Mulai Bekerja

Sesampainya Dwi di perusahaan, ia menemui HRD untuk menandatangani kontrak. Untuk masa percobaan, ia di kontrak selama 6 bulan. Bila pekerjannya baik, tentu perusahaan akan memperpanjang kontrak dan menjadikan Dwi menjadi karyawan tetap.

"Jadi namamu Claire Dwi" Dwi hanya mengangguk, dengan wajah tanpa ekspresinya.

"Baiklah, kamu bisa mulai bekerja hari ini. Kamu langsung ke lantai 12 saja, di ujung merupakan ruangan arsip dan ini kartu tanda pengenal mu. Hanya kamu yang bisa masuk ke ruangan tersebut, dengan menggunakan ini dan beberapa orang penting tentunya. Kamu satu lantai dengan pemilik perusahaan, di lantai tersebut hanya ada 4 ruangan. Apapun yang ada di sana, usahakan tidak sampai bocor keluar. Jangan sampai kamu kehilangan tanda pengenal ini, mengerti?"

"Baik, terima kasih" Dwi mengambil tanda pengenalnya dan segera keluar dari ruangan tersebut.

"Kukira hanya atasan perusahaan ini saja yang minim ekspresi, ternyata ada juga perempuan dingin sepertinya. Di antara banyaknya loker yang di buka, kenapa ia lebih tertarik dengan bagian arsip? Padahal kan kalo mau, dia bisa menjadi sekertaris atau bagian lainnya. Biarlah, itu menjadi urusannya. Mungkin dia memiliki alasan lain, selama alasannya tidak merugikan perusahaan. Biarkan saja!!" gumam Sinta, HRD di perusahaan tersebut

.

.

ting

Pintu lift terbuka, Dwi sudah sampai di lantai 12. Di sana ad beberapa ruangan, dan ruangan tempatnya bekerja adalah ruangan paling ujung. Saat keluar, ia berpapasan dengan seorang pria yang tak kalah dingin dengannya. Di belakangnya ada seorang pria dan satu perempuan, yang berpenampilan sexy.

Dwi hanya melihatnya sekilas dan sedikit mengangguk, lalu melanjutkan langkahnya. Ia tau siapa mereka, CEO, Asisten dan Sekertaris. Namun tak terlalu peduli, di sini ia hanya bekerja untuk mengisi hari-harinya.

"Siapa dia?" tanya CEO perusahaan tersebut, asisten melihat ke belakang. Kemana Dwi masuk, ternyata ia masuk ke ruangan paling ujung.

"Dia karyawan baru bagian arsip" jawab sang asisten, CEO itu pun mengangguk.

Pintu lift terbuka, mereka pun masuk ke dalam kotak besi tersebut. Karena hari ini ada pertemuan, dengan klien nya di luar perusahaan.

.

Saat masuk ke ruangan arsip, Dwi menghembuskan nafasnya pelan. Untung ruangan ber AC, sehingga tidak ada debu di sini. Untuk mempermudah pekerjannya, Dwi mulai menyusun file sesuai abjad dan juga tahun. Dari rak satu, ke rak lain.

"Waahhh... banyak juga raknya, tentu saja inikan perusahaan besar." gumam Dwi, ia melanjutkan pekerjaannya dengan bersenandung mengikuti musik yang terputar di telinganya.

Yups, ia bekerja dengan memasang headset di kedua telinganya. Terkadang kepalanya bergerak, sesuai nada yang ia dengarkan. Dwi mulai menikmati pekerjannya, lebih tepatnya karena tidak ada yang mengganggu pekerjaannya.

Tugasnya tidak terlalu berat, namun memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Menjaga dan memelihara arsip fisik dan digital agar tetap teratur, mudah diakses, dan terjaga keamanannya. Mengklasifikasikan, mengindeks, dan memberi label pada dokumen dan data perusahaan. Memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan, dan prosedur pengarsipan yang relevan.

Tak terasa waktu istirahat telah tiba, ia meregangkan tubuhnya.

"Waktunya makan siang, ayo kita mencari makanan. Masih ada 3/4 lagi, tapi ini menyenangkan. Sebaiknya aku mengisi perutku terlebih dahulu, sebelum aku di demo oleh para penghuni lambung."

Dwi merapihkan beberapa arsip yang ada di atas meja, lalu keluar. Pintu yang akan terkunci secara otomatis, namun Dwi tetap memastikan pintu itu benar-benar terkunci. Setelah yakin, ia pun melangkahkan kakinya untuk masuk lift dan turun.

ting

Pintu lift terbuka di lantai 1, dimana ada kantin. Dwi melihat ke segala penjuru, penuh. Ia tak suka, ia pun melihat ke pergelangan tangannya yang terpasang petunjuk waktu.

"Masih ada 50 menit, sebaiknya aku cari makan di luar saja." Dwi memilih untuk keluar perusahaan, tak jauh dari sana ada rumah makan sederhana. Ia masuk dan menempati tempat duduk paling belakang, ia pun memesan makanan dan minuman.

"Murah banget harga makanan di sini, semoga rasanya cocok dengan lidahku." ucapnya

Sembari menunggu, Dwi memilih untuk membuka ponsel khusus dirinya bermain saham. Mengecek perkembangan hari ini, ia pun tersenyum puas.

Isi rekeningnya kembali terisi dengan uang uang uang, menyenangkan.

Tak lama, makanan yang ia pesan pun datang.

"Terima kasih" ucap Dwi tanpa ekspresi, setelah membaca doa. Ia pun menyantap makan siangnya, Dwi menganggukkan kepalanya.

"Enak, aku suka." ia terus memakan makanan tersebut, sampai tak bersisa. Setelahnya, ia membayar makanannya dan keluar dari tempat tersebut.

Tak terasa sudah satu bulan ia bekerja, tak ada yang istimewa. Semua berjalan seperti biasanya, hari ini Dwi meminta ijin tidak masuk kerja. Karena akan mendaftarkan Aca ke sekolah pilihannya, yang pasti bukan sekolah elit. Tapi bagaimana pun, tetap ada murid dari kalangan atas bukan?

Setelah memberikan berkas daftar ulang, mereka berdua memilih untuk keluar dari ruangan kepsek. Aca juag langsung mendapatkan seragam, kelas dan juga jadwal pelajaran. Lusa, ia sudah bisa masuk sekolah.

"Bagaimana? Kamu menyukai sekolah ini?" tanya Dwi

"Emmm... semoga aku mendapatkan teman yang baik di sini." jawab Aca mengangguk, Dwi tersenyum dan mengusap sayang kepala sang adik.

"Kak, bagaimana kalo kita mampir ke kantin. Aku ingin tau seperti apa makanan di sana?" Dwi mengangguk, mereka pun berjalan dengan tangan saling bertautan. Tawa renyah terdengar dari mulut kecil sang adik, Dwi hanya tersenyum tipis dan sesekali menanggapi ucapan Aca.

"Jadi seperti ini kantin itu kak?" tanya Aca riang, Dwi hanya mengangguk

"Kamu mau pesan makan?" tanya Dwi, seraya melangkahkan kakinya ke bangku yang kosong

Mmmm... lebih tepatnya memang kosong, karena masih jam pelajaran. Tapi ada beberapa murid tentunya, yang... kalian taulah.

"Mmm... ba ta gor, mi a yam, ba so." ucap Aca membaca tulisan di setiap etalase, Dwi menggelengkan kepalanya dan menghembuskan nafas pelan.

"Kakak pesankan mi ayam, kamu pasti menyukainya" Aca tersenyum dan mengangguk, Dwi meninggalkan Aca yang mulai sibuk dengan ponselnya.

Saat sedang asyik berselancar di layar ponsel, tiba-tiba ada kelompok pria yang mendekatinya.

"Sedang apa kamu duduk di sini?" tanya salah satu orang yang bernama Angga, Aca menengadah melihat siapa orang-orang tersebut

Keempat pria itu terkesima dengan kecantikan Aca, mata coklat yang di miliki Aca. Rambut panjang hitam dan wajah bulenya, membuat mereka terdiam. Tapi ada satu di antara empat pria itu, yang hanya diam. Tetapi, bisa di lihat bila ia juga terkesima.

"Menurutmu kalo orang duduk di sini, mau apa?" tanya Aca balik, tanpa ada senyuman. Bila seperti ini, dia mirip dengan kedua kakaknya. Tidak terlalu suka dengan orang yang SKSD, apalagi bila ia pria.

"I-itu.. itu tempat kami." ucap salah satu pria, seraya menunjuk meja yang di tempati Aca. Di bajunya ada nama Mario

"Apa di sini ada tulisannya?

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

...Happy Reading all🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Land19

Land19

suka banget dg gaya Kaka beradik itu .
dwiaca.

2025-01-27

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

suka dgn karakter Dwi dan Aca.. gak ke tebak jd bikin org penasaran, apa lagi aku penggemat cerita para perempuan tangguh..

2024-12-17

4

kalea rizuky

kalea rizuky

aca nama ku /Curse/

2024-11-15

2

lihat semua
Episodes
1 HETEROCHROMIA
2 Mulai Bekerja
3 Aksi
4 si Bawel Putra
5 Tawaran
6 Kekesalan Aca
7 Pengunduran Diri
8 Ayu
9 Insiden di Mall
10 Insiden di Mall 2
11 Part 11
12 Menyembunyikan Keberadaan
13 Penyesalan Hans
14 Amarah Evan
15 Tawaran Lagi
16 Penolakan
17 Gibah
18 Pertemuan Rinjani dan Hans
19 Senja
20 Ajakan makan malam
21 Tangisan Aca
22 Depresot Gegara Putus?????
23 Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24 Ke rumah Calon Mantu
25 cuek
26 Menggagalkan
27 Ke rumah Senja
28 Kebenaran tentang Nora
29 Akhir Nora dan Santi
30 Menolong Evan
31 Usaha Evan
32 Ajakan Berpartisipasi
33 Judulin Sendiri
34 Memiliki Perasaan yang Sama
35 Dwi dan Evan
36 Pembicaraan dua Pria
37 Naren dan Aca
38 Sebuah Pernyataan
39 Akhirnyaaaaaa
40 Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41 Aduan Ayu (Revisi)
42 Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43 Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44 Dwi Tertembak (Revisi)
45 Kemarahan Aca (Revisi)
46 Amarah Aca 2 (Revisi)
47 Amarah Aca 3 (Revisi)
48 Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49 Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50 Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51 Bertemu Putra (Revisi)
52 Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53 Restu Putra (Revisi)
54 Gadis tak Dikenal (Revisi)
55 Part 55 (Revisi)
56 Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57 Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58 Melamar (Revisi)
59 Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60 Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61 Kondisi Ami (Revisi)
62 Part 62 (Revisi)
63 Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64 Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65 Fokus Aca (Revisi)
66 Hutang Budi (Revisi)
67 Keributan di lobby (Revisi)
68 Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69 Calon Perusak (Revisi)
70 Kejujuran Dwi (Revisi)
71 Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72 Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73 Mencari Tau (Revisi)
74 Evan Kecelakaan (Revisi)
75 Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76 Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77 Haris (Revisi)
78 Part 78 (Revisi)
79 Dwi vs Victor (Revisi)
80 Evan Sadar (Revisi)
81 Obrolan Unfaedah dan Calon...
82 Pingitan
83 Hampir Saja
84 Dalang
85 Part 85
86 Penawaran
87 Dewasa Sebelum Waktunya
88 Hari Pernikahan
89 Part 89
90 Part 90
91 Salah Sasaran
92 Melamar Dadakan
93 Risma Mode Senggol Bacok
94 Risma Dalam Bahaya
95 Part 95
96 Pernyataan Cinta
97 Hukuman untuk Siena
98 Aca Dilawan
99 Aca Ngamuk
100 Perdebatan
101 Kalah Telak
102 Dwi Hamil
103 Memancing Amarah Aca
104 Vera dan Venita
105 Dipecat
106 Ngidam Pertama
107 Ken dan Senja
108 MOMMY
109 Insiden di Toko Perhiasan
110 Dwi yang Mencurigakan
111 Bandelnya Dwi
112 Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113 Malik
114 Part 114
115 Utami
116 Insiden
117 Operasi
118 Hadiah
119 Risma dan Restu
120 Part 120
121 Khodam Rawit Level 100
122 Nurmala Turun Tangan
123 Cerita Nurma
124 Rencana Lamaran dan Pernikahan
125 Mark
126 Bayu yang Malang
127 Bayu yang Malang
128 Tertangkapnya Bayu
129 Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130 Keterkejutan Damian
131 Permintaan Maaf Mark
132 Anak Kandung serasa Anak Pungut
133 Di Hadang
134 Kritis
135 Tiga Kondisi Berbeda
136 Lamaran di Terima dan Firasat
137 Operasi
138 OTeWe WAR
139 WAR 1
140 WAR 2 ( one on one)
141 Bewara
142 Rasa Iri
143 Bangunnya Lin
144 Kekesalan Aca
145 Aca Hamil
146 Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147 Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148 Lahirnya Pewaris the White Lion
149 Menciptakan Saingan
150 Tak Sesuai Ekspetasi
151 Firasat
152 Insiden Penusukan
153 Kondisi Restu
154 Bu Nur... Bu Nur...
155 Dion Permana
156 Kematian Dion
157 Siuman
158 Fakta Mengejutkan untuk Tika
159 Balasan untuk Tika
160 Masa Lalu Ayu
161 Pengakuan Lagi
162 Memberitahu Ayah
163 Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164 Kepanikan Suseno
165 Awal Pembalasan untuk Suseno
166 Selamat Tinggal Ayu
167 Ibu atau Anak?
168 TIDAK MUNGKIN!!!
169 Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170 Sudah Pecah Telur
Episodes

Updated 170 Episodes

1
HETEROCHROMIA
2
Mulai Bekerja
3
Aksi
4
si Bawel Putra
5
Tawaran
6
Kekesalan Aca
7
Pengunduran Diri
8
Ayu
9
Insiden di Mall
10
Insiden di Mall 2
11
Part 11
12
Menyembunyikan Keberadaan
13
Penyesalan Hans
14
Amarah Evan
15
Tawaran Lagi
16
Penolakan
17
Gibah
18
Pertemuan Rinjani dan Hans
19
Senja
20
Ajakan makan malam
21
Tangisan Aca
22
Depresot Gegara Putus?????
23
Pertemuan di Duga dan tak Terduga
24
Ke rumah Calon Mantu
25
cuek
26
Menggagalkan
27
Ke rumah Senja
28
Kebenaran tentang Nora
29
Akhir Nora dan Santi
30
Menolong Evan
31
Usaha Evan
32
Ajakan Berpartisipasi
33
Judulin Sendiri
34
Memiliki Perasaan yang Sama
35
Dwi dan Evan
36
Pembicaraan dua Pria
37
Naren dan Aca
38
Sebuah Pernyataan
39
Akhirnyaaaaaa
40
Anak Kandung Rasa Anak Pungut
41
Aduan Ayu (Revisi)
42
Kak Putra akan ke Indonesia? (Revisi)
43
Menemukan Anak Dan Bayi (Revisi)
44
Dwi Tertembak (Revisi)
45
Kemarahan Aca (Revisi)
46
Amarah Aca 2 (Revisi)
47
Amarah Aca 3 (Revisi)
48
Akhir dari keluarga Puja dan Retno (Revisi)
49
Dwi Sudah Siuman (Revisi)
50
Penampilan Aca dan Pernyataan (Revisi)
51
Bertemu Putra (Revisi)
52
Pengakuan Dwi dan Meminta Restu (Revisi)
53
Restu Putra (Revisi)
54
Gadis tak Dikenal (Revisi)
55
Part 55 (Revisi)
56
Sahabat Masa Kecil (Revisi)
57
Kekasih Masa Kecil Putra (Revisi)
58
Melamar (Revisi)
59
Kehancuran Orang-orang Serakah (Revisi)
60
Perseteruan dan Jemput Paksa (Revisi)
61
Kondisi Ami (Revisi)
62
Part 62 (Revisi)
63
Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
64
Masih Hukuman Aryan dan Damar (Revisi)
65
Fokus Aca (Revisi)
66
Hutang Budi (Revisi)
67
Keributan di lobby (Revisi)
68
Rencana Sofia dan Niat Baik Evan (Revisi)
69
Calon Perusak (Revisi)
70
Kejujuran Dwi (Revisi)
71
Melamar dan Meminta Restu (Revisi)
72
Pernikahan Putra dan Benaya (Revisi)
73
Mencari Tau (Revisi)
74
Evan Kecelakaan (Revisi)
75
Ada Alasan di Balik Pertemuan (Revisi)
76
Tertangkapnya Sofia (Revisi)
77
Haris (Revisi)
78
Part 78 (Revisi)
79
Dwi vs Victor (Revisi)
80
Evan Sadar (Revisi)
81
Obrolan Unfaedah dan Calon...
82
Pingitan
83
Hampir Saja
84
Dalang
85
Part 85
86
Penawaran
87
Dewasa Sebelum Waktunya
88
Hari Pernikahan
89
Part 89
90
Part 90
91
Salah Sasaran
92
Melamar Dadakan
93
Risma Mode Senggol Bacok
94
Risma Dalam Bahaya
95
Part 95
96
Pernyataan Cinta
97
Hukuman untuk Siena
98
Aca Dilawan
99
Aca Ngamuk
100
Perdebatan
101
Kalah Telak
102
Dwi Hamil
103
Memancing Amarah Aca
104
Vera dan Venita
105
Dipecat
106
Ngidam Pertama
107
Ken dan Senja
108
MOMMY
109
Insiden di Toko Perhiasan
110
Dwi yang Mencurigakan
111
Bandelnya Dwi
112
Tak Ada yang Tau Masa Lalu Seseorang
113
Malik
114
Part 114
115
Utami
116
Insiden
117
Operasi
118
Hadiah
119
Risma dan Restu
120
Part 120
121
Khodam Rawit Level 100
122
Nurmala Turun Tangan
123
Cerita Nurma
124
Rencana Lamaran dan Pernikahan
125
Mark
126
Bayu yang Malang
127
Bayu yang Malang
128
Tertangkapnya Bayu
129
Pengumuman Hiatus dan Alasannya
130
Keterkejutan Damian
131
Permintaan Maaf Mark
132
Anak Kandung serasa Anak Pungut
133
Di Hadang
134
Kritis
135
Tiga Kondisi Berbeda
136
Lamaran di Terima dan Firasat
137
Operasi
138
OTeWe WAR
139
WAR 1
140
WAR 2 ( one on one)
141
Bewara
142
Rasa Iri
143
Bangunnya Lin
144
Kekesalan Aca
145
Aca Hamil
146
Kabar Bahagia Keluarga Abimana
147
Detik-detik Kelahiran Pewaris Parvis
148
Lahirnya Pewaris the White Lion
149
Menciptakan Saingan
150
Tak Sesuai Ekspetasi
151
Firasat
152
Insiden Penusukan
153
Kondisi Restu
154
Bu Nur... Bu Nur...
155
Dion Permana
156
Kematian Dion
157
Siuman
158
Fakta Mengejutkan untuk Tika
159
Balasan untuk Tika
160
Masa Lalu Ayu
161
Pengakuan Lagi
162
Memberitahu Ayah
163
Mertua dan Menantu yang Sefrekuensi
164
Kepanikan Suseno
165
Awal Pembalasan untuk Suseno
166
Selamat Tinggal Ayu
167
Ibu atau Anak?
168
TIDAK MUNGKIN!!!
169
Kembalinya Aca and HAPPY ENDING
170
Sudah Pecah Telur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!