aku boleh berkeliling?' tanya Ayu meminta ijin

"Hmm" Dwi hanya berdehem, tanpa mau membuka kelopak matanya. Sosok yang bernama Ayu itu pun pergi meninggalkan Dwi, yang tampak kelelahan.

Waktu menunjukkan pukul 5 sore, tapi belum terdengar keberadaan Aca sang adik. Apa dia ada di kamarnya? Dwi yang sangat mengantuk, akhirnya terlelap di sofa dengan posisi duduk.

Sedangkan Aca... Aca ada di kamarnya, ia sedang berselancar di salah satu toko online. Sebenarnya dia sendiri bingung mau mencari apa, tapi ia tak ada kegiatan sama sekali. Tugas yang di berikan gurunya, sudah selesai sejam yang lalu.

"Kenapa orang-orang suka anteng berjam-jam, kalo udah buka toko online? Aku yang dari tadi buka, bingung mau beli apa? Padahal duit banyak, aseeekkk... sombong bettt lu Ca. Ehhh... nomon-nomon kak Dwi udah pulang belum ya?" Aca pun menyudahi kegiatan unfaedahnya, lalu turun dari ranjang dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Lahhh... dari kapan kakak udah pulang? Bukannya masuk kamar, malah tiduran di sini. Kak... kak Dwi... bangun kak, bentar lagi maghrib." ucap Aca, ia menggoyang tubuh Dwi pelan.

Perlahan kelopak mata Dwi terbuka, ia menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya.

"Loh... dari kapan kamu di rumah?" tanya Dwi

"Dari jam 3 juga udah di rumah kak, kakak dari kapan tidur di sini? Bentar lagi maghrib, kakak mau makan apa? Nanti Aca masakin" jawab Aca, Dwi mengusap tengkuknya yang terasa pegal. Ia menggeliatkan tubuhnya, dan melakukan peregangan pada tubuhnya.

"Kakak lagi pengen makan yang seger, sop iga ya pake sambelnya. Jangan lupa goreng emping, jadi kangen ibu." jawab Dwi seraya menghela nafas

"Ya udah, kakak bebersih badan gih. Aca masakin nanti beres shalat maghrib, sekarang mau cek bahannya ada apa nggak" ucap Aca, Dwi tersenyum.

Ia pun bangun dari duduknya dan mencium pipi sang adik

"Makasih adik tayang, kakak masuk kamar dulu ya" Aca mengangguk, menatap punggung sang kakak yang menghilang di balik pintu

"Aca juga rindu ibu kak" ucapnya seraya menghembuskan nafas panjang, ia melangkahkan kaki ke dapur.

.

"Emping ada, iga ada, wortel, buncis, kentang... aman. Bahan sambel juga ada, ok sip. Sekarang kita shalat dulu, lanjut masak." Aca pun memilih masuk kamar, bersiap untuk shalat.

.

.

.

.

Aku baru tau, kalo ternyata ngumpulin bab bisa nurunin retensi. Mmm.. jadi kalo bisa kalian baca tiap up ya, atau ga baca pas udah tamat aja.

Maaf, bukan maksud ngatur apa gimana? Karena aku sendiri nyari cuan dari nulis, maaf ya🙏🙏🙏

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

...Happy Reading all🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Eskael Evol

Eskael Evol

tadinya aku dah senang udah nemu cerita bagus tapi jadi malas ada hantu gitu jadi gak keren

2025-02-04

2

Helen Nirawan

Helen Nirawan

ada temen hantu bs bantu in klo ada musuh

2025-02-11

2

Mama Nakal

Mama Nakal

sama....aku juga kangen sama ibu nih

2025-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 HETEROCHROMIA
2 Mulai Bekerja
3 Aksi
4 si Bawel Putra
5 Tawaran
6 Kekesalan Aca
7 Pengunduran Diri
8 Ayu
9 Insiden di Mall
10 Insiden di Mall 2
11 Part 11
12 Menyembunyikan Keberadaan
13 Penyesalan Hans
14 Amarah Evan
15 Tawaran Lagi
16 Penolakan
17 Gibah
18 Pertemuan Rinjani dan Hans
19 Senja
20 Ajakan makan malam
21 Tangisan Aca
22 Depresot Gegara Putus?????
23 Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24 Ke rumah Calon Mantu
25 cuek
26 Menggagalkan
27 Ke rumah Senja
28 Kebenaran tentang Nora
29 Akhir Nora dan Santi
30 Menolong Evan
31 Usaha Evan
32 Ajakan Berpartisipasi
33 Judulin Sendiri
34 Memiliki Perasaan yang Sama
35 Dwi dan Evan
36 Pembicaraan dua Pria
37 Naren dan Aca
38 Sebuah Pernyataan
39 Akhirnyaaaaaa
40 Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41 Aduan Ayu (Revisi)
42 Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43 Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44 Dwi Tertembak (Revisi)
45 Kemarahan Aca (Revisi)
46 Amarah Aca 2 (Revisi)
47 Amarah Aca 3 (Revisi)
48 Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49 Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50 Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51 Bertemu Putra (Revisi)
52 Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53 Restu Putra (Revisi)
54 Gadis tak Dikenal (Revisi)
55 Part 55 (Revisi)
56 Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57 Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58 Melamar (Revisi)
59 Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60 Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61 Kondisi Ami (Revisi)
62 Part 62 (Revisi)
63 Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64 Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65 Fokus Aca (Revisi)
66 Hutang Budi (Revisi)
67 Keributan di lobby (Revisi)
68 Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69 Calon Perusak (Revisi)
70 Kejujuran Dwi (Revisi)
71 Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72 Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73 Mencari Tau (Revisi)
74 Evan Kecelakaan (Revisi)
75 Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76 Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77 Haris (Revisi)
78 Part 78 (Revisi)
79 Dwi vs Victor (Revisi)
80 Evan Sadar (Revisi)
81 Obrolan Unfaedah dan Calon...
82 Pingitan
83 Hampir Saja
84 Dalang
85 Part 85
86 Penawaran
87 Dewasa Sebelum Waktunya
88 Hari Pernikahan
89 Part 89
90 Part 90
91 Salah Sasaran
92 Melamar Dadakan
93 Risma Mode Senggol Bacok
94 Risma Dalam Bahaya
95 Part 95
96 Pernyataan Cinta
97 Hukuman untuk Siena
98 Aca Dilawan
99 Aca Ngamuk
100 Perdebatan
101 Kalah Telak
102 Dwi Hamil
103 Memancing Amarah Aca
104 Vera dan Venita
105 Dipecat
106 Ngidam Pertama
107 Ken dan Senja
108 MOMMY
109 Insiden di Toko Perhiasan
110 Dwi yang Mencurigakan
111 Bandelnya Dwi
112 Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113 Malik
114 Part 114
115 Utami
116 Insiden
117 Operasi
118 Hadiah
119 Risma dan Restu
120 Part 120
121 Khodam Rawit Level 100
122 Nurmala Turun Tangan
123 Cerita Nurma
124 Rencana Lamaran dan Pernikahan
125 Mark
126 Bayu yang Malang
127 Bayu yang Malang
128 Tertangkapnya Bayu
129 Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130 Keterkejutan Damian
131 Permintaan Maaf Mark
132 Anak Kandung serasa Anak Pungut
133 Di Hadang
134 Kritis
135 Tiga Kondisi Berbeda
136 Lamaran di Terima dan Firasat
137 Operasi
138 OTeWe WAR
139 WAR 1
140 WAR 2 ( one on one)
141 Bewara
142 Rasa Iri
143 Bangunnya Lin
144 Kekesalan Aca
145 Aca Hamil
146 Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147 Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148 Lahirnya Pewaris the White Lion
149 Menciptakan Saingan
150 Tak Sesuai Ekspetasi
151 Firasat
152 Insiden Penusukan
153 Kondisi Restu
154 Bu Nur... Bu Nur...
155 Dion Permana
156 Kematian Dion
157 Siuman
158 Fakta Mengejutkan untuk Tika
159 Balasan untuk Tika
160 Masa Lalu Ayu
161 Pengakuan Lagi
162 Memberitahu Ayah
163 Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164 Kepanikan Suseno
165 Awal Pembalasan untuk Suseno
166 Selamat Tinggal Ayu
167 Ibu atau Anak?
168 TIDAK MUNGKIN!!!
169 Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170 Sudah Pecah Telur
Episodes

Updated 170 Episodes

1
HETEROCHROMIA
2
Mulai Bekerja
3
Aksi
4
si Bawel Putra
5
Tawaran
6
Kekesalan Aca
7
Pengunduran Diri
8
Ayu
9
Insiden di Mall
10
Insiden di Mall 2
11
Part 11
12
Menyembunyikan Keberadaan
13
Penyesalan Hans
14
Amarah Evan
15
Tawaran Lagi
16
Penolakan
17
Gibah
18
Pertemuan Rinjani dan Hans
19
Senja
20
Ajakan makan malam
21
Tangisan Aca
22
Depresot Gegara Putus?????
23
Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24
Ke rumah Calon Mantu
25
cuek
26
Menggagalkan
27
Ke rumah Senja
28
Kebenaran tentang Nora
29
Akhir Nora dan Santi
30
Menolong Evan
31
Usaha Evan
32
Ajakan Berpartisipasi
33
Judulin Sendiri
34
Memiliki Perasaan yang Sama
35
Dwi dan Evan
36
Pembicaraan dua Pria
37
Naren dan Aca
38
Sebuah Pernyataan
39
Akhirnyaaaaaa
40
Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41
Aduan Ayu (Revisi)
42
Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43
Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44
Dwi Tertembak (Revisi)
45
Kemarahan Aca (Revisi)
46
Amarah Aca 2 (Revisi)
47
Amarah Aca 3 (Revisi)
48
Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49
Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50
Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51
Bertemu Putra (Revisi)
52
Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53
Restu Putra (Revisi)
54
Gadis tak Dikenal (Revisi)
55
Part 55 (Revisi)
56
Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57
Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58
Melamar (Revisi)
59
Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60
Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61
Kondisi Ami (Revisi)
62
Part 62 (Revisi)
63
Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64
Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65
Fokus Aca (Revisi)
66
Hutang Budi (Revisi)
67
Keributan di lobby (Revisi)
68
Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69
Calon Perusak (Revisi)
70
Kejujuran Dwi (Revisi)
71
Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72
Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73
Mencari Tau (Revisi)
74
Evan Kecelakaan (Revisi)
75
Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76
Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77
Haris (Revisi)
78
Part 78 (Revisi)
79
Dwi vs Victor (Revisi)
80
Evan Sadar (Revisi)
81
Obrolan Unfaedah dan Calon...
82
Pingitan
83
Hampir Saja
84
Dalang
85
Part 85
86
Penawaran
87
Dewasa Sebelum Waktunya
88
Hari Pernikahan
89
Part 89
90
Part 90
91
Salah Sasaran
92
Melamar Dadakan
93
Risma Mode Senggol Bacok
94
Risma Dalam Bahaya
95
Part 95
96
Pernyataan Cinta
97
Hukuman untuk Siena
98
Aca Dilawan
99
Aca Ngamuk
100
Perdebatan
101
Kalah Telak
102
Dwi Hamil
103
Memancing Amarah Aca
104
Vera dan Venita
105
Dipecat
106
Ngidam Pertama
107
Ken dan Senja
108
MOMMY
109
Insiden di Toko Perhiasan
110
Dwi yang Mencurigakan
111
Bandelnya Dwi
112
Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113
Malik
114
Part 114
115
Utami
116
Insiden
117
Operasi
118
Hadiah
119
Risma dan Restu
120
Part 120
121
Khodam Rawit Level 100
122
Nurmala Turun Tangan
123
Cerita Nurma
124
Rencana Lamaran dan Pernikahan
125
Mark
126
Bayu yang Malang
127
Bayu yang Malang
128
Tertangkapnya Bayu
129
Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130
Keterkejutan Damian
131
Permintaan Maaf Mark
132
Anak Kandung serasa Anak Pungut
133
Di Hadang
134
Kritis
135
Tiga Kondisi Berbeda
136
Lamaran di Terima dan Firasat
137
Operasi
138
OTeWe WAR
139
WAR 1
140
WAR 2 ( one on one)
141
Bewara
142
Rasa Iri
143
Bangunnya Lin
144
Kekesalan Aca
145
Aca Hamil
146
Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147
Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148
Lahirnya Pewaris the White Lion
149
Menciptakan Saingan
150
Tak Sesuai Ekspetasi
151
Firasat
152
Insiden Penusukan
153
Kondisi Restu
154
Bu Nur... Bu Nur...
155
Dion Permana
156
Kematian Dion
157
Siuman
158
Fakta Mengejutkan untuk Tika
159
Balasan untuk Tika
160
Masa Lalu Ayu
161
Pengakuan Lagi
162
Memberitahu Ayah
163
Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164
Kepanikan Suseno
165
Awal Pembalasan untuk Suseno
166
Selamat Tinggal Ayu
167
Ibu atau Anak?
168
TIDAK MUNGKIN!!!
169
Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170
Sudah Pecah Telur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!