Pengunduran Diri

"Loh.. kamu kan yang menolong kami kemarin" tanya seseorang yang ada di ruangan tersebut

"Waahhh benar, hai kakak cantik. Kakak ingat dengan kami kan?" tanya gadis muda yang ada di ruangan tersebut, Dwi mengangguk

"Kakak kerja di sini? Wahhh... tunggu, tadi kakak bilang mau mengundurkan diri? Kenapa?" tanya gadis itu lagi

"Maaf, saya masih ada urusan. Permisi" jawab Dwi, ia tak terbiasa banyak bicara dengan orang asing. Setelah mengatakan itu, Dwi pun keluar dari ruangan Evan. Ia berpamitan dengan Amelia, meski terkejut dengan apa yang di ucapkan Dwi. Amelia mengangguk dan memperhatikan Dwi sampai hilang masuk lift.

"Kenapa dia mengundurkan diri? Sayang sekali, padahal ruang arsip kan jadi tertata semenjak ia menempati ruangan itu. Itu artinya, aku yang akan kembali lelah." ucap Amelia mengeluh

Sedangkan di ruangan Evan, ibu dan adiknya kebingungan. Berbeda dengan wanita yang datang dengan mereka, ia terlihat senang bila perempuan tadi keluar dari perusahaan. Artinya saingannya untuk mendapatkan Evan berkurang, meski ia tak mengenal wanita itu sama sekali.

"Evan, kenapa dia mengundurkan diri? Apa ia melakukan kesalahan?" tanya sang ibu, Evan yang sejak tadi menatap amplop putih di atas mejanya pun menoleh pada sang ibu.

"Tidak, tapi dia memilih mengundurkan diri dari pada menerima tawaran Evan untuk menjadi sekertaris." jawab Evan

"Bagus dong, sadar diri berarti dia. Tidak mampu, mengemban tugas sebagai sekertaris. Kalo kamu butuh, aku bisa ko jadi sekertaris kamu." ucap wanita yang datang dengan ibu dan adiknya, Evan tersenyum smirk.

"Tapi sayang, aku yang keberatan menjadikan kamu sekertaris untukku. Apa kamu lupa, kalo kamu belum lama ini di pecat secara tidak hormat oleh perusahaan xxx? Bukannya membereskan dan membantu pekerjaan atasan, malah sibuk menggoda dan menjajakan sel*ngkangan. Kamu kerja apa mau jadi p*lacur?"

Wajah wanita itu langsung memerah, karena Evan membongkar aibnya di depan wanita yang ia gadang-gadang akan menjadi calon mertuanya.

"Apa? Apa itu benar?" tanya sang adik

"Lani? Kamu bilang, kamu keluar karena kamu hampir di lecehkan oleh bosmu. Makanya kamu ikut ke sini, untuk meminta pekerjaan pada Evan kan?" tanya ibunya Evan tak kalah terkejut

"Cih, tak sudi aku menerimanya bu. Bisa-bisa nama perusahaan ku tercoreng oleh kelakuannya, menjijikan" jawab Evan

Wanita yang bernama Lani itu, langsung mengambil tas dan segera keluar dari ruangan Evan.

"Dih..SOK CANTIK LO" teriak adik Evan

"Ade" tegur sang ibu

"Bisnya adek ga suka, bukannya dari awal adek ga mau bawa itu perempuan. Tapi ibu yang kekeh mengajaknya, ishhh" protes adiknya Evan

"Ya kan ibu ga tau masalah kenapa dia keluar dari tempat kerja, kirain bener apa yang di ceritakannya. Oya Van, jadi wanita tadi siapa namanya?" jelas sang ibu, dan lanjut bertanya pada Evan

"Wanita mana?" tanya Evan

"Kamu ini, wanita yang tadi mengundurkan diri." jawab sang ibu

"Dwi, kenapa memangnya?"

"Dia yang menyelamatkan ibu dan adikmu kemarin, saat di hadang beberapa preman." jawab ibu Evan

"Benarkah?" tanya Evan terkejut

"Ck, kakak ini. Adek ada rekamannya, keren banget pokonya." jawab adiknya, ia pun mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan rekaman saat Dwi bertarung melawan 6 preman tersebut.

Evan yang menontonnya takjub, karena tidak membutuhkan waktu lama. Para preman itu jatuh tak berdaya, Evan benar-benar di buat kagum olehnya. Pantas saja, ia merasa ada yang berbeda dengan Dwi.

"Tadinya ibu berharap dia berjodoh denganmu, tapi kamu kan memiliki kekasih pujaan hati. Baguslah kalo dia berhenti dari sini, dia bisa mendapatkan pekerjaan lebih baik. Ibu lupa dengan kekasihmu itu, gimana? Apa kabarnya? Kapan dia pulang dan menerima lamaranmu?" mood ibunya Evan pun langsung turun, setiap kali mengingat kekasih putranya. Itu benar-benar membuatnya kesal, ia sangat tidak menyukai kekasih Evan itu.

Terlalu angkuh dan juga sombong, dengan calon mertuanya saja tidak mau dekat. Padahal dia bisa seperti ini juga berkat putranya, entahlah apa yang di lihat oleh putranya. Padahal wanita itu hanya pekerja kafe sebelumnya, dan merupakan salah satu anak panti.

Bukan ibunya Evan tidak suka karena wanita itu dari panti, hanya saja setelah dia jadi seorang model. Sombongnyaaaaa... Astaghfirullah.

Sok-soan menolak lamaran Evan berkali-kali, dengan alasan terikat kontrak. Hilih...

Mendengar pertanyaan sang ibu, Evan pun jadi teringat dengan kekasihnya. Ia melupakan hal itu, sudah beberapa bulan tidak bertemu. Karena sang kekasih ada pekerjaan di Paris, saking tak ada kabar. Evan pun melupakan keberadaannya, atau semenjak ada Dwi?

"Entahlah, belum ada kabar darinya." jawab Evan tidak enak pada sang ibu

"Sudahlah, mood ibu tiba-tiba rusak. Ibu pamit pulang, terserah padamu sekarang. Ibu tidak peduli dengan urusan asmaramu, mau nikah dengan pilihanmu atau tidak. Ibu tidak peduli, yang perlu kamu ketahui. IBU TIDAK MENYUKAINYA, ayo Ris"

"Iya, Risma juga tidak menyukainya. Ayo bu" mereka pun berpamitan dan keluar dari ruangan Evan, Evan menghembuskan nafasnya kasar. Ia menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, apa kabar Sofia? Kenapa dia bisa tidak memberikan kabar padanya?

Evan mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi sang kekasih, namun nihil.

"Dia masih hidup kan?" gumamnya

.

.

Sedangkan di perjalanan pulang, ia memilih untuk mampir ke sebuah taman. Bukan menyesal karena sudah mengundurkan diri, ia hanya tengah berpikir. Apa ia harus menerima tawaran sang kakak, untuk bekerja di perusahaan cabang?

"Aku malas bersinggungan dengan Alex, sejak dia memutuskan aku karena menghamili perempuan yang tidak sengaja di gaulinya. Aku malas melihat wajahnya, dengan alasan karena mabuk. Cih..." umpatnya kesal

Alex merupakan sahabat Putra, ia yang saat itu masih di semester 3. Mendapatkan pernyataan cinta dari sahabat kakaknya itu, aneh memang. Karena selama ini, ia jarang bertegur sapa dengan Alex. Tapi tiba-tiba ia menyatakan perasaan sukanya, karena desakan dari Putra. Akhirnya ia pun menerima pernyataan Alex, walau belum ada rasa di hatinya.

Hubungannya berjalan baik-baik saja, sampai tak terasa sudah menginjak 2 tahun lamanya. Jujur... sampai di tahun kedua, Dwi masih belum ada perasaan cinta untuk Alex. Namun karena perlakuan Alex yang lembut dan juga sabar, membuat Dwi menyayanginya. Ingat, sayang bukan cinta.

Alex di tugaskan untuk bertemu klien di sebuah klub, Putra yang saat itu sedang tidak enak badan tidak bisa ikut. Ternyata di sana, Alex di jebak dan minumannya di berikan obat perangsang. Menahan dengan susah payah, Alex sampai ke hotel. Saat di lorong, ia berpapasan dengan seorang OB perempuan.

Tanpa pikir panjang, Alex langsung menariknya dan memaksa wanita itu untuk melayaninya. Dengan jeritan kesakitan, wanita di perkosa oleh Alex.

Saat sadar dari tidurnya, Alex terkejut mendapatkan seorang wanita yang masih terlelap di sampingnya. Alex kembali mengingat apa yang terjadi, ia memukul kepalanya berkali-kali. Ia sudah merenggut secara paksa, kehormatan seorang gadis.

Alex menceritakan semuanya pada Putra, tentu saja Putra terkejut. Ia tak terlalu menyalahkan Alex, karena bila bukan Alex pasti ia yang akan ken jebakan itu. Putra meminta Alex bertanggung jawab dan mengurus cabangnya yang di Indonesia, Putra juga meminta Alex untuk memutuskan hubungan dengan adiknya.

Antara perasaan lega dan juga kesal, Dwi menerima keputusan itu. Kasian gadis yang sudah di perkosa Alex, bila Alex tidak tanggung jawab.

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

...Happy Reading all💓💓💓...

Terpopuler

Comments

Land19

Land19

penampilan Dwi yg kaya gitu aja Serasa punya daya tarik tersendiri ya
apalagi kalo Lo liat aslinya
beuuuh

2025-01-27

1

Dhia Syarafana

Dhia Syarafana

untung belum cinta, kalau cinta apa g uring-uringan nantinya wkwkwk🤣🤣🤣

2025-02-04

2

Helen Nirawan

Helen Nirawan

pacar ? msh hidup kah ? ya msh nafas walaupun tggl 1/4 nafas ny

2025-02-11

2

lihat semua
Episodes
1 HETEROCHROMIA
2 Mulai Bekerja
3 Aksi
4 si Bawel Putra
5 Tawaran
6 Kekesalan Aca
7 Pengunduran Diri
8 Ayu
9 Insiden di Mall
10 Insiden di Mall 2
11 Part 11
12 Menyembunyikan Keberadaan
13 Penyesalan Hans
14 Amarah Evan
15 Tawaran Lagi
16 Penolakan
17 Gibah
18 Pertemuan Rinjani dan Hans
19 Senja
20 Ajakan makan malam
21 Tangisan Aca
22 Depresot Gegara Putus?????
23 Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24 Ke rumah Calon Mantu
25 cuek
26 Menggagalkan
27 Ke rumah Senja
28 Kebenaran tentang Nora
29 Akhir Nora dan Santi
30 Menolong Evan
31 Usaha Evan
32 Ajakan Berpartisipasi
33 Judulin Sendiri
34 Memiliki Perasaan yang Sama
35 Dwi dan Evan
36 Pembicaraan dua Pria
37 Naren dan Aca
38 Sebuah Pernyataan
39 Akhirnyaaaaaa
40 Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41 Aduan Ayu (Revisi)
42 Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43 Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44 Dwi Tertembak (Revisi)
45 Kemarahan Aca (Revisi)
46 Amarah Aca 2 (Revisi)
47 Amarah Aca 3 (Revisi)
48 Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49 Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50 Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51 Bertemu Putra (Revisi)
52 Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53 Restu Putra (Revisi)
54 Gadis tak Dikenal (Revisi)
55 Part 55 (Revisi)
56 Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57 Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58 Melamar (Revisi)
59 Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60 Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61 Kondisi Ami (Revisi)
62 Part 62 (Revisi)
63 Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64 Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65 Fokus Aca (Revisi)
66 Hutang Budi (Revisi)
67 Keributan di lobby (Revisi)
68 Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69 Calon Perusak (Revisi)
70 Kejujuran Dwi (Revisi)
71 Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72 Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73 Mencari Tau (Revisi)
74 Evan Kecelakaan (Revisi)
75 Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76 Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77 Haris (Revisi)
78 Part 78 (Revisi)
79 Dwi vs Victor (Revisi)
80 Evan Sadar (Revisi)
81 Obrolan Unfaedah dan Calon...
82 Pingitan
83 Hampir Saja
84 Dalang
85 Part 85
86 Penawaran
87 Dewasa Sebelum Waktunya
88 Hari Pernikahan
89 Part 89
90 Part 90
91 Salah Sasaran
92 Melamar Dadakan
93 Risma Mode Senggol Bacok
94 Risma Dalam Bahaya
95 Part 95
96 Pernyataan Cinta
97 Hukuman untuk Siena
98 Aca Dilawan
99 Aca Ngamuk
100 Perdebatan
101 Kalah Telak
102 Dwi Hamil
103 Memancing Amarah Aca
104 Vera dan Venita
105 Dipecat
106 Ngidam Pertama
107 Ken dan Senja
108 MOMMY
109 Insiden di Toko Perhiasan
110 Dwi yang Mencurigakan
111 Bandelnya Dwi
112 Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113 Malik
114 Part 114
115 Utami
116 Insiden
117 Operasi
118 Hadiah
119 Risma dan Restu
120 Part 120
121 Khodam Rawit Level 100
122 Nurmala Turun Tangan
123 Cerita Nurma
124 Rencana Lamaran dan Pernikahan
125 Mark
126 Bayu yang Malang
127 Bayu yang Malang
128 Tertangkapnya Bayu
129 Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130 Keterkejutan Damian
131 Permintaan Maaf Mark
132 Anak Kandung serasa Anak Pungut
133 Di Hadang
134 Kritis
135 Tiga Kondisi Berbeda
136 Lamaran di Terima dan Firasat
137 Operasi
138 OTeWe WAR
139 WAR 1
140 WAR 2 ( one on one)
141 Bewara
142 Rasa Iri
143 Bangunnya Lin
144 Kekesalan Aca
145 Aca Hamil
146 Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147 Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148 Lahirnya Pewaris the White Lion
149 Menciptakan Saingan
150 Tak Sesuai Ekspetasi
151 Firasat
152 Insiden Penusukan
153 Kondisi Restu
154 Bu Nur... Bu Nur...
155 Dion Permana
156 Kematian Dion
157 Siuman
158 Fakta Mengejutkan untuk Tika
159 Balasan untuk Tika
160 Masa Lalu Ayu
161 Pengakuan Lagi
162 Memberitahu Ayah
163 Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164 Kepanikan Suseno
165 Awal Pembalasan untuk Suseno
166 Selamat Tinggal Ayu
167 Ibu atau Anak?
168 TIDAK MUNGKIN!!!
169 Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170 Sudah Pecah Telur
Episodes

Updated 170 Episodes

1
HETEROCHROMIA
2
Mulai Bekerja
3
Aksi
4
si Bawel Putra
5
Tawaran
6
Kekesalan Aca
7
Pengunduran Diri
8
Ayu
9
Insiden di Mall
10
Insiden di Mall 2
11
Part 11
12
Menyembunyikan Keberadaan
13
Penyesalan Hans
14
Amarah Evan
15
Tawaran Lagi
16
Penolakan
17
Gibah
18
Pertemuan Rinjani dan Hans
19
Senja
20
Ajakan makan malam
21
Tangisan Aca
22
Depresot Gegara Putus?????
23
Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24
Ke rumah Calon Mantu
25
cuek
26
Menggagalkan
27
Ke rumah Senja
28
Kebenaran tentang Nora
29
Akhir Nora dan Santi
30
Menolong Evan
31
Usaha Evan
32
Ajakan Berpartisipasi
33
Judulin Sendiri
34
Memiliki Perasaan yang Sama
35
Dwi dan Evan
36
Pembicaraan dua Pria
37
Naren dan Aca
38
Sebuah Pernyataan
39
Akhirnyaaaaaa
40
Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41
Aduan Ayu (Revisi)
42
Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43
Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44
Dwi Tertembak (Revisi)
45
Kemarahan Aca (Revisi)
46
Amarah Aca 2 (Revisi)
47
Amarah Aca 3 (Revisi)
48
Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49
Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50
Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51
Bertemu Putra (Revisi)
52
Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53
Restu Putra (Revisi)
54
Gadis tak Dikenal (Revisi)
55
Part 55 (Revisi)
56
Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57
Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58
Melamar (Revisi)
59
Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60
Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61
Kondisi Ami (Revisi)
62
Part 62 (Revisi)
63
Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64
Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65
Fokus Aca (Revisi)
66
Hutang Budi (Revisi)
67
Keributan di lobby (Revisi)
68
Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69
Calon Perusak (Revisi)
70
Kejujuran Dwi (Revisi)
71
Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72
Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73
Mencari Tau (Revisi)
74
Evan Kecelakaan (Revisi)
75
Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76
Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77
Haris (Revisi)
78
Part 78 (Revisi)
79
Dwi vs Victor (Revisi)
80
Evan Sadar (Revisi)
81
Obrolan Unfaedah dan Calon...
82
Pingitan
83
Hampir Saja
84
Dalang
85
Part 85
86
Penawaran
87
Dewasa Sebelum Waktunya
88
Hari Pernikahan
89
Part 89
90
Part 90
91
Salah Sasaran
92
Melamar Dadakan
93
Risma Mode Senggol Bacok
94
Risma Dalam Bahaya
95
Part 95
96
Pernyataan Cinta
97
Hukuman untuk Siena
98
Aca Dilawan
99
Aca Ngamuk
100
Perdebatan
101
Kalah Telak
102
Dwi Hamil
103
Memancing Amarah Aca
104
Vera dan Venita
105
Dipecat
106
Ngidam Pertama
107
Ken dan Senja
108
MOMMY
109
Insiden di Toko Perhiasan
110
Dwi yang Mencurigakan
111
Bandelnya Dwi
112
Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113
Malik
114
Part 114
115
Utami
116
Insiden
117
Operasi
118
Hadiah
119
Risma dan Restu
120
Part 120
121
Khodam Rawit Level 100
122
Nurmala Turun Tangan
123
Cerita Nurma
124
Rencana Lamaran dan Pernikahan
125
Mark
126
Bayu yang Malang
127
Bayu yang Malang
128
Tertangkapnya Bayu
129
Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130
Keterkejutan Damian
131
Permintaan Maaf Mark
132
Anak Kandung serasa Anak Pungut
133
Di Hadang
134
Kritis
135
Tiga Kondisi Berbeda
136
Lamaran di Terima dan Firasat
137
Operasi
138
OTeWe WAR
139
WAR 1
140
WAR 2 ( one on one)
141
Bewara
142
Rasa Iri
143
Bangunnya Lin
144
Kekesalan Aca
145
Aca Hamil
146
Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147
Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148
Lahirnya Pewaris the White Lion
149
Menciptakan Saingan
150
Tak Sesuai Ekspetasi
151
Firasat
152
Insiden Penusukan
153
Kondisi Restu
154
Bu Nur... Bu Nur...
155
Dion Permana
156
Kematian Dion
157
Siuman
158
Fakta Mengejutkan untuk Tika
159
Balasan untuk Tika
160
Masa Lalu Ayu
161
Pengakuan Lagi
162
Memberitahu Ayah
163
Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164
Kepanikan Suseno
165
Awal Pembalasan untuk Suseno
166
Selamat Tinggal Ayu
167
Ibu atau Anak?
168
TIDAK MUNGKIN!!!
169
Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170
Sudah Pecah Telur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!